Biarlah bunga bersemi indah di hatimu ,Biarkan saja rindu membiru jangan lagi kau diam dalam bisu
musim semi datang... memekarkan tulip putih unggu dan merah jambu di Cina ,Belanda ,Atau Pakistan Akan ku rangkai Tulip putih dan ku jadikan mahkota yang bertengger indah menghias hijab mu Zefara
Bukan aku tak sanggup memberikan merah Delima atau logam mulya tapi aku tak mau memberikannya aku ga mau kau marah karena merasa harga dirimu ku tukar dengan berlian dan batu mulya.
Episode yang lalu...
Faisal Darmawan mendatangi zefara dan meminta waktu untuk menyelesaikan pergolakan bathinnya, Zefara mengangukan kepala Tapi Abik memintanya kembali datang karena ada sesuatu dengan Zefara,
Apa...?
simak dibawah ini sekarang...,cayyooooooo
Tulip Putih
Menyusuri pematang sawah , padi hampir menguning di sorot matahari pagi ,hangat menyusup halus menjalari tulang punggung . Seorang lelaki tua dengan janggut yang di pelihara, panjangnya mungkin tak lebih dari dua buku jari, memutih seperti menguatkan karakter diri,
kerut di kening yang sudah dalam , menjalar ke pipi tangannya yang juga kurus sudah keriput dijalari urat membiru seperti berada di bawah kulit ari.
Di belakangnya turut manut membuntut seorang pemuda berkulit putih, badannya tinggi kurus , dia sibuk mendengar nyanyian lirih si burung pipit yang riang hinggap di batang -batang padi meski orang-orangan sawah menakuti , kaleng-kaleng yang tertiup angin juga mengusirnya lantang tapi si burung tetap gagah mengambil haknya untuk mengisi tembolok kecil sampai saatnya tak muat lagi.
Desau angin membelai rambutnya yang menyentuh kerah air wajahnya sangat bahagia angannya berlari menyentuh langit matanya yang teduh menantang mentari
" Hari ini Milikku Ya Robb...,Izinkan aku mengisinya dengan bait-bait kebaikan ,dengan simpul-simpul ketulusan...,dengan janji yang -satu-persatu ku tepati , Berikan aku kekuatan Ya Robb..., untuk meniti sabar dan tak berputus asa mencari jalan. Sesungguhnya tak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolonganmu...," Bisik bahtin Faisal sembari mengatur nafas membuka lebar diagfragmamya agar oksigen masuk utuh mengisi setiap gelembung paru-paru .
" Apa yang kau fikirkan dengan tanah ini...,apakah sebagai pemborong dan pemilik modal ,kau akan mendirikan penginapan bertema perkampungan seperti yang banyak bermunculan sekarang...,Tanah ini milikku dari mulai saung kecil tadi sampai di sungai sana..." Jelas Abik agak berbangga diri
" Terlalu sayang jika di tanah yang produktif seperti ini , dialih fungsikan menjadi bangunan ,jika tanah ini milik saya , saya akan fungsikan tempat ini sebagai pusat tanaman obat ,jadi jika orang datang kemari dia akan menemukan tanaman apa saja yang dibutuhkannya untuk kesembuhan ,agar kisah kelam Ayah saya tidak terulang ,beliau buta karena mengalami pembekuan darah , tapi menolak minum obat karena tahu kalo obat yang diminumnya mengandung sesuatu yang diharamkan sampai penyakitnya semakin parah dan kematian menjemputnya...," Balas Faisal serius memori otaknya otomatis membuka kembali kisah duka yang paling memilukan dalam hidupnya ,hari itu Allah takdirkan dirinya menjadi yatim dan ibunya berduka menjadi janda,
" Sayangnya tanah ini mungkin tak akan jadi milikmu , jadi kau harus mengubur dala-dalam mimpimu...,"Kata Abik semakin mencabik sembari duduk di batu besar di hulu sungai yang bening membiarkan kakinya terendam air setengah lutut begitupun dengan faisal , mata Abik menatap lawan bicaranya seperti mencari kejujuran di air muka lawan bicaranya ,Faisal menatap arah lain sejak awal jumpa dia tak suka dengan tatapan Abik yang berlaga sok detektif seperti ini .Hati Faisal menunggu kemana gerangan arah pembicaraan terikan nafas lega berhembus pelan ketika Abik kembali bicara ,
"zefara bukan anakku ,Aku tak punya hak wali atas dirinya , dan dia tak punya hak harta waris dariku...,kecuali jika aku menghibahkan padanya." Suara lelaki itu pelan sepertinya dia ingin ini seperti bisikan hingga angin tak harus mencuri dengar.Faisal merasakan nyeri di jantungnya seperti ada pisau tajam yang memotong setiap pembuluh,dia juga melihat mata Abik berkaca -kaca meresapi kepedihan yang dalam.
" Dalam dokumen negara ,memamg tercantum namaku , dia adalah anak pertama keluargaku, Itu kulakukan untuk menjaga harga dirinya agar dia tidak resah bertanya tentang jati dirinya , tapi hukum Alloh bukan untuk dipermainkan faisal, saat dia menikah aku hanya boleh melihatnya seperti orang asing karena wali hakim lebih berhak berjabat tangan denganmu..., " Kali ini air mata begitu deras hingga tubuhnya terguncang ,Faisal menggengam lengan lelaki itu. mata tuanya yang mulai menyipit terus mengalirkan butir -butir bening yang sepertinya berlarian
" Apakah zee mengetahui hal ini?" Tanya faisal kemudian
"Iyya...," Jawab Abik sembari mengangguk pelan kemudian bercerita lagi " sejak dia mulai dewasa ku ceritakan prihal siapa dirinya , dia sempat terpukul berhari-hari tak makan sampai harus di rawat di rumah sakit , tapi sepahit apa pun ini kenyataan yang harus di telannya ," Kini Abik sudah kembali bercerita dengan tenang. " Dulu istriku juga mengalami masalah pembekuan darah setiap mengandung janin hanya bertahan 4 sampai 6 minggu ,pada keguguran yang ketiga.dia sangat terpukul, dia sudah berputus asa, di hari itu dokter yang merawat istriku mengatakan kalo ada seorang bayi perempuan yang baru saja kehilangan ibunya ada kemungkinan dia akan di serahkan ke lembaga sosial karena tak ada yang bisa merawatnya.Ibunya TKI yang mengalami pelecehan, Zee adalah bidadari yang terlahir tanpa ayah yang sah secara hukum Faisal" Pukulan telak kini mengenai ulu hati Faisal sedih sekali
"Ya Rob..., kuatkan hatiku bulatkan tekadku...," Pintanya pada sang maha kasih " Abik..., boleh ku berikan jawabanku hanya pada Zee" Pinta Faisal kemudian sambil mengikuti langkah-langkah tenang Abik , matahari sudah tepat diatas kepala saatnya pulang dzuhur tiba ,selepas dzuhur dan makan bersama Faisal pulang tanpa mengatakan apapun pada Zee.
2 Minggu berselang
Faisal mengajak zee untuk pergi, sebuah hutan kota mereka datangi , bukan hari minggu karena faisal segaja memilih hari dimana akan jarang orang datang ,agar suasana lebih tenang.
Snack di tangan sambil mengamati anggsa putih berenang dengan tenang ,langit berawan angin sepoi menyapa ramah dedaunan saling mengingatkan untuk taat pada tugas yang di emban .
Sepasang anak manusia tanpa suara , hanya mata dan senyum yang terus saling memberi tanda.
" Zee...!!!"
" hmmmmm"
" Maaf aku tak mengabarimu lebih dari dua minggu ,Aku tak punya alasan hanya maaf ,sayang..."
" Kau sudah biasa melakukannya ,aku tidak mengganggap itu kesalahan untuk di maafkan..."
" Zee....!!!"
" Iyaa..."
" Semalam Aku bermimpi..., indah sekali..."
" Memang mimpi apa...?"
" Aku menciummu...,dalam mimpi itu kau cantik sekali.Kau tahu aku menciummu dimana...?" Faisal menatap mata bulat Zee lembut sekali Zee mengeleng, menunduk menyembunyikan senyum
"Aku menciummu di depan penghulu saat semua orang bilang Syah..." Jelas faisal dengan suara pelan dia takut rumput yang di dudukinya mendengar dan mereka akan cemburu kemudian menusuk pantatnya. Zee mengangkat wajahnya ,matanya membelalak memancarkan rona bahagia " Amien..." balas zee senang tapi kemudian wajahnya menunduk layu" Kau sudah tahu siapa aku...,Masihkah kau yakin dengan aku perempuan tak jelas ,aku anak jadah...!!!" Lanjutnya parau suaranya terdengar begitu memilukan
" Aku sudah mendengarnya , tapi aku tak akan membahasnya sampai kapan pun, seperti kau yang mengubur dalam kisah kebejatan masa laluku ,bahwa aku adalah bajingan..., Zee maukah bersepakat denganku sekarang...,Jangan bahas ini lagi ,kau menyakitiku dengan air matamu Faisal seperti tak pernah bosan menatap wajah Zee dengan lembut, sementara gadis dengan kerudung merah bata hanya menunduk mengiyakan dengan anggukan kepalanya.
" Zee...,kemarin aku mengantar Ibu belanja ke Mall..."
" Trus...?"
" Waktu ibu belanja aku juga , mendorong troli sendiri mencari keperluanku..."
"Lantas...?"
"Biasanya di kalo lewat ke blok pakaian dalam wanita..,perutku berontak aku mual...,Tapi hari itu biasa aza...,akhirnya aku mendekat berlaga seperti hendak membeli ,aku penasaran dengan perubahanku ,ternyata benar aku tetap nyaman, lama sekali aku di sana si Spg datang menyapa hendak membantu
" Nyari untuk siapa ,Pak...?, Anaknya Istri atau untuk Ibunya?"Tanya si Spg rada genit
Aku menjawab asal untuk Istriku..., eh si spg genit itu bertanya lagi ukurannya apa atau nomer berapa yang ini local punya ,yang disana import punya... jelasnya spontan aku jawab "tidak tahu... "dia tertawa " lain kali tanya istrinya dia pake ukuran berapa...,jadi lelaki jangan cuma bisa pakai pak...," katanya dengan nada bercanda aku hanya tersenyum dan berlalu spg saling pandang dengan temannya mungkin mereka mengangap aku lelaki 'syaraf ' yang senang mengoleksi pakaian dalam perempuan,padahal kalo mereka tahu aku lelaki yang baru sembuh dari 'syaraf'"Faisal tertawa mengakhiri ceritanya zee terpingkal -pingkal menertawakan lelaki 'syaraf di sisinya
" terima kasih Zee sudah sabar menungguku...," Kata faisal sangat serius" You are Angel's ,I love you so much more Zefara...!!!"
"I love you too..."
" Zee..."
"Hmmmmmm..."
"Kapan tanggal yang tepat menurutmmu...?"
" Hari yang sama saat kita berjumpa tanpa sengaja..."
"Undangannya...?"
"Tak lebih dari seratus orang...,yang mewah belum tentu kekal,aku mau yang sederhana tapi sakral di hiasi doa tulus orang -orang tersayang
" Maharnya ?"
" Sesuai kesanggupanmu..."
" Zee..., pulang yuk aku akan bicarakan ini dengan keluargaku...,Ada syarat lain....?"
"Selama aku masih punya kesanggupan tak ada poligami di keluarga kecil kita, poligami itu tak haram itu disunahkan tapi kuharap itu bukan takdirku "
" Kenapa...?"
"Aku ga bakal sanggup ,aku mau kau hanya milikku ,aku sayang kamu ,Bajinganku..."
" Zee...!!!"Rengek Faisal
"Apa...?"
"Aku peluk yah..."
Zee mengepalkan jariya siap meninju ," jika kau sanggup berpuasa bertahun- tahun ,sempurnakan lah puasamu untuk beberapa waktu lagi..." Tukas gadis itu serius,demi mendengar kata -kata kekasihnya faisal jatuh terduduk dan merebahkan dirinya dengan manja diatas rumput... sementara zee melanjutkan langkahnya keparkiran , dimana sopir faisal menunggu dengan setia ,Faisal mengikuti langkah zee dari belakang senyum tak pernah lepas dari wajahnya Tamat
Saat cinta tak berbusana
Rindu tak berbaju
Berbohong agar dipercaya
Berhutang agar Elegan
Itulah tanda kenistaan diri
See you Assalammuallaikum warohmatullohi Wabarokatuh
0 komentar:
Post a Comment
Komentarmu adalah cermin kepribadianmu.terima kasih sudah mengunjungi blog saya