Hari terbaik Darin
Langit biru cerah saat mereka tiba di perkampungan itu , bagi aku, anak lelaki berkulit hitam legam , Ini bukan kampung tapi ini lebih mirif tempat pengasingan , Bukit -bukit terjal yang ku turuni sejak tadi , diakhiri hutan lebat yang juga harus ku taklukan sementara keringat mengucur membasahi wajahnya persis orang yang habis cuci muka lupa di lap .
Perjalanan ini terlalu jauh bahkan untuk seorang anak yang terbiasa lari maraton seperti diriku kadang aku merasa ini adalah cerita fiksi bukan hidup yang ku alami. Mungkin ini adalah Halu kata teman -temannya , Ayahnya warga Amerika seorang dokter bedah kenamaan di sana, salah satu orang yang di cari saat seseorang menginginkan sebuah lisence saat membuka clinic kecantikan atau spesialis ortopedi ayahku capable untuk dua hal itu , sama -sama pembedahan tapi semuanya berjauhan yang satu untuk kecantikan satunya perbaikan tulang dan ayahku satu orang yang punya dua kemampuan langka itu.
Amerika ,Eropa , Australia , Adalah cakupan pekerjaan Ayahku sebelum ini , Ayah juga sang penakluk Dia pendaki yang hebat. Rangkaian pegunungan Everest yang terbentang antara Neval dan Tibet sukses di telusuri , katanya ada kepuasan tersendiri saat mampu menginjakan kaki di puncak-puncak tertinggi melawan ganasnya alam , yang ekstrimnya membuatnya bertaruh antara hidup dan mati , menurut Ayah begitulah kehidupan tak semudah yang di harapkan ,tapi bukan mustahil untuk di taklukkan yang penting kita mau berjuang dan tak menyerah pada keadaan Tuhan selalu menghadirkan dua kemungkinan itu alasan kita kita dianugerahi pikiran ,Hati ,dan intuisi itu adalah bekal agar kita keluar menjadi pemenang .
Menurutku Ayah harusnya jadi seorang motivator bukan seorang dokter , karena pemikiran yang brilian yang kadang tidak terpikirkan orang Dia mampu ' Meracuni ' orang dengan kata-katanya . Kalo saja Ayah mau melakukannya ada kemungkinan Ayahku jadi orang yang kata-katanya di dengar dan difikirkan manusia di seantero jagad raya ,tapi dari Ayah aku belajar bahwa setiap orang punya sisi lemah dan sisi yang kuat ,untuk itulah kita hidup bermasyarakat untuk saling menguatkan dan saling melengkapi.
Ayahku si bule tampan yang sekarang memilih tinggal di hutan ,adalah manusia yang ternyata tak bisa berbicara di hadapan orang banyak itu sebab kenapa beliau menolak menjadi pembicara sebuah simposium atau dosen tamu di manapun katanya kalo berbicara di hadapan banyak orang tiba-tiba lututnya gemetar badan rasanya tak bertulang , Ilmu dari hasil penelitian dan pengalamannya sebagai dokter ahli tertuang dalam buku buku tebal yang menjadi reperensi pembelajaran dan penelitian .
Pesawat pribadi adalah tumpangannya sehari -hari , bukan berniat bermegah tapi itulah tuntutan profesi , dia berpacu dengan waktu jarak tempuh dan kesibukan. menjadikan kendaraan mewah itu sesuatu yang sangat dibutuhkan Tapi hidupnya berubah total sekarang ,sepuluh tahun yang lalu dia mencoba menaklukan puncak trikora di Papua takdir berkata lain di sana . Ayah mengalami kecelakaan ,Tangannya tertindih batu besar. Kala itu keputusan besar yang mengerikan hampir saja dia lakukan memotong tangannya sendiri untuk menyelamatkan diri , tetapi saat dia masih berusaha membulatkan hati sekelompok manusia Primitif datang .Ketakutan Ayah memuncak Dia bukan hanya akan kehilangan satu tangan tapi dia akan mengalami kematian dengan cara yang paling mengerikan tubuhnya akan di cincang orang di jadikan santapan lezat pengganjal perut pas makan siang itulah yang terlintas dalam benaknya ,Seketika itu ketakutan menyergapnya . nyalinya ciut tak ada yang dia ingat lagi . memorinya menghadirkan sebuah pemandangan ketika Dad and momnya, mengajarkannya berdoa sebelum makan . Hatinya yang tercekam takut seperti tangan lemah yang kembali menemukan tali saat harus memanjat tebing tinggi. " Ya Tuhanku..., Jika kau selamatkanku aku akan jadi hambamu dengan sebaik-baiknya taat..." satu koloni manusia dengan mudah mengangkat batu sebesar badan kerbau , kemudian membawa Ayah ke gua mereka , Memberi Ayah minum dengan gelas tulang hewan , mengapa air terasa begitu manis , mungkin karena seminggu perut tak terisi apapun . Selama seminggu Ayah melewati siang dan malam seperti menghitung langkah mendekat pada gerbang kematian ,Tim sar mungkin mencarinya karena dia terpisah dari rombongan dan terjatuh tersembunyi di balik tebing.
Mungkin inilah pembuktian Tuhan pada hambanya yang sombong dan merasa kuat .tak ada yang tak mungkin jika Tuhan berkehendak ,Kehadiran Suku primitif dan terbelakang sebagai jalan kehidupan .Laksana malaikat penyelamat .
Ayah di obati dengan ramuan daun -daunan ,Tulangnya juga di perbaiki dengan metode yang membuat dia membelakakan mata, sebagai ahli tulang dia sangat faham kalo cidera dipunggungnya akan menimbulkan kelumpuhan tangan dan kaki harus diamputasi agar tidak membusuk . Tapi dia sadar analisisnya ga fungsi melawan takdir. luka parah di sekujur tubuh hilang tanpa bekas hanya dengan daun- daunan di gipson dengan kulit kayu dan akar rotan ,dalam 3 bulan dia berjalan tegak.
Dia pulang ke negeri Big Apel menjalani rutinitas keseharian ,tapi segalanya berubah sekarang hati tetap hampa meski dikelilingi gelimang kemewahan , setahun kemudian dia kembali ke puncak trikora menemui penolong-penolongnya ,di sana dia menemukan hidupnya kebahagiaan yang sederhana meski hanya makan hewan buruan daun dan buah yang disediakan hutan kesyukuran yang mereka tunjukan dengan senyum dan kebersamaan , hidup mereka tak tersentuh peradaban dan agama ,namun ternyata mereka mampu memanusiakan manusia menjaga keselarasan hubungan dengan alam.
Hutang budi dan rasa memiliki mengusik sisi lain hati untuk mengabdi , rasa miris melihat anak- anak kesulitan sekolah , sakit tak ada dokter. turun ke kota mati dijalan karena kesulitan akses nya .saat makan mereka tak sempat berpikir soal gizi untuk kenyang saja kessusahan.
Ayah mendonasikan hartanya untuk membagun sekolah, clinic dan menyekolahkan anak-anak ke kota, agar mereka mampu menjadi cahaya.
Arken...,itu nama ibuku perempuan Papua ,yang tak berhasil menamatkan sekolah dasar .hanya sampai kelas 3 saja karena semenjak Pak guru pulang tak ada yang mau mengajar di sekolah tempatnya belajar. Setelah itu satu tahun kemudian mengajar menjadi rutinitasnya seusai berladang meski pengetahuannya hanya membaca menulis dan berhitung seadanya. yang ibu pikirkan hanya satu jika suatu ketika ada anak dari kampungnya kekota ,mereka tidak tersesat karena bisa membaca petunjuk arah , saat harus jual beli mereka tak di bodohi karena bisa menghitung sendiri. Saat itulah Ayah menemukan sisi lain seorang perempuan dan jatuh cinta. Maka lahir lah aku Darin kata Ayah artinya hadiah dari Indonesia.
Dan hari ini Ayah memintaku untuk datang .Meminta izin untuk tidak sekolah ,Ibuku dengan mudah memberikannya ,Ini adalah hari istimewa buat Ayah dia berhasil membangun sekolah di setiap distrik ,sekolah ke sepuluhnya di resmikan minggu lalu , klinic juga demikian.
Sekarang menjelang sore Ayah mendapatkan undangan pesta adat , kepala suku memakaikan koteka padanya juga menyematkan hiasan kepala terdapat bulu burung cendrawasih di dalam.. Sesuatu yang sakral dan tak di berikan pada sembarang orang. Saat itulah untuk pertama kalinya aku melihat air mata di pipi Ayah sekaligus senyum tersemat di bibir.
Ayah memperkenalkan aku pada kepala suku ,sang kepala suku juga menyuapiku dengan dengan papeda berkuah ikan makanan yang hanya ada saat pesta.
Ayah bahagia karena hari itu dia diakui sebagai bagian dari Papua , meskipun pengajuan sebagai WNI masih belum di terima setelah 5 kali pengajuan. Melihat senyum Ayah yang lepas itulah hari terbaik dalam hidup ku Darin Alexander
The End
Sejengkal tanah harus di jaga.
budaya adalah darah kira
Agama tetap terpatri di setiap hati anak negeri
Perjalanan ini terlalu jauh bahkan untuk seorang anak yang terbiasa lari maraton seperti diriku kadang aku merasa ini adalah cerita fiksi bukan hidup yang ku alami. Mungkin ini adalah Halu kata teman -temannya , Ayahnya warga Amerika seorang dokter bedah kenamaan di sana, salah satu orang yang di cari saat seseorang menginginkan sebuah lisence saat membuka clinic kecantikan atau spesialis ortopedi ayahku capable untuk dua hal itu , sama -sama pembedahan tapi semuanya berjauhan yang satu untuk kecantikan satunya perbaikan tulang dan ayahku satu orang yang punya dua kemampuan langka itu.
Amerika ,Eropa , Australia , Adalah cakupan pekerjaan Ayahku sebelum ini , Ayah juga sang penakluk Dia pendaki yang hebat. Rangkaian pegunungan Everest yang terbentang antara Neval dan Tibet sukses di telusuri , katanya ada kepuasan tersendiri saat mampu menginjakan kaki di puncak-puncak tertinggi melawan ganasnya alam , yang ekstrimnya membuatnya bertaruh antara hidup dan mati , menurut Ayah begitulah kehidupan tak semudah yang di harapkan ,tapi bukan mustahil untuk di taklukkan yang penting kita mau berjuang dan tak menyerah pada keadaan Tuhan selalu menghadirkan dua kemungkinan itu alasan kita kita dianugerahi pikiran ,Hati ,dan intuisi itu adalah bekal agar kita keluar menjadi pemenang .
Menurutku Ayah harusnya jadi seorang motivator bukan seorang dokter , karena pemikiran yang brilian yang kadang tidak terpikirkan orang Dia mampu ' Meracuni ' orang dengan kata-katanya . Kalo saja Ayah mau melakukannya ada kemungkinan Ayahku jadi orang yang kata-katanya di dengar dan difikirkan manusia di seantero jagad raya ,tapi dari Ayah aku belajar bahwa setiap orang punya sisi lemah dan sisi yang kuat ,untuk itulah kita hidup bermasyarakat untuk saling menguatkan dan saling melengkapi.
Ayahku si bule tampan yang sekarang memilih tinggal di hutan ,adalah manusia yang ternyata tak bisa berbicara di hadapan orang banyak itu sebab kenapa beliau menolak menjadi pembicara sebuah simposium atau dosen tamu di manapun katanya kalo berbicara di hadapan banyak orang tiba-tiba lututnya gemetar badan rasanya tak bertulang , Ilmu dari hasil penelitian dan pengalamannya sebagai dokter ahli tertuang dalam buku buku tebal yang menjadi reperensi pembelajaran dan penelitian .
Pesawat pribadi adalah tumpangannya sehari -hari , bukan berniat bermegah tapi itulah tuntutan profesi , dia berpacu dengan waktu jarak tempuh dan kesibukan. menjadikan kendaraan mewah itu sesuatu yang sangat dibutuhkan Tapi hidupnya berubah total sekarang ,sepuluh tahun yang lalu dia mencoba menaklukan puncak trikora di Papua takdir berkata lain di sana . Ayah mengalami kecelakaan ,Tangannya tertindih batu besar. Kala itu keputusan besar yang mengerikan hampir saja dia lakukan memotong tangannya sendiri untuk menyelamatkan diri , tetapi saat dia masih berusaha membulatkan hati sekelompok manusia Primitif datang .Ketakutan Ayah memuncak Dia bukan hanya akan kehilangan satu tangan tapi dia akan mengalami kematian dengan cara yang paling mengerikan tubuhnya akan di cincang orang di jadikan santapan lezat pengganjal perut pas makan siang itulah yang terlintas dalam benaknya ,Seketika itu ketakutan menyergapnya . nyalinya ciut tak ada yang dia ingat lagi . memorinya menghadirkan sebuah pemandangan ketika Dad and momnya, mengajarkannya berdoa sebelum makan . Hatinya yang tercekam takut seperti tangan lemah yang kembali menemukan tali saat harus memanjat tebing tinggi. " Ya Tuhanku..., Jika kau selamatkanku aku akan jadi hambamu dengan sebaik-baiknya taat..." satu koloni manusia dengan mudah mengangkat batu sebesar badan kerbau , kemudian membawa Ayah ke gua mereka , Memberi Ayah minum dengan gelas tulang hewan , mengapa air terasa begitu manis , mungkin karena seminggu perut tak terisi apapun . Selama seminggu Ayah melewati siang dan malam seperti menghitung langkah mendekat pada gerbang kematian ,Tim sar mungkin mencarinya karena dia terpisah dari rombongan dan terjatuh tersembunyi di balik tebing.
Mungkin inilah pembuktian Tuhan pada hambanya yang sombong dan merasa kuat .tak ada yang tak mungkin jika Tuhan berkehendak ,Kehadiran Suku primitif dan terbelakang sebagai jalan kehidupan .Laksana malaikat penyelamat .
Ayah di obati dengan ramuan daun -daunan ,Tulangnya juga di perbaiki dengan metode yang membuat dia membelakakan mata, sebagai ahli tulang dia sangat faham kalo cidera dipunggungnya akan menimbulkan kelumpuhan tangan dan kaki harus diamputasi agar tidak membusuk . Tapi dia sadar analisisnya ga fungsi melawan takdir. luka parah di sekujur tubuh hilang tanpa bekas hanya dengan daun- daunan di gipson dengan kulit kayu dan akar rotan ,dalam 3 bulan dia berjalan tegak.
Dia pulang ke negeri Big Apel menjalani rutinitas keseharian ,tapi segalanya berubah sekarang hati tetap hampa meski dikelilingi gelimang kemewahan , setahun kemudian dia kembali ke puncak trikora menemui penolong-penolongnya ,di sana dia menemukan hidupnya kebahagiaan yang sederhana meski hanya makan hewan buruan daun dan buah yang disediakan hutan kesyukuran yang mereka tunjukan dengan senyum dan kebersamaan , hidup mereka tak tersentuh peradaban dan agama ,namun ternyata mereka mampu memanusiakan manusia menjaga keselarasan hubungan dengan alam.
Hutang budi dan rasa memiliki mengusik sisi lain hati untuk mengabdi , rasa miris melihat anak- anak kesulitan sekolah , sakit tak ada dokter. turun ke kota mati dijalan karena kesulitan akses nya .saat makan mereka tak sempat berpikir soal gizi untuk kenyang saja kessusahan.
Ayah mendonasikan hartanya untuk membagun sekolah, clinic dan menyekolahkan anak-anak ke kota, agar mereka mampu menjadi cahaya.
Arken...,itu nama ibuku perempuan Papua ,yang tak berhasil menamatkan sekolah dasar .hanya sampai kelas 3 saja karena semenjak Pak guru pulang tak ada yang mau mengajar di sekolah tempatnya belajar. Setelah itu satu tahun kemudian mengajar menjadi rutinitasnya seusai berladang meski pengetahuannya hanya membaca menulis dan berhitung seadanya. yang ibu pikirkan hanya satu jika suatu ketika ada anak dari kampungnya kekota ,mereka tidak tersesat karena bisa membaca petunjuk arah , saat harus jual beli mereka tak di bodohi karena bisa menghitung sendiri. Saat itulah Ayah menemukan sisi lain seorang perempuan dan jatuh cinta. Maka lahir lah aku Darin kata Ayah artinya hadiah dari Indonesia.
Dan hari ini Ayah memintaku untuk datang .Meminta izin untuk tidak sekolah ,Ibuku dengan mudah memberikannya ,Ini adalah hari istimewa buat Ayah dia berhasil membangun sekolah di setiap distrik ,sekolah ke sepuluhnya di resmikan minggu lalu , klinic juga demikian.
Sekarang menjelang sore Ayah mendapatkan undangan pesta adat , kepala suku memakaikan koteka padanya juga menyematkan hiasan kepala terdapat bulu burung cendrawasih di dalam.. Sesuatu yang sakral dan tak di berikan pada sembarang orang. Saat itulah untuk pertama kalinya aku melihat air mata di pipi Ayah sekaligus senyum tersemat di bibir.
Ayah memperkenalkan aku pada kepala suku ,sang kepala suku juga menyuapiku dengan dengan papeda berkuah ikan makanan yang hanya ada saat pesta.
Ayah bahagia karena hari itu dia diakui sebagai bagian dari Papua , meskipun pengajuan sebagai WNI masih belum di terima setelah 5 kali pengajuan. Melihat senyum Ayah yang lepas itulah hari terbaik dalam hidup ku Darin Alexander
The End
Sejengkal tanah harus di jaga.
budaya adalah darah kira
Agama tetap terpatri di setiap hati anak negeri
0 komentar:
Post a Comment
Komentarmu adalah cermin kepribadianmu.terima kasih sudah mengunjungi blog saya