Sebait doa untuk Mama
Hari masih pagi ,gelayut embun masih manja diatas daun , Tetap berani meski tahu sebentar lagi matahari akan bertasbih dengan hangatnya menjadi lampu alam yang perkasa .Dunia akan benderang dengan sinarnya seperti senyum tulus yang kau tanam di hati setiap jiwa. Semua menunduk patuh pada sabda pemilik alam yang tahtanya berada di bumi dan langit, keindahan terhampar di ngarai dan bukit lukisan sang Maestro Raden Saleh tak ada tak ada apa-apanya . hijau yang menyejukan mata , Alunan Nada dari burung-burung pagi , semberat senja menyilaukan mata meski sejenak , Atau mungkin senandung kodok yang gemuruh ribut memanggil hujan.
Rintik gerimis menghayutkan hati yang romantis .membuat air mata kerinduan menerobos memaksa sangat pelan tapi berlinangan di pipi halus milik Gunawan , Seraut wajah membuatnya menunduk kesedihan hanya dia yang dapat merasakannya. Membayangkan teman-teman nya pulang di jemput Mama dengan senyum tulus yang hangat . bercerita mereka tentang makanan kesukaan yang di masa dengan bias cinta.
Jangankan makan atau menjemput pulang ,Raut wajahnya saja lupa -lupa ingat jika harus di lukiskan , seorang perempuan yang dipanggilnya ibu tak pernah lagi datang menjenguk. Terakhir Ibunya datang saat dirinya masuk SD , Ibu membawakan tas sekolah ,dan perintilanny.a, pensil , penghapus , pensil warna ada gantungan kunci singa yang sekarang baru di fahaminya sebagai oleh- oleh khas dari Singapura.
Saat itu Ibu memakai pakaian serba hitam panjang tapi lebih mirif baju senam , Ibu mungkin malu dengan Abah dan Ami Mangkanya Ibu memakai pakaian yang menurutnya tertutup. Ibu diantar mobil bagus berwarna hitam, kita sempat jalan-jalan dan makan direstoran ayam goreng . itu adalah gambaran lukisan Gunawan tentang Ibu . Hanya itu , dan sekarang Dia sudah kelas kelas 5 SD Ibu tak pernah lagi menjenguk, jangankan datang suratpun tak ada.
Dulu dia masih menangis jika rindu ,tapi kini hatinya telah membatu meskipun perih menggigit tapi tak pernah ada air mata. Ibu dihatinya hanya patung perunggu , si cantik molek yang tak punya rasa ,seperti itukah Ibu yang di dalam cerita selalu di gambarkan sebagai sosok halus lembut dan penuh kasih sayang.
Tapi Abah selalu berusaha menghaluskan hatinya dengan nasihat-nasehatnya. Sampai pada suatu saat Abah membawanya pada kajian agama, dimana beliau hadir jadi seorang pembicara ,Gunawan berjumpa dengan seorang Perempuan di kursi roda .Dan beliau bercerita tentang asal-asal dia menjadi lumpuh. Ada insiden yang tak diinginkan saat melahirkan putra ketiganya, dokter bilang ada syaraf yang terpotong hingga dia tak sanggup untuk menegakan badannya. hati Gunawan kembali terbuka seperti ruang gelap yang kembali menemukan cahaya.
Itu juga mungkin yang dialami Ibunya saat melahirkan dia , Abah selalu bilang " Surga ada di telapak kaki ibu ,bukan karena dia baik atau dia jahat , tapi karena seorang Ibu sudah sudah bertaruh bersusah payah mengandung anaknya perang sabil melahirkan anaknya.
Gunawan menangis dalam diamnya menatap langit-langit kamar. selentingan dan nalurinya sebagai seorang anak yang mulai mengerti hidup dia tahu siapa Ibunya
Ibu adalah penjaja syahwat , pemuas nafsu Om-Om senang banyak uang . keperihan menyayat membuatnya begitu lemah.
Apa yang terjadi dengan Ibu dimasa tuanya ,saat kecantikan membudar dan dia ditinggalkan dengan wajah pucat pasi. Mungkin dia akan jadi pengemis. dengan bau menyengat terjangkit IMS sedang cantik saja di cibir dan di hinakan apalagi kalo sudah memiliki fisik yang menjijikan.
Kasih sayangnya terbit tanpa permisi , hatinya berbisik tanpa henti membuatnya sulit tidur dan kesusahan menelan makanan
"Abah... ,apa benar jika doa anak sholeh di kabulkan tanpa penghalang...?"
" Iyya..., keterangan yang Abah baca mengatakan demikian ,doa serang anak yang sholeh tidak akan terputus sampai hari kiamat ,itu sebabnya anak sholeh adalah tabungan terbaik bagi setiap orang tua , karena dia akan menjadi penolong. semasa hidup anak yang sholeh juga akan jadi penyejuk penerang hati cahaya mata dengan ahlak yang baik dan doa-doanya..."
"Apakah aku bisa menolong ibuku jika aku menjadi anak yang sholeh Abah...?"
"Tentu saja ,Gun ... bukan hanya menolong ibumu tapi juga menolong Abah dan Ami ,bahkan kau bisa menyelamatkan orang di sekitarmu, kehadiran anak yang sholeh akan menjadi sebab di tunda atau dibatalkannya sebuah bencana, baik bencana di dunia ataupun di akhirat.
" Tapi Ibuku gundik dia penggundal dalam hidup..., Dia perempuan kotor yang dengan sengaja berjina untuk tumpukan rupiah "
" Gun..., Kemarilah..." Pinta Abah . Gunawan menurut dia mendekat pada Abah , Lelaki setengah baya yang sejak bayi memeliharanya dengan segenap kasih sayangnya ,Abah berbagi rumah dengan 5 anak yatim yang di peliharanya bermain bersama dengan 3 anaknya, Abah menolak kehadiran donatur karena menurutnya dengan kehadiran donatur akan membuatnya terjebak tamak memakan harta anak yatim. Abah memilih untuk tidak menambah anak asuhnya beliau mengukur kemampuan finansialnya .
" Dosa seorang hamba seperti buih di lautan... , tapi ampunan Alloh seluas langit dan bumi..., Gun , Adalah dosa berputus asa dari Ampunan Alloh ,Anakku..., Katakan pada Abah jalan mana yang akan kau pilih untuk menjadi anak sholeh ,Nak...,? Ujar Abah sembari merengkuh anaknya dengan lembut .
" Menjadi anak sholeh adalah proses, pembelajaran panjang yang konsisten tak boleh terputus ,Anak sholeh bukan predikat tapi buah dari kerja keras untuk istiqomah."
" Lantas..., apa itu istiqomah Abah ?"
" Istiqomah itu konsistensi bagaimana kita berjuang melawan malas , menyempatkan waktu saat sibuk ,sakit dan berbagai tantangan lainnya intinya kita belajar sabar terus melangkah menuju ridho Alloh " Jelas Abah sembari menatap anaknya dengan tatapan takjub ,dia seperti melihat ke ajaiban bagaimana caranya anak sekarang berusia 11 tahun bisa mengatakan hal demikian yang bahkan anak 20 tahun pun belum memikirkan bagaimana cara terbaik untuk menolong orang tuanya.
" Abah..., saya akan menjadi penjaga alqur'an ,karena dia adalah sumber kebaikan dasar ilmu pengetahuan , saya mau jadi hafish Qur'an ,semoga dengan itu suatu saat saya bisa menolong Ibu saya memiliki kemulyaan di masa tua ,Alloh ridhoin ibu mendapat hidayah dan berhenti dari kehinaannya" Balas Gunawan pandangan nya menerawang jauh berkaca-kaca ,suaranya tersedak menahan tangis .
" Insya Alloh ,Nak..., Kuatkan hatimu Abah akan berusaha semampunya untuk menghujudkan keinginanmu , kau cukup belajar dengan baik , soal uang biar Abah Ami dan dan Abang Hibar yang yang memikirkannya " Kata-kata Abah detik ini mengalir begitu merdu wajahnya menari-nari senyumnya membayang bagai lukisan 3 dimensi yang tersenyum padanya . Ruang biru putih Kabel demi kabel menempel di tubuhnya kurusnya sudah satu bulan dia berteman dengan kesunyian hanya bunyi dari monitor yang menemaninya dokter bilang hanya keajaiban yang dapat menyelamatkannya .
Abah divonis mengidap kanker hati, penyakit yang sejak lama di pendam sendiri di rahasiakan agar tidak membuat risau keluarga ..
Hari kamis bersama kumandang adhan magrib Alloh memanggil Abah dalam ketenangan ,menuju rumah keabadian, jika waktu boleh diundur masa bisa bisa ditunda ,bolehlah mundur sehari saja karena besok di hari jum'at Gunawan menerima sertifikat hafish Qur'an
Dia sekarang dia punya tugas untuk menjadi penolong dengan mendoakan Abah mudah dalam hisabnya The end
Semoga ada mutiara yang terserak dari hamparan kata
Terimakasih telah menepi See You
fiksi kah?
ReplyDeleteTentu hanya fiksi
Delete