Jadi primadona itu pasti menyenangkan, tak perlu usaha habis- habisan untuk narik perhatian lawan jenis, tapi Sandra merasa sangat terbebabi karena dia jadi sang primadona, aneh banget khan,,. Coba deh kamu deger sendiri ceritanya .....tah ete tah geura
Air mata sudah menerobos keluar sedih rasanya sakit di kampung orang, rupanya begini jadi anak rantau, ga selalu manis, pahitnya pun telan sendirian ha,,,h,hanya helaan nafas yang jadi teman, Tuhan inikah caramu meresapi kata sabar. Berat sekali.
Bukan tak ada teman atau tetangga kossan ,Cuma aku ngerasane mereka punya kesibukan, misinya sama bertahan hidup di tanah rantau, malu kalo pulang belum dapat apa-apa,
Lapar yang terlalu parah membuat selera makan ku hilang ,aku ketiduran tapi mulutku mendesis, menahan ,kaki yang ngilu , kecelakaan pas pulang kerja semalam ternyata berbuntut sekarang, padahal tadi malam pas jatuh dari motor, aku bisa bangun sendiri dan pulang, sedikit limbung memang, tapi ku rasa itu wajar, lalu kenapa sekarang badanku linu semua, dan kaki yang tertindih motor semalam kini bengkak nyeri sekali
Jam 03.30 sore aku terbangun karena mendengar pintu di ketuk pelan. Ku sunggingkan senyum saat tahu siapa yang berkunjung. Dia menatapku sangat lembut
” Kenapa tak bilang padaku kalo kamu sakit,,,? ”Katanya agak kesal
“Aku fikir aku tak akan apa-apa, aku malu kalo bikin kamu khawatir, kamu kan sedang perlu konsentrasi tinggi kalo kerja, aku ga mau ganggu fokusmu” Kataku berusaha mencari alasan logis supaya dia ga marah, lagian sakit aku berkurang kalo udah ada kamu, Dia tersenyum wajahnya gak lagi kaku, seperti biasa selalu ada kesejukan saat dia ada di sampingku , senyumnya seperti mengandung magic untukku sakit ku berkurang secara signifikan
“ Aku lapar belum makan dari tadi pagi ” Kataku saat kami sudah cukup lama berbincang, mimik mukanya berubah khawatir
“ Kenapa? ”
“ Aku ga kuat keluar kakiku sakit ,A....”
Sejurus kemudian dia berdiri dan keluar tak kurang dari 10’dia sudah datang dengan sekresek makanan, saat dia datang aku masih termangu menatap kosong kejalan yang dia lalui tadi ”Tuhan tolong tunjukan padaku apa yang harus ku lakukan” Nafasku terasa berat tak kuat aku harus didera perasaan ini selamanya.
Hardi, yah namanya Hardi, wajahnya lumayan dapat 8, senyum dan lesung pipit, Alisnya hidungnya dan segala yang ada pada parasnya adalah perpaduan yang indah. Ditambah posisi dikantornya yang menjanjikan masa depan cerah, membuat dirinya makin disegani, kebaikan dan ketenangan nya adalah nilai plus yang melengkapi kesempurnaan Mr Hardi
Dering telpon membuyarkan lamunanku lagi-lagi Hardilah yang selalu memberikan motivasi padaku tak bosan –bosannya dia menasehatiku ,dan aneh Cuma dia yang bisa membuatku diam mendengarkan setiap khotbah gratisannya, mulutku seperti terkunci rapat bila dia menasehatiku.
Hardi ..., hampir 1,5 tahun aku pacaran sama dia, dan selama ini aku menjalaninya dengan fun, sampai pada suatu malam:
“ San ..., aku...,” Katanya lembut dan begitu gugup, aku tak pernah melihatnya segugup ini
“ Kamu kenapa A, apa aku terlalu cantik sampe-sampe kamu grogi kayak gini “ Kataku sambil menggengam jemarinya
“ San ,aku mau kamu jadi istriku, mendampingi aku, berbagi suka dan duka denganku,” Katanya jauh lebih tenang
“ Aa ngomong apa sih, Aa ngaco ih...,” Tangapku bagiku itu hanya terdengar sebagai bualan yang dia sadur dari si raja gombal
“ San , Aa ga pernah loh lebih serius dari pada sekarang, Aku mau kamu jadi istriku, Ibu dari anak –anaku, Aa sayang sama kamu San..., Aa ga tahu apa yang harus Aa lakukan untuk bisa membuatmu yakin bahwa biarpun Aa cacat Aa bisa jadi yang terbaik buat kamu...,” Tatapan Hardi menusuk dan mengoyak dinding rasa, Ada perih yang begitu menggigit mendengar perkataannya yang terakhir.
“ Aku minta waktu satu bulan, A...,karena bagiku pernikahan itu sakral,,,.
“ Baiklah Aa akan kembali menunggu jawabanmu...,”
“ Makasih yah A, atas pengertiannya” Kusunggingkan senyum saat dia mengecup keningku
" Aku beruntung punya pacar sebaik Aa” Bisikku saat kami masih berpelukan
“ Aku akan berusaha semampuku untuk membuatmu bahagia ”Balasnya saat ku benamkan kepalaku nyaman dalam dekapnya,
“ Aku pulang yah,dah malam, besok kamu juga harus kerja khan sayang? ”Katanya berusaha pamit
“ Aa nginep sini aza...,! "Rengekku manja berusaha menahan kepulangannya
“ Sayang..., kita belum menikah tak baik tidur satu atap setannya terlalu banyak ”
“ A..., satu jam lagi yah pulangnya,” Ulangku merengek makin manja kupengani tangannya, Hardi hanya menatap tak berkedip mengecup keningku kembali,” jangan manja..., Aa ga suka...” Katanya sok manyun tapi tatapan lