Purnama di Bali
Purnama penuh menjadi pemandangan indah yang membedakan Denpasar dengan Jakarta atau Surabaya , mungkin bulannya sama yang itu juga , tapi suasana yang di dapat akan berbeda .Purnama di Bali Terlihat lebih indah karena suasana yang dimilikinya etnik unik romantis dan eksotis menyatu dalam 4 hurup B-A-L-I , Penjor di gerbang puri menyabut ramah melambai memanggil siapa saja untuk bertamu . Datang lagi ke Bali .
Tak ada yang dapat menyangkal keindahan alam dan keragaman tradisi yang terpelihara . di tambah lagi gencarnya promosi membuat Bali terkenal keseantero jagad raya . Ku telusuri jalan menuju pantai menikmati cahaya bulan di Sanur sambil menyantap makan malam tentu sesuatu biarpun sendirian . sejak kepergian Janett yang pulang ke Paris 3 bulan lalu aku belum berfikir untuk mencari penggantinya . Aku sedang menikmati patahan hatiku . Sekarang sudah tidak berdarah memang , tapi bayang senyum Janett masih bercokol kuat meski aku tidak berusaha mengingat atau mengusir nya . Aku membiarkan semuanya mengalir bersama waktu.
Janett , Prianka , Lusy , Mereka akhirnya pergi kembali kenegaranya meninggalkan aku sendiri yang patah hati , Namaku Nyoman Arta tapi saat bekerja mereka memanggilku Tata . Aku seorang Tour guide kemampuan bahasa tatakrama dan ciri khas yang ku punya sebagai orang Bali asli membuatku banyak di sukai . Karena keterangan yang ku beri tidak cuma yang ada di buku panduan tapi juga kearipan lokal yang berlaku di setiap Banjar aku juga menceritakannya ,Sebagai Warga lokal yang lahir dan besar di sini Aku sangat faham perubahan yang terjadi dulu sampai saat ini kala Usiaku sudah di bilang Cukup untuk memiliki seorang pendamping. Putus cinta .patah hati ,bagaikan jalan menuju perombakan jiwa lebih siap lebih kuat dan tentu saja lebih berhati -hati .
Kemampuan bahasaku yang mumpuni membuatku lebih banyak mengantar wisatawan manca negara jadi bukan hal yang mengherankan jika kemudian aku lebih sering punya hubungan dengan cewek-cewek bule , terlepas dari soal fisik aku suka fikiran mereka yang terbuka dan toleran tapi kalo sudah menyukai satu hal akan mempu meninggalkan apapun untuk membela cintanya .Prianka dan Lusy kembali ke orang tuanya dengan keadaan yang mengenaskan lukanya terlalu dalam , bukan aku yang berniat melukai mereka tapi semua karena perkataan Balian.
Ibu sangat percaya pada Ramalan setiap aku dekat dengan seorang perempuan beliau pasti mendatangi Balian membawa keterangan lengkap data pribadi aku dan sang perempuan untuk diramalkan kebaikan dan keburukannya .
Dan 3 perempuan yang ku sayang harus patah hati karena Ibu tetap pada pendirian kalo perhitungan tanggal lahir kami tak ada kecocokan dan orang tua bagiku bukan patner yang tepat untuk dijadikan sebuah pilihan dalam urusan apapun karena mereka selalu punya hak untuk dipertahankan.
Aku selalu berdoa suatu saat aku tak harus memilih antara cinta atau orang tua tapi sebenarnya aku faham penyakit aslinya Biung dan Aji ingin aku menikah dengan cewek lokal.
Dan yang paling dalam melukai hatiku adalah Janett dia sudah belajar mengenai kepercayaanku pandai membuat canang dia juga mulai memahami pilisofi yang terkandung di dalamnya tapi ketika Ibu membawanya pada seorang Balian kepercayaannya , sang Balian mengatakan kalo Raut wajah Janett membawa kesialan atas hidupku Ibu memaksaku untuk putus dengan Janett .
Janett pulang ke Paris meninggalkan hatiku yang kembali berdarah .Hatinya juga terluka parah . Terkadang saat aku sedang sendiri merindukan Cintaku yang pergi jauh kesamudra biru . Aku ingin membunuh Balian itu yang sudah meracuni fikiran Ibuku .Aku sangat menyesali pemikiran Ibuku yang begitu di dokrin dengan Ramalan.
Tak bisakah dia menilai ketulusan yang telah Janett berikan .Janett lebih hindu dari seorang hindu Perempuanku telah mengadopsi kepercayaan dan filosofi Bali lebih dari orang Bali Tak adil jika dia harus patah hati tanpa kesalahan Atau ketidak cocokan kami .Ramalan itu telah membuat kami patah hati mungkin suatu saat hatiku yang akan mati karena dalam diri Janett aku menemukan cinta sejati.
Bersama purnama patahan malam tangis yang tiba-tiba membahana aku membulatkan hati yang mengkristal aku akan menjemputnya ke Paris . Seminggu berselang Ibuku mengangukan kepala saat aku merengek memohon Agar di izinkan menemui cinta sejatiku Janett
Ramalan Hanya tinggal Ramalan karena kesejatian tidak bisa diramalkan. Dan hanya yang kita yang menjalani yang menentukan arah hidup sebab Tuhan memberikan kita pilihan Selesai
Ket
Penjor = Janur
Balian = Dukun Bali
Canang= Sesaji
Banjar= Desa
Terima kasih sudah datang ke rumah kata See you Dear
0 komentar:
Post a Comment
Komentarmu adalah cermin kepribadianmu.terima kasih sudah mengunjungi blog saya