Perjumpaan Kinar dengan ayahnya akhirnya menjadi nyata pertemuan yang merubah warna dunia Kinar. Lanjut yuk, masuk dan duduk manis jangan berisik, kalau mau bertengkar silakan berbisik biar tetap asyik
A Beautiful Moment
Gamelan ditabuh mengiringi prosesi adat, Kebaya berwarna putih tulang dikenakan pengantin perempuan. Akad sudah dilangsungkan, sungkeman di laksanakan. Saat putrinya menangis haru dipangkuannya lelaki tua yang mengenakan ikat kepala khas Madura. Is merasa tubuhnya lemas, tulang terasa rapuh.
Ingatanya berkelana pada setiap kepedihan, dikepingan-kepingan perjalanan panjang, yang memaksa seperuh hidupnya dihabiskan dibalik tembok penjara.
Bukan tak berani melawan, tapi, keselamatan sang putrilah yang jadi alasan. Maka saat kebebasan di tangan dan lawan politiknya kembali ke pangkuan bumi. Musim sudah berganti, dia berusaha memulihkan nama baiknya melalui pengadilan. Bukan untuk dirinya tapi dia tak ingin suatu saat cucunya menanggung beban mempunyai seorang kakek seorang pembunuh.
Zaman semakin canggih, peristiwa puluhan tahun tersimpan dengan rapih, tak bisa ada rahasia karena setiap orang mengaksesnya dengan mudah.Saat namanya di ketik”Iskandar Muharam” maka peristiwa itu terpampang.
Seorang Lelaki berambut putih menangis dalam tidurnya, sampai seorang teman satu sel yang dekat denganya mengguncang bahunya agak keras” Pak…,Pak…,Pak Is!”
“Astagfirulloh aladzim” Is yang terbagun dari tidurnya mengusap wajah, napasnya tidak teratur seperti habis berlari dikejar anjing,”Sudah subuhkah ini, Ran?”
“Belum, Pak. Mungkin sebentar lagi.”jawab lelaki disampingnya sopan
“Aku mimpi Kiki menikah, apakah itu pertanda buruk?”
Saya rasa, bukan Pak. Bapak hanya terpengaruh peristiwa tempo hari, saat ada seorang pemuda yang mengujungi bapak untuk meminang Kiki.
“Mungkin ya, Ran? Aku memang kepikiran terus sama keberanian Yusup itu. Lucu juga mengingatnya melihat bagaimana dia berkeringat saat kutanya kesanggupannya Menjaga putriku. Aku jadi ingat pengalamanku sendiri, aku juga hampir pingsan saat calon mertuaku mengajakku duduk sambil main catur untuk pertama kalinya.
“Semoga dia lelaki yang baik untuk putri Bapak”
“Iya, Ran.semoga. Anakmu yang lebaran lalu kesini itu sekarang umur berapa, Ran?”
“Kelas 3 SMP. tapi dia menyebutnya kelas sembilan. Sudah sangat lama kita terkurung tak tahu perkembangan ya, Pak. Saya cuma bisa mendengar saat dia bercerita, saya tak berani memberinya nasehat, karena saya merasa tak layak melakukanya.”
“Bukan hanya kamu yang mengalaminya, saya juga merasakan hal yang sama terhadap Kiki”
“Subuh sebentar lagi ada baiknya kita ke masjid sekarang agar hati lebih tenang.”ajak Pak Is pada rekanya.
“Sebentar lagi bapak akan bebas, siapa yang mengajak saya ke masjid nanti, Pak. Jangan lupakan saya ya Pak. Saya akan selalu mengingat semua nasehat bapak pada saya”
“Ran, Jika 3 tahun lagi kamu bebas dan bayangan masa lalu terus mengikutimu. Jangan ragu untuk datang kerumahku. Mulailah menata hidup dari sana, karena setiap keraguan bisa dijawab dengan pembuktian. yang penting hatimu sudah kuat. Buktikanlah jika seorang napi mampu menggapai cahaya ilahi.”
“Terimakasih, Pak. Saya tenang sekarang.”
Dalan zikir-zikir panjang selepas subuh pembicaraan dengan Yusup terus terngiang. Sehingga dia tak henti mengucap doa, untuk kebaikan putri semata wayangnya Safitri Kinara. Semoga Kiki bisa memiliki cinta sejati seperti dirinya dan Diani. Cinta yang tidak luntur karena kepedihan dan luka. Cinta yang teruji oleh perpisahan yang panjang. Cinta yang terus mengikat kuat tanpa menyakiti.
You look so beautiful in white
So beautiful in white
Tonight
And if a daughter’s
What our future holds
I hope she has your eyes
Find love like you and I did,yeah
But when she fall in love we ‘lllet her go
(Lirik Beautiful in White, By Shane Filan)
“Anakku belum berhijab dia tidak faham agama, tak sepadan denganmu atau keluargamu” Is menatap pemuda di hadapanya dengan tajam.
“Saya tahu itu, Ayah saya mengajari saya, jika saya menyukai seorang perempuan maka jangan hanya mau terima beres yang penting dia punya budi pekerti yang baik. Tugas seorang lelaki menuntun istrinya” jawab Yusup pelan tapi tegas. Is menghela napas.
“Bagaimana kamu yakin dengan Kiki sementara kamu baru melihatnya sekali?”
“Saya percaya pada perasaan mama saya. Saat dia mengaguk mengizinkan saya meminang seorang gadis maka gadis itu sudah lulus ujian dari mama saya. Saat Kiki menginap dua hari di rumah saya, saya ketahuan mengintip Kiki saat duduk di ruang tamu bersama mama. Saya nggak bisa berkilah dari cecaran pertanyaan ayah saya. Saya menyukai Kiki putri Om. Sejak saat itu saya dilarang menemui Kiki. Ayah dan mama saya yang mengambil kendali, tapi, saya tetap mengintip saya suka melihatnya tersenyum saya suka melihat lehernya seperti leher bayi. Saya kecewa saat ingin kerumahnya tapi dia bilang temui dulu Om disini. Jika Om bilang iya. Silakan ke rumah tapi alamatnya tak di kasih malah suruh nanya google map ketik Hijab Jingga Noni Kinar. perempuan aneh.”jelas Yusup lebih tenang. kadang dia tersenyum sendiri, mengingat kekonyolan yang dilakukannya.
“Kamu yakin putriku menyukai pria jelek sepertimu, seleranya tinggi”
“Insya Alloh, mukanya merah jambu saat saya menatapnya agak lama di stasiun sebelum pulang, saya melanggar larangan ayah,saya bilang saya menyukainya saat itu.
“Katakan pada Miranda, Jangan menyayangi Kiki sebagai ponakan lagi, dia harus belajar menyayangi Kiki sebagai Menantunya.”kata Is sambil menyalami Yusup. Pemuda itu tersenyum senang. Perjalanan jauh ke Jakarta tidak sia-sia pinangannya diterima, tinggal memenuhi persyaratan lain. Menemukan rumah Kinar tanpa alamat hanya berdasarkan peta di google map. Sementara, saat dia mengetik Hijab jingga Noni Kinar di sana, puluhan pilihan muncul membuat kepalanya cukup pusing.
Hari kebebasan Is datang. Tapi, Kinar tidak datang menjemput, yang datang adalah Tante Miranda, Yusup dan ayahnya, Om Satrio. Menurut adat, pengantin perempuan tidak boleh melakukan perjalanan dia harus menjalani prosesi pingitan. Jadi, yang datang adalah keluarga Tante Miranda, orang cukup berjasa di masa kecil. Kinar, dia yang mengulurkan tangan mendekap saat seluruh dunia menghujat. Sekarang takdir menyatukan mereka dalam rangkaian takdir yang unik dimana cinta besemi tanpa banyak perjumpaan.
Kenyakinan menemukan rasa yang sama, berbingkai doa.
Kebaikan memang tidak selalu berbalas kebaikan, tapi kebaikan yang terus dijaga, ibarat memelihara sebuah pohon. Dia akan berbuah dan berbunga memberi rindang bukan hanya untuk yang menamam tetapi juga untuk mereka yang sekedar berteduh karena lelah.
Kinar mengikuti Yusup, Suaminya, pindah ke luar kota.Namun masih tetap bisa mengendalikan usaha yang di rintis bersama ibunya. Risma tinggal bersama cinta sejatinya Iskandar Muharam. Tenaga mereka memang sudah tak mampu mengurus semua urusan konfeksi. Tapi Kinara bisa tenang meninggalkan mereka. karena di rumah ada Om Randi saudara yang yang di temukan Is di penjara.
Tamat
Terimakasih sudah mengikuti cerita ku, See u dear
A Beautiful Moment
Gamelan ditabuh mengiringi prosesi adat, Kebaya berwarna putih tulang dikenakan pengantin perempuan. Akad sudah dilangsungkan, sungkeman di laksanakan. Saat putrinya menangis haru dipangkuannya lelaki tua yang mengenakan ikat kepala khas Madura. Is merasa tubuhnya lemas, tulang terasa rapuh.
Ingatanya berkelana pada setiap kepedihan, dikepingan-kepingan perjalanan panjang, yang memaksa seperuh hidupnya dihabiskan dibalik tembok penjara.
Bukan tak berani melawan, tapi, keselamatan sang putrilah yang jadi alasan. Maka saat kebebasan di tangan dan lawan politiknya kembali ke pangkuan bumi. Musim sudah berganti, dia berusaha memulihkan nama baiknya melalui pengadilan. Bukan untuk dirinya tapi dia tak ingin suatu saat cucunya menanggung beban mempunyai seorang kakek seorang pembunuh.
Zaman semakin canggih, peristiwa puluhan tahun tersimpan dengan rapih, tak bisa ada rahasia karena setiap orang mengaksesnya dengan mudah.Saat namanya di ketik”Iskandar Muharam” maka peristiwa itu terpampang.
Seorang Lelaki berambut putih menangis dalam tidurnya, sampai seorang teman satu sel yang dekat denganya mengguncang bahunya agak keras” Pak…,Pak…,Pak Is!”
“Astagfirulloh aladzim” Is yang terbagun dari tidurnya mengusap wajah, napasnya tidak teratur seperti habis berlari dikejar anjing,”Sudah subuhkah ini, Ran?”
“Belum, Pak. Mungkin sebentar lagi.”jawab lelaki disampingnya sopan
“Aku mimpi Kiki menikah, apakah itu pertanda buruk?”
Saya rasa, bukan Pak. Bapak hanya terpengaruh peristiwa tempo hari, saat ada seorang pemuda yang mengujungi bapak untuk meminang Kiki.
“Mungkin ya, Ran? Aku memang kepikiran terus sama keberanian Yusup itu. Lucu juga mengingatnya melihat bagaimana dia berkeringat saat kutanya kesanggupannya Menjaga putriku. Aku jadi ingat pengalamanku sendiri, aku juga hampir pingsan saat calon mertuaku mengajakku duduk sambil main catur untuk pertama kalinya.
“Semoga dia lelaki yang baik untuk putri Bapak”
“Iya, Ran.semoga. Anakmu yang lebaran lalu kesini itu sekarang umur berapa, Ran?”
“Kelas 3 SMP. tapi dia menyebutnya kelas sembilan. Sudah sangat lama kita terkurung tak tahu perkembangan ya, Pak. Saya cuma bisa mendengar saat dia bercerita, saya tak berani memberinya nasehat, karena saya merasa tak layak melakukanya.”
“Bukan hanya kamu yang mengalaminya, saya juga merasakan hal yang sama terhadap Kiki”
“Subuh sebentar lagi ada baiknya kita ke masjid sekarang agar hati lebih tenang.”ajak Pak Is pada rekanya.
“Sebentar lagi bapak akan bebas, siapa yang mengajak saya ke masjid nanti, Pak. Jangan lupakan saya ya Pak. Saya akan selalu mengingat semua nasehat bapak pada saya”
“Ran, Jika 3 tahun lagi kamu bebas dan bayangan masa lalu terus mengikutimu. Jangan ragu untuk datang kerumahku. Mulailah menata hidup dari sana, karena setiap keraguan bisa dijawab dengan pembuktian. yang penting hatimu sudah kuat. Buktikanlah jika seorang napi mampu menggapai cahaya ilahi.”
“Terimakasih, Pak. Saya tenang sekarang.”
Dalan zikir-zikir panjang selepas subuh pembicaraan dengan Yusup terus terngiang. Sehingga dia tak henti mengucap doa, untuk kebaikan putri semata wayangnya Safitri Kinara. Semoga Kiki bisa memiliki cinta sejati seperti dirinya dan Diani. Cinta yang tidak luntur karena kepedihan dan luka. Cinta yang teruji oleh perpisahan yang panjang. Cinta yang terus mengikat kuat tanpa menyakiti.
