Para ahli mengatakan bahwa membaca cerita dapat merangsang kemampuan kognitif anak , mengasah Affection dan imajinasi
melalui cerita kita juga bisa menyematkan nilai-nilai moral... sopan santun dan nilai lainnya tanpa membuat mereka merasa di nasehati
bingung dengan cerita anak yang begitu-begitu aza mau yang berbeda mungkin yang ini bisa jadi pilihan . silahkan lanjutkan membacanya
Kisah penjual Roti
Daun yang tertutup salju .,adalah teman baik yang menemani tubuh mungil Queenshe saat melalui jalan kecil . Jajaran pohon pinus di kanan dan kiri jalan membuat Queen merasa berjalan diatas permadani putih yang sangat lembut . Akan tetapi ketika salju turun dengan deras. Dia memperbaiki syal nya mempercepat langkah . Nenek menunggu dengan cemas di jendela.
Queenshe mengetuk pintu agak lama . hatinya mulai cemas tak biasanya nenek membuka pintu selama itu. yang dia takut Nenek terjatuh , sebab tadi saat dia berangkat untuk melakukan pekerjaannya membersihkan salju di jalanan kota Nenek mengeluh lututnya ngilu . Ingin rasanya dia tak harus pergi dia ingin menemani Nenek sepanjang hari duduk di depan perapian dengan teh pepermint diberi sedikit jahe ,Tapi kalau dia tak pergi dia akan kehilangan pekerjaannya ,jalan yang tertutup salju akan sangat berat dilalui kereta kuda.
Senyum merekah , dia menarik napas lega .mendengar Nenek menyahuti panggilannya , sejurus kemudian dia mendengar langkah pelan dan suara tongkat Nenek beradu dengan lantai kayu. "Syukurlah..., Nenek baik -baik saja...,"Bisik hatinya senang.
Klek....!!! Kunci di buka selang berapa detik bau yang sangat lezat menyergap hidungnya , Queen tak tahu apa itu yang pasti. yang jelas nikmat sekali Ia ingin sekali masuk ke dapur dan mengetahui apa yang sedang di masak Nenek. ini pasti sesuatu yang luar biasa Itu yang ada di fikirannya ,Tapi Nenek mencegahnya akhirnya Queenshe ber sabar duduk di perapian , teh dengan sedikit madu dan jeruk nipis ada di hadapannya tak lama kemudian Nenek datang dari dapur membawa piring besar entah berisi apa.
"Ini kejutan untukmu..., Kuharap kau menyukainya...," Ujar Nenek nya sembari membuka penutup piring setumpuk roti masih mengepulkan asap tipis baunya yang sedap membuat perutnya sangat lapar dengan gerakan cepat dia mengambil roti..., tapi kemudian dia menarik tangan meniupnya sembari meringis ,Nenek terkekeh dan berujar."Belajarlah untuk sabar...,tidak akan ada yang mendahului mu...,Queenshe menunduk dan sangat malu "Maafkan aku ,Nek!!!"Katanya sangat menyesal Nenek tersenyum dan mengelus jemari kecil cucunya,"Iya sayang tapi jangan lakukan lagi apalagi jika kau makan bersama orang lain "Nasehat sang nenek sambil memeluk cucunya
Begitu teh suam-suam kuku roti pun sudah hangat nikmat sekali di santap sembari melihat butiran salju yang jatuh seperti kapas yang berterbangan didepan perapian semua cukup untuk membuatnya bahagia melupakan kelelahan yang tadi di rasakannya." Ini adalah Roti ter enak yang pernah ku makan baunya harum...,garing tapi begitu sampai di lidah lembut sekali....!!"Puji gadis kecil berambut merah tembaga , bola mata kelabunya berpadu indah dengan hidung mungil dan kulit putih pucat ,Bibir tebal dan gigi kecil membuatnya menjadi gadis yang mengemaskan apalagi jika dia kedinginan di pipinya muncul bulatan merah hanya saja di kurus dan tidak setinggi anak seusianya "Kenapa Nenek tidak menjualnya...," Kata Queenshe kemudian dengan semangat Nenek menatap cucunya lekat" Jika Nenek membuatnya aku mau menjualnya..., banyak orang yang akan menyukainya aku yakin itu...." Semangat Queenshe berapi-api. dia percaya pada lidahnya roti buatan Neneknya enak. jika dia menjadi penjual roti dia tak harus berganti pekerjaan setiap kali berganti musim
"Tadi Nenek hanya berniat membuatkan mu makanan yang berbeda Nenek punya sedikit tepung sebutir telur dan sedikit gula. Nenek membakarnya di atas batu panas , mungkin itu yang membuat rasa nya dan baunya berbeda..."Jelas Neneknya masih ragu dengan penilaian cucunya , baginya roti yang dibuatnya biasa saja .Bahan seadanya alat sekedar nya tak ada special dari semuanya hanya Queenshe yang berlebihan. Itu yang dipikirkan Mrs prisilia. ada rasa bersalah yang merayapi hatinya sebenarnya tak tega jika dia harus membiarkan Queenshe bekerja tapi itulah hidup.
Sampai menjelang tidur Queenshe terus bicara tentang keyakinannya..., sebelum mengucap selamat tidur Nenek Prisilia berujar lembut " Baiklah Queen sekarang tidurlah yang nyenyak..., besok saat kau dapat uang , belanjakan bahan ke pasar lusa kita akan coba menjualnya..."
"Sungguh....???"
Nenek menganguk dan berlalu pelan dengan tongkatnya .Queenshe menatap punggung sang Nenek yang mulai membungkuk ,tapi kemudian dia memeluk bantal mengucap sebait doa dan tertidur
Esok harinya Queeshe bekerja dengan semangat dia sudah tak sabar untuk mendapatkan upah dan belanja kepasar .hidup baru baginya sudah dimulai mungkin tak mudah tapi dia telah berjanji pada dirinya untuk menjalani dan tidak menyerah.
Hari yang di janjikan Nenek pun datang Queen dibangunkan lebih pagi. Nenek sudah siap dengan roti yang akan di jajakan nya
"Jika hanya separuh dari Roti ini yang habis ...,belanja lah sebanyak kemarin....tapi jika seluruh Roti habis...,.maka belanjalah satu setengah kali lebih banyak....Nenek memisahkan sepotong roti jika kau menemukan pembeli yang ragu pada roti kita. Mintalah dia mencicipinya sedikit..."Pesan Nenek sembari mengemas roti kedalam wadah sebelum dimasukan kedalam tas rajutan hasil buatan nya sendiri agar sang cucu mudah membawanya."Kau harus berjalan dengan cepat sebelum para pembelimu menyiapkan sarapan .Dengan begitu kau bisa tetap membersikan salju di jalan tepat waktu..."Jelas Mrs Prisilia tanpa melepaskan pandangan mata dari cucu yang sangat di sayanginya.Queeshe menganguk mengerti "Lalu nungkusan kecil ini apa , Nek ???"
"Itu makan siangmu ...., kau akan pulang terlambat..."Jelas Nenek kemudian seraya memasukan bungkusan kecil itu ke dalam tas yang akan di bawa Queeshe.
Hari pertama Roti tak habis tapi terjual lebih dari separuhnya .Queenshe berbelanja sesuai perintah neneknya Begitu seterusnya sampai minggu pertama selesai . Minggu berikutnya dia dapat menjual semua roti tapi dia juga harus berjalan lebih jauh . mengetuk pintu demi pintu .Queenshe sangat senang jika ada yang memesan di hari berikutnya dan kemudian berlangganan.
Suatu pagi...," Queenshe..., jangan menerima makanan apapun dari orang asing kau mengerti...!!!"Pesan Nenek sebelum gadis itu berangkat berjualan , Dia hanya mengangguk meski dia tak mengerti apa maksud dari pesan tersebut.
Tapi pada suatu hari dia men jajakan rotinya ke tempat yang baru saat pulang dijalan , dia bertemu seorang pemburu dia membawa daging hewan buruan yang sudah dibakar. Baunya enak sekali dia lupa pada pesan neneknya dengan mudah ia menukar Roti sisa dengan daging bakar.
Hari mulai gelap ketika dia membuka matanya dan menyadari dan menyadari bahwa paman pemburu adalah seorang perampok ,daging bakar yang diberikannya membuatnya tertidur dia pulang dengan hati yang sedih. sekarang dia tahu setiap nasihat nenek punya maksud yang baik The end
ok itu ceritanya semoga bermanfaat... terima kasih telah menepi..., Dear
Klek....!!! Kunci di buka selang berapa detik bau yang sangat lezat menyergap hidungnya , Queen tak tahu apa itu yang pasti. yang jelas nikmat sekali Ia ingin sekali masuk ke dapur dan mengetahui apa yang sedang di masak Nenek. ini pasti sesuatu yang luar biasa Itu yang ada di fikirannya ,Tapi Nenek mencegahnya akhirnya Queenshe ber sabar duduk di perapian , teh dengan sedikit madu dan jeruk nipis ada di hadapannya tak lama kemudian Nenek datang dari dapur membawa piring besar entah berisi apa.
"Ini kejutan untukmu..., Kuharap kau menyukainya...," Ujar Nenek nya sembari membuka penutup piring setumpuk roti masih mengepulkan asap tipis baunya yang sedap membuat perutnya sangat lapar dengan gerakan cepat dia mengambil roti..., tapi kemudian dia menarik tangan meniupnya sembari meringis ,Nenek terkekeh dan berujar."Belajarlah untuk sabar...,tidak akan ada yang mendahului mu...,Queenshe menunduk dan sangat malu "Maafkan aku ,Nek!!!"Katanya sangat menyesal Nenek tersenyum dan mengelus jemari kecil cucunya,"Iya sayang tapi jangan lakukan lagi apalagi jika kau makan bersama orang lain "Nasehat sang nenek sambil memeluk cucunya
Begitu teh suam-suam kuku roti pun sudah hangat nikmat sekali di santap sembari melihat butiran salju yang jatuh seperti kapas yang berterbangan didepan perapian semua cukup untuk membuatnya bahagia melupakan kelelahan yang tadi di rasakannya." Ini adalah Roti ter enak yang pernah ku makan baunya harum...,garing tapi begitu sampai di lidah lembut sekali....!!"Puji gadis kecil berambut merah tembaga , bola mata kelabunya berpadu indah dengan hidung mungil dan kulit putih pucat ,Bibir tebal dan gigi kecil membuatnya menjadi gadis yang mengemaskan apalagi jika dia kedinginan di pipinya muncul bulatan merah hanya saja di kurus dan tidak setinggi anak seusianya "Kenapa Nenek tidak menjualnya...," Kata Queenshe kemudian dengan semangat Nenek menatap cucunya lekat" Jika Nenek membuatnya aku mau menjualnya..., banyak orang yang akan menyukainya aku yakin itu...." Semangat Queenshe berapi-api. dia percaya pada lidahnya roti buatan Neneknya enak. jika dia menjadi penjual roti dia tak harus berganti pekerjaan setiap kali berganti musim
"Tadi Nenek hanya berniat membuatkan mu makanan yang berbeda Nenek punya sedikit tepung sebutir telur dan sedikit gula. Nenek membakarnya di atas batu panas , mungkin itu yang membuat rasa nya dan baunya berbeda..."Jelas Neneknya masih ragu dengan penilaian cucunya , baginya roti yang dibuatnya biasa saja .Bahan seadanya alat sekedar nya tak ada special dari semuanya hanya Queenshe yang berlebihan. Itu yang dipikirkan Mrs prisilia. ada rasa bersalah yang merayapi hatinya sebenarnya tak tega jika dia harus membiarkan Queenshe bekerja tapi itulah hidup.
