Renungan Kematian
Dia tak hadir biarpun dinanti
Tak datang saat dipinta
Enggan bertamu meskipun
Kau....Mengeluh rindu
Dia mendekat tanpa kau sadar
Memberi ciri setiap hari
Rambutmu putih
Gigi yang tanggal
Raga renta menua
Hari berganti
Waktu berlalu
Hitungan bertambah
Jatahmu berkurang
Satu tanya tak terjawab
Bagaimana ragamu ditinggalkan
Dinana...?
Bagaimana... ?
Cukupkah bekal?
SeimbangkahTimbangan?
Itu tadi sedikit pengingat hati karena hidup adalah hak mati adalah wajib mari perbaiki diri mulai saat ini terima kasih telah menepi see you
mbaknya kayaknya seorang sastrawan :D
ReplyDeletesaya bukan sastrawan saya hanya pemain kata yang berusaha berbagi dengan dunia
DeleteSaya sangat menyukai karya kata, tapi menulis puisi bagi tergantung rasa dan tidak bisa dipaksakan apalagi dengan target.
ReplyDeleteanda benar menulis puisi dan cerpen itu jauh lebih sulit dati artikel biasa dia perlu mood yang luar biasa..,tapi gimana dong saya mencintainya
Delete