You look so beautiful in white
So beautiful in white
Tonight
And if a daughter’s
What our future holds
I hope she has your eyes
Find love like you and I did,yeah
But when she fall in love we ‘lllet her go
(Lirik Beautiful in White, By Shane Filan)
“Anakku belum berhijab dia tidak faham agama, tak sepadan denganmu atau keluargamu” Is menatap pemuda di hadapanya dengan tajam.
“Saya tahu itu, Ayah saya mengajari saya, jika saya menyukai seorang perempuan maka jangan hanya mau terima beres yang penting dia punya budi pekerti yang baik. Tugas seorang lelaki menuntun istrinya” jawab Yusup pelan tapi tegas. Is menghela napas.
“Bagaimana kamu yakin dengan Kiki sementara kamu baru melihatnya sekali?”
“Saya percaya pada perasaan mama saya. Saat dia mengaguk mengizinkan saya meminang seorang gadis maka gadis itu sudah lulus ujian dari mama saya. Saat Kiki menginap dua hari di rumah saya, saya ketahuan mengintip Kiki saat duduk di ruang tamu bersama mama. Saya nggak bisa berkilah dari cecaran pertanyaan ayah saya. Saya menyukai Kiki putri Om. Sejak saat itu saya dilarang menemui Kiki. Ayah dan mama saya yang mengambil kendali, tapi, saya tetap mengintip saya suka melihatnya tersenyum saya suka melihat lehernya seperti leher bayi. Saya kecewa saat ingin kerumahnya tapi dia bilang temui dulu Om disini. Jika Om bilang iya. Silakan ke rumah tapi alamatnya tak di kasih malah suruh nanya google map ketik Hijab Jingga Noni Kinar. perempuan aneh.”jelas Yusup lebih tenang. kadang dia tersenyum sendiri, mengingat kekonyolan yang dilakukannya.
“Kamu yakin putriku menyukai pria jelek sepertimu, seleranya tinggi”
“Insya Alloh, mukanya merah jambu saat saya menatapnya agak lama di stasiun sebelum pulang, saya melanggar larangan ayah,saya bilang saya menyukainya saat itu.
“Katakan pada Miranda, Jangan menyayangi Kiki sebagai ponakan lagi, dia harus belajar menyayangi Kiki sebagai Menantunya.”kata Is sambil menyalami Yusup. Pemuda itu tersenyum senang. Perjalanan jauh ke Jakarta tidak sia-sia pinangannya diterima, tinggal memenuhi persyaratan lain. Menemukan rumah Kinar tanpa alamat hanya berdasarkan peta di google map. Sementara, saat dia mengetik Hijab jingga Noni Kinar di sana, puluhan pilihan muncul membuat kepalanya cukup pusing.
Hari kebebasan Is datang. Tapi, Kinar tidak datang menjemput, yang datang adalah Tante Miranda, Yusup dan ayahnya, Om Satrio. Menurut adat, pengantin perempuan tidak boleh melakukan perjalanan dia harus menjalani prosesi pingitan. Jadi, yang datang adalah keluarga Tante Miranda, orang cukup berjasa di masa kecil. Kinar, dia yang mengulurkan tangan mendekap saat seluruh dunia menghujat. Sekarang takdir menyatukan mereka dalam rangkaian takdir yang unik dimana cinta besemi tanpa banyak perjumpaan.
Kenyakinan menemukan rasa yang sama, berbingkai doa.
Kebaikan memang tidak selalu berbalas kebaikan, tapi kebaikan yang terus dijaga, ibarat memelihara sebuah pohon. Dia akan berbuah dan berbunga memberi rindang bukan hanya untuk yang menamam tetapi juga untuk mereka yang sekedar berteduh karena lelah.
Kinar mengikuti Yusup, Suaminya, pindah ke luar kota.Namun masih tetap bisa mengendalikan usaha yang di rintis bersama ibunya. Risma tinggal bersama cinta sejatinya Iskandar Muharam. Tenaga mereka memang sudah tak mampu mengurus semua urusan konfeksi. Tapi Kinara bisa tenang meninggalkan mereka. karena di rumah ada Om Randi saudara yang yang di temukan Is di penjara.
Tamat
Terimakasih sudah mengikuti cerita ku, See u dear