Sampai menjelang tidur Queenshe terus bicara tentang keyakinannya..., sebelum mengucap selamat tidur Nenek Prisilia berujar lembut " Baiklah Queen sekarang tidurlah yang nyenyak..., besok saat kau dapat uang , belanjakan bahan ke pasar lusa kita akan coba menjualnya..."
"Sungguh....???"
Nenek menganguk dan berlalu pelan dengan tongkatnya .Queenshe menatap punggung sang Nenek yang mulai membungkuk ,tapi kemudian dia memeluk bantal mengucap sebait doa dan tertidur
Esok harinya Queeshe bekerja dengan semangat dia sudah tak sabar untuk mendapatkan upah dan belanja kepasar .hidup baru baginya sudah dimulai mungkin tak mudah tapi dia telah berjanji pada dirinya untuk menjalani dan tidak menyerah.
Hari yang di janjikan Nenek pun datang Queen dibangunkan lebih pagi. Nenek sudah siap dengan roti yang akan di jajakan nya
"Jika hanya separuh dari Roti ini yang habis ...,belanja lah sebanyak kemarin....tapi jika seluruh Roti habis...,.maka belanjalah satu setengah kali lebih banyak....Nenek memisahkan sepotong roti jika kau menemukan pembeli yang ragu pada roti kita. Mintalah dia mencicipinya sedikit..."Pesan Nenek sembari mengemas roti kedalam wadah sebelum dimasukan kedalam tas rajutan hasil buatan nya sendiri agar sang cucu mudah membawanya."Kau harus berjalan dengan cepat sebelum para pembelimu menyiapkan sarapan .Dengan begitu kau bisa tetap membersikan salju di jalan tepat waktu..."Jelas Mrs Prisilia tanpa melepaskan pandangan mata dari cucu yang sangat di sayanginya.Queeshe menganguk mengerti "Lalu nungkusan kecil ini apa , Nek ???"
"Itu makan siangmu ...., kau akan pulang terlambat..."Jelas Nenek kemudian seraya memasukan bungkusan kecil itu ke dalam tas yang akan di bawa Queeshe.
Hari pertama Roti tak habis tapi terjual lebih dari separuhnya .Queenshe berbelanja sesuai perintah neneknya Begitu seterusnya sampai minggu pertama selesai . Minggu berikutnya dia dapat menjual semua roti tapi dia juga harus berjalan lebih jauh . mengetuk pintu demi pintu .Queenshe sangat senang jika ada yang memesan di hari berikutnya dan kemudian berlangganan.
Suatu pagi...," Queenshe..., jangan menerima makanan apapun dari orang asing kau mengerti...!!!"Pesan Nenek sebelum gadis itu berangkat berjualan , Dia hanya mengangguk meski dia tak mengerti apa maksud dari pesan tersebut.
Tapi pada suatu hari dia men jajakan rotinya ke tempat yang baru saat pulang dijalan , dia bertemu seorang pemburu dia membawa daging hewan buruan yang sudah dibakar. Baunya enak sekali dia lupa pada pesan neneknya dengan mudah ia menukar Roti sisa dengan daging bakar.
Hari mulai gelap ketika dia membuka matanya dan menyadari dan menyadari bahwa paman pemburu adalah seorang perampok ,daging bakar yang diberikannya membuatnya tertidur dia pulang dengan hati yang sedih. sekarang dia tahu setiap nasihat nenek punya maksud yang baik The end
ok itu ceritanya semoga bermanfaat... terima kasih telah menepi..., Dear
0 komentar:
Post a Comment
Komentarmu adalah cermin kepribadianmu.terima kasih sudah mengunjungi blog saya