Keutuhan rumah tangga Sonya ada di ujung tanduk, Sonya sudah pasrah dengan kenyataan yang harus diterimanya,,,. Suaminya punya perempuan lain,,,tapi Yessa anaknya tak bisa terima kalo ayahnya harus memberinya Ibu tiri.
Jiwa mudanya berontak...
Jika Ibunya diam maka dialah yang harus bertindak..., Ayah adalah milikku tak ada yang boleh mengambilnya dariku , lalu apa yang akan dilakukan Yessa,, simak sendiri deh ceritanya
Sonya duduk di sisi tempat tidur menghadapi suaminya yang tampak gelisah dan kebingungan
“ Ada masalah apa Mas, hingga kamu begini murung tak seperti biasanya” Tanya perempuan itu lirih matanya jeli mencari jawaban di raut wajah suaminya, sementara suaminya hanya menghela nafas pelan yang berat” Ada masalah dengan kerjaan...?” Lanjut Sonya tak sabar, Lelaki itu kembali menggeleng,” Atau aku mengecewakan mu,membuatmu kesal hari ini” Sonya makin tak sabar, tatapannya makin lekat ” Tidak ...,Tak ada masalah apapun...! ” Elak lelaki itu menghindar, dia menghindari tatapan istrinya, membuang tatapan matanya ke jendela yang terbuka ” Kita duduk di luar aku ingin menikmati malam ini...”Ajak lelaki itu pada Istrinya yang tampak cantik dengan baju tidur warna hijau daun,
“ Baiklah..., tidak terlalu lama, udara malam tidak terlalu bagus untukmu,,” Istrinya setuju, sembari memberikan switer putih untuk di pakai Suaminya.
“Makasih Queen...,” Senyum tipisnya mengembang Sonya membalasnya sambil melangkah keluar menuju halaman belakang .tempat ia dan suaminya biasa menghabiskan waktu menikmati udara malam.
“ Nya..., Sudah berapa lama kita bersama...? ” Tanya Yats pelan tapi jelas
“ Kita sudah menikah 18 tahun yang lalu...”
“Apakah selama itu aku pernah melukaimu...,” Tanya lelaki itu pada perempuan dalam pelukannya. Sonya mengangkat wajah dia tak dapat menebak kemana arah pembicaraan suaminya, ia hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban“ Apa kamu jujur ,Sonya,,,?” Kali ini Yats lah yang menyelidik, Sonya terdiam bibirnya bergetar lalu berujar pelan:
“ Kamu banyak berubah tiga bulan ini,kamu sering sekali membentak aku, kamu dingin ,ada apa sesungguhnya Mas...” Desak Sonya tiba –tiba suaranya parau, matanya berkaca-kaca .
Yats terdiam hanya helaan nafas berat yang menggambarkan perasaannya” Entahlah nya aku bingung harus mulai bicara dari mana” Ujarnya di genggamnya erat jemari Sonya, ia mendaratkan ciuman lembut di kening Istrinya berkali –kali, dia berada dalam dilema haruskah dia jujur, sanggupkah dia jujur??? Siapkah dia menghadapi tangisan Sonya perempuan yang sangat dia cintai, Tapi dia juga tak bisa terus mengelak saat kehadiran perempuan itu membuat hatinya terbagi, Sonya apa yang akan kamu lakukan seandainya ada orang yang menginginkan medali yang kau pakai” Tanya Yats menatap Sonya lembut
“ Maksud nya...? ”
“ Tidak ada maksud apa-apa aku hanya berandai –andai ”
“ Aku akan mempertahankan apa yang ku miliki semampu ku ”
“ Jika yang diminta orang adalah aku, Cintamu” Celok yats lagi,sonya terhenyak menatap wajah suaminya dengan kecurigaan
“ Aku akan mempertahankan mu selama kau masih mencintai ku tapi jika kau juga ingin lari dengan perempuan itu,,apa yang bisa kulakukan,,Mas” Celoteh Sonya terkesan pasrah tapi tegas.
“ Aku tak sanggup kehilangan kamu Sayang...,” Jerit yats membatin.Ia mendekap Istrinya erat
“ Boleh aku tanyakan sesuatu” Bisik Sonya diantara dingin malam yang makin menusuk
“ Katakan...,”
“ Apakah kau punya perempuan lain selain aku?” Pertanyaan Sonya seperti petir yang menyambar di telinga lelaki itu, Ia terdiam dan menunduk tak sanggup rasanya beradu tatap dengan Sonya.
“ Jawab aku ,Mas..., sejak kapan kau bisu” Sonya berusaha terlepas dari pelukan suaminya”Apa kau punya istri selain aku...,”Ulang Sonya makin tandas, sementara Yats masih bisu, lidahnya terasa kelu.” Apa harus aku yang menyelidikinya sendiri, jangan salahkan aku,jika suatu saat aku nekad melakukan sesuatu di luar dugaan mu” Sonya berdiri berusaha meninggalkan suaminya sendiri
“ Hatiku memang tergoda pada perempuan lain” Kata Yats pelan tapi jelas
“ Apa...?, kau terlalu!!! ”Jerit sonya keras lebih merupakan hardik kan emosinya meledak, Ia menghampiri suaminya, menampar pipi kiri lelaki itu sekuat tenaganya, sementara Yats mencengkram lengan Sonya erat supaya Istrinya itu tidak pergi meninggalkan dia.dia sudah bertekad akan mengatakan semuanya sekarang.apapun reaksi Sonya dia sudah pasrah,yang harus terjadi terjadilah.
“ Dengarkan dulu penjelasan ku , ku mohon sayang..., Dia nurma..., Aku menjalin hubungan denganya sejak 5 bulan lalu,dan saat ini aku tak bisa menahan gejolak dalam diriku, Izinkan aku menikahi Nurma Sonya” Yats berkata dengan cepat seolah tak faham kalo kata –kata itu ibarat jarum racun buat Sonya Istrinya
“ Kau pernah menidurinya “ Selidik Sonya dia ingin tahu sudah sejauh apa hubungan Suaminya dengan perempuan itu
“ Tidak... kau fikir aku lelaki seperti apa.aku tak suka makan daging mentah..., sampai hari ini hanya kamu yang tahu kalo aku punya tanda lahir bulan sabit dipahaku” Jelas yats sonya terdiam , kata kata itu cukup untuk membuatnya faham
“ Kau harus memilih dia atau aku...” Pinta Sonya tegas sebelum meninggalkan Suaminya termenung sendiri menatap rembulan di malam yang kian larut
Sejak saat itu sikap Sonya tak lagi manis pada Suaminya, dia menjadi pendiam layaknya batu karang sikap dingin itulah yang di takutkan Yats, dia sudah dapat menduga kalo inilah yang akan terjadi, Karena yats mengenal Sonya dengan segala lika likunya, Sonya memang sosok yang dingin dan hanya bisa akrab dengan orang tertentu, Sonya muda adalah si jutek, Dan Yats adalah sahabat dekatnya, sampai akhirnya mereka saling jatuh cinta setelah sekian lama bersahabat.
Sonya lah yang tahu bagaimana cerita cinta Yats dan Nurma semuanya dia tahu, tapi mengapa semua harus terjadi sekarang, mengapa Yats harus bertemu lagi dengan nurma,setelah mereka menikah selama 18 tahun dan anak mereka Yessa berulang tahun yang ke 16 bulan lalu,dan mengapa Yats harus tetap tergoda pada perempuan itu.
Apa yang harus ku lakukan sahabatku, aku tak sanggup memilih aku tak mau kehilangan Istriku atau Nurma, aku sangat mencintainya,tapi aku juga ga sanggup menolak gejolak cintaku pada Nurma, Maafkan aku, senyumlah sekali saja, aku rindu senyumu yang sempurna,aku tahu kau sakit dengan apa yang kulakukan,tapi aku lebih sakit lagi melihat kau membisu,Pada siapa lagi aku harus mengadu, jika sahabatku sendiri tak sudi lagi mendengarkan aku, Kau tahu sahabatku Istriku masih marah, gara-gara aku bilang aku ingin menikah lagi dengan perempuan lain bernama Nurma,bisa aku mengerti kemarahannya, Istri mana yang mau jika di madu
Tadinya aku ingin jujur dan meminta izin, aku tak mau punya Istri muda tanpa dia tahu, aku tak ingin mendustainya,,, Tapi ternyata kejujuranku adalah sebuah kebodohan, aku ingin menikahi Nurma secara resmi, aku tidak mau menikahinya di bawah tangan, meskipun Nurma bersedia ku nikahi meskipun secara siri, aku ingat sanjungan mu sahabatku kalo kau bersedia menikah denganku karena aku pria yang bertanggung jawab.sampai saat ini hanya kata-katamu yang mampu memompa semangatku, aku merindukan queen Sonya, yang cantik dan selalu manis padaku, sampaikan salam sayangku untuk queen Sonya , terima kasih sahabatku , semoga kau masih bisa mengerti aku, aku belum berubah aku sangat memerlukan mu sahabatku
Sonya terdiam ada senyum lucu di bibirnya yang pucat, kejutan di awal hari, Yats membawakan sarapan nya ke kamar di nampan ada buket anggrek ungu dan catatan yang kini ada di tangannya;
Yats menempatkan dirinya sebagai sahabat, sama seperti dulu kala mereka masih sama-sama remaja, meskipun ujungnya dia menangis tersedu –sedu sendiri dalam kamarnya, sampai saat Yessa pamit untuk pergi sekolah dia harus sibuk mengemas air matanya, karena ia tak mau Yessa melihat air matanya.
Sore itu saat Yats mandi, Sonya membaca pesan di handpon suaminya
“ Mas, Ibu masuk Rs lagi kondisinya gawat ”
Sonya menghela nafas” kasih ”pelan Sonya mengeja sang pengirim pesan, lalu dia pergi keluar ,dia ingin duduk di teras rumah menikmati semilir angin sore.
“ Yats..., aku titip medali ini, tolong berikan pada Nurma” Ucap Sonya saat mereka bersiap untuk tidur, Yats menatap Istrinya penuh tanya, Sonya menyerahkan medali kesayangannya
“ Kamu ini kenapa sih,,,. apa yang kamu lakukan Sonya?”
“ Aku izinkan kau menikah dengan Nurma”Sonya berucap datar
“ Kamu sadar ga sih,,,” Yats menyentuh kening Sonya
“ Jika kau ingin menikah dengan Nurma lakukan lah, besok hari minggu ajak dia kemari, biar aku yang melamar dia untukmu,”
“ Sonya,aku mohon jangan menyindir ku seperti ini , kemarin kau diam, tapi sekarang kau bicara begitu menyakitkan ,,,” Keluh Yats tak tega rasanya ia harus mendengar Sonya berkata begitu
“ Maaf jika kata-kataku menyakiti mu tapi bukankah seorang sahabat harus rela membiarkan sahabatnya pergi untuk bahagia ”
“ Kau berkata begitu sebagai sahabatku..., bagaimana dengan nuranimu sebagai Istri” Tanya Yats tandas, tatapan lembutnya tak pernah lepas dari raut wajah Sonya, perempuan itu terdiam dan menghela nafas berkali-kali sebelum akhirnya berucap:
“ Jika aku tak sanggup lagi membuat mu bahagia, mungkin aku sudah terlalu buruk untuk mendampingi mu, apa yang bisa ku lakukan ,Mas? jika ternyata kau memimpikan bahagia bersama orang lain, mungkin dia memang bisa membuat mu lebih bahagia.dia muda, baik, cantik dan sempurna, tidak berkekurangan seperti aku, aku harus terima kenyataan Mas aku memang layak tersisih ”
“ Jangan bahas kekuranganmu sebagai alasan untuk membuat mu menjadi terdakwa dalam peristiwa ini,sayang ku,,,
“ Aku juga orang berkekurangan, kau lihat kaki aku yang satu, aku juga cacat, tapi ternyata kita bisa menjalani hidup dengan baik,kita hidup cukup bahkan lebih, aku mencintaimu karena aku menerima mu apa adanya,bagiku kau istimewa,,, jika kau memintaku memilih kau atau Nurma, aku bingung karna bagiku kalian sangat berharga, Nurma cinta pertama ku, dan kau sahabat sejati ku, belahan jiwaku, tidak bisa Sonya aku tak mampu melakukannya
“ Tapi Yats yang sekarang adalah pribadi yang sempurna kau matang, mapan, dan satu lagi yang membuatku bangga, kau makin tampan sayangku,,,. Wajar jika banyak perempuan bertekuk lutut padamu, kini kau punya segalanya, hingga orang tak lagi memandang kecacatan mu,,,tapi sekarang kau berani menyakiti ku, sakit Mas....,!” Jerit Sonya, setelah kata-katanya mengalir bagai aliran air yang tenang, dia tak sanggup membendung emosi nya,tinjunya mendarat di tubuh Yats sebelum akhirnya dia menangis dan tertidur di pangkuan Yats sampai kumandang adzan subuh terdengar
Hari itu sudah 3 kali Nurma datang ke rumah Sonya untuk memenuhi undangan dari tuan rumah,siang itu hari sangat cerah, Yats sedang pergi ke luar kota, dan pernikahan dengan Istri mudanya akan di laksanakan 1 bulan ke depan
“ Kau suka dengan rumah yang di siapkan Yats untukmu ? ” Tanya Sonya sebelum menyantap hidangan kecil di meja
“ Iya Mbak...,saya suka, rumah kecil yang sejuk, sangat nyaman interiornya unik, Mas bilang Mbak yang mendesain, pantas saja Mas mengandalkan Mbak menjadi second opinion untuk proyek desain interiornya” Celoteh Nurma santai , Sonya tersenyum tipis mendengar semuanya.
“ Syukurlah kalo kau menyukai rumah itu..., dulu kami 4 tahun tinggal di sana,sebelum akhirnya pindah kemari, jagalah rumah itu desain nya boleh kau ganti rumah itu mungkin akan jadi milikmu, kau juga bersabar menghadapi Yats, dari dulu ada kebiasaan yang tak bisa hilang darinya, dia jail dan manja, dia benar benar usil kalo melihat ku terlelap tidur..., bersiaplah untuk begadang hampir setiap malam, dia bayi besar yang nakal, jaga dia baik –baik aku percaya kau akan mampu melakukannya
“Maafkan saya Mbak, saya tak bisa mengendalikan perasaan saya sendiri, hingga semua ini harus terjadi,,,? ” Keluh nurma mengiba
“ Cinta tak pernah bisa disalahkan..., hanya satu yang ku minta padamu, jangan pernah mengecewakan dia, sahabatku adalah sosok yang senantiasa dimanjakan sejak kecil ” Celoteh Sonya bercerita tentang Yats matanya menatap kosong di kejauhan
Obrolan pun terhenti , saat gadis berseragam SMU datang, ” Aku pulang ,Mama...,” Teriaknya riang, sembari menghambur memeluk Ibunya.
“ Mama, senang kamu segera pulang..., gimana sekolahnya, apa baik- baik aja,” Tanya Sonya sembari tersenyum.
“Ada masalah sedikit...,Tapi sudah bisa essa atasi dengan baik ”
“Syukurlah ..., itu artinya anak Mama sudah besar, masuklah ganti baju dan makan, '
“ Makannya nanti saja, Essa ada janji dengan Armed dan Tidi”
“ Ya sudah..., tapi inget mama ga mau ngeliat kamu sakit ”
“ Tenang Mama..., Essa khan mewarisi kekuatan fisik Ayah...!” Ucap Essa bangga, Sonya hanya tersenyum simpul.
“ Maafkan,,, Essa dia memang acuh pada orang baru” Ucap sonya berbasa-basi
“ Tak apa Mbak, Essa anak yang baik ”Tanggap Nurma serius
“ Kenapa Essa harus punya mama tiri, aku ga mau manggil dia Mama” Teriak Essa keras saat Sonya memperkenalkan Nurma sebagai calon Mama tirinya,” Essa benci Ayah, Essa juga kecewa sama mama, kenapa mama mengijin kan Ayah menikahi perempuan ini, Dan kenapa Ayah tidak minta pertimbangan Essa saat ingin menikah lagi, Apakah Essa terlalu kecil untuk berfikir, Ayah sudah pikun hingga dia lupa sama anaknya, Ayah sudah tak sayang lagi sama aku..., Ayah sudah berubah ,” Ucap Essa meluap-luap setelah itu dia mengarahkan pandangan pada Nurma,tatapan nya nanar penuh amarah ” Dengar aku perempuan sialan...,” Suara Essa terengah-engah karena emosi “ Jangan harap kamu dapat hidup tenang setelah merebut Ayah dari aku...” Teriak Essa sebelum akhirnya meludahi Nurma dan kemudian lari dengan motor, meninggalkan Sonya yang tertegun ia tak menyangka anak semata wayang nya bereaksi sekeras itu, Nurma menitikan air mata dengan hinaan calon anak tirinya.
“Essa kau mungkin belum begitu mengerti tentang mama,mama mungkin kau anggap bodoh ,tapi kamu harus tahu alasannya. kamu mungkin tahu bagaimana rasanya mencintai , seperti kamu mencintai Mirza, kau selalu ingin membuat dia bahagia bukan? ” Sonya berusaha memberi anaknya pengertian saat Essa sudah tenang
“ Iya Mah ,,,. Tapi bukan berarti kita boleh memberi kesempatan dia lari dengan orang lain” Tentang Essa cerdas Sonya tersenyum
“ Mama tahu sayang..., sebagai istri mama memang tak rela dia pergi dengan orang lain , Tapi seperti mama pernah bilang kalo Ayahmu adalah sahabat bagi Mama, Mama tentu tak boleh membiarkan sahabat Mama kehilangan mimpi-mimpinya. Jika bahagianya bersama orang lain kenapa Mama harus egois. Mama harap kamu bisa menerima pemikiran Mama ”
“Tapi Mah...,”
“ Suatu saat kamu akan mengerti arti sebuah cinta dan persahabatan...”
“ Mama...,” Essa berusaha menentang
“ Essa Mama tahu ini sulit untuk kamu, tapi hormati Nurma sebagai sahabat Mama”
“ Essa ga ngerti..., ”
“Jika kamu sayang Mama sayangi juga orang-orang yang Mama sayangi ”
“ Mama ,,, kenapa mama meminta ku untuk melakukan sesuatu yang amat sulit ku terima dengan nalar ku”
“ Mama mohon sayang , jangan sakiti nurma. Karna itu sama artinya kau menyakiti Ayahmu, Mama tak rela siapa pun menyakiti ayahmu , Jangan kecewakan Mama Essa” Pinta Sonya memelas, Essa memeluk ibunya sambil berbisik “ Aku akan berusaha melakukannya untuk Mama, Karena aku sayang Mama, Essa akan selalu ada bersama Mama, kita akan hadapi ini bersama Mah, Mama punya Essa yang akan menjaga Mama semampu Essa”
Siang di hari minggu Nurma dan Yats menikmati santap siang bersama
" Mas apakah Mas yakin untuk menikahi saya dan kehilangan orang –orang yang Mas cintai” Kata Nurma pelan tapi nyata
“ Maksudnya...,? ”
“ Jika Mas menikahi saya Mas akan kehilangan, orang-orang yang sangat mencintaimu, Yessa anakmu, dan Sonya Istri sekaligus sahabatmu ” Mendengar kata –kata itu Yats terdiam raut wajahnya berubah murung” Tapi mereka tetap ada untukku..., “ Kilah Yats
“ Tak akan sama Mas...”
“ Apa maksudmu sebenarnya...? ”
“ Mas bagaimana kalo kita batalkan saja Pernikahan kita “ Ucap perempuan itu mengejutkan , Yats tersentak mendengarnya
“ Kamu ragu padaku,,,. Atau ada hal lain” Selidik Yats kritis
“ Tidak,,, bukan begitu,,, ”
“ Lantas...? ”
“ Aku mungkin bisa jadi istrimu , tapi aku tak kan sanggup jadi sahabatmu, Aku juga tak mau merebut suami dari istrinya , merebut Ayah dari anaknya , dan alasan utamanya aku tak ingin memisahkan dua sahabat yang saling mengerti dan memberi seperti Mas dan Mbak Sonya,” Perdebatan terus terjadi sampai menemukan titik akhir pernikahan di batalkan .
Dalam kamarnya Nurma menangis sendiri, keputusan ini berat untuknya, kehilangan Yats menyakitkan untuknya, Tapi saat dia ingat perkataan Ibunya sebelum meninggal ia menghela nafas,
“ Jangan pernah menyakiti hati seorang perempuan , karena kau pun perempuan, Kamu mungkin bisa fikirkan sesuatu sebelum kamu menikahi lelaki beristri, lihatlah dirimu, rabalah hatimu, apa kamu akan tega menyakiti istri Yats, Membuat anaknya yang bernama Essa itu seperti burung dengan sayap yang patah, Cukuplah Ibu yang merasakan pahitnya ditinggal suami menikah lagi, Apakah kamu mau nasib mu berulang pada hidup Essa, renungkanlah Nak,semua belum terlambat, ”
Mengingat perkataan Ibunya, Nafasnya terasa sesak. ” Ibu,,,” Jeritnya di sela tangis dipeluk nya guling, andai saja Ibu masih ada bebannya tak’kan seberat ini,
Dia juga teringat kata-kata Yessa yang menemui nya di tempat kerja waktu itu ,:
“ Jangan pisahkan Mama dengan sahabatnya, Mama mungkin bisa kehilangan suami, dan Essa bisa membuatnya menikah lagi, Tapi mama akan sakit jika kehilangan sahabatnya. Dan aku tak mampu membantunya mencari sahabat yang mengerti dan memahami dia,,, tolong Tante Essa mohon...” Yessa meratap matanya di gelayuti mendung, ”Essa ga mau kehilangan Mama, jika boleh Essa memilih lebih baik tante sakiti aku, jangan mama Tante,jika beban fisik yang mama tanggung aku bisa menggantikannya,,, tapi ini bagaimana Essa menolongnya Tante...” Ratap yessa, gadis manis itu menangis di depan Nurma, sementara Nurma membeku melihat air mata itu, Yessa yang angkuh mampu menangis untuk ibunya,Nurma menghujat dirinya dalam diam,mengapa dia begitu buta,hingga tak mampu melihat bahwa yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan besar, dia akan menghancurkan kebahagiaan orang lain.
Dari Yessa dia belajar, bahwa cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai bahagia, bahkan rela menundukan kepala, membuang egois diri demi orang yang dia cintai,
Dan belum terlambat baginya untuk mengembalikan kebahagiaan yang sempat ia koyak kepada Sonya dan Yessa,dan dia yakin jika dia membahagiakan orang lain maka hidupnya akan tuhan buat lebih bahagia,. SELESAI
Jiwa mudanya berontak...
Jika Ibunya diam maka dialah yang harus bertindak..., Ayah adalah milikku tak ada yang boleh mengambilnya dariku , lalu apa yang akan dilakukan Yessa,, simak sendiri deh ceritanya
ARTI SEBUAH CINTA
Sonya duduk di sisi tempat tidur menghadapi suaminya yang tampak gelisah dan kebingungan
“ Ada masalah apa Mas, hingga kamu begini murung tak seperti biasanya” Tanya perempuan itu lirih matanya jeli mencari jawaban di raut wajah suaminya, sementara suaminya hanya menghela nafas pelan yang berat” Ada masalah dengan kerjaan...?” Lanjut Sonya tak sabar, Lelaki itu kembali menggeleng,” Atau aku mengecewakan mu,membuatmu kesal hari ini” Sonya makin tak sabar, tatapannya makin lekat ” Tidak ...,Tak ada masalah apapun...! ” Elak lelaki itu menghindar, dia menghindari tatapan istrinya, membuang tatapan matanya ke jendela yang terbuka ” Kita duduk di luar aku ingin menikmati malam ini...”Ajak lelaki itu pada Istrinya yang tampak cantik dengan baju tidur warna hijau daun,
“ Baiklah..., tidak terlalu lama, udara malam tidak terlalu bagus untukmu,,” Istrinya setuju, sembari memberikan switer putih untuk di pakai Suaminya.
“Makasih Queen...,” Senyum tipisnya mengembang Sonya membalasnya sambil melangkah keluar menuju halaman belakang .tempat ia dan suaminya biasa menghabiskan waktu menikmati udara malam.
“ Nya..., Sudah berapa lama kita bersama...? ” Tanya Yats pelan tapi jelas
“ Kita sudah menikah 18 tahun yang lalu...”
“Apakah selama itu aku pernah melukaimu...,” Tanya lelaki itu pada perempuan dalam pelukannya. Sonya mengangkat wajah dia tak dapat menebak kemana arah pembicaraan suaminya, ia hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban“ Apa kamu jujur ,Sonya,,,?” Kali ini Yats lah yang menyelidik, Sonya terdiam bibirnya bergetar lalu berujar pelan:
“ Kamu banyak berubah tiga bulan ini,kamu sering sekali membentak aku, kamu dingin ,ada apa sesungguhnya Mas...” Desak Sonya tiba –tiba suaranya parau, matanya berkaca-kaca .
Yats terdiam hanya helaan nafas berat yang menggambarkan perasaannya” Entahlah nya aku bingung harus mulai bicara dari mana” Ujarnya di genggamnya erat jemari Sonya, ia mendaratkan ciuman lembut di kening Istrinya berkali –kali, dia berada dalam dilema haruskah dia jujur, sanggupkah dia jujur??? Siapkah dia menghadapi tangisan Sonya perempuan yang sangat dia cintai, Tapi dia juga tak bisa terus mengelak saat kehadiran perempuan itu membuat hatinya terbagi, Sonya apa yang akan kamu lakukan seandainya ada orang yang menginginkan medali yang kau pakai” Tanya Yats menatap Sonya lembut
“ Maksud nya...? ”
“ Tidak ada maksud apa-apa aku hanya berandai –andai ”
“ Aku akan mempertahankan apa yang ku miliki semampu ku ”
“ Jika yang diminta orang adalah aku, Cintamu” Celok yats lagi,sonya terhenyak menatap wajah suaminya dengan kecurigaan
“ Aku akan mempertahankan mu selama kau masih mencintai ku tapi jika kau juga ingin lari dengan perempuan itu,,apa yang bisa kulakukan,,Mas” Celoteh Sonya terkesan pasrah tapi tegas.
“ Aku tak sanggup kehilangan kamu Sayang...,” Jerit yats membatin.Ia mendekap Istrinya erat
“ Boleh aku tanyakan sesuatu” Bisik Sonya diantara dingin malam yang makin menusuk
“ Katakan...,”
“ Apakah kau punya perempuan lain selain aku?” Pertanyaan Sonya seperti petir yang menyambar di telinga lelaki itu, Ia terdiam dan menunduk tak sanggup rasanya beradu tatap dengan Sonya.
“ Jawab aku ,Mas..., sejak kapan kau bisu” Sonya berusaha terlepas dari pelukan suaminya”Apa kau punya istri selain aku...,”Ulang Sonya makin tandas, sementara Yats masih bisu, lidahnya terasa kelu.” Apa harus aku yang menyelidikinya sendiri, jangan salahkan aku,jika suatu saat aku nekad melakukan sesuatu di luar dugaan mu” Sonya berdiri berusaha meninggalkan suaminya sendiri
“ Hatiku memang tergoda pada perempuan lain” Kata Yats pelan tapi jelas
“ Apa...?, kau terlalu!!! ”Jerit sonya keras lebih merupakan hardik kan emosinya meledak, Ia menghampiri suaminya, menampar pipi kiri lelaki itu sekuat tenaganya, sementara Yats mencengkram lengan Sonya erat supaya Istrinya itu tidak pergi meninggalkan dia.dia sudah bertekad akan mengatakan semuanya sekarang.apapun reaksi Sonya dia sudah pasrah,yang harus terjadi terjadilah.
“ Dengarkan dulu penjelasan ku , ku mohon sayang..., Dia nurma..., Aku menjalin hubungan denganya sejak 5 bulan lalu,dan saat ini aku tak bisa menahan gejolak dalam diriku, Izinkan aku menikahi Nurma Sonya” Yats berkata dengan cepat seolah tak faham kalo kata –kata itu ibarat jarum racun buat Sonya Istrinya
“ Kau pernah menidurinya “ Selidik Sonya dia ingin tahu sudah sejauh apa hubungan Suaminya dengan perempuan itu
“ Tidak... kau fikir aku lelaki seperti apa.aku tak suka makan daging mentah..., sampai hari ini hanya kamu yang tahu kalo aku punya tanda lahir bulan sabit dipahaku” Jelas yats sonya terdiam , kata kata itu cukup untuk membuatnya faham
“ Kau harus memilih dia atau aku...” Pinta Sonya tegas sebelum meninggalkan Suaminya termenung sendiri menatap rembulan di malam yang kian larut
Sejak saat itu sikap Sonya tak lagi manis pada Suaminya, dia menjadi pendiam layaknya batu karang sikap dingin itulah yang di takutkan Yats, dia sudah dapat menduga kalo inilah yang akan terjadi, Karena yats mengenal Sonya dengan segala lika likunya, Sonya memang sosok yang dingin dan hanya bisa akrab dengan orang tertentu, Sonya muda adalah si jutek, Dan Yats adalah sahabat dekatnya, sampai akhirnya mereka saling jatuh cinta setelah sekian lama bersahabat.
Sonya lah yang tahu bagaimana cerita cinta Yats dan Nurma semuanya dia tahu, tapi mengapa semua harus terjadi sekarang, mengapa Yats harus bertemu lagi dengan nurma,setelah mereka menikah selama 18 tahun dan anak mereka Yessa berulang tahun yang ke 16 bulan lalu,dan mengapa Yats harus tetap tergoda pada perempuan itu.
Apa yang harus ku lakukan sahabatku, aku tak sanggup memilih aku tak mau kehilangan Istriku atau Nurma, aku sangat mencintainya,tapi aku juga ga sanggup menolak gejolak cintaku pada Nurma, Maafkan aku, senyumlah sekali saja, aku rindu senyumu yang sempurna,aku tahu kau sakit dengan apa yang kulakukan,tapi aku lebih sakit lagi melihat kau membisu,Pada siapa lagi aku harus mengadu, jika sahabatku sendiri tak sudi lagi mendengarkan aku, Kau tahu sahabatku Istriku masih marah, gara-gara aku bilang aku ingin menikah lagi dengan perempuan lain bernama Nurma,bisa aku mengerti kemarahannya, Istri mana yang mau jika di madu
Tadinya aku ingin jujur dan meminta izin, aku tak mau punya Istri muda tanpa dia tahu, aku tak ingin mendustainya,,, Tapi ternyata kejujuranku adalah sebuah kebodohan, aku ingin menikahi Nurma secara resmi, aku tidak mau menikahinya di bawah tangan, meskipun Nurma bersedia ku nikahi meskipun secara siri, aku ingat sanjungan mu sahabatku kalo kau bersedia menikah denganku karena aku pria yang bertanggung jawab.sampai saat ini hanya kata-katamu yang mampu memompa semangatku, aku merindukan queen Sonya, yang cantik dan selalu manis padaku, sampaikan salam sayangku untuk queen Sonya , terima kasih sahabatku , semoga kau masih bisa mengerti aku, aku belum berubah aku sangat memerlukan mu sahabatku
Sahabatmu,
Yats
Yats
Sonya terdiam ada senyum lucu di bibirnya yang pucat, kejutan di awal hari, Yats membawakan sarapan nya ke kamar di nampan ada buket anggrek ungu dan catatan yang kini ada di tangannya;
Yats menempatkan dirinya sebagai sahabat, sama seperti dulu kala mereka masih sama-sama remaja, meskipun ujungnya dia menangis tersedu –sedu sendiri dalam kamarnya, sampai saat Yessa pamit untuk pergi sekolah dia harus sibuk mengemas air matanya, karena ia tak mau Yessa melihat air matanya.
Sore itu saat Yats mandi, Sonya membaca pesan di handpon suaminya
“ Mas, Ibu masuk Rs lagi kondisinya gawat ”
Sonya menghela nafas” kasih ”pelan Sonya mengeja sang pengirim pesan, lalu dia pergi keluar ,dia ingin duduk di teras rumah menikmati semilir angin sore.
“ Yats..., aku titip medali ini, tolong berikan pada Nurma” Ucap Sonya saat mereka bersiap untuk tidur, Yats menatap Istrinya penuh tanya, Sonya menyerahkan medali kesayangannya
“ Kamu ini kenapa sih,,,. apa yang kamu lakukan Sonya?”
“ Aku izinkan kau menikah dengan Nurma”Sonya berucap datar
“ Kamu sadar ga sih,,,” Yats menyentuh kening Sonya
“ Jika kau ingin menikah dengan Nurma lakukan lah, besok hari minggu ajak dia kemari, biar aku yang melamar dia untukmu,”
“ Sonya,aku mohon jangan menyindir ku seperti ini , kemarin kau diam, tapi sekarang kau bicara begitu menyakitkan ,,,” Keluh Yats tak tega rasanya ia harus mendengar Sonya berkata begitu
“ Maaf jika kata-kataku menyakiti mu tapi bukankah seorang sahabat harus rela membiarkan sahabatnya pergi untuk bahagia ”
“ Kau berkata begitu sebagai sahabatku..., bagaimana dengan nuranimu sebagai Istri” Tanya Yats tandas, tatapan lembutnya tak pernah lepas dari raut wajah Sonya, perempuan itu terdiam dan menghela nafas berkali-kali sebelum akhirnya berucap:
“ Jika aku tak sanggup lagi membuat mu bahagia, mungkin aku sudah terlalu buruk untuk mendampingi mu, apa yang bisa ku lakukan ,Mas? jika ternyata kau memimpikan bahagia bersama orang lain, mungkin dia memang bisa membuat mu lebih bahagia.dia muda, baik, cantik dan sempurna, tidak berkekurangan seperti aku, aku harus terima kenyataan Mas aku memang layak tersisih ”
“ Jangan bahas kekuranganmu sebagai alasan untuk membuat mu menjadi terdakwa dalam peristiwa ini,sayang ku,,,
“ Aku juga orang berkekurangan, kau lihat kaki aku yang satu, aku juga cacat, tapi ternyata kita bisa menjalani hidup dengan baik,kita hidup cukup bahkan lebih, aku mencintaimu karena aku menerima mu apa adanya,bagiku kau istimewa,,, jika kau memintaku memilih kau atau Nurma, aku bingung karna bagiku kalian sangat berharga, Nurma cinta pertama ku, dan kau sahabat sejati ku, belahan jiwaku, tidak bisa Sonya aku tak mampu melakukannya
“ Tapi Yats yang sekarang adalah pribadi yang sempurna kau matang, mapan, dan satu lagi yang membuatku bangga, kau makin tampan sayangku,,,. Wajar jika banyak perempuan bertekuk lutut padamu, kini kau punya segalanya, hingga orang tak lagi memandang kecacatan mu,,,tapi sekarang kau berani menyakiti ku, sakit Mas....,!” Jerit Sonya, setelah kata-katanya mengalir bagai aliran air yang tenang, dia tak sanggup membendung emosi nya,tinjunya mendarat di tubuh Yats sebelum akhirnya dia menangis dan tertidur di pangkuan Yats sampai kumandang adzan subuh terdengar
Hari itu sudah 3 kali Nurma datang ke rumah Sonya untuk memenuhi undangan dari tuan rumah,siang itu hari sangat cerah, Yats sedang pergi ke luar kota, dan pernikahan dengan Istri mudanya akan di laksanakan 1 bulan ke depan
“ Kau suka dengan rumah yang di siapkan Yats untukmu ? ” Tanya Sonya sebelum menyantap hidangan kecil di meja
“ Iya Mbak...,saya suka, rumah kecil yang sejuk, sangat nyaman interiornya unik, Mas bilang Mbak yang mendesain, pantas saja Mas mengandalkan Mbak menjadi second opinion untuk proyek desain interiornya” Celoteh Nurma santai , Sonya tersenyum tipis mendengar semuanya.
“ Syukurlah kalo kau menyukai rumah itu..., dulu kami 4 tahun tinggal di sana,sebelum akhirnya pindah kemari, jagalah rumah itu desain nya boleh kau ganti rumah itu mungkin akan jadi milikmu, kau juga bersabar menghadapi Yats, dari dulu ada kebiasaan yang tak bisa hilang darinya, dia jail dan manja, dia benar benar usil kalo melihat ku terlelap tidur..., bersiaplah untuk begadang hampir setiap malam, dia bayi besar yang nakal, jaga dia baik –baik aku percaya kau akan mampu melakukannya
“Maafkan saya Mbak, saya tak bisa mengendalikan perasaan saya sendiri, hingga semua ini harus terjadi,,,? ” Keluh nurma mengiba
“ Cinta tak pernah bisa disalahkan..., hanya satu yang ku minta padamu, jangan pernah mengecewakan dia, sahabatku adalah sosok yang senantiasa dimanjakan sejak kecil ” Celoteh Sonya bercerita tentang Yats matanya menatap kosong di kejauhan
Obrolan pun terhenti , saat gadis berseragam SMU datang, ” Aku pulang ,Mama...,” Teriaknya riang, sembari menghambur memeluk Ibunya.
“ Mama, senang kamu segera pulang..., gimana sekolahnya, apa baik- baik aja,” Tanya Sonya sembari tersenyum.
“Ada masalah sedikit...,Tapi sudah bisa essa atasi dengan baik ”
“Syukurlah ..., itu artinya anak Mama sudah besar, masuklah ganti baju dan makan, '
“ Makannya nanti saja, Essa ada janji dengan Armed dan Tidi”
“ Ya sudah..., tapi inget mama ga mau ngeliat kamu sakit ”
“ Tenang Mama..., Essa khan mewarisi kekuatan fisik Ayah...!” Ucap Essa bangga, Sonya hanya tersenyum simpul.
“ Maafkan,,, Essa dia memang acuh pada orang baru” Ucap sonya berbasa-basi
“ Tak apa Mbak, Essa anak yang baik ”Tanggap Nurma serius
“ Kenapa Essa harus punya mama tiri, aku ga mau manggil dia Mama” Teriak Essa keras saat Sonya memperkenalkan Nurma sebagai calon Mama tirinya,” Essa benci Ayah, Essa juga kecewa sama mama, kenapa mama mengijin kan Ayah menikahi perempuan ini, Dan kenapa Ayah tidak minta pertimbangan Essa saat ingin menikah lagi, Apakah Essa terlalu kecil untuk berfikir, Ayah sudah pikun hingga dia lupa sama anaknya, Ayah sudah tak sayang lagi sama aku..., Ayah sudah berubah ,” Ucap Essa meluap-luap setelah itu dia mengarahkan pandangan pada Nurma,tatapan nya nanar penuh amarah ” Dengar aku perempuan sialan...,” Suara Essa terengah-engah karena emosi “ Jangan harap kamu dapat hidup tenang setelah merebut Ayah dari aku...” Teriak Essa sebelum akhirnya meludahi Nurma dan kemudian lari dengan motor, meninggalkan Sonya yang tertegun ia tak menyangka anak semata wayang nya bereaksi sekeras itu, Nurma menitikan air mata dengan hinaan calon anak tirinya.
“Essa kau mungkin belum begitu mengerti tentang mama,mama mungkin kau anggap bodoh ,tapi kamu harus tahu alasannya. kamu mungkin tahu bagaimana rasanya mencintai , seperti kamu mencintai Mirza, kau selalu ingin membuat dia bahagia bukan? ” Sonya berusaha memberi anaknya pengertian saat Essa sudah tenang
“ Iya Mah ,,,. Tapi bukan berarti kita boleh memberi kesempatan dia lari dengan orang lain” Tentang Essa cerdas Sonya tersenyum
“ Mama tahu sayang..., sebagai istri mama memang tak rela dia pergi dengan orang lain , Tapi seperti mama pernah bilang kalo Ayahmu adalah sahabat bagi Mama, Mama tentu tak boleh membiarkan sahabat Mama kehilangan mimpi-mimpinya. Jika bahagianya bersama orang lain kenapa Mama harus egois. Mama harap kamu bisa menerima pemikiran Mama ”
“Tapi Mah...,”
“ Suatu saat kamu akan mengerti arti sebuah cinta dan persahabatan...”
“ Mama...,” Essa berusaha menentang
“ Essa Mama tahu ini sulit untuk kamu, tapi hormati Nurma sebagai sahabat Mama”
“ Essa ga ngerti..., ”
“Jika kamu sayang Mama sayangi juga orang-orang yang Mama sayangi ”
“ Mama ,,, kenapa mama meminta ku untuk melakukan sesuatu yang amat sulit ku terima dengan nalar ku”
“ Mama mohon sayang , jangan sakiti nurma. Karna itu sama artinya kau menyakiti Ayahmu, Mama tak rela siapa pun menyakiti ayahmu , Jangan kecewakan Mama Essa” Pinta Sonya memelas, Essa memeluk ibunya sambil berbisik “ Aku akan berusaha melakukannya untuk Mama, Karena aku sayang Mama, Essa akan selalu ada bersama Mama, kita akan hadapi ini bersama Mah, Mama punya Essa yang akan menjaga Mama semampu Essa”
Siang di hari minggu Nurma dan Yats menikmati santap siang bersama
" Mas apakah Mas yakin untuk menikahi saya dan kehilangan orang –orang yang Mas cintai” Kata Nurma pelan tapi nyata
“ Maksudnya...,? ”
“ Jika Mas menikahi saya Mas akan kehilangan, orang-orang yang sangat mencintaimu, Yessa anakmu, dan Sonya Istri sekaligus sahabatmu ” Mendengar kata –kata itu Yats terdiam raut wajahnya berubah murung” Tapi mereka tetap ada untukku..., “ Kilah Yats
“ Tak akan sama Mas...”
“ Apa maksudmu sebenarnya...? ”
“ Mas bagaimana kalo kita batalkan saja Pernikahan kita “ Ucap perempuan itu mengejutkan , Yats tersentak mendengarnya
“ Kamu ragu padaku,,,. Atau ada hal lain” Selidik Yats kritis
“ Tidak,,, bukan begitu,,, ”
“ Lantas...? ”
“ Aku mungkin bisa jadi istrimu , tapi aku tak kan sanggup jadi sahabatmu, Aku juga tak mau merebut suami dari istrinya , merebut Ayah dari anaknya , dan alasan utamanya aku tak ingin memisahkan dua sahabat yang saling mengerti dan memberi seperti Mas dan Mbak Sonya,” Perdebatan terus terjadi sampai menemukan titik akhir pernikahan di batalkan .
Dalam kamarnya Nurma menangis sendiri, keputusan ini berat untuknya, kehilangan Yats menyakitkan untuknya, Tapi saat dia ingat perkataan Ibunya sebelum meninggal ia menghela nafas,
“ Jangan pernah menyakiti hati seorang perempuan , karena kau pun perempuan, Kamu mungkin bisa fikirkan sesuatu sebelum kamu menikahi lelaki beristri, lihatlah dirimu, rabalah hatimu, apa kamu akan tega menyakiti istri Yats, Membuat anaknya yang bernama Essa itu seperti burung dengan sayap yang patah, Cukuplah Ibu yang merasakan pahitnya ditinggal suami menikah lagi, Apakah kamu mau nasib mu berulang pada hidup Essa, renungkanlah Nak,semua belum terlambat, ”
Mengingat perkataan Ibunya, Nafasnya terasa sesak. ” Ibu,,,” Jeritnya di sela tangis dipeluk nya guling, andai saja Ibu masih ada bebannya tak’kan seberat ini,
Dia juga teringat kata-kata Yessa yang menemui nya di tempat kerja waktu itu ,:
“ Jangan pisahkan Mama dengan sahabatnya, Mama mungkin bisa kehilangan suami, dan Essa bisa membuatnya menikah lagi, Tapi mama akan sakit jika kehilangan sahabatnya. Dan aku tak mampu membantunya mencari sahabat yang mengerti dan memahami dia,,, tolong Tante Essa mohon...” Yessa meratap matanya di gelayuti mendung, ”Essa ga mau kehilangan Mama, jika boleh Essa memilih lebih baik tante sakiti aku, jangan mama Tante,jika beban fisik yang mama tanggung aku bisa menggantikannya,,, tapi ini bagaimana Essa menolongnya Tante...” Ratap yessa, gadis manis itu menangis di depan Nurma, sementara Nurma membeku melihat air mata itu, Yessa yang angkuh mampu menangis untuk ibunya,Nurma menghujat dirinya dalam diam,mengapa dia begitu buta,hingga tak mampu melihat bahwa yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan besar, dia akan menghancurkan kebahagiaan orang lain.
Dari Yessa dia belajar, bahwa cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai bahagia, bahkan rela menundukan kepala, membuang egois diri demi orang yang dia cintai,
Dan belum terlambat baginya untuk mengembalikan kebahagiaan yang sempat ia koyak kepada Sonya dan Yessa,dan dia yakin jika dia membahagiakan orang lain maka hidupnya akan tuhan buat lebih bahagia,. SELESAI
Bogor,8 des ‘05
Malam minggu bersama Pak Andika
di akhir cerita dikirain Yats bakalan Nikah denga Nurma... serasa mau nyerempet ke kisah ayat-ayat cinta hahaha
ReplyDeleteaduh ga dong beda banget aku belum seiklas itu meskipun hanya dalam tulisan
Delete