Gadis di Kursi roda
Kenciro memberiku pilihan yang sulit sekali coklat, Ice cream atau roti bakar, aku diam sangat lama aku mau semuanya bisikku dalam hati tapi yang tertangkap dokter itu adalah gelengan kepala. Tak harus ada yang ku minta lagi sekecil apapun. Tidak semuanya akan lebih menjadi beban jika aku terus berjibaku dengan gelimang kebaikan Ken, Kesembuhan Dede untukku sudah cukup, Tak ada lagi yang harus ku minta.
Yah semua karena Dede, Semua untuk Dede. Dede umurnya baru 12 tahun. Bocah perempuan yang mengingatkanku pada masa kecilku sendiri dekil , kumel bau terabaikan nyangkut menyendiri dipojokan. sedih sekali melihatnya aku melihat kelamnya masa Remajaku yang tersisih dan terpinggirkan.
Dia korban Razia saat jadi Gepeng di jalanan.Dia dipanggil Dede ngompol karena dia memang si pengompol itu sebabnya Rimba ngoceh ga pernah beres"Kalo begini caranya predikat kamar terbersih untuk kamar kita akan end, takdirnya hanya sampai disini.
Sementara Dede terdiam sedih dia mengayuh kursi rodanya keluar kamar. di ikuti semua mata yang melihatnya dengan penghakiman yang perih. Aku yang malas dengan ocehan Rimba memilih keluar,dengan dengus nafas kesal kenapa juga harus berisik pas jam tidur siang, diluar panas. mata ngantuk.kepala kleyengan.
Sampai di pintu mataku mendapat kejutan yang luar biasa, Dede merangkak berusaha menaiki tangga dengan tangan dan kaki yang gemetar.Tanpa kata aku memperhatikan dia lalu melambai memanggil satpam jaga yang segera datang, ku tempelkan telunjuk di bibirku satpam menganguk dan mengikutiku.
"Lihat..., jangan di ganggu..." Kataku berbisik satpam mengiyakan dengan matanya tapi tetap dengan posisi siap sedia kalo sekiranya Dede hampir jatuh dia ada. Satu jam kami berdiri memperhatikan Dede yang menaiki tangga demi tangga. Sepuluh anak tangga dia lewati dengan susah payah.sekarang dia duduk diatas dilantai 2 bersama peluh yang mengucur tapi ada senyum yang hanya di miliki oleh orang-orang yang sudah berhasil melewati batas pencapaianya.
Kunaiki tangga perlahan pak satpam pun demikian. Dede menunjukan exspresi ketakutan tapi ketegangan itu cair saat pak satpam tersenyum dan bertepuk tangan meski dengan suara lemah ."Panggil aku kalo kamu kesulitan turun..." Kata pak kumis tinggi besar itu sembari menyentuh lengan Dede lembut. Dede mengiyakan dengan mantap.
Aku tak tahu apa rasanya berdiri
Aku tak tahu bagaimana hebatnya berjalan
Tapi hari ini aku tahu Rasanya berlari
Terbang di atas awan
Aku tak merasa cukup
Aku juga tak merasa kurang
Segalanya pas dan elegan
Itu aku Tubuhku. kurang dan lebihku
Aku tak perlu syarat dan alasan
Aku tak harus bertanya
Apa...,mengapa...,bagaimana...
Tuhan sayang padaku
Aku merasakannya lewat udara
Kuhirup lembut memberi hidup
Mentari pagi memberi hangat
Tanpa hianat
"Aku tak pernah ingin mengeluh Kak. Tadi kakak lihat aku di hujat orang satu kamar, tapi luka itu sembuh hanya dengan melihat senyum ketulusanmu...Aku merasa jadi manusia diakui dan diterima" Kata Dede bercerita dengan semangat dia tak seperti anak dua belas tahun dia bicara lebih tua dari umurnya
Aku hanya jadi pendengar aku masih terkagum dengan apa yang dia capai hari ini. menaiki Tangga bagi orang lain mungkin biasa tapi saat Dede yang melakukannya ini seperti sebuah keajaiban. Dia berhasil mengalahkan rasa takutnya. Memegang sendok saja jatuh. kakinya hanya mengantung Dia selalu bilang ini Acesoris karena pungsinya hanya sebagai tempelan menurutnya. Tapi hari ini tangan gemetar dan kaki lemah itu memberi jawaban pada keraguan pemiliknya "Terima kasih tuhan untuk kaki dan tangan yang hebat..." Desis Dede pada dirinya sendiri
" Kak..., hari ini temenin aku ketemuan sama cowok yuk...,"Ajak Dede membuatku terperangah
" Kamu serius....?' Tanyaku ragu
" Cowok itu namanya Dandy, Dia memberiku surat cinta .sebenarnya itu yang membuatku sangat bersemangat aku mau jalani terapi agar aku sembuh dari cideraku dan tak harus jadi pengompol.
" Ini wow...."
" Dede Mau berubah ..., Dede mau sembuh Kak, "Ungkapnya dengan serius aku tak pernah melihat binar mata seterang itu sungguh ini luar biasa. mungkin ini yang di ungkap orang -orang picisan sebagai power of love energinya memang luar biasa. membuncah melewati bukit dan gunung terjal. Selepas asyar ku temani Dede ke taman di sebrang jalan besar. Cukup jauh untuk aku yang berjalan tertatih. Dede mengayuh rodanya pelan dan hati -hati. Kali ini dia menolak di dorong dia bilang dia ingin tahu seberapa kuat tangannya. Jarak ke taman masih berkisar100 meter kala seorang remaja menghampiri dengan senyum lebar semeringah
" Aku sudah satu jam menunggu..., hampir saja aku pulang..." Katanya menatap Dede tanpa kedip.senyumnya tersungging begitu manis membuat lesung pipitnya makin terlihat jelas.
Dandy dia memperkenalkan dirinya dengan sangat sopan mendorong roda Dede dengan tenang dan hati-hati. Aku memilih berjalan di belakang mereka pikiranku berkecamuk diantara nyata dan banyangan. Aku ingin tidak mempercayai dengan apa yang kulihat tapi itulah kenyataan. Aku melihat tatapan penuh cinta dari Dandy untuk Dede,perempuan ingusan yang jauh dari kata menawan . Saat Dandy membantu Dede duduk di mobilnya sesungguhnya fikiranku acak-acakan. "Wah...,diculik nih gua" prasangkaku sudah negatif. Aku sudah pikirkan alternatif seandainya sesuatu yang buruk terjadi. Apa yang bisa ku jawab jika sesuatu yang sangat buruk terjadi. Sebenarnya ketakutan itu sudah ku utarakan pada Dede sebelum berangkat. Tapi dengan mantap Dede bilang "Kita tidak tahu apa yang akan kita dapatkan kalo kita tidak berani mencoba..." Mulutku terbungkam aku hanya mengeja nama Tuhan dalam diam untuk membuatku tenang. Mobil berhenti di sebuah klinic sepertinya kejutan belum selesai. Senyum ramah seorang dokter menyambut kami kulit coklat rambut sebahu dengan mata sipit Bentukan wajah yang aneh menurutku mata rahang dan bentuk wajahnya seperti orang jepang tapi kulitnya coklat seperti terpanggang matahari setiap hari.
"Kita akan lakukan pemeriksaan awal ya , De..., Semoga kemungkinannya bagus..., tapi jika tidak Dede tak harus kecewa banyak jalan yang bisa kita tempuh karena tidak ada sakit yang di turunkan tuhan. kecuali disertai dengan obatnya..., kita hanya perlu menyediakan waktu lebih banyak untuk berusaha..." Katanya memberi semangat Dede menganguk mantap.
Dokter itu mengalihkan pandangannya padaku. menatapku agak lama.
'' Aku Kenciro..., Teman dan keluarga memanggilku Ken ,Kamu bisa lakukan itu..."Katanya Terdengar ramah meski tanpa senyuman. "Dandy memintaku berkenalan dengan Dede Aku suka semangatnya itu yang membuatku memutuskan untuk membantunya mencapai sembuh. Motivasi dalam dirinya membuat dia terlihat seksi, terlalu banyak alasan untuk setiap orang sayang padanya jika kita mau duduk sejenak bersamanya. Aku memutuskan untuk menutup mulutku hanya merespon seperlunya.hanya mataku yang jeli melihat dan menelisik mimik wajahnya sok jadi pakar mikro exspresi. Merasa pembicaraannya tidak di respons dia kembali pada Dede dan mulai melakukan prosedur pemeriksaan ,Sementara aku dan Dandy duduk berdampingan tapi saling berdiam diri aku memang tidak terbiasa berbicara banyak dengan orang yang baru ku kenal. Dandy berusaha mendekat dengan membuka pembicaraan tapi tanggapan ku. hanya anggukan dan gelengan sampai saat Ken datang mengantar Dede dengan rodanya.
"Syukurlah hasilnya menggembirakan Dede bisa ku tangani di sini..., Ambil obat di apotek depan aku sudah meminta mereka untuk mengirim tagihannya ke mejaku. 5 hari lagi datanglah kemari tapi saat sore saat aku sudah selesai dengan Pasien -pasienku. Agar lebih tenang dalam melakukan pemeriksaan...Hati-hati di jalan peri kecil...,tetap bersemangat Tuhan selalu bersamamu."Kata Ken pada Dede Senyumnya sekilas menyapaku "Istriku pasti akan senang bisa berkenalan denganmu..."Keramahan itu terdengar lebih indah. Aku menganguk lemah seulas senyum tersemat di bibirku.
Dede membawaku dalam pusaran orang -orang hebat yang membuatku berdecak kagum Dandy Remaja 18 tahun dia berhasil melewati separuh hidupnya melawan kanker tulang .Bukan karena dia kaya tapi karena dia tidak pernah menyerah berjuang untuk hidup. Sekarang dokter sudah menyatakan bahwa tubuhnya clean dari kanker dia mendedikasikan hidupnya untuk memberi cahaya menyemangati menerbitkan kembali mentari harapan yang sudah tenggelam.Sementara aku jangan kan untuk menyemangati orang lain menjaga semangatku tetap menyala saja kadang aku tak samggup.
Surat cinta yang di berikan pada Dede bukan berisikan I love you, I Need you atau I Miss you tapi berisi kata -kata penyemangat yang membuat Dede Tahu kemana dia harus melangkah mengerti apa yang menjadi tujuannya dalam hidup hingga dia mempunyai kenyakinan yang utuh untuk menapaki jalan takdir sesulit dan sepahit apapun itu.Tuhan maha segalanya jika kekuranganmu terlihat jelas maka bersama itu Tuhan menunjukan kelebihannya dengan sempurna
Dr Kenciro Ayahnya orang jepang Ibunya dari Fak-Fak Papua lelaki yang menikah dengan seorang perempuan tanpa Rahim.aku memilihnya bukan karena kasihan tapi karena rasa sayang yang Tuhan terbitkan dihatiku sejak pertama kali bertemu. Dia perempuan berhati tulus, Dia menerima setiap kekurangannya sebagai berkah Tuhan yang tak harus dia keluhkan kami hidup dengan 7 anak Adopsi.
Teraphy terus dilakukan sampai cidera kandung kemih Dede sembuh. Dede tetap berada di kursi roda tapi semangat yang membuncah dalam dirinya membuat dia hadir menjadi Dede yang baru yang hidup untuk menjadi matahari pagi bagi siapapun yang ada di sekitarnya Selesai
Kurangmu itulah lebihmu tergantung dari sudut mana kamu melihatnya See you salam sayang dari rumah kata
Sementara Dede terdiam sedih dia mengayuh kursi rodanya keluar kamar. di ikuti semua mata yang melihatnya dengan penghakiman yang perih. Aku yang malas dengan ocehan Rimba memilih keluar,dengan dengus nafas kesal kenapa juga harus berisik pas jam tidur siang, diluar panas. mata ngantuk.kepala kleyengan.
Sampai di pintu mataku mendapat kejutan yang luar biasa, Dede merangkak berusaha menaiki tangga dengan tangan dan kaki yang gemetar.Tanpa kata aku memperhatikan dia lalu melambai memanggil satpam jaga yang segera datang, ku tempelkan telunjuk di bibirku satpam menganguk dan mengikutiku.
"Lihat..., jangan di ganggu..." Kataku berbisik satpam mengiyakan dengan matanya tapi tetap dengan posisi siap sedia kalo sekiranya Dede hampir jatuh dia ada. Satu jam kami berdiri memperhatikan Dede yang menaiki tangga demi tangga. Sepuluh anak tangga dia lewati dengan susah payah.sekarang dia duduk diatas dilantai 2 bersama peluh yang mengucur tapi ada senyum yang hanya di miliki oleh orang-orang yang sudah berhasil melewati batas pencapaianya.
Kunaiki tangga perlahan pak satpam pun demikian. Dede menunjukan exspresi ketakutan tapi ketegangan itu cair saat pak satpam tersenyum dan bertepuk tangan meski dengan suara lemah ."Panggil aku kalo kamu kesulitan turun..." Kata pak kumis tinggi besar itu sembari menyentuh lengan Dede lembut. Dede mengiyakan dengan mantap.
Aku tak tahu apa rasanya berdiri
Aku tak tahu bagaimana hebatnya berjalan
Tapi hari ini aku tahu Rasanya berlari
Terbang di atas awan
Aku tak merasa cukup
Aku juga tak merasa kurang
Segalanya pas dan elegan
Itu aku Tubuhku. kurang dan lebihku
Aku tak perlu syarat dan alasan
Aku tak harus bertanya
Apa...,mengapa...,bagaimana...
Tuhan sayang padaku
Aku merasakannya lewat udara
Kuhirup lembut memberi hidup
Mentari pagi memberi hangat
Tanpa hianat
"Aku tak pernah ingin mengeluh Kak. Tadi kakak lihat aku di hujat orang satu kamar, tapi luka itu sembuh hanya dengan melihat senyum ketulusanmu...Aku merasa jadi manusia diakui dan diterima" Kata Dede bercerita dengan semangat dia tak seperti anak dua belas tahun dia bicara lebih tua dari umurnya
Aku hanya jadi pendengar aku masih terkagum dengan apa yang dia capai hari ini. menaiki Tangga bagi orang lain mungkin biasa tapi saat Dede yang melakukannya ini seperti sebuah keajaiban. Dia berhasil mengalahkan rasa takutnya. Memegang sendok saja jatuh. kakinya hanya mengantung Dia selalu bilang ini Acesoris karena pungsinya hanya sebagai tempelan menurutnya. Tapi hari ini tangan gemetar dan kaki lemah itu memberi jawaban pada keraguan pemiliknya "Terima kasih tuhan untuk kaki dan tangan yang hebat..." Desis Dede pada dirinya sendiri
" Kak..., hari ini temenin aku ketemuan sama cowok yuk...,"Ajak Dede membuatku terperangah
" Kamu serius....?' Tanyaku ragu
" Cowok itu namanya Dandy, Dia memberiku surat cinta .sebenarnya itu yang membuatku sangat bersemangat aku mau jalani terapi agar aku sembuh dari cideraku dan tak harus jadi pengompol.
" Ini wow...."
" Dede Mau berubah ..., Dede mau sembuh Kak, "Ungkapnya dengan serius aku tak pernah melihat binar mata seterang itu sungguh ini luar biasa. mungkin ini yang di ungkap orang -orang picisan sebagai power of love energinya memang luar biasa. membuncah melewati bukit dan gunung terjal. Selepas asyar ku temani Dede ke taman di sebrang jalan besar. Cukup jauh untuk aku yang berjalan tertatih. Dede mengayuh rodanya pelan dan hati -hati. Kali ini dia menolak di dorong dia bilang dia ingin tahu seberapa kuat tangannya. Jarak ke taman masih berkisar100 meter kala seorang remaja menghampiri dengan senyum lebar semeringah
" Aku sudah satu jam menunggu..., hampir saja aku pulang..." Katanya menatap Dede tanpa kedip.senyumnya tersungging begitu manis membuat lesung pipitnya makin terlihat jelas.
Dandy dia memperkenalkan dirinya dengan sangat sopan mendorong roda Dede dengan tenang dan hati-hati. Aku memilih berjalan di belakang mereka pikiranku berkecamuk diantara nyata dan banyangan. Aku ingin tidak mempercayai dengan apa yang kulihat tapi itulah kenyataan. Aku melihat tatapan penuh cinta dari Dandy untuk Dede,perempuan ingusan yang jauh dari kata menawan . Saat Dandy membantu Dede duduk di mobilnya sesungguhnya fikiranku acak-acakan. "Wah...,diculik nih gua" prasangkaku sudah negatif. Aku sudah pikirkan alternatif seandainya sesuatu yang buruk terjadi. Apa yang bisa ku jawab jika sesuatu yang sangat buruk terjadi. Sebenarnya ketakutan itu sudah ku utarakan pada Dede sebelum berangkat. Tapi dengan mantap Dede bilang "Kita tidak tahu apa yang akan kita dapatkan kalo kita tidak berani mencoba..." Mulutku terbungkam aku hanya mengeja nama Tuhan dalam diam untuk membuatku tenang. Mobil berhenti di sebuah klinic sepertinya kejutan belum selesai. Senyum ramah seorang dokter menyambut kami kulit coklat rambut sebahu dengan mata sipit Bentukan wajah yang aneh menurutku mata rahang dan bentuk wajahnya seperti orang jepang tapi kulitnya coklat seperti terpanggang matahari setiap hari.
"Kita akan lakukan pemeriksaan awal ya , De..., Semoga kemungkinannya bagus..., tapi jika tidak Dede tak harus kecewa banyak jalan yang bisa kita tempuh karena tidak ada sakit yang di turunkan tuhan. kecuali disertai dengan obatnya..., kita hanya perlu menyediakan waktu lebih banyak untuk berusaha..." Katanya memberi semangat Dede menganguk mantap.
Dokter itu mengalihkan pandangannya padaku. menatapku agak lama.
'' Aku Kenciro..., Teman dan keluarga memanggilku Ken ,Kamu bisa lakukan itu..."Katanya Terdengar ramah meski tanpa senyuman. "Dandy memintaku berkenalan dengan Dede Aku suka semangatnya itu yang membuatku memutuskan untuk membantunya mencapai sembuh. Motivasi dalam dirinya membuat dia terlihat seksi, terlalu banyak alasan untuk setiap orang sayang padanya jika kita mau duduk sejenak bersamanya. Aku memutuskan untuk menutup mulutku hanya merespon seperlunya.hanya mataku yang jeli melihat dan menelisik mimik wajahnya sok jadi pakar mikro exspresi. Merasa pembicaraannya tidak di respons dia kembali pada Dede dan mulai melakukan prosedur pemeriksaan ,Sementara aku dan Dandy duduk berdampingan tapi saling berdiam diri aku memang tidak terbiasa berbicara banyak dengan orang yang baru ku kenal. Dandy berusaha mendekat dengan membuka pembicaraan tapi tanggapan ku. hanya anggukan dan gelengan sampai saat Ken datang mengantar Dede dengan rodanya.
"Syukurlah hasilnya menggembirakan Dede bisa ku tangani di sini..., Ambil obat di apotek depan aku sudah meminta mereka untuk mengirim tagihannya ke mejaku. 5 hari lagi datanglah kemari tapi saat sore saat aku sudah selesai dengan Pasien -pasienku. Agar lebih tenang dalam melakukan pemeriksaan...Hati-hati di jalan peri kecil...,tetap bersemangat Tuhan selalu bersamamu."Kata Ken pada Dede Senyumnya sekilas menyapaku "Istriku pasti akan senang bisa berkenalan denganmu..."Keramahan itu terdengar lebih indah. Aku menganguk lemah seulas senyum tersemat di bibirku.
Dede membawaku dalam pusaran orang -orang hebat yang membuatku berdecak kagum Dandy Remaja 18 tahun dia berhasil melewati separuh hidupnya melawan kanker tulang .Bukan karena dia kaya tapi karena dia tidak pernah menyerah berjuang untuk hidup. Sekarang dokter sudah menyatakan bahwa tubuhnya clean dari kanker dia mendedikasikan hidupnya untuk memberi cahaya menyemangati menerbitkan kembali mentari harapan yang sudah tenggelam.Sementara aku jangan kan untuk menyemangati orang lain menjaga semangatku tetap menyala saja kadang aku tak samggup.
Surat cinta yang di berikan pada Dede bukan berisikan I love you, I Need you atau I Miss you tapi berisi kata -kata penyemangat yang membuat Dede Tahu kemana dia harus melangkah mengerti apa yang menjadi tujuannya dalam hidup hingga dia mempunyai kenyakinan yang utuh untuk menapaki jalan takdir sesulit dan sepahit apapun itu.Tuhan maha segalanya jika kekuranganmu terlihat jelas maka bersama itu Tuhan menunjukan kelebihannya dengan sempurna
Dr Kenciro Ayahnya orang jepang Ibunya dari Fak-Fak Papua lelaki yang menikah dengan seorang perempuan tanpa Rahim.aku memilihnya bukan karena kasihan tapi karena rasa sayang yang Tuhan terbitkan dihatiku sejak pertama kali bertemu. Dia perempuan berhati tulus, Dia menerima setiap kekurangannya sebagai berkah Tuhan yang tak harus dia keluhkan kami hidup dengan 7 anak Adopsi.
Teraphy terus dilakukan sampai cidera kandung kemih Dede sembuh. Dede tetap berada di kursi roda tapi semangat yang membuncah dalam dirinya membuat dia hadir menjadi Dede yang baru yang hidup untuk menjadi matahari pagi bagi siapapun yang ada di sekitarnya Selesai
Kurangmu itulah lebihmu tergantung dari sudut mana kamu melihatnya See you salam sayang dari rumah kata
0 komentar:
Post a Comment
Komentarmu adalah cermin kepribadianmu.terima kasih sudah mengunjungi blog saya