Semua pintu sudah tertutup untuk Kanda..., tak ada maaf atau kesempatan kedua,,, Tak akan pernah ada
Dia dapat merasakan kepedihan Alena hanya dari mendung dimatanya, murung di wajahnya,,, meskipun dia tak bisa menebak detail masalah yang di hadapi Alena, apalagi yang membuat perempuan minta cerai jika bukan poligami dan KDRT
Lalu apa masalah Alena,,,simak sendiri di cerita di bawah ini....
“Aku akan bercerai dengan Kanda,,,, sudah seminggu aku pulang kerumah Mama...” Ucap Alena tenang meskipun sinar matanya tak bisa bohong, mendung menggelayut di sana.nikendra hanya bisa menatap lekat wajah kakak Iparnya dia masih sangat takjub dengan apa yang di ucapkan Alena, mulut kendra terkatup dia mencoba bertanya dengan tatap mata menyelidik dengan tajam , menyusup mencoba mencari kejujuran yang tersembunyi di kedalaman hati Alena
“Ini bukan keputusan hari ini..., aku sudah fikirkan matang, dan aku sudah tak mampu bersabar lagi..., sakit sudah sampai pada batasnya aku sudah tak bisa tak mampu, Kendra “ maafkan aku...” Kata Alena sambari menahan tangis.
“ Kenapa...??? ” Hanya itu kata yang keluar dari Nikendra”
“Sulit untuk ku katakan...”Alena menggelengkan kepalanya helaan nafas berat mengikutinya
“ Poligami...? ” Nikendra akhirnya mencoba menebak
“ Bukan,,,,”Jawab Alena cepat, Nikendra diam dia berfikir apa lagi yang mungkin membuat perempuan minta cerai kalo bukan poligami, KDRT itu tak mungkin Kanda nya adalah lelaki yang berhati lembut bicara saja selalu hati-hati, tak mungkin menyakiti perempuan, apalagi Alena Ibu dari anak –anaknya.
“ Lantas...??? ”
“Aku lelah menjadi bayang-bayang..., Kanda mencoba merubah aku menjadi pribadi lain..., Aku merasa dia sama sekali tak mencintai ku.Dia mencari orang lain dalam diriku” Ucap Alena pelan tapi jelas terdengar, Niken berusaha mencerna apa yang dikatakan Iparnya. Dia belum mampu memahami apa maksud Alena, Ga mudeng sumpah ga mudeng
“ Maksudnya...? ”
“ Alya,,,!!! ”
Nikendra mengerutkan dahi makin tak mengerti “ Bukankah Alya sudah meninggal...? ”Tanya Nikendra hati –hati sekali, Dia bisa merasakan kesakitan Alena hanya dari murung di wajahnya, mendung di matanya,meskipun dia tak tahu detail masalahnya seperti apa, tapi mendung di mata Alena memberi tahunya rasa sakit yang sangat parah.
Alena masih diam mencoba. Menenangkan dirinya atau mungkin dia sedang berfikir dari mana dia harus cerita. Nikendra diam mencoba menunggu. Akhirnya dua perempuan terpaku dalam bisu, terperangkap di keheningan. Nafas yang bersahutan bersama angin yang bertiup lembut di sore itu, Alena tetap terdiam tangis mulai tertumpah,” Selama ini Aku hanya bertahan untuk Jaka dan Anikka,Nbertahun- tahun aku berharap suatu saat Kanda akan berubah..., Akan mencintaiku,,,. Ucap perempuan tinggi besar bermata abu gelap indah sekali bersanding dengan kulit putih kemerahan ,Alena sangat cantik apalagi kalo sedang di rumah rambut ikal pirangnya sedang di gerai.NArtis pun lewat.
Dulu Abik memuji Kanda, beliau mengatakan mata kanda sangat jeli melihat perempuan cantik
Iya memang Alena memang sangat cantik itu fakta yang tak terbantah, segalanya sempurna dia miliki, teman teman kanda saat itu berseloroh kalo kanda mendapat keberuntungan dan Alena yang kasian, Kanda memang jauh dari kata tampan kalo bersanding dengan Alena, Apalagi saat itu Kanda sudah berstatus duda beranak satu, secara penghasilan Kanda juga tak seujung kuku bila dibandingkan uang Alena,,, bumi ke langit, Alena putra seorang pengusaha kaya di makasar, sedang Abik hanya seorang guru dengan tujuh anak, dan Kanda adalah anak ke 3, Nikendra satu –satunya anak perempuan abik si bungsu yang cerdas.
Niken pernah tanyakan pada Alena kenapa menyukai Kanda dan dengan ringan Alena mengatakan kalo dia jatuh cinta pada Jaka, sayang sama jaka, jakalah yang membuatnya mengabaikan status Kanda sebagai duda padahal saat itu mau dapat pria seperti apapun mudah bagi Alena, Wajahnya lebih cantik dari Kharisa Putri, pendidikan lulusan terbaik universitas favorit kalo mau kerja,,, kantor pengacara ternama memintanya bergabung, orang tua sangat terpandang. Tapi Alena lebih memilih Kanda, yang bukan tandingannya bukan bandingannya, Alena bilang Kanda pria yang unik tidak terpana dengan dirinya, tidak mengejarnya meskipun Kanda sudah tahu siapa dia sebenarnya, Kanda tidak silau dengan segala atribut yang menjejali pundaknya.
Dan sekarang Alena meminta cerai... Oh ya Alloh Nikendra tak dapat mempercayai apa yang di dengarnya,,
“ Aku sangat lelah mengemis pada Kanda, Sejak awal pernikahan Kanda sudah bilang Kalo dia masih belum bisa terima kenyataan bahwa Alya sudah meninggal ,Tapi saat itu aku janji pada diriku sendiri bahwa aku akan mengukir namaku di hati Kanda ,setelah sepuluh tahun berlalu usahaku sia-sia, Kanda tetap hidup dengan kenangannya, merindukan Alya,, Sangat mencintai Alya... Setiap kami bersama yang di sebutnya bukan namaku tapi nama Alya bahkan saat dia melorong di akhir perjalanan dia mendekapku tapi yang keluar dari mulutnya adalah Alya. Kamu tahu seperti apa rasanya Nikendy....” Alena menggigit jempolnya menahan kesakitan yang amat parah, tubuhnya bergetar .Nikendra terdiam dia merasakan ribuan jarum menancap di hatinya sakit sekali..., Itu baru mendengar. Dia sudah bisa merasakan sesakit itu lalu kekuatan cinta seperti apa yang dimiliki Alena ,hingga dia sanggup bertahan sepuluh tahun bersama Kanda yang hanya menganggapnya boneka bernyawa, bukan manusia utuh yang memiliki kepribadiaan, yang harusnya Kanda hargai ...,” Jangan terburu-buru aku minta waktu satu bulan,,, Aku akan bicara dengan Kanda.. Setelah itu keputusan ada pada kalian berdua,,,Aku masih sangat berharap kamu masih Alloh takdirkan berjodoh dengan Kandaku ” Ucap Nikendra pelan penuh harap matanya menatap lembut pada pada Iparnya yang terluka
“ Nikendy...,” Hanya itu yang keluar dari mulut Alena, Nikendy adalah nama kecil nikendra, tapi hanya abik, Kanda dan Alena yang memanggilnya demikian,,, Nikendy adalah panggilan sayang..., untuk yang tersayang dari yang tersayang. Pembicaraan terus berlanjut sampai saat Alena pamit pulang kerumah Mamanya, Nikendra hanya mampu menatap kepergian Alena dengan tatapan hampa, kekosongan membuat air mata mudah sekali mengalir dipipinya bagai anak sungai. Di rumah peninggalan Abik dan umik dia memang hanya tinggal bersama Mbak Las,a sisten rumah tangga yang sudah bekerja sama Abi sejak dirinya masih kecil...ke enam abangnya sudah berkeluarga dan tinggal bersama keluarga kecil mereka, sedang Mbak Las jam 8 sudah ada di kamar selonjoran. Tinggalah dia sendirian..., Dia menyibukan diri dengan bisnis kecil yang sedang dia geluti, Rumah ini hanya ramai kala libur sekolah sepuluh keponakan tugasnya mengacak –acak rumah Anti tercantik
Sore saat weekend Kanda datang kerumah sesuai perjanjian yang sudah di sepakatinya dengan Nikendy. Dia naik ke lantai dua sebab Mbak Las bilang nyonya rumah ada di lantai dua,,, Dan Kanda menemukan si bungsu duduk di balkon dengan tenang
“Ehmmm..... Masih seneng aza menyendiri...” Ujarnya mengusik
“ Kanda ..., udah lama...,?”
“Baru datang..., Mbak Las bilang ada yang lagi kangen Kanda,,,.” Jawabnya seperti biasa dengan senyum yang sama. Seolah tak ada masalah yang sedang membelitnya.
“Yah..., mungkin juga..., tapi aku sebenarnya merindukan Sis,,,,Alena...” Jawab Nikendra sambil menatap Abangnya, Air muka Kanda berubah dan Niken bersyukur karena Tembakannya tepat sasaran .
“Alena,,,Sedang di rumah Mamah...” Kata Kanda pendek
Niken mengerutkan dahi Matanya menatap lebih tajam , sementara Kakaknya menunduk merasa di hakimi,,,” Ada masalah..., Kanda???”Kejar Nikendra,,, Dia tak ingin menunda waktu lebih lama lagi
“Tak ada kami baik-baik saja...” Kilah Kanda sambil menghindari tatapan adiknya, dia duduk di kursi dan mengabil toples cemilan lalu dengan sesantai mungkin dia makan..., sedang Nikendra tetap menatapnya dengan serius
“Minggu lalu Alena kemari...,” Kata Nikendra mencoba berjalan langsung ke inti, Kanda menggangkat wajahnya mencoba membalas tatapan adiknya yang tetap menyelidik, Dia menceritakan semua masalahnya, Itu sebabnya aku memaksa Kanda datang ke sini , Aku mau tahu cerita dari pihakmu,,,” Ujar Nikendra lagi Kakaknya menatap lantai yang diam .
“Alena minta cerai..., Sejak 3 bulan lalu setiap marah dia mengunakan kata cerai, Awalnya ku fikir dia selingkuh, tapi setelah ku selidiki dia masih Istriku yang suci, itulah yang membingungkan untukku dia tidak mengatakan apapun sebagai alasan permintaannya. Dia hanya mengatakan sudah tak bisa bersamaku lagi, aku tanyai Jaka dan Anikka, barangkali Ibunya pernah bicara apa tentang aku. Mereka hanya menggeleng...dan menangis mengeluh kangen sama Ibunya, Aku benar-benar tak mengerti tentang dia.Ternyata aku tak tahu apapun ...,Ya ampun Alloh tuhanku sepuluh tahun bersamanya..., Aku tak faham seperti apa Alena isteri ku” Keluh Kanda seperti menggumam,Air matanya maksa mengalir meskipun dia telah berusaha keras menahannya,
“ Karena yang selingkuh bukan bukan sister tapi kau kanda...” Kata Nikendra pelan tapi jelas di dengar
“ Aku...? ”Kanda menunjuk batang hidungnya ” Hati-Hati bicaramu Nikendy.... kau memfitnahku” Lanjut Kanda agak keras
“ Kamu Selingkuh dengan...,Sis Alya..., Kamu hidup bersama kenangannya,,,. Buktinya Kamu tidak tahu seperti apa Alena..., Padahal kamu sepuluh tahun hidup bersamanya, kamu tidak peduli padanya, kamu mencari Alya dalam dirinya... kamu itu sadis Kanda..., Alena mengatakan semua itu padaku minggu lalu,,, Kalo aku jadi dia Bertahan setahun pun sudah untung Kanda..., tak harus bersabar sampai satu dasawarsa. Kamu gila Kanda..., bodoh sekali...” Ungkap Nikendra panjang lebar, gadis itu tak memberi kesempatan kakaknya memotomg pembicaraan..., Sementara sang Kakak akhirnya menunduk diam mencerna semuanya, di benaknya tergambar kembali kebersamaanya dengan Alena..., Semua ..., betapa sering dia salah memanggil nama Alena. Rasanya tubuhnya lemas penyesalan meraja di benaknya...”, Apa yang harus ku lakukan sekarang Nikendy..., tolong aku...!!!,
“ Kanda harus bicara dengan Bang Akbar dia tahu lebih banyak untuk menyelesaikan hal seperti ini..., Kata Nikendy kemudian
“Aku lebih percaya kamu dari pada Bang Akbar aku malu jika harus terbuka padanya soal seperti ini...”Ujar Kanda memelas
“Solusi ku,,,.Bukan solusi Bang Akbar. Kanda!!!”
“Tapi aku lebih percaya kamu,... Abang kalo ngomong jelimet, pusing Aku denger dia ceramah” Kata Kanda sambil tersenyum pahit
“ Nikmati kesendirian mu sekarang... Renungi segalanya.. Setelah kau rasa cukup ,,, temui Alena ceritakan apa yang kamu rasakan pada alena,,, dan yang penting belajarlah menempatkan Alena sebagai perempuan dengan segala keunikannya Kanda. Aku sangat berharap kau masih berjodoh dengan Alena. Dia perempuan yang baik,,,. Aku menemukan umik dalam dekapanya ..., Maaf Kanda jangan minta aku membatumu lebih jauh,,, Ini urusan rumah tangga kalian aku tak ingin masuk terlalu jauh,,,,.Semoga sukses dengan cintamu,,,,
“Iya kendy..., kau memang ratu solusi,,, Kanda sangat berharap kamu berfikir untuk mencari pendamping hidup sayang..., Apalagi yang kau tunggu, sekolahmu selesai, penghasilan Ada,... Makin sukses malah akan membuat pria takut loh deketin kamu...” Ujar Kanda yang hanya dibalas senyum oleh si cantik Nikendra
“Aku pun ingin menyempurnakan Agamaku, Kanda,,,.Belum Ada yang cocok aza Kanda,,,. Mereka takut dengan aku,,, juga bodyguartku...,” Kata Nikendra sambil tertawa, tawa yang terdengar renyah, tapi Kanda faham adiknya sangat tebebani dengan tuntutan ini,’pernikahan’
2 minggu berlalu Kanda menemui Alena..., membujuknya untuk pulang, tapi Alena tetap dengan pendiriannya untuk bercerai kemauan Alena sudah tak terbantah Itu yang di katakan Mama, Dan Kanda harus menelan pil pahit kekecewaaan ‘panggilan pengadilan agama’
Sidang demi sidang di jalani. Mediasi sudah tak fungsi, Sampai pada suatu malam , panas Jaka tak juga turun Dokter sudah memeriksanya tapi dia mengatakan pemicunya sepertinya adalah beban fikiran. Remaja berumur 15 tahun itu memang cenderung pendiam selalu memanggil Ibunya, Kanda tak berhasil membujuk Alena untuk datang menjenguk, sampai si kecil Anikka menelpon Ibunya memperdengarkan cerocow Kakaknya,,, Alena datang 1 jam kemudian
Alena terpaku melihat rumah berantakan, K
Dia dapat merasakan kepedihan Alena hanya dari mendung dimatanya, murung di wajahnya,,, meskipun dia tak bisa menebak detail masalah yang di hadapi Alena, apalagi yang membuat perempuan minta cerai jika bukan poligami dan KDRT
Lalu apa masalah Alena,,,simak sendiri di cerita di bawah ini....
SEINDAH SAYANG LACYBELL ALENA
“Aku akan bercerai dengan Kanda,,,, sudah seminggu aku pulang kerumah Mama...” Ucap Alena tenang meskipun sinar matanya tak bisa bohong, mendung menggelayut di sana.nikendra hanya bisa menatap lekat wajah kakak Iparnya dia masih sangat takjub dengan apa yang di ucapkan Alena, mulut kendra terkatup dia mencoba bertanya dengan tatap mata menyelidik dengan tajam , menyusup mencoba mencari kejujuran yang tersembunyi di kedalaman hati Alena
“Ini bukan keputusan hari ini..., aku sudah fikirkan matang, dan aku sudah tak mampu bersabar lagi..., sakit sudah sampai pada batasnya aku sudah tak bisa tak mampu, Kendra “ maafkan aku...” Kata Alena sambari menahan tangis.
“ Kenapa...??? ” Hanya itu kata yang keluar dari Nikendra”
“Sulit untuk ku katakan...”Alena menggelengkan kepalanya helaan nafas berat mengikutinya
“ Poligami...? ” Nikendra akhirnya mencoba menebak
“ Bukan,,,,”Jawab Alena cepat, Nikendra diam dia berfikir apa lagi yang mungkin membuat perempuan minta cerai kalo bukan poligami, KDRT itu tak mungkin Kanda nya adalah lelaki yang berhati lembut bicara saja selalu hati-hati, tak mungkin menyakiti perempuan, apalagi Alena Ibu dari anak –anaknya.
“ Lantas...??? ”
“Aku lelah menjadi bayang-bayang..., Kanda mencoba merubah aku menjadi pribadi lain..., Aku merasa dia sama sekali tak mencintai ku.Dia mencari orang lain dalam diriku” Ucap Alena pelan tapi jelas terdengar, Niken berusaha mencerna apa yang dikatakan Iparnya. Dia belum mampu memahami apa maksud Alena, Ga mudeng sumpah ga mudeng
“ Maksudnya...? ”
“ Alya,,,!!! ”
Nikendra mengerutkan dahi makin tak mengerti “ Bukankah Alya sudah meninggal...? ”Tanya Nikendra hati –hati sekali, Dia bisa merasakan kesakitan Alena hanya dari murung di wajahnya, mendung di matanya,meskipun dia tak tahu detail masalahnya seperti apa, tapi mendung di mata Alena memberi tahunya rasa sakit yang sangat parah.
Alena masih diam mencoba. Menenangkan dirinya atau mungkin dia sedang berfikir dari mana dia harus cerita. Nikendra diam mencoba menunggu. Akhirnya dua perempuan terpaku dalam bisu, terperangkap di keheningan. Nafas yang bersahutan bersama angin yang bertiup lembut di sore itu, Alena tetap terdiam tangis mulai tertumpah,” Selama ini Aku hanya bertahan untuk Jaka dan Anikka,Nbertahun- tahun aku berharap suatu saat Kanda akan berubah..., Akan mencintaiku,,,. Ucap perempuan tinggi besar bermata abu gelap indah sekali bersanding dengan kulit putih kemerahan ,Alena sangat cantik apalagi kalo sedang di rumah rambut ikal pirangnya sedang di gerai.NArtis pun lewat.
Dulu Abik memuji Kanda, beliau mengatakan mata kanda sangat jeli melihat perempuan cantik
Iya memang Alena memang sangat cantik itu fakta yang tak terbantah, segalanya sempurna dia miliki, teman teman kanda saat itu berseloroh kalo kanda mendapat keberuntungan dan Alena yang kasian, Kanda memang jauh dari kata tampan kalo bersanding dengan Alena, Apalagi saat itu Kanda sudah berstatus duda beranak satu, secara penghasilan Kanda juga tak seujung kuku bila dibandingkan uang Alena,,, bumi ke langit, Alena putra seorang pengusaha kaya di makasar, sedang Abik hanya seorang guru dengan tujuh anak, dan Kanda adalah anak ke 3, Nikendra satu –satunya anak perempuan abik si bungsu yang cerdas.
Niken pernah tanyakan pada Alena kenapa menyukai Kanda dan dengan ringan Alena mengatakan kalo dia jatuh cinta pada Jaka, sayang sama jaka, jakalah yang membuatnya mengabaikan status Kanda sebagai duda padahal saat itu mau dapat pria seperti apapun mudah bagi Alena, Wajahnya lebih cantik dari Kharisa Putri, pendidikan lulusan terbaik universitas favorit kalo mau kerja,,, kantor pengacara ternama memintanya bergabung, orang tua sangat terpandang. Tapi Alena lebih memilih Kanda, yang bukan tandingannya bukan bandingannya, Alena bilang Kanda pria yang unik tidak terpana dengan dirinya, tidak mengejarnya meskipun Kanda sudah tahu siapa dia sebenarnya, Kanda tidak silau dengan segala atribut yang menjejali pundaknya.
Dan sekarang Alena meminta cerai... Oh ya Alloh Nikendra tak dapat mempercayai apa yang di dengarnya,,
“ Aku sangat lelah mengemis pada Kanda, Sejak awal pernikahan Kanda sudah bilang Kalo dia masih belum bisa terima kenyataan bahwa Alya sudah meninggal ,Tapi saat itu aku janji pada diriku sendiri bahwa aku akan mengukir namaku di hati Kanda ,setelah sepuluh tahun berlalu usahaku sia-sia, Kanda tetap hidup dengan kenangannya, merindukan Alya,, Sangat mencintai Alya... Setiap kami bersama yang di sebutnya bukan namaku tapi nama Alya bahkan saat dia melorong di akhir perjalanan dia mendekapku tapi yang keluar dari mulutnya adalah Alya. Kamu tahu seperti apa rasanya Nikendy....” Alena menggigit jempolnya menahan kesakitan yang amat parah, tubuhnya bergetar .Nikendra terdiam dia merasakan ribuan jarum menancap di hatinya sakit sekali..., Itu baru mendengar. Dia sudah bisa merasakan sesakit itu lalu kekuatan cinta seperti apa yang dimiliki Alena ,hingga dia sanggup bertahan sepuluh tahun bersama Kanda yang hanya menganggapnya boneka bernyawa, bukan manusia utuh yang memiliki kepribadiaan, yang harusnya Kanda hargai ...,” Jangan terburu-buru aku minta waktu satu bulan,,, Aku akan bicara dengan Kanda.. Setelah itu keputusan ada pada kalian berdua,,,Aku masih sangat berharap kamu masih Alloh takdirkan berjodoh dengan Kandaku ” Ucap Nikendra pelan penuh harap matanya menatap lembut pada pada Iparnya yang terluka
“ Nikendy...,” Hanya itu yang keluar dari mulut Alena, Nikendy adalah nama kecil nikendra, tapi hanya abik, Kanda dan Alena yang memanggilnya demikian,,, Nikendy adalah panggilan sayang..., untuk yang tersayang dari yang tersayang. Pembicaraan terus berlanjut sampai saat Alena pamit pulang kerumah Mamanya, Nikendra hanya mampu menatap kepergian Alena dengan tatapan hampa, kekosongan membuat air mata mudah sekali mengalir dipipinya bagai anak sungai. Di rumah peninggalan Abik dan umik dia memang hanya tinggal bersama Mbak Las,a sisten rumah tangga yang sudah bekerja sama Abi sejak dirinya masih kecil...ke enam abangnya sudah berkeluarga dan tinggal bersama keluarga kecil mereka, sedang Mbak Las jam 8 sudah ada di kamar selonjoran. Tinggalah dia sendirian..., Dia menyibukan diri dengan bisnis kecil yang sedang dia geluti, Rumah ini hanya ramai kala libur sekolah sepuluh keponakan tugasnya mengacak –acak rumah Anti tercantik
Sore saat weekend Kanda datang kerumah sesuai perjanjian yang sudah di sepakatinya dengan Nikendy. Dia naik ke lantai dua sebab Mbak Las bilang nyonya rumah ada di lantai dua,,, Dan Kanda menemukan si bungsu duduk di balkon dengan tenang
“Ehmmm..... Masih seneng aza menyendiri...” Ujarnya mengusik
“ Kanda ..., udah lama...,?”
“Baru datang..., Mbak Las bilang ada yang lagi kangen Kanda,,,.” Jawabnya seperti biasa dengan senyum yang sama. Seolah tak ada masalah yang sedang membelitnya.
“Yah..., mungkin juga..., tapi aku sebenarnya merindukan Sis,,,,Alena...” Jawab Nikendra sambil menatap Abangnya, Air muka Kanda berubah dan Niken bersyukur karena Tembakannya tepat sasaran .
“Alena,,,Sedang di rumah Mamah...” Kata Kanda pendek
Niken mengerutkan dahi Matanya menatap lebih tajam , sementara Kakaknya menunduk merasa di hakimi,,,” Ada masalah..., Kanda???”Kejar Nikendra,,, Dia tak ingin menunda waktu lebih lama lagi
“Tak ada kami baik-baik saja...” Kilah Kanda sambil menghindari tatapan adiknya, dia duduk di kursi dan mengabil toples cemilan lalu dengan sesantai mungkin dia makan..., sedang Nikendra tetap menatapnya dengan serius
“Minggu lalu Alena kemari...,” Kata Nikendra mencoba berjalan langsung ke inti, Kanda menggangkat wajahnya mencoba membalas tatapan adiknya yang tetap menyelidik, Dia menceritakan semua masalahnya, Itu sebabnya aku memaksa Kanda datang ke sini , Aku mau tahu cerita dari pihakmu,,,” Ujar Nikendra lagi Kakaknya menatap lantai yang diam .
“Alena minta cerai..., Sejak 3 bulan lalu setiap marah dia mengunakan kata cerai, Awalnya ku fikir dia selingkuh, tapi setelah ku selidiki dia masih Istriku yang suci, itulah yang membingungkan untukku dia tidak mengatakan apapun sebagai alasan permintaannya. Dia hanya mengatakan sudah tak bisa bersamaku lagi, aku tanyai Jaka dan Anikka, barangkali Ibunya pernah bicara apa tentang aku. Mereka hanya menggeleng...dan menangis mengeluh kangen sama Ibunya, Aku benar-benar tak mengerti tentang dia.Ternyata aku tak tahu apapun ...,Ya ampun Alloh tuhanku sepuluh tahun bersamanya..., Aku tak faham seperti apa Alena isteri ku” Keluh Kanda seperti menggumam,Air matanya maksa mengalir meskipun dia telah berusaha keras menahannya,
“ Karena yang selingkuh bukan bukan sister tapi kau kanda...” Kata Nikendra pelan tapi jelas di dengar
“ Aku...? ”Kanda menunjuk batang hidungnya ” Hati-Hati bicaramu Nikendy.... kau memfitnahku” Lanjut Kanda agak keras
“ Kamu Selingkuh dengan...,Sis Alya..., Kamu hidup bersama kenangannya,,,. Buktinya Kamu tidak tahu seperti apa Alena..., Padahal kamu sepuluh tahun hidup bersamanya, kamu tidak peduli padanya, kamu mencari Alya dalam dirinya... kamu itu sadis Kanda..., Alena mengatakan semua itu padaku minggu lalu,,, Kalo aku jadi dia Bertahan setahun pun sudah untung Kanda..., tak harus bersabar sampai satu dasawarsa. Kamu gila Kanda..., bodoh sekali...” Ungkap Nikendra panjang lebar, gadis itu tak memberi kesempatan kakaknya memotomg pembicaraan..., Sementara sang Kakak akhirnya menunduk diam mencerna semuanya, di benaknya tergambar kembali kebersamaanya dengan Alena..., Semua ..., betapa sering dia salah memanggil nama Alena. Rasanya tubuhnya lemas penyesalan meraja di benaknya...”, Apa yang harus ku lakukan sekarang Nikendy..., tolong aku...!!!,
“ Kanda harus bicara dengan Bang Akbar dia tahu lebih banyak untuk menyelesaikan hal seperti ini..., Kata Nikendy kemudian
“Aku lebih percaya kamu dari pada Bang Akbar aku malu jika harus terbuka padanya soal seperti ini...”Ujar Kanda memelas
“Solusi ku,,,.Bukan solusi Bang Akbar. Kanda!!!”
“Tapi aku lebih percaya kamu,... Abang kalo ngomong jelimet, pusing Aku denger dia ceramah” Kata Kanda sambil tersenyum pahit
“ Nikmati kesendirian mu sekarang... Renungi segalanya.. Setelah kau rasa cukup ,,, temui Alena ceritakan apa yang kamu rasakan pada alena,,, dan yang penting belajarlah menempatkan Alena sebagai perempuan dengan segala keunikannya Kanda. Aku sangat berharap kau masih berjodoh dengan Alena. Dia perempuan yang baik,,,. Aku menemukan umik dalam dekapanya ..., Maaf Kanda jangan minta aku membatumu lebih jauh,,, Ini urusan rumah tangga kalian aku tak ingin masuk terlalu jauh,,,,.Semoga sukses dengan cintamu,,,,
“Iya kendy..., kau memang ratu solusi,,, Kanda sangat berharap kamu berfikir untuk mencari pendamping hidup sayang..., Apalagi yang kau tunggu, sekolahmu selesai, penghasilan Ada,... Makin sukses malah akan membuat pria takut loh deketin kamu...” Ujar Kanda yang hanya dibalas senyum oleh si cantik Nikendra
“Aku pun ingin menyempurnakan Agamaku, Kanda,,,.Belum Ada yang cocok aza Kanda,,,. Mereka takut dengan aku,,, juga bodyguartku...,” Kata Nikendra sambil tertawa, tawa yang terdengar renyah, tapi Kanda faham adiknya sangat tebebani dengan tuntutan ini,’pernikahan’
2 minggu berlalu Kanda menemui Alena..., membujuknya untuk pulang, tapi Alena tetap dengan pendiriannya untuk bercerai kemauan Alena sudah tak terbantah Itu yang di katakan Mama, Dan Kanda harus menelan pil pahit kekecewaaan ‘panggilan pengadilan agama’
Sidang demi sidang di jalani. Mediasi sudah tak fungsi, Sampai pada suatu malam , panas Jaka tak juga turun Dokter sudah memeriksanya tapi dia mengatakan pemicunya sepertinya adalah beban fikiran. Remaja berumur 15 tahun itu memang cenderung pendiam selalu memanggil Ibunya, Kanda tak berhasil membujuk Alena untuk datang menjenguk, sampai si kecil Anikka menelpon Ibunya memperdengarkan cerocow Kakaknya,,, Alena datang 1 jam kemudian
Alena terpaku melihat rumah berantakan, K
kamar tidur Jaka sudah seperti kandang singa, bau,,, dengan baju tertunpuk dimana-mana,
“Bagaimana kamu tidak sakit,,,. kakak kamarmu sudah menjadi sarang kuman begini,,,.” Oceh Alena cerewet tangan nya mengengam jemari Jaka Yang perlahan membuka mata mengetahui kehadiran Ibunya, Jaka tersenyum untuknya,” makan... Ibu suapin,,,!!!” Bujuk Alena, Jaka mengangguk lemah, tapi Alena kembali harus mengela nafas saat dia melihat dapur nya “Ya...,Alloh Kanda,,, tak bisakah kamu sedikit berbenah...” Keluh nya
“ Maaf..., Aku memang tak sepandai kamu membagi waktu,,, Lecybell Alena,” Sahut Kanda yang muncul di belakang Alena
“Kamu... apa sih yang kamu bisa,,,.mengurus dirimu saja keteteran, bagaimana bisa kamu ngurusin anak-anak dan rumah, " Rugut Alena...Kanda tersenyum dia suka mendengar Alena sibuk mengometari ini dan itu, karena baginya itu tanda bahwa Alena sangat peduli padanya, pada rumahnya pada Jaka dan Anikka Anak mereka, ”ya...,Alloh bukakan pintu maaf di hati ,,,Lacybell Alena untuk hamba...” Pintanya lirih membatin
Memang benar sakit Jaka bukan sakit Fisik, dia merindukan Ibunya. Seminggu Alena Bersamanya Jaka sembuh, dan sakit itu ternyata menjadi jalan Alloh untuk menautkan kembali dua hati yang hampir terkoyak.
Berpisah dengan Lacybell Alena, membuat Kanda mengerti bahwa, dia tak harus hidup dengan bayang-bayang Alya, karena Alya hanya memerlukan doa darinya. Dan Keiklasannya melepas Alya akan menjadi kado cinta paling indah.... yang akan memudahkan Alya masuk surga Alloh yang tak ada keraguan tentang janji keindahan dan kenikmatan nya
Di sampingnya kini sudah Ada Alena, dan dia sudah berjanji Akan menjadikan Lacybell Alena Bidadarinya di dunia sekarang, dan kelak dia ingin bersama,,,Nadia Alya, dan lecybell Alena menikmati firdaus Alloh’meskipun jalan kesana, bukan hal yang mudah, Tapi semoga Alloh memperkenankan dia menyatu dengan cita-citanya. Karena kamulah tujuan tertinggi hidupku,,, kamu dan tuhanku Selesai
Saat kata tak lagi bermakna mungkin Air mata akan solusinya,,,, saat hati tak lagi sanggup menanggungnya, mungkin berbagi bukan jalan tabu yang bisa di jalani, tinggal peka kan diri mencari orang yang tepat untuk mencari jalan keluar terbaik terima sudah berkunjung melakukan tamasya jiwa di rumah kata....see you later n Assalamuallaikum... Fren
“Bagaimana kamu tidak sakit,,,. kakak kamarmu sudah menjadi sarang kuman begini,,,.” Oceh Alena cerewet tangan nya mengengam jemari Jaka Yang perlahan membuka mata mengetahui kehadiran Ibunya, Jaka tersenyum untuknya,” makan... Ibu suapin,,,!!!” Bujuk Alena, Jaka mengangguk lemah, tapi Alena kembali harus mengela nafas saat dia melihat dapur nya “Ya...,Alloh Kanda,,, tak bisakah kamu sedikit berbenah...” Keluh nya
“ Maaf..., Aku memang tak sepandai kamu membagi waktu,,, Lecybell Alena,” Sahut Kanda yang muncul di belakang Alena
“Kamu... apa sih yang kamu bisa,,,.mengurus dirimu saja keteteran, bagaimana bisa kamu ngurusin anak-anak dan rumah, " Rugut Alena...Kanda tersenyum dia suka mendengar Alena sibuk mengometari ini dan itu, karena baginya itu tanda bahwa Alena sangat peduli padanya, pada rumahnya pada Jaka dan Anikka Anak mereka, ”ya...,Alloh bukakan pintu maaf di hati ,,,Lacybell Alena untuk hamba...” Pintanya lirih membatin
Memang benar sakit Jaka bukan sakit Fisik, dia merindukan Ibunya. Seminggu Alena Bersamanya Jaka sembuh, dan sakit itu ternyata menjadi jalan Alloh untuk menautkan kembali dua hati yang hampir terkoyak.
Berpisah dengan Lacybell Alena, membuat Kanda mengerti bahwa, dia tak harus hidup dengan bayang-bayang Alya, karena Alya hanya memerlukan doa darinya. Dan Keiklasannya melepas Alya akan menjadi kado cinta paling indah.... yang akan memudahkan Alya masuk surga Alloh yang tak ada keraguan tentang janji keindahan dan kenikmatan nya
Di sampingnya kini sudah Ada Alena, dan dia sudah berjanji Akan menjadikan Lacybell Alena Bidadarinya di dunia sekarang, dan kelak dia ingin bersama,,,Nadia Alya, dan lecybell Alena menikmati firdaus Alloh’meskipun jalan kesana, bukan hal yang mudah, Tapi semoga Alloh memperkenankan dia menyatu dengan cita-citanya. Karena kamulah tujuan tertinggi hidupku,,, kamu dan tuhanku Selesai
Saat kata tak lagi bermakna mungkin Air mata akan solusinya,,,, saat hati tak lagi sanggup menanggungnya, mungkin berbagi bukan jalan tabu yang bisa di jalani, tinggal peka kan diri mencari orang yang tepat untuk mencari jalan keluar terbaik terima sudah berkunjung melakukan tamasya jiwa di rumah kata....see you later n Assalamuallaikum... Fren
0 komentar:
Post a Comment
Komentarmu adalah cermin kepribadianmu.terima kasih sudah mengunjungi blog saya