Seikat Ilalang
Debu musim panas begitu ganas tak ada ampun menerpa wajah yang kian terpanggang ,Ricardo memacu kudanya makin jauh ke utara, tak jelas apa tujuannya berburu atau sekedar patroli saja. kekacauan terjadi di mana -mana, pemberontakan -demi pemberontakan membuat kepalanya pecah terbelah. Tak tahu entah karena sebab apa rakyat enggan penuhi kewajiban atas pajak .atau penguasa yang tak bisa mengayomi rakyatnya. Tak ada yang bisa menjawab pertayaan itu , karena semua merasa dirinya lah paling benar.
Ricardo semakin jauh menelusuri hutan menyisir setiap penjuru , pepohonan makin lebat hingga dia merasakan angin sejuk menerpa wajah yang kelelahan. Matahari siang harusnya membakar tapi mengapa dia merasa ini matahari pagi." perjalanan yang menyenangkan" Fikirnya dengan terlena sesaat beban di kepalanya sirna,
Ternyata disinilah obat paling mujarab berada ,Angin semilir dan hangat sang surya juga rimbun hijau yang menyejukan mata kebosanan dan bebannya sirna .
"Oh Tuhan betapa kecil semesta di banding kuasa-Mu ,yang meliputi langit bumi dan segala isi ,Kecil sekali aku..."Gumamnya pada diri sendiri.
Dengan segera dia turun dari punggung kuda. Bunga putih biru mengodanya untuk mendekat. Niat hati ingin sekali memetik tapi belum tangannya sampai sebuah suara menghentikannya
" Jangan menyentuhnya dia milikku...!" Suara seorang perempuan membuatnya terhenyak dan diam. Tanpa kata Ricardo mundur dua langkah menjauh ,dahi yang mengerjit menandakan dia masih mencerna larangan itu.
" Ini kebun bungaku...!" Perempuan bermata coklat gelap itu berusaha memberi penjelasan.
Ricardo mengnyipitkan matanya yang bulat besar.tapi dia diam dan mundur perlahan tak elok rasanya berdebat dengan seorang perempuan,dekil ,kumel pakaiannya lebih layak jadi lap di kandang kuda menemani si jose yang jago lari.
mundur beberapa langkah menatap punggung itu dari belakang kenapa dia merasa tak asing dengan gadis galak ini. seperti ada yang berbeda entah apa teramat sulit mengungkapnya dengan kata , tapi rasa dan pemikirannya merasa kenal dan dekat itu yang membuat dia diam bertahan,telinganya mendengar gumaman kecil ,sederet nada ,dia juga kenal pernah mendengar tapi entah dimana siapa yang menyanyikan lagu itu sudah sangat lama, dia sudah lupa
" Kupikir kau sudah pergi..., kudamu sudah kenyang sudah berhenti makan...," Ungkap si pirang galak bernada mengusir
"Apa tanah yang ku injak juga kebunmu..Kufikir hanya orang bodoh yang tak bisa membedakan bunga liar dan bunga yang di jaga..."
" Maksudmu ...? kau menuduhku bicara bohong...??"
"Aku tidak mengatakan demikian aku hanya bicara tentang logika..." Ricardo berusaha membela diri
"Tidak semua yang kau lihat dapat kau uji dengan logika , bukankah tuhan kadang menyajikan skenario yang tidak logis untuk membuat kita berfikir..., menggali merenung sebelum kemudian bersyukur"
Ricardo terdiam.bathinya mulai memberikan penilaian perempuan yang bicara denganya saat ini. adalah seorang cendikia. Tapi mungkinkah...? bukankah sekolah hanya bisa dinikmati kalangan terbatas, Sekali lagi dia membagi pandang kesekeliling ada perempuan di tengah hutan, Dia memukul tangannya sendiri ,dan dia menjerit lirih kesakitan .,
Gadis pirang melirik cepat dengan waspada..., " Bangsawan bodoh..." Keluhnya kesal ,"Apa mungkin lelaki bodoh yang sangat polos masuk dunia politik yang terlalu kejam..., penuh intrik berisi manusia-manusia munafik , dunia dimana kejujuran jadi sangat kerdil...,Kasihan...!!!"
" Aku hanya pemburu..., meski bukan pencari kayu...,Ayahku membuka kedai di pinggir kota..." Ricardo berdalih Dia berusaha menutup jati dirinya yang terbuka
" Aku tahu kau adalah Putra mahkota..., pemilik tahta yang sah jika baginda raja tak lagi sanggup memimpin...,"
Ricardo menatap gadis di hadapannya...," Kau kenal aku...,Kita pernah bertemu...??" Tanya Ricardo Polos ,Gadis itu tersenyum lucu seperti mendengar celotehan anak kecil yang bertanya pada ibunya tentang apa yang di lihat dan didengarnya.
" Kau Putra mahkota, Yang mulya raja morgan dari Visby Castle di Barat , semua orang mengenalmu...,"
" Apakah baju penyamaranku tidak sempurna hingga sangat mudah kau tahu siapa aku...?" Tanya Ricardo semakin heran , perjalanannya kali ini sudah sangat panjang kampung ,bukit gunung sungai setiap sudut kota di telanjangi berjumpa manusia berbagai rupa dan tabiat tapi tak ada yang mengenali jati dirinya , sebagai putra mahkota Visby .
" Aku Benedicta..., Aku tinggal di gubuk pinggir hutan ini. "
Sekilas dia melihat tanda yang ada di lengan kiri gadis itu...," Kau B Angel seorang penyanyi opera yang terkenal itu..., Ibuku teramat menyukaimu..., Bahkah saat sakit suaramu seperti sihir penyembuh untuknya "
" Apakah yang mulya Ratu sedang sakit...?"
" Sejak aku mulai bisa berfikir, Aku tahu Ibu menanggung beban yang sangat berat Kehilangan Almira Adalah pukulan telak baginya...,"
Almira...?" Siapa Dia...?" Kejar B angel
" Aku tidak tahu siapa dia..., dia seperti sebuah cerita legenda yang ada dalam keluargaku , dulu aku sempat bertanya tentang kebenaran berita Almira Tapi Ayahku marah ,Ibuku menangis berhari -hari dan sakit ,sejak saat itu aku tidak pernah bertanya tentang Almira, aku hanya tahu kalo Almira adalah kakakku yang meninggal karena menyakit aneh.
Cerita yang beredar di istana Almira kakakku yang gila. dia sering keraksukan roh leluhur. saat umurnya 5 tahun dia sering terjaga semalaman berbicara tentang apa saja yang tak masuk diakal Ibu mengatakan kalo Almira putri yang sangat cerdas , tapi para penasehat istana mengatakan kalo Almira putri yang akan membawa petaka dia akan menjadi seorang pemberontak ,nasib tragis kemudian menimpa nya dia hilang . binatang buas memangsanya saat dia bermain di hutan sendirian. aku kadang berpikir apa mungkin seorang putri raja di biarkan ke hutan seorang diri..,Keragaman ceita itu membuatku bingung dan akhirnya aku sampai pada sebuah kesimpulan dan keputusan hanya waktu pengadilan paling baik untuk membuka tabir misteri tentang Almira. Pangeran Ricardo menyudahi ceritanya dengan hempasan nafas penuh beban. B Angel mempercepat langkahnya tanpa memberi tanggapan.,
" Berikan ini pada Yang mulya Ratu ,anggaplah tanda kasih seorang hamba pada ratunya" Kata B Angel sembari mengikat beberapa helai ilalang.
" Kenapa kau tidak berikan bunga unggu putih itu untuk Ibuku...?" Tanya Ricardo heran
" Kadang apa yang dianggap tidak bernilai di mata banyak orang , itulah yang istimewa .karena setiap orang punya nilai dan cara pandang yang berbeda.Orang yang Istimewa akan memberimu sesuatu yang istimewa dengan cara yang berbeda ".Setelah mengatakan hal itu B Angel lari secepat angin ,menghilang dalam sekejap.
Pangeran Ricardo menyusuri lorong demi lorong rumahnya setelah melepas lelah dari perburuan panjang ,dan memakai pakaian yang layak dia berniat menemui yang mulya ratu Ibunya.
Mengapa semakin hari dia melihat Ibunya semakin lemah dan tua .Mungkinkah dua minggu bisa terlihat sekurus itu lalu apa kerja pelayan dan tabib kerajaan.
" Ceritakan padaku apa yang kau tahu..., sekarang...,Anakku???" Tanya sang Ibu lembut , Ricardo memengangi jemari Ibunya sembari duduk bersimpuh disisi perempuan tua itu
" Yang ku tahu tak berubah , Ibu adalah malaikat yang dikirim tuhan dengan wajah paling kurindukan..." Jawab pangeran Ricardo sembari mengecup kening tua ibunya lembut ,Pelayan mundur menjauh membiarkan seorang anak bercerita dengan ibunya ,
" Seseorang menitipkan ini untuk Ibu dan berdoa semoga Ibu cepat sembuh..." Pangeran Ricardo memberikan seikat ilalang kering ,dengan tatapan mata penuh keraguan ,dia takut Ibunya merasa terhina ,Sebagai ratu beliau terbiasa dengan buket-buket indah yang dirancang khusus untuk yang mulya Ratu. Demi Ibu Ratu tertegun begitu lama menatap seikat Ilalang di tangan Putranya . tangannya bergetar , tubuhnya tiba -tiba merasa lunglai seperti tak bertulang, Ingatannya sampai di peristiwa belasan tahun silam ,saat Gadis kecil berlari riang memamerkan tiara yang dia buat sendiri dari rangkaian bunga liar..." Ini untuk Ibu...,seikat ilalang yang aku ambil di tepi tebing Buk...!!!" Maaf Ibu aku memberikan apa yang aku suka bukan apa yang ibu suka ..., Mungkin suatu hari ibu akan merindukannya..." Ungkap si kecil riang sembari menatap mata ibunya
" Ibu tidak akan merindukannya karena setiap hari kau akan memberikannya pada Ibu..."
" Jika itu menyenangkan hatimu... , aku akan melakukannya Buk...,meski pun untuk mengambilnya aku harus terjatuh Buk...,Ungkap gadis kecil itu sambil tertawa. dia menunjukan pantatnya yang kotor ,
" Dasar...,Gadis nakal...!!!, Apa yang akan dilakukan Ayahmu jika tahu calon ratu Visby seperti ini..."
" Ibu Ku mohon Jangan katakan ini pada Ayah..., Aku tidak mau di kurung Buk...,"
" Katakan pada Ibu , kenapa kau beri Ibu ilalang...,"
" Ilalang adalah kelembutan ,dia seperti penurut yang mau di bawa angin kemanapun bertiup, tumbuh di tebing curam ,,, dia adalah gambar dari kesulitan hidup ibu.Akarnya begitu kuat menahan batu agar tak hanyut..., aku ingin seperti ilalang Buk...,yang menunjukan kelembutan dan menyimpan kekuatan yang tak takut pada badai ..., Celoteh Gadis kecil itu menabjubkan sekerika Ibu Ratu memeluk Putrinya dan menangis...," Jika suatu hari ada yang menggangapmu gadis gila , kau tidak gila kau hanya terlalu cerdas dan banyak orang tidak siap dengan kecerdasanmu..., Jangan sembunyikan bintangmu sayang...,Akan selalu ada Ibu yang siap menjadi perisai penjagamu...,"
" Aku tidak akan menuruti siapa pun Buk ..., Hanya Ibu..."
" Ayahmu..., Kau tak mau mendengarkannya...?"
" Tidak Ibu...,aku hanya akan mendengar kata-kata Ayah saat apa yang di katakannya adalah benar keinginannya , bukan keinginan dari Sir Dominiqu yang meminjam lidah Ayah..., Ayah memang Raja tapi dia terlalu bodoh untuk jadi seorang Raja . Hati Ayah terlalu lembut untuk bercampur dengan intrik - intrik kekuasaan..., haruskah Ayah menanggung beban itu selamanya ?"
" Bagaimana kau membedakan itu titah Ayah atau perpanjangan tangan Sir Dominiqu..." Kejar Ibunya dengan tatapan mata kagum tapi bercampur kehawatiran.
" Ukurannya Ada pada hatiku Ibu..., Aku kenal Ayahku..., Aku menyayanginya Itu yang membuat perasaanku Peka dan dapat membedakannya..." Ucapnya Almira tandas di matanya terlintas wajah Ayahnya kesedihan mengelayut pelan pada kepolosannya. Sampai saat sang ratu menuntunnya pulang ke istana gadis itu hanya diam.
" Putriku...., dia masih hidup...,Oh terima kasih tuhan kau sudah mengabulkan keinginanku..." Terdengar lirih ucap syukur sang Ratu , Pangeran Bernardo seperti tersengat lebah mendengar nya tapi dia tak ingin langsung bertanya dia takut melukai perasaan ibunya ..., Dia akan tunggu sampai Ibunya mau bicara.
" Dimana kau bertemu gadis ini , Nando...?"
" Di hutan Pinus di Utara.., Dia menjual bunga yang kebanyakan dia dapat dari hutan di kedai pinggiran kota ,Tapi aku kesal karena dia Gadis miskin yang sangat kikir, dia memberi Ibu Ilalang..., tidak memberi Ibu rangkaian bunga yang di buatnya , " Ungkap Pangeran menyampaikan kekesalan hatinya.
" apakah kau membeli Bunga yang dia jual...?"
Tidak Ibu aku sangat kesal hingga aku malas melakukannya , aku merasa Gadis dusun itu menghina Ibu karena memberikan Ibuku seikat ilalang..."
" Dia pasti memanggilmu lelaki bodoh..., karena dia Gadis hutan yang cerdas...,"
" Iya Buk dia tertawa meledekku..., Dia juga bercerita tentang sebuah tempat..., seperti ruang bawah tanah di Istana kita...,Meskipun dia tidak mengatakan bahwa tempat itu ada di Istana Visby, tapi dia ceritakan dengan sangat detail apa saja yang ada di sana tulisan apa...,gambar apa..., dan tadi sebelum kemari aku menyusuri ruang bawah tanah ,semua tulisan masih ada ,gambar itu nyata. Bu...,ceritakan Padaku apa yang Ibu pikirkan..., Apakah Ibu ingin Aku mencarinya untuk berjumpa dengan Ibu...,
" Kembalilah berpetualang pastikan dia Baik-Baik saja..., sementara itu ibu akan membujuk Ayahmu untuk membawanya ke istana..."
Gadis itu Kakak mu Almira..., Mintalah dia menjadi penasehatmu saat kau naik tahta maka dengan begitu ibu yakin Visby akan sampai pada puncak ke jayaannya..."
" Ibu yakin...,Bahwa dia Almira...?" tanya sang pangeran mendesak dia berusaha menyakinkan dirinya dengan mendengar kepastian Ibunya .
" Hanya Ibu dan Almira yang punya tahu cerita tentang lima helai batang ilalang..., Kau tahu Nak ... saat jarak dan waktu memisahkan..., sebuah kenangan yang di buat bersama yang mampu menyatukan perasaan.
"Apa dia akan bersedia Buk...???",
" Dia akan bersedia menjadi penasehatmu...,Karena cintanya pada visby kerajaannya , karena sayangnya pada kau dan Ayahmu ,juga karena janjinya pada Ibu..., Meski Ibu tak yakin dia mau tinggal bersama kita karena rasa sakit yang dia pernah rasakan...,terusir dari rumahnya sendiri ,di asingkan keluarga untuk sebuah kesalahan yang dia sendiri tak tahu..."
" Baik Ibu..., Sekalipun dia tidak di Istana Aku akan pastikan kalo dia baik -baik saja . Aku akan membawanya kemari bukan sebagai hamba pada Ratunya...,tapi karena sudah saatnya pengembara kembali kerumahnya..." Janji pangeran Ricardo di sambut senyum cerah Sang Ratu....The end
Cerita yang beredar di istana Almira kakakku yang gila. dia sering keraksukan roh leluhur. saat umurnya 5 tahun dia sering terjaga semalaman berbicara tentang apa saja yang tak masuk diakal Ibu mengatakan kalo Almira putri yang sangat cerdas , tapi para penasehat istana mengatakan kalo Almira putri yang akan membawa petaka dia akan menjadi seorang pemberontak ,nasib tragis kemudian menimpa nya dia hilang . binatang buas memangsanya saat dia bermain di hutan sendirian. aku kadang berpikir apa mungkin seorang putri raja di biarkan ke hutan seorang diri..,Keragaman ceita itu membuatku bingung dan akhirnya aku sampai pada sebuah kesimpulan dan keputusan hanya waktu pengadilan paling baik untuk membuka tabir misteri tentang Almira. Pangeran Ricardo menyudahi ceritanya dengan hempasan nafas penuh beban. B Angel mempercepat langkahnya tanpa memberi tanggapan.,
" Berikan ini pada Yang mulya Ratu ,anggaplah tanda kasih seorang hamba pada ratunya" Kata B Angel sembari mengikat beberapa helai ilalang.
" Kenapa kau tidak berikan bunga unggu putih itu untuk Ibuku...?" Tanya Ricardo heran
" Kadang apa yang dianggap tidak bernilai di mata banyak orang , itulah yang istimewa .karena setiap orang punya nilai dan cara pandang yang berbeda.Orang yang Istimewa akan memberimu sesuatu yang istimewa dengan cara yang berbeda ".Setelah mengatakan hal itu B Angel lari secepat angin ,menghilang dalam sekejap.
Pangeran Ricardo menyusuri lorong demi lorong rumahnya setelah melepas lelah dari perburuan panjang ,dan memakai pakaian yang layak dia berniat menemui yang mulya ratu Ibunya.
Mengapa semakin hari dia melihat Ibunya semakin lemah dan tua .Mungkinkah dua minggu bisa terlihat sekurus itu lalu apa kerja pelayan dan tabib kerajaan.
" Ceritakan padaku apa yang kau tahu..., sekarang...,Anakku???" Tanya sang Ibu lembut , Ricardo memengangi jemari Ibunya sembari duduk bersimpuh disisi perempuan tua itu
" Yang ku tahu tak berubah , Ibu adalah malaikat yang dikirim tuhan dengan wajah paling kurindukan..." Jawab pangeran Ricardo sembari mengecup kening tua ibunya lembut ,Pelayan mundur menjauh membiarkan seorang anak bercerita dengan ibunya ,
" Seseorang menitipkan ini untuk Ibu dan berdoa semoga Ibu cepat sembuh..." Pangeran Ricardo memberikan seikat ilalang kering ,dengan tatapan mata penuh keraguan ,dia takut Ibunya merasa terhina ,Sebagai ratu beliau terbiasa dengan buket-buket indah yang dirancang khusus untuk yang mulya Ratu. Demi Ibu Ratu tertegun begitu lama menatap seikat Ilalang di tangan Putranya . tangannya bergetar , tubuhnya tiba -tiba merasa lunglai seperti tak bertulang, Ingatannya sampai di peristiwa belasan tahun silam ,saat Gadis kecil berlari riang memamerkan tiara yang dia buat sendiri dari rangkaian bunga liar..." Ini untuk Ibu...,seikat ilalang yang aku ambil di tepi tebing Buk...!!!" Maaf Ibu aku memberikan apa yang aku suka bukan apa yang ibu suka ..., Mungkin suatu hari ibu akan merindukannya..." Ungkap si kecil riang sembari menatap mata ibunya
" Ibu tidak akan merindukannya karena setiap hari kau akan memberikannya pada Ibu..."
" Jika itu menyenangkan hatimu... , aku akan melakukannya Buk...,meski pun untuk mengambilnya aku harus terjatuh Buk...,Ungkap gadis kecil itu sambil tertawa. dia menunjukan pantatnya yang kotor ,
" Dasar...,Gadis nakal...!!!, Apa yang akan dilakukan Ayahmu jika tahu calon ratu Visby seperti ini..."
" Ibu Ku mohon Jangan katakan ini pada Ayah..., Aku tidak mau di kurung Buk...,"
" Katakan pada Ibu , kenapa kau beri Ibu ilalang...,"
" Ilalang adalah kelembutan ,dia seperti penurut yang mau di bawa angin kemanapun bertiup, tumbuh di tebing curam ,,, dia adalah gambar dari kesulitan hidup ibu.Akarnya begitu kuat menahan batu agar tak hanyut..., aku ingin seperti ilalang Buk...,yang menunjukan kelembutan dan menyimpan kekuatan yang tak takut pada badai ..., Celoteh Gadis kecil itu menabjubkan sekerika Ibu Ratu memeluk Putrinya dan menangis...," Jika suatu hari ada yang menggangapmu gadis gila , kau tidak gila kau hanya terlalu cerdas dan banyak orang tidak siap dengan kecerdasanmu..., Jangan sembunyikan bintangmu sayang...,Akan selalu ada Ibu yang siap menjadi perisai penjagamu...,"
" Aku tidak akan menuruti siapa pun Buk ..., Hanya Ibu..."
" Ayahmu..., Kau tak mau mendengarkannya...?"
" Tidak Ibu...,aku hanya akan mendengar kata-kata Ayah saat apa yang di katakannya adalah benar keinginannya , bukan keinginan dari Sir Dominiqu yang meminjam lidah Ayah..., Ayah memang Raja tapi dia terlalu bodoh untuk jadi seorang Raja . Hati Ayah terlalu lembut untuk bercampur dengan intrik - intrik kekuasaan..., haruskah Ayah menanggung beban itu selamanya ?"
" Bagaimana kau membedakan itu titah Ayah atau perpanjangan tangan Sir Dominiqu..." Kejar Ibunya dengan tatapan mata kagum tapi bercampur kehawatiran.
" Ukurannya Ada pada hatiku Ibu..., Aku kenal Ayahku..., Aku menyayanginya Itu yang membuat perasaanku Peka dan dapat membedakannya..." Ucapnya Almira tandas di matanya terlintas wajah Ayahnya kesedihan mengelayut pelan pada kepolosannya. Sampai saat sang ratu menuntunnya pulang ke istana gadis itu hanya diam.
" Putriku...., dia masih hidup...,Oh terima kasih tuhan kau sudah mengabulkan keinginanku..." Terdengar lirih ucap syukur sang Ratu , Pangeran Bernardo seperti tersengat lebah mendengar nya tapi dia tak ingin langsung bertanya dia takut melukai perasaan ibunya ..., Dia akan tunggu sampai Ibunya mau bicara.
" Dimana kau bertemu gadis ini , Nando...?"
" Di hutan Pinus di Utara.., Dia menjual bunga yang kebanyakan dia dapat dari hutan di kedai pinggiran kota ,Tapi aku kesal karena dia Gadis miskin yang sangat kikir, dia memberi Ibu Ilalang..., tidak memberi Ibu rangkaian bunga yang di buatnya , " Ungkap Pangeran menyampaikan kekesalan hatinya.
" apakah kau membeli Bunga yang dia jual...?"
Tidak Ibu aku sangat kesal hingga aku malas melakukannya , aku merasa Gadis dusun itu menghina Ibu karena memberikan Ibuku seikat ilalang..."
" Dia pasti memanggilmu lelaki bodoh..., karena dia Gadis hutan yang cerdas...,"
" Iya Buk dia tertawa meledekku..., Dia juga bercerita tentang sebuah tempat..., seperti ruang bawah tanah di Istana kita...,Meskipun dia tidak mengatakan bahwa tempat itu ada di Istana Visby, tapi dia ceritakan dengan sangat detail apa saja yang ada di sana tulisan apa...,gambar apa..., dan tadi sebelum kemari aku menyusuri ruang bawah tanah ,semua tulisan masih ada ,gambar itu nyata. Bu...,ceritakan Padaku apa yang Ibu pikirkan..., Apakah Ibu ingin Aku mencarinya untuk berjumpa dengan Ibu...,
" Kembalilah berpetualang pastikan dia Baik-Baik saja..., sementara itu ibu akan membujuk Ayahmu untuk membawanya ke istana..."
Gadis itu Kakak mu Almira..., Mintalah dia menjadi penasehatmu saat kau naik tahta maka dengan begitu ibu yakin Visby akan sampai pada puncak ke jayaannya..."
" Ibu yakin...,Bahwa dia Almira...?" tanya sang pangeran mendesak dia berusaha menyakinkan dirinya dengan mendengar kepastian Ibunya .
" Hanya Ibu dan Almira yang punya tahu cerita tentang lima helai batang ilalang..., Kau tahu Nak ... saat jarak dan waktu memisahkan..., sebuah kenangan yang di buat bersama yang mampu menyatukan perasaan.
"Apa dia akan bersedia Buk...???",
" Dia akan bersedia menjadi penasehatmu...,Karena cintanya pada visby kerajaannya , karena sayangnya pada kau dan Ayahmu ,juga karena janjinya pada Ibu..., Meski Ibu tak yakin dia mau tinggal bersama kita karena rasa sakit yang dia pernah rasakan...,terusir dari rumahnya sendiri ,di asingkan keluarga untuk sebuah kesalahan yang dia sendiri tak tahu..."
" Baik Ibu..., Sekalipun dia tidak di Istana Aku akan pastikan kalo dia baik -baik saja . Aku akan membawanya kemari bukan sebagai hamba pada Ratunya...,tapi karena sudah saatnya pengembara kembali kerumahnya..." Janji pangeran Ricardo di sambut senyum cerah Sang Ratu....The end
0 komentar:
Post a Comment
Komentarmu adalah cermin kepribadianmu.terima kasih sudah mengunjungi blog saya