Rumah Kata

tempatnya cerita indah dan puisi romantis

  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Downloads
    • Dvd
    • Games
    • Software
      • Office
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Uncategorized

Sunday, May 27, 2018

Puisi Renungan diri

 cicih surya     10:59 PM     puisi cinta     No comments   

 MANUSIA EGOIS


Aku egois
Aku sedang ingin membuat grup sendiri
Satu hati, satu rasa, satu jiwa, satu jantung dan satu keinginan
Aku sedang ingin membuat grup sendiri 
Anggotanya semua jari dan badanku dari kepala sampai mata kaki

Akan ku suruh mereka diskusi
membuat panel mewah megah
merenung diam tanpa diksi
tak mencari beda ,bersama untuk satu kata

Saat tanya kelak menggelegar
Siapa dirimu ,siapa tuhanmu, apa kitab
Siapa panutan penuntunmu
Mereka akan jawab

Beda kata satu makna
Satu tuhan berjuta ciptaan
Esa dalam dzat  hujud dan tindakan
Tak jauh mengejar jawab
Sebab Akulah jawab

Aku sedang Egois 
Akan ku buat grup sendiri
Menyusun tujuan , merumuskan jalan 
Hingga saat pulang
Aku tak linglung mencari pintu
Aku sudah tahu




Terimakasih sudah menepi ,See you dear
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Friday, May 18, 2018

Puisi Untuk Ibu Pertiwi

 cicih surya     10:01 PM     puisi cinta     No comments   

 Dunia tanpa koma


Dunia tanpa koma
Masa tak kenal jeda
berputar tak henti mungkin nafasmu
Kalah....
Lelah dan terhenti

Dunia bergerak
Ritme cepat
keras
bunyikan genderang perang

Waktu tak pernah mundur
mati tak pernah di undur 
Tenagamu makin hari makin kendur
Dipaksa umur keliang kubur

Belajarlah dari semar
Tak pernah merasa tinggi
Kakinya tetap di bumi
Langkah pelan dan hati -hati

Satu...,dua ... tiga.... 
Terhenti
Merenung diri
Satu... dua... tiga...
Intropeksi

Tapi saat negeri memanggil bakti
Langkahnya tegap penuh ambisi
Semangat kobar berapi-api 

Dunia tanpa koma
Negeri menangis kini
Ibu pertiwi berdiam diri 
Mata cantiknya berkabut mendung
Anaknya saling bertikai
Tertipu manis rayuan
Pepesan berisi surga
Ternyata arang belaka


Terima kasih sudah kemari see you
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Wednesday, May 16, 2018

Cerita misteri, I am Indigo bagian I

 cicih surya     9:33 PM     cerbung     4 comments   

Menjadi sosok yang berbeda dari orang kebanyakan entah itu dengan kekurangan atau kelebihan , kadang membuat kita jadi tak nyaman tak jarang itu menjadi alasan untuk menarik diri dari kehidupan sosial dan berdiam diri dalam keterasingan

Mungkin itu yang terjadi dengan gadis berambut pirang dengan mata kelabu serta tatapan tajam yuk masuk👇👇👇

 Perang Dalam Darah

Daniela kembali dengan wajah cemberut hari itu pipi putih nya yang pucat tampak merah terbakar matahari yang cukup terik ,hari begitu panas mengapa tubuhnya dingin seperti berada di tumpukan salju.

Oh tidak ini tak boleh terjadi dia tak boleh tertidur di pinggir jalan ,langkahnya terasa semakin berat tapi dia berusaha menyeretnya cepat dan lebih cepat lagi. sebenarnya ingin berlari tapi kakinya seperti terikat rantai besi lebih dari sekkilo di setiap jari.

Mom selalu berpesan untuk mampu mengedalikan diri. belajar untuk mengontrol bisikan dan ajakan yang di didengar supaya tidak sesat dan membinggungkan yang akhirnya  mencelakai diri sendiri.

Seperti hari ini  di kelas dia selalu ingin marah emosinya mendidih entah karena apa , tak ada teman yang membuatnya marah ,guru pelajaran semua bisa di tangani tapi dadanya penuh dengan api hingga dia merasa gerah sendiri.

Dad mengajari untuk meditasi sederhana ,dia melakukannya sambil duduk di bangku mengatur nafas tanpa memejamkan mata ,tujuannya agar tak memancing perhatian kawan- kawan kemudian dia semakin dianggap gila dan dikucilkan  meski tanpa perudungan tapi duduk sendirian dibangku paling depan itu cukup menyakitkan.

Kesalahannya hanya satu dia sering bicara tanpa alasan ,mengatakan sesuatu  yang tak bisa dijelaskan ,melihat apa yang tidak bisa di lihat orang , ngocehin sesuatu tentang masa lalu dan masa depan ,marah tanpa sebab sedih tanpa persoalan. Dia sadar dia aneh dia berbeda dari sana dia belajar memahami siapa dirinya,
15 menit meditasi  ada perang dalam darahnya tubuhnya menggigil dan ngantuk tak tertahankan dengan ucapan terburu -buru dia pamit pada guru dan pulang tanpa merapikan buku tas sekolahnya diambil sembari berlari meninggalkan kelas sang guru  sempat teriak untuk berhati -hati .

Pihak sekolah sudah memahami perbedaan yang terjadi pada diri Daniela . Dad datang secara khusus untuk bercerita tentang putrinya tapi tidak demikian dengan para murid ,Cara pikir Daniela yang sangat dewasa juga kebiasaannya yang senang berdoa membuat teman-teman menuduh Daniela sebagai tukang sihir yang menakutkan. Karena itu dia di kucilkan meski tak ada  kata-kata perundungan.

" Oh Tuhanku selamatkan aku..., Izinkanlah aku sampai rumah saja...," Pinta hatinya sembari menyeret kakinya yang terasa makin berat kantuk semakin parah hingga matanya sulit terbuka . teras putih tulang,dan tembok biru cerah sebenarnya sudah kian dekat tak lebih dari sepuluh langkah dia ada dipintu .

Dengan nafas yang semakin sesak dia membuka pintu setelah itu dia tidak mengerti apa yang terjadi dengan dirinya badannya terasa lemas pandangan gelap terasa ada yang keluar dari tubuhnya lalu melayang...Bersambung




Apa yang akan terjadi dengan Daniela tunggu selanjutnya , terimakasih sudah mampir kemari See you
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Friday, May 11, 2018

Kakek Milenial

 cicih surya     1:23 AM     cerita pendek     No comments   

 sayap kebebasan

Hari baru dimulai matahari merangkak setengah tiang , hangat yang memanjakan membuat setiap insan semangat membuka jendela ,membiarkan raja cahaya menembus sela-sela lubang jendela.

Begitu yang terjadi dengan Hernita.Tak ada yang tahu kalo ini adalah hari baru untuknya ,dia memulainya dengan senyum ceria .Mimpinya yang pernah mati kembali menggeliat seperti kuncup bunga yang merekah di sore hari ,sungguh tuhan maha tinggi mudah baginya membolak-balikan hati. Setiap nyawa ada di genggamNya, setiap hati ada di dalam kendali ,
Tak ada yang luput walau sejumput , tak ada yang lari sedetik atau lepas sekejam mata , kemana kita akan berlari , jika bumi langit alam, Rahim dan alam gaib juga dalam kendaliNya. Keinginan adalah milik kita namun takdir ada di tanganNya ,

3 minggu yang lalu Hernita menyesali keberadaannya , tak berarti , tak di hargai, tak ada yang mendengar atau mau menemaninya di titik terbaik dalam hidupnya.
Dia merasa terasing dalam rumahnya sendiri , tak terlihat diantara keluarga yang harusnya mengenalnya . Sebait kata bijak berkelebat tanpa pamit di otaknya " Ada saat kita tak harus berfikir apa, kenapa dan bagaimana .kita hanya harus menjalaninya ,Sampai Tuhan membuka misterinya "

Pagi ini dia sudah putuskan dia akan memulai hari baru , tanpa ada yang tahu jiwanya sudah berganti baju .yang sudah terjadi tak harus disesali  , dia membenahi rambutnya di cermin mungkin gaya rambut baru akan membuatnya terlihat lebih segar dan tak kuyu . Mulai memilih baju membuat Imej baru sepertinya juga bukan pilihan yang salah .membubuhkan syal sebagai pelengkap gaya ,warna lipstik yang cerah perona pipi dengan warna serupa itu sudah cukup membuatnya segar dan berbeda.
Dia berkomitment dengan dirinya sendiri. hidup dengan hidupnya dengan gayanya  dengan caranya selama baik jalani saja .

Bersitegang  dengan Ibu dan Ayah yang sama sekali tak mengenal siapa anaknya, tak tahu apa maunya , dimana pasion dan cita -citanya mereka hanya sibuk dengan dunia masing -masing ,rumah bukan lagi jadi rumah dimana kebersamaan terjalin di sana.
Rumah ini seperti kuburan saja baginya tak ada senyum dan tawa .Tak ada tangis saat dia kecewa ,Tapi tak guna terus menuntut percuma hanya membuat patah hati saja.

Snikers putih jadi pelengkap gayanya ,camera di sandangnya dia menelusuri joging trek menatap taman bunga di kiri dan kanannya , indah tapi tak membuatnya membidikan camera kesayangannya ," terlalu biasa..., " bisik bathinnya ,"Artistikya dimana...?" lanjutnya sok idialis,
Hernita masih sibuk berdialog dengan dirinya sendiri sembari meniti jalan pelan melihat kekanan dan kiri ,dia tertegun menatap bangku taman sesosok lelaki tua menarik bola matanya untuk singgah sangat lama dan tak bisa berpaling lagi ,Reflek dia mengambil beberapa foto melihat hasilnya tersenyum lalu kembali mengambil posisi tepat agar hasilnya artistik tanpa editan ,dia duduk di batu pembatas taman menatap gambar di kameranya dia tersenyum puas. Hari yang terbaik memang tuhan sembunyikan sebagai misteri agar kita tidak menunggu untuk merusaha melakukan yang terbaik setiap hari hingga tanpa di sadari kita menemukan hari terbaik yang tuhan janjikan untuk setiap hambanya. 

Matanya kembali tertambat pada sosok tua berjas coklat ,kilatan cahaya dari kaca Arlojinya menyorot pada wajah Hernita ,dia menarik nafas bangkit dan memberanikan diri untuk mendekat , langkahnya pelan dia berusaha mengamati apa yang sedang dilakukan dengan kacamata  tebal di depan komputer jinjing yang juga berkaca lebar ,tangannya sibuk sekali Hernita mulai mengambil kesimpulan Kakek adalah seorang penulis buku.tapi itu hanya kesimpulan yang diambil dari tangkapan indra tanpa bertanya ,dia tak berani membenarkan 100 % karena sering kali yang terlihat tidak seperti kenyataannya.

Berapa menit dia berdiri si kakek mulai menyadari keberadaannya ,
" Duduk lah kalau kamu mau duduk sama Aki-Aki...," Katanya sambil menggere
ser sedikit pantatnya ,sebagai tanda kalo dia tak keberataan Hernita ada di sisinya, Gadis dengan rambut sebahu dengan riasan minimalis yang membuatnya muda dan segar. Senyum Hernita mengembang Tipis saja ,dia duduk tanpa membuka mulut.takut mengganggu fikirnya.tapi Hernita yang penasaran mengintip sedikit kelayar dia ingin apa gerangan yang membuatnya terlihat begitu bahagia,

Hernita terhenyak fikirannya mulai berkomentar sendiri Kakek buka IG dan bercengrama dengan seorang gadis muda seusia dirinya .Bulu kuduknya merinding tapi dia tidak beranjak pergi .dengan tenang  lelaki tua itu meneguk jus yang sedari tadi menemani dengan setia.

Menutup IG membuka FB ,kecurigaan Hernita trus bertambah saat tahu kakek itu memasukan kata sandi 
" Tak perlu takut duduklah disini nanti ku jelaskan..." Katanya  sembari tersenyum pada Hernita, hati gadis itu kembali dibanjiri pertanyaan " si Kakek punya super insting apa yah...???," 

" Apa yang membawamu duduk disini...?, padahal disana banyak pemuda yang akan sangat bahagia jika di temani gadis cantik sepertimu..."
Kata Nya sambil tersenyum bijak.
Hernita tertawa lucu  lalu menunjukan hasil bidikannya " Cobalah atur fokusnya kembali ,hasilnya pasti lebih baik...," Lanjutnya kemudian .
" Maaf saya mengambil foto opah tanpa izin..." Saya melihat sisi unik saja ,seorang kakek dengan keriput memenuhi wajah duduk si taman menghadapi komputer jinjing dibawah pohon rindang seperti patung penjaga taman yang terkenal di negeri paman sam sana cuma Opah adalah persi 3 dimensi ... " Jawab hernita sembari nyengir dia tak mau memikirkan sebuah alibi saat bicara dengan orang tua, mending jujur saja.

"Rasa senimu cukup bagus ..., Terus belajar tambahlah pengalaman. Bakat memang tuhan sematkan tapi kita perlu mengasahnya agar mahir dan berbinar..." Nasehatnya keluar begitu saja membuat mata Hernita berkaca -kaca baru kali ini dia mendengar sebuah petuah yang menguatkan hatinya.dia mendapatkannya dari seorang di jalan .
Satu jam menunggu Si kakek menutup perangkatnya lalu menatap mata Henita
," tunggu sebentar di sini yah..." pintanya kemudian sebelum dia beranjak dan kembali datang dengan aneka cemilam cukup untuk mereka makan lebih dari 3 jam.

Tak ada kata yang terucap lagi saat mereka membuka dan menghabiskan masing masing satu bungkus Snack, Jus yang di bagi dengan gelas air mineral , Hernita baru bersama Kakek kurang dari satu jam tapi pembicaraan yang santai dan hangat membuatnya merasa aman. Sesekali hernita menatap lelaki tua yang membiarkan giginya ompong tanpa gigi palsu padahal kalo liat tongkrongannya hal yang sangat mudah baginya memasang gigi palsu.

" Apa yang Opah lakukan..., mengelola olshop....?" Tanya Hernita menyelidik tatapannya yang setajam elang seperti hendak memasuki ruang -ruang rahasia lawan bicaranya. bilik-bilik halus yang tersimpan di dasar rasa terkoyak begitu saja dan lelaki tua di hadapannya bukan mahluk bodoh yang tidak mampu mencium aroma curiga tapi dia hanya tersenyum , 

" Umurku 83 tahun sudah terlalu tua untuk menggoda seorang gadis remaja sepertimu. Kalo aku masih melakukannya aku adalah lelaki yang tak bisa mengukur diri. ,Idealnya Mahluk tua renta sepertiku sudah menghitung mundur mengumpulkan amal menyongsong kematian...,Jadi tenanglah aku tidak gila meskipun alam dan mahluk-mahluknya sudah gila...," Jelasnya sambil tertawa geli menyaksikan Hernita melongo bego.

" Opah punya indra ke enam...?" Selidik Hernita sedikit takut dan hati-hati
" Maksudnya...?"
" Sebuah kemampuan untuk membaca fikiran orang misalnya..."
" Bukan itu...,hal yang sangat mudah membaca pikiranmu dari ekspresi wajah yang kau tunjukan...,mikro ekspersi  ,pernah dengar...? itu yang ku pakai  bukan sesuatu yang klenik karena semua bisa dipelajari, .sering berjumpa dengan orang dengan begitu kau akan faham pelan -pelan. gadis manis dengan bandu merah jambu menganguk mengerti .Otaknya kembali menganalisis dan menganbil kesimpulan kalo orang tua ini tak bisa di remahkan, kalo secara pisik dia akan jatuh jika ditempa sepoy angin . tapi isi otaknya . cara pandangnya penuh kejutan.mungkin pantas jika dia disebut opah-opah milenial

" Opah menemani cucu-cucu opah..., mendidik seorang anak juga harus menyesuaikan dengan zamannya..., kita tidak bisa menyamakan pola dengan zaman opah kecil atau saat ayah mereka remaja. Opah hanya berusaha menari dengan zaman , meskipun prisipnya sama agama dan tatakrama yang harus tertamam kuat sejak semula ." Opah punya 10 akun sosmed semuanya punya ,tapi Opah tidak bisa menggunakan handphone layar hape terlalu kecil untuk mata tua Opah. Jadi ini komputer portable pilihannya..." Jelas pak tua sambil tertawa kali ini Hernita benar-benar menganga belum selesai kejutannya  Opah kembali bicara " dan cucu Opah ga tahu kalo Opah ngitilin mereka..., mereka tahunya opah hanya lelaki tua opah mereka yang punya kemampuan spiritual seperti yang kau sangka tadi ..., padahal Opah tahu dari postingan mereka ,hahaha" Kakek tersenyum mengenang kelucuan petualangannya dulu Ayah mereka juga begitu rajin sekali mengirim Atensi ke Radio kakek juga mengikutinya..., .Opah baru buka rahasia saat dia menikah dan berhenti berkirim atensi karena memang sedah tak buming lagi...'

"Opah adalah orang tua paling hebat yang saya tahu..." Puji Hernita tulus
" Opah tidak sehebat itu... Opah melakukannya karena rasa sayang yang terlalu besar untuk mereka...,hanya saja opah tidak ingin memotong sayap -sayap mereka dengan aturan ,pelaturan yang terlalu kakuk justru akan menimbulkan pelanggaran berat dan fatal. jadilah teman buatlah nyaman maka kau akan di dengar..." Kata Opah sembari tersenyum bijak.
" Opah bolehkah saya temani Opah lagi besok..." Tanya Hernita penuh harap
" Tentu dengan senang hati ....,sebaiknya sekarang kita pulang sudah terlalu panas untuk kau berada di luar...,Opah tidak mau kamu hitam...
Hernita hanya tertawa dia senang ada yang mengerti ketakutannya kulit gosong dan hitam ga banget lah yaw ... selesai


Terima kasih sudah menepi selamat pagi




Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Newer Posts Older Posts Home

Followers

Translate

Popular Posts

  • Puisi Nasehat pernikahan dari Ayah untuk Putrinya
    Menikah adalah sesuatu yang sakral dan mengharukan bukan hanya untuk anak tapi juga untuk orang tua. Biasanya mereka menitipkan pesan yang ...
  • Pesan cinta mama
    Perintah tanpa alasan Argumen Atau sebuah penjelasan Yang dia tahu Hanya harus Tak punya frasa Tepat Agar kau percaya Cerita ind...
  • Cerbung:bismilah,Pelarian terbaik bag II
    Di cerita yang lalu kita berkenalan dengan seorang anak muda unik yang bekerja sebagai pemulung... dan sekarang kita akan simak kelanjutany...
  • Pejantan Pilihan
    Sang pejantan Sore sudah lewat senja belum datang, tapi gelap gulita mungkin akan hujan, angin dari utara bertiup amat kencang, derit ran...
  • cerbung: Perjalanan cinta Hijabers Nikendy V
    Memiliki aku itu mudah, yang sulit adalah mendapatkan hatiku,,,, masuk kedalam yukk cus ah...! Akhir sebuah pencarian Angin pagi yang me...
  • Cerita Manis sahabat
    Dear Mbak Devi Mbak Devi 10 tahun kita ga ketemu, Entah dimana keberadaanmu saat ini, di Jakarta atau pulang ke Padang. Kabar yang ku...
  • Cerita Tragis Perempuan
    Dia tak tampan Bukan hartawan Dia hanya sopan Dan itu yang istimewa Aku tertawan oleh senyuman Tersesat tak bisa pulang Rahasia Bint...
  • Puisi romantis kasih tak sampai
    Kekasihku yang indah yang diam di ruang sunyi sendiri...begumul dengan rindu,sibuk dengan dunianya tak peduli padaku Karena aku hanya lelaki...
  • Cerita sang pejantan
    Singa adalah raja hutan yang garang dan menakutkan...tapi dia setia.memberi perlindungan yang indah nyaman untuk pasangannya...,mau buktinya...
  • Untukmu Kekasih
    Palestina tanah yang disucikan rumah para hafish dan mujahid. mereka berjuang untuk milik mereka yang dirampas .mereka berjuang tak kenal l...

Recent Posts

Categories

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Unordered List

Pages

  • Beranda

Text Widget

Blog Archive

  • ►  2019 (12)
    • ►  October (2)
    • ►  January (10)
  • ▼  2018 (30)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ▼  May (4)
      • Puisi Renungan diri
      • Puisi Untuk Ibu Pertiwi
      • Cerita misteri, I am Indigo bagian I
      • Kakek Milenial
    • ►  April (7)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (7)
  • ►  2017 (68)
    • ►  December (2)
    • ►  November (5)
    • ►  October (7)
    • ►  September (3)
    • ►  August (8)
    • ►  July (7)
    • ►  June (7)
    • ►  May (5)
    • ►  April (8)
    • ►  March (16)

Blog Archive

  • ►  2019 (12)
    • ►  October (2)
    • ►  January (10)
  • ▼  2018 (30)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ▼  May (4)
      • Puisi Renungan diri
      • Puisi Untuk Ibu Pertiwi
      • Cerita misteri, I am Indigo bagian I
      • Kakek Milenial
    • ►  April (7)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (7)
  • ►  2017 (68)
    • ►  December (2)
    • ►  November (5)
    • ►  October (7)
    • ►  September (3)
    • ►  August (8)
    • ►  July (7)
    • ►  June (7)
    • ►  May (5)
    • ►  April (8)
    • ►  March (16)
Powered by Blogger.

Find Us On Facebook

Labels

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Flickr Images

Labels

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Download

Sample Text

Copyright © Rumah Kata | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates