Memiliki aku itu mudah, yang sulit adalah mendapatkan hatiku,,,, masuk kedalam yukk cus ah...!
Angin pagi yang menusuk tulang penerpa wajah pucat tanpa polesan, namun cantik tetaplah cantik mata coklat besar tetap merayu bila menatap, Dia tergesa melewati lorong bercat putih biru, tapi Dia bukan satu satunya yang tampil dengan raut wajah khawatir, semua yang hilir mudik di sini nyaris tanpa senyum. Rumah sakit bagunan megah yang jadi momok untuk siapa saja, yang kaya dengan asuransi... Tapi lebih ikhlas asuransi sakitnya angus, dari pada harus terbaring di sini,apalagi yang miskin sesuatu yang ‘haram’ orang miskin sakit. Merasa tidak dipedulikan itu lebih nyakitin. Ketika sang recepsionis bilang semua ruangan penuh, itu memilukan padahal jika di biarkan mungkin 5 menit lagi nyawa akan melayang, tapi uang lebih di prioritaskan,,, kenyataan tak seramah nurani yang selalu ingin berbagi dan saling menolong sesama diri...
Nikendy sang desainer muda berusaha menjernihkan pandangan matanya, kabut itu ternyata terus membayang. Dia merasakan sesak di ulu hati jika berfikir jendral kecil terbaring lemah dengan infus dan labu darah, ” oh ya Alloh tuhanku lindungi Ibrahim hasanku,...” Langkah kaki rasanya sangat lambat..., lelet tingkat tinggi, padahal Dia sudah berusaha mempercepatnya, tapi ruangan tempat jendral Ibra di rawat belum terlihat.
Jantung rasanya berhenti berdetak saat matanya menangkap panorama menyedihkan Jendral kecil Ibra terbaring tak berdaya di tanjang, kaki Nikendy rasanya lemas keponakan tersayang yang mentasbihkan diri sebagai bodiguartnya sakit, Dia cidera saat berlatih pangkur malam kemarin, jatuh dari ketinggian 3 meter membuat tulang betisnya mengalami retak, setidaknya itu info yang di berikan sis aisyah saat memberi tahunya melalui telpon kemarin malam, Nikendy baru berada di bandara Internasional malpense Milan, perjalanan satu minggu di Italia membuatnya syok berat lelah. Sebuah brand pashion terkemuka tertarik pada tas etniknya. Dan berniat membeli desain yang di buat Nikendy, dan mengundang Nikendy untuk negosiasi.
Sebelum berangkat ke Milan kak Ibra memberinya saran supaya desain itu jangan di jual, dan tetap jadi miliknya, sepertinya Ibra tidak mengijinkan dia pergi jauh, dan kini inilah yang terjadi Ibra terbaring sakit, kakinya berbalut Gipsona bibirnya kadang meringis menahan sakit, Nikendy duduk di samping keponakan tersayang, Dia merasa terenyuh kala telinganya menangkap rintihan Ibra memanggil namanya.
“ Anty ... ” bukan ibunya atau ayahnya tapi malah dia Antynya yang dipanggil saat Ibra merasa kesakitan.
Anty Nikendy menggenggam jemari ponakannya, perlahan Ibra membuka matanya hidungnya menangkap bau parfum Antynya tangis Ibra pecah di pelukan Antynya.
“ Kakak ga bisa jalan,Anty..., Kakak takut Kalo kakak selamanya ga bisa jalan....” Keluh Ibra terdengar sangat menyedihkan.
“ Itu ga bakal kejadian sayang..., keponakanku akan kembali pandai berlari, bisa berlatih pangkur dan tetap akan jadi juara karate...,” Kata Nikendy menyemangati, meskipun hatinya juga perih, perempuan penyuka touring ini berusaha menahan air matanya supaya Ibra tidak semakin sedih tapi dia tak mampu sungguh tak mampu, air itu terus mengaliri pipinya bagai anak sungai.sakit sekali.
Tangis Ibra terhenti saat dokter masuk dan mulai menanyakan keadaanya dengan senyum yang ramah, Sis Aisah yang dari tadi duduk menyaksikan peristiwa dramatis Antara Nikendy Clara dan Ibrahim Hasan seperti terusik dari lamunannya ,dengan seksama dia mendengarkan pembicaraan dokter dengan putranya, dia menarik nafas lega saat dokter mengatakan tulang betis Ibra hanya retak dan akan kembali pulih dalam 1 atau dua bulan
Tapi pertanyaan kritis kemudian hadir dari Ibra,
“ Berarti kakak ga bisa kemana-mana dalam waktu dua bulan....? ”
“ Siapa bilang .jika kakimu belum bisa berjalan maka kaki Anty bisa kamu pakai, Anti akan menggendongmu kemanapun Jendral ingin pergi..., tapi hanya dua bulan yah... jadi jendral harus menuruti semua saran dokter, agar kakinya bisa pulih lebih cepat..., setuju...? "Kata Nikendy serius matanya menatap lurus wajah Ibra yang cubby.
“ siap...,Anty..., kakak Akan lakukan apapun yang membuat Anty senang... Kakak sayang Anty.” pelukan hangat kembali mereka lakukan, Dokter dan perawat terdiam terperangkap dalam perasaan haru, memang banyak tante dan ponakan yang sangat dekat, tapi menyaksikan Nikendy dan Ibra sungguh luar biasa.
Dokter spesialis ortopedi Taufik Himawan dokter yang sejak awal menangani kasus Ibra menatap lekat pada Nikendy,
“ Ini Anty Candy dokter yang ku ceritakan kemarin, pagi ini dia baru datang dari Milan dan langsung kemari...” Ibra memperkenalkan Nikendy, Dokter itu tersenyum pada perempuan berhijab peach, sangat manis berpadu dengan mata bulat besar dan hidung mungil yang mancung,
“ Anda sangat luar biasa kemarin saat saya bilang kemungkin terburuk Ibra harus operasi, dengan berani Ibra bilang mau di operasi atau apa silahkan tapi tunggu Anty pulang, Dia mengajukan syarat bahwa apapun tindakan medisnya Anty harus ada di sisinya..., ” Jelas sang dokter sambil tak melepaskan senyumnya.
“Kenapa..., begitu Jendral...?” Tanya Nikendy penasaran pada apa yang dipikirkan Keponakannya
“ga papa Anty tenang aza kalo Anty ada di dekat aku..., mangkanya, Kakak ga terlalu suka kalo Anty jauh, Aku jatuh khan karena kurang konsentrasi, Gimana yah Anty ke milam sendirian, Takut pesawatnya jatuh di tembak, khan Anty melewati daerah konflik, trus kalo anty di gangguin cowok italia gimana? Tapi sekarang, Aku tahu kalo Anty adalah Antyku yang sangat hebat....,” Jelas sang jendral membuat terkesan siapa yang mendengarkan, Dokter Taufik mengangguk mengerti kemudian dia melakukan prosedur pemeriksaan atas Ibra, Ibra menjalanin perawatan intens selama dua minggu, selama itu Nikendy menghabiskan waktunya di rumah sakit, butiknya dia serahkan pada Aina sahabatnya sebab percuma dia diam di butik tapi Fikiranya ada bersama Ibrahim hasan sang jendral kecil di rumah sakit, Lagi pula dia bisa mendesain dimana saja, tidak terikat waktu dan tempat, ide datang maka pencilnya akan menari dengan lincah.menghasikan pakaian muslim yang simple, syar’i namun tetap modis dan dinamis sesuatu yang di butuhkan muslimah modern.
Nikendy sang generasi pendobrak yang selalu mengatakan pada dirinya untuk membuat desain yang tidak melanggar akidah. Namun tetap bisa memancarkan kilau kecantikan seorang muslimah, karena hijab tidak menghalangi seseorang untuk tampil elegan, dan tampil cantik dengan hijab di setiap situasi adalah jalan yang dipilihnya untuk berdakwah.
Sepulang dari rumah sakit Ibra masih harus menjalani teraphy.untuk mengembalikan Fungsi kakinya seperti sediakala, intensitas itu membuat nikendy dekat dengan Dokter Taufik Himawan, duda cerai yang mempunyai dua orang anak seusia Jendral kecil Ibra dan princess Anikka concerta keponakannya yang merupakan seleb instagram, seusai teraphy Ibra Dokter menjelaskan perkembangan positif dari pasien kecilnya dengan kalimat terakhir yang mengejutkan untuk Nikendy sebelum mereka berpisah.
“Jika fokusmu sudah condong kearah pernikahan beri tahu saya, Clara....” ujar dokter itu, terdengar santai tapi mimiknya sangat serius.
"Fokusku bisa berubah kapan saja, kalau ada seorang pria yang lulus melewati Jendral Ibra, apa jawaban Ibra itu jawabanku”
“Kamu mempercayakan hal sebesar ini pada anak sekecil Ibra....?”
“Iya...,tanya Ibra jika dia mengiyakan jalan selanjutnya akan ku buka”Kata Nikendy lebih serius
“Saya boleh minta nomer kontakmu...?
“Itu urusannya dengan Ibra,setelah Ibra datangi waliku,Ayah Ibra,Setelah mereka menyetujui baru saya akan menemui mu...”
“saya minta dalam satu bulan kamu tidak berurusan dengan pria manapun”pinta sang dokter sembari menatap wajah Nikendy.gadis itu tersenyum dan menganguk.
Ruangan yang tidak begitu luas tapi cocok untuk rehat, Nikendy selonjoran santai di kursi bermotif monocrom, semangkok salad buah menjadi pillihan cemilannya sore ini, Mbak Las sedang memasak persiapan makan malam bang Ilham akan datang dan seperti biasa Mbak Las selalu menjamu dengan makanan kesukaan mereka setiap mereka datang siapapun itu, anak abie menantu abie, cucu atau hanya sekedar sahabat dari mereka, Mbak Las memanjakan lidah semua orang yang datang kerumahnya.masakan yang tak kalah mengoyang lidah jika disandingkan dengan racikan chef resto bintang 5
Bang Ilham datang dengan gaya Andalannya kaos dan celana kolor. Bener-benar tak singkron dengan propesinya sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi ”ga modis banget “ itu komentar Nikendy tapi Bang Ilham hanya tertawa
“pakaian tak selamanya jadi simbol banyaknya duit dan briliannya otak...” Balas Bang Ilham Nikendy manyun mendengar peryataan acuh dari Abangnya yang jenius.
“Kamu yakin dengan Taufik...., jika tak yakin jangan dipaksakan, jangan karena kamu dikejar deadline kamu jadi asal pegang....” Kata Bang Ilham mengalihkan pembicaraan dari soal pakaian yang menurutnya tidak penting.
“Aku tak yakin aku bisa jadi ibu sambung yang baik untuk anak-anaknya...” Keluh Gadis itu seperti pada dirinya sendiri.
“Cuma itu lalu statusnya yang Duda, atau mungkin kamu sudah punya orang lain di hatimu
“ itu tak masalah..., Duda itu mungkin adalah takdir, karena setiap orang yang menikah pasti berharap ini adalah pernikahan sekali seumur hidup. Tak ada yang berharap perceraian, Aku belum siap menjadi seorang Ibu”
“Tak ada lelaki lain yang ada di hatimu, mendekat padamu?” Kejar Bang Ilham lebih dalam
“lelaki itu banyak bang yang mendekat, berusaha mendapatkan hatiku juga ngantri,”
“tak ada dari mereka yang menarik untukmu...?”
“pasti ada, Bang tapi saat aku meminta untuk menemui bang Akbar, tak ada kabar, Aku bilang pada mereka aku tak mengenal pacaran jika yakin denganku datang pada Bang Akbar, dan hanya Taufik Himawan yang sanggup memenuhi tantanganku” Nikendy tersenyum lucu
“lagi pula siapa yang tak gemeteran berhadapan dengan Abang kita yang satu mendengar suaranya saja seperti petir” Ucap sang dosen membayangkan sosok Abang tertuanya tawa membahana di seluruh ruangan
“Kalo saranku jika kamu belum nyaman menjadi Ibu mereka kamu bisa me mainset fikiranmu, kalo mereka adalah ponakan yang harus kamu sayangi kamu jaga karena Ibunya tak ada,anggap saja kamu sayang pada fauziah putriku,simple sebenarnya kamu hanya perlu mengubah pola fikirmu, yakin dengan ayahnya maka sayangi anaknya, sayangi mereka dengan hatimu maka ketulusan itu akan sampai ke hati mereka” Ungkap Bang Ilham sambil menjajari langkah adiknya menuju ruang makan, bau pepes ikan dan sambal terasi sudah menggoda selera,
“Bantu doa bang...,ternyata ini lebih berat dari yang ku kira...”Ungkap Nikendy saat mereka berjalan menikmati angin malam berkeliling kampung
“ Itu tak harus kau minta sayang...., selalu ada bagian untukmu dalam doaku, Nikendyku putri abie yang paling cantik”
“ Bang apa yang dilakukan Abie jika melihatku sekarang...? aku kangen banget sama Abie Bang ” Desah nafas Nikendy amat berat
“Abie akan memberimu dua jempol dan senyum bangga inilah Nikendy yang dulu kolokan dan ingusan, sekarang sudah berani ke milan sendirian..., tetap jadi dirinya,, ,dan itu yang membedakanmu dengan orang lain..., Unik nyentrik cantik, ” Kata abangnya tulus Nikendy menunduk tiba-tiba pandangannya bekabut pesta pernikahan sudah semakin dekat gedung sudah diboking untuk 3 bulan mendatang dan karena kesibukan –kesibukan itu membuat Nikendy sangat merindukan Abinya Selesai
Itu ending dari cerita bersambung Nikendy sang disainer cantik dan salalu baik.Alloh menentukan siapa jodohmu jauh sebelum kau dilahirkan
Terima kasih sudah menepi see you N wassalamuaikum
Akhir sebuah pencarian
Angin pagi yang menusuk tulang penerpa wajah pucat tanpa polesan, namun cantik tetaplah cantik mata coklat besar tetap merayu bila menatap, Dia tergesa melewati lorong bercat putih biru, tapi Dia bukan satu satunya yang tampil dengan raut wajah khawatir, semua yang hilir mudik di sini nyaris tanpa senyum. Rumah sakit bagunan megah yang jadi momok untuk siapa saja, yang kaya dengan asuransi... Tapi lebih ikhlas asuransi sakitnya angus, dari pada harus terbaring di sini,apalagi yang miskin sesuatu yang ‘haram’ orang miskin sakit. Merasa tidak dipedulikan itu lebih nyakitin. Ketika sang recepsionis bilang semua ruangan penuh, itu memilukan padahal jika di biarkan mungkin 5 menit lagi nyawa akan melayang, tapi uang lebih di prioritaskan,,, kenyataan tak seramah nurani yang selalu ingin berbagi dan saling menolong sesama diri...
Nikendy sang desainer muda berusaha menjernihkan pandangan matanya, kabut itu ternyata terus membayang. Dia merasakan sesak di ulu hati jika berfikir jendral kecil terbaring lemah dengan infus dan labu darah, ” oh ya Alloh tuhanku lindungi Ibrahim hasanku,...” Langkah kaki rasanya sangat lambat..., lelet tingkat tinggi, padahal Dia sudah berusaha mempercepatnya, tapi ruangan tempat jendral Ibra di rawat belum terlihat.
Jantung rasanya berhenti berdetak saat matanya menangkap panorama menyedihkan Jendral kecil Ibra terbaring tak berdaya di tanjang, kaki Nikendy rasanya lemas keponakan tersayang yang mentasbihkan diri sebagai bodiguartnya sakit, Dia cidera saat berlatih pangkur malam kemarin, jatuh dari ketinggian 3 meter membuat tulang betisnya mengalami retak, setidaknya itu info yang di berikan sis aisyah saat memberi tahunya melalui telpon kemarin malam, Nikendy baru berada di bandara Internasional malpense Milan, perjalanan satu minggu di Italia membuatnya syok berat lelah. Sebuah brand pashion terkemuka tertarik pada tas etniknya. Dan berniat membeli desain yang di buat Nikendy, dan mengundang Nikendy untuk negosiasi.
Sebelum berangkat ke Milan kak Ibra memberinya saran supaya desain itu jangan di jual, dan tetap jadi miliknya, sepertinya Ibra tidak mengijinkan dia pergi jauh, dan kini inilah yang terjadi Ibra terbaring sakit, kakinya berbalut Gipsona bibirnya kadang meringis menahan sakit, Nikendy duduk di samping keponakan tersayang, Dia merasa terenyuh kala telinganya menangkap rintihan Ibra memanggil namanya.
“ Anty ... ” bukan ibunya atau ayahnya tapi malah dia Antynya yang dipanggil saat Ibra merasa kesakitan.
Anty Nikendy menggenggam jemari ponakannya, perlahan Ibra membuka matanya hidungnya menangkap bau parfum Antynya tangis Ibra pecah di pelukan Antynya.
“ Kakak ga bisa jalan,Anty..., Kakak takut Kalo kakak selamanya ga bisa jalan....” Keluh Ibra terdengar sangat menyedihkan.
“ Itu ga bakal kejadian sayang..., keponakanku akan kembali pandai berlari, bisa berlatih pangkur dan tetap akan jadi juara karate...,” Kata Nikendy menyemangati, meskipun hatinya juga perih, perempuan penyuka touring ini berusaha menahan air matanya supaya Ibra tidak semakin sedih tapi dia tak mampu sungguh tak mampu, air itu terus mengaliri pipinya bagai anak sungai.sakit sekali.
Tangis Ibra terhenti saat dokter masuk dan mulai menanyakan keadaanya dengan senyum yang ramah, Sis Aisah yang dari tadi duduk menyaksikan peristiwa dramatis Antara Nikendy Clara dan Ibrahim Hasan seperti terusik dari lamunannya ,dengan seksama dia mendengarkan pembicaraan dokter dengan putranya, dia menarik nafas lega saat dokter mengatakan tulang betis Ibra hanya retak dan akan kembali pulih dalam 1 atau dua bulan
Tapi pertanyaan kritis kemudian hadir dari Ibra,
“ Berarti kakak ga bisa kemana-mana dalam waktu dua bulan....? ”
“ Siapa bilang .jika kakimu belum bisa berjalan maka kaki Anty bisa kamu pakai, Anti akan menggendongmu kemanapun Jendral ingin pergi..., tapi hanya dua bulan yah... jadi jendral harus menuruti semua saran dokter, agar kakinya bisa pulih lebih cepat..., setuju...? "Kata Nikendy serius matanya menatap lurus wajah Ibra yang cubby.
“ siap...,Anty..., kakak Akan lakukan apapun yang membuat Anty senang... Kakak sayang Anty.” pelukan hangat kembali mereka lakukan, Dokter dan perawat terdiam terperangkap dalam perasaan haru, memang banyak tante dan ponakan yang sangat dekat, tapi menyaksikan Nikendy dan Ibra sungguh luar biasa.
Dokter spesialis ortopedi Taufik Himawan dokter yang sejak awal menangani kasus Ibra menatap lekat pada Nikendy,
“ Ini Anty Candy dokter yang ku ceritakan kemarin, pagi ini dia baru datang dari Milan dan langsung kemari...” Ibra memperkenalkan Nikendy, Dokter itu tersenyum pada perempuan berhijab peach, sangat manis berpadu dengan mata bulat besar dan hidung mungil yang mancung,
“ Anda sangat luar biasa kemarin saat saya bilang kemungkin terburuk Ibra harus operasi, dengan berani Ibra bilang mau di operasi atau apa silahkan tapi tunggu Anty pulang, Dia mengajukan syarat bahwa apapun tindakan medisnya Anty harus ada di sisinya..., ” Jelas sang dokter sambil tak melepaskan senyumnya.
“Kenapa..., begitu Jendral...?” Tanya Nikendy penasaran pada apa yang dipikirkan Keponakannya
“ga papa Anty tenang aza kalo Anty ada di dekat aku..., mangkanya, Kakak ga terlalu suka kalo Anty jauh, Aku jatuh khan karena kurang konsentrasi, Gimana yah Anty ke milam sendirian, Takut pesawatnya jatuh di tembak, khan Anty melewati daerah konflik, trus kalo anty di gangguin cowok italia gimana? Tapi sekarang, Aku tahu kalo Anty adalah Antyku yang sangat hebat....,” Jelas sang jendral membuat terkesan siapa yang mendengarkan, Dokter Taufik mengangguk mengerti kemudian dia melakukan prosedur pemeriksaan atas Ibra, Ibra menjalanin perawatan intens selama dua minggu, selama itu Nikendy menghabiskan waktunya di rumah sakit, butiknya dia serahkan pada Aina sahabatnya sebab percuma dia diam di butik tapi Fikiranya ada bersama Ibrahim hasan sang jendral kecil di rumah sakit, Lagi pula dia bisa mendesain dimana saja, tidak terikat waktu dan tempat, ide datang maka pencilnya akan menari dengan lincah.menghasikan pakaian muslim yang simple, syar’i namun tetap modis dan dinamis sesuatu yang di butuhkan muslimah modern.
Nikendy sang generasi pendobrak yang selalu mengatakan pada dirinya untuk membuat desain yang tidak melanggar akidah. Namun tetap bisa memancarkan kilau kecantikan seorang muslimah, karena hijab tidak menghalangi seseorang untuk tampil elegan, dan tampil cantik dengan hijab di setiap situasi adalah jalan yang dipilihnya untuk berdakwah.
Sepulang dari rumah sakit Ibra masih harus menjalani teraphy.untuk mengembalikan Fungsi kakinya seperti sediakala, intensitas itu membuat nikendy dekat dengan Dokter Taufik Himawan, duda cerai yang mempunyai dua orang anak seusia Jendral kecil Ibra dan princess Anikka concerta keponakannya yang merupakan seleb instagram, seusai teraphy Ibra Dokter menjelaskan perkembangan positif dari pasien kecilnya dengan kalimat terakhir yang mengejutkan untuk Nikendy sebelum mereka berpisah.
“Jika fokusmu sudah condong kearah pernikahan beri tahu saya, Clara....” ujar dokter itu, terdengar santai tapi mimiknya sangat serius.
"Fokusku bisa berubah kapan saja, kalau ada seorang pria yang lulus melewati Jendral Ibra, apa jawaban Ibra itu jawabanku”
“Kamu mempercayakan hal sebesar ini pada anak sekecil Ibra....?”
“Iya...,tanya Ibra jika dia mengiyakan jalan selanjutnya akan ku buka”Kata Nikendy lebih serius
“Saya boleh minta nomer kontakmu...?
“Itu urusannya dengan Ibra,setelah Ibra datangi waliku,Ayah Ibra,Setelah mereka menyetujui baru saya akan menemui mu...”
“saya minta dalam satu bulan kamu tidak berurusan dengan pria manapun”pinta sang dokter sembari menatap wajah Nikendy.gadis itu tersenyum dan menganguk.
Ruangan yang tidak begitu luas tapi cocok untuk rehat, Nikendy selonjoran santai di kursi bermotif monocrom, semangkok salad buah menjadi pillihan cemilannya sore ini, Mbak Las sedang memasak persiapan makan malam bang Ilham akan datang dan seperti biasa Mbak Las selalu menjamu dengan makanan kesukaan mereka setiap mereka datang siapapun itu, anak abie menantu abie, cucu atau hanya sekedar sahabat dari mereka, Mbak Las memanjakan lidah semua orang yang datang kerumahnya.masakan yang tak kalah mengoyang lidah jika disandingkan dengan racikan chef resto bintang 5
Bang Ilham datang dengan gaya Andalannya kaos dan celana kolor. Bener-benar tak singkron dengan propesinya sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi ”ga modis banget “ itu komentar Nikendy tapi Bang Ilham hanya tertawa
“pakaian tak selamanya jadi simbol banyaknya duit dan briliannya otak...” Balas Bang Ilham Nikendy manyun mendengar peryataan acuh dari Abangnya yang jenius.
“Kamu yakin dengan Taufik...., jika tak yakin jangan dipaksakan, jangan karena kamu dikejar deadline kamu jadi asal pegang....” Kata Bang Ilham mengalihkan pembicaraan dari soal pakaian yang menurutnya tidak penting.
“Aku tak yakin aku bisa jadi ibu sambung yang baik untuk anak-anaknya...” Keluh Gadis itu seperti pada dirinya sendiri.
“Cuma itu lalu statusnya yang Duda, atau mungkin kamu sudah punya orang lain di hatimu
“ itu tak masalah..., Duda itu mungkin adalah takdir, karena setiap orang yang menikah pasti berharap ini adalah pernikahan sekali seumur hidup. Tak ada yang berharap perceraian, Aku belum siap menjadi seorang Ibu”
“Tak ada lelaki lain yang ada di hatimu, mendekat padamu?” Kejar Bang Ilham lebih dalam
“lelaki itu banyak bang yang mendekat, berusaha mendapatkan hatiku juga ngantri,”
“tak ada dari mereka yang menarik untukmu...?”
“pasti ada, Bang tapi saat aku meminta untuk menemui bang Akbar, tak ada kabar, Aku bilang pada mereka aku tak mengenal pacaran jika yakin denganku datang pada Bang Akbar, dan hanya Taufik Himawan yang sanggup memenuhi tantanganku” Nikendy tersenyum lucu
“lagi pula siapa yang tak gemeteran berhadapan dengan Abang kita yang satu mendengar suaranya saja seperti petir” Ucap sang dosen membayangkan sosok Abang tertuanya tawa membahana di seluruh ruangan
“Kalo saranku jika kamu belum nyaman menjadi Ibu mereka kamu bisa me mainset fikiranmu, kalo mereka adalah ponakan yang harus kamu sayangi kamu jaga karena Ibunya tak ada,anggap saja kamu sayang pada fauziah putriku,simple sebenarnya kamu hanya perlu mengubah pola fikirmu, yakin dengan ayahnya maka sayangi anaknya, sayangi mereka dengan hatimu maka ketulusan itu akan sampai ke hati mereka” Ungkap Bang Ilham sambil menjajari langkah adiknya menuju ruang makan, bau pepes ikan dan sambal terasi sudah menggoda selera,
“Bantu doa bang...,ternyata ini lebih berat dari yang ku kira...”Ungkap Nikendy saat mereka berjalan menikmati angin malam berkeliling kampung
“ Itu tak harus kau minta sayang...., selalu ada bagian untukmu dalam doaku, Nikendyku putri abie yang paling cantik”
“ Bang apa yang dilakukan Abie jika melihatku sekarang...? aku kangen banget sama Abie Bang ” Desah nafas Nikendy amat berat
“Abie akan memberimu dua jempol dan senyum bangga inilah Nikendy yang dulu kolokan dan ingusan, sekarang sudah berani ke milan sendirian..., tetap jadi dirinya,, ,dan itu yang membedakanmu dengan orang lain..., Unik nyentrik cantik, ” Kata abangnya tulus Nikendy menunduk tiba-tiba pandangannya bekabut pesta pernikahan sudah semakin dekat gedung sudah diboking untuk 3 bulan mendatang dan karena kesibukan –kesibukan itu membuat Nikendy sangat merindukan Abinya Selesai
Itu ending dari cerita bersambung Nikendy sang disainer cantik dan salalu baik.Alloh menentukan siapa jodohmu jauh sebelum kau dilahirkan
Terima kasih sudah menepi see you N wassalamuaikum
Ceritanya asik, tata bahasa nya ringan sehingga mudah dipahami dan seperti nyata.
ReplyDeletealhamdulilah...,seperti nyata jika itu cerita nyata gimana????
DeleteBacanya emang seperti nyata, tapi saya belum baca yang sebelumnya karena ini yang pertama saya kunjungi... jadi penasaran :D
ReplyDeletesok atuh neng baca sadaya...,sedih tapi tak membuat nangis bombai
ReplyDeletewahhh kalimat bermajas keren gan
ReplyDeleteso thanks U
Deletetulisan yang menarik saya jadi tertarik untuk membaca artikel yang lain
ReplyDeletesilahkan jelajahi semuanya ... gratis kho
ReplyDeleteMantepp tulisannya.... kalau sy intro aja dah pusing mau ngemeng apa..hehehe. :D
ReplyDeletesemua berawal dari suka,,, makin lama jadi cinta... kata adalah hidupku
Deletemantap gan keren btw saya udh pernah komen hahaha komen lagi deh
ReplyDeleteiya jeremia zaffyr... tak masalah terima kasih untuk apresiasinya
Deleteini cerpen ya? kerennn :)
ReplyDeleteini cerita bersambung bos
Deleteitu akhirnya dia nikah sama dokter ya?
ReplyDeleteiya... sama dokter itu mbak
Deleteitu ibra ap terinspirasi ibrahimovic
ReplyDeletetidak,nama tokohku ibrahin hasan,,, Ibrahim itu dalam islam bapak para nabi, Hasan itu nama depan adik laki-lakiku,aku suka nama itu simple tapi keren hehe
Delete