Kanaya Nuha
Hai sayang ku dimana kau? aku mencarimu di bening embun saat aku terbangun dan kau tak ada di sisiku , Aku bertanya pada daun mungkin mereka bersentuhan dengan lembut tanganmu saat kau berlalu , Aku bicara dengan tanah basah mungkin kaki indah mu meninggalkan jejak. mereka semua diam membisu. bersekongkol denganmu untuk bersembunyi dariku.
Demi masa yang Tuhan bersumpah atasnya Kanaya , Aku tak utuh tanpamu. Demi Waktu dhuha Kanaya kaulah semangat pagiku. Dan demi malam apabila telah gelap kaulah penenang resahku.
Kanaya....
Aku menyusuri hamparan bumi, berpetualang melintasi siang dan malam. Menebus hutan, melewati pusat pusat keramaian tapi sisa langkahmu tak ada.
Capung berwarna merah memberi tahuku, kau datang berbicara dengan mereka. Tapi tak ada bekasmu duduk. Aku ingin tak percaya pada celotehan Capung cantik itu. Tapi yang ku tahu dia tak pernah berdusta, dia hanya membicarakan apa yang sebenarnya tak pernah di tambah atau dikurang. Dia tak ingin mengotori hatinya dengan kebohongan karena dia enggan jika harus membuka pintu dosa dengan dusta.
Tega sekali Dirimu padaku Kanaya
Jika kau tak ingin menyapaku setidaknya biarkan aku tahu kau ada dan baik-baik saja. Kau menyiksaku bukan dengan pukulan tapi dengan pilunya rasa rindu
Kanaya...,Kau marah sayang...?
Kau baca catatanku dilembar daun lontar. Lembar demi lembar yang ku jahit dan ku satukan dengan tali-tali jerami.
Oh... Kanaya kau marah dengan sebendel catatan masa laluku. Saat aku belum mengenalmu...
KANAYA
Masa lalu bagiku sudah usai ,Saat Tuhan memperkenalkanku pada senyum indahmu, Matamu yang berbinar terang , Aku jatuh cinta saat itu, bahkan saat kau belum tahu siapa aku, aku sudah menyanjungmu dalam setiap catatanku,Ratu kecil.
Hanya saja kau belum membacanya. Ada catatan kedua, catatan ketiga bahkan catatan ke empat.
Kau marah Kanaya, sebelum kau selesaikan catatan pertama padahal dilebar lontar terakhir catatan pertamaku mengukir indah namamu sabagai perempuan yang ku harap ada di masa depanku. Kau ...Kanaya Nuha
Satu hari di keramaian angin memberi tahuku lembutnya rambutmu . Kupu kupu hitam putih unggu bercerita mengenai wangimu, mereka berbisik kau ada di utara , dengan kecepatan angin aku keutara tapi kau berlalu dengan kecepatan cahaya menuju selatan barat dan timur laut aku kembali kehilangan jejakmu.
Akhirnya aku bertransformasi menjadi ksatria seribu wajah , aku sangat berharap dengan cara ini aku menemukanmu . tapi jangan kan sapamu sidik jarimu pun tak ada.
Aku sendirian Kanaya kembali terkurung dalam kesepian meski di sekelilingku adalah karamaian.
Tak ada Kanaya...,Tak ada tempat untuk yang lain lagi .Sudah penuh olehmu
Angin yang berhembus ingatkan aku pada lembut tanganmu, merdu nyanyian burung membawa ku pada suaramu yang terus bergema di kalbu
Ya ampun Kanaya aku adalah lelaki gila tanpamu. ingatkah saat kita makan bersama seusai memandikan kerbau wangi daun jati membungkus nasi menambah nikmat santapan kita meski hanya ikan asin bakar sisa makan tadi siang.
Aku selalu bermimpi tentangmu. pergimu adalah kehilangan terbesarku sayang. Aku melanjutkan pencarianku ketempat -tempat yang sempat kau ceritakan . aku menemukanmu menari diantara batu-batu di sungai berarus deras. bercanda dengan ikan. tapi saat kau rasakan kehadiranku secepat cahaya kau menghilang meninggalkan bias warna pelangi.
sekali waktu ku dengar kabar angin kau ada bersama burung di puncak bukit, tapi ketika ku datangi aku hanya mendapati bercak darah di tanah, dari kakimu yang lelah dan terluka. mengapa kau harus memaksakan diri berjalan sendiri Kanaya?
Padahal jika kau bersamaku aku akan menggendongmu mendaki gunung dan menuruni bukit
Kanaya....
Saat ini dikala bayangan sama besar dengan aslinya. Tuhan izinkan aku kembali menjabat tanganmu. Aku nikmati kembali rona merah jambu di pipimu.Tak akan ku lepas. Kau dan aku jadi kita. Tak akan ku biarkan kau membaca catatanku di masa lalu. aku juga malu saat kau harus tahu coretanku saat aku sangat merindukanmu.
Berjanjilah Kanaya kau tak lagi meninggalkan aku...,biarkan masa laluku menjadi milikku, dan masa lalumu akan jadi milikmu.
Aku membawa setumpuk daun lontar kosong kita akan mengisinya berdua. jika kau yang mencatat aku akan menjahitnya dengan tali jerami.jika aku yang mencatat maka kau akan menjahitnya kita akan satukan lembar demi lembar hingga akan jadi bendelan besar.
Jika marah kau padaku bukalah catatan ini kau akan tahu betapa aku sayang padamu. saat aku menyakitimu maka pesan cintamu akan ingatkan aku bahwa tak ada perempuan lain yang yang mampu sayang padaku seperti kau sayang padaku...,
Ratu kecilku Kanaya Nuha Aku sayang padamu selesai
Tak ada yang kebetulan diatas bumi semua tertata indah dalam skenario Tuhan yang senpurna
Take care and be smile terima kasih sudah membaca cerita ku Assallammualakum Wr.Wb
0 komentar:
Post a Comment
Komentarmu adalah cermin kepribadianmu.terima kasih sudah mengunjungi blog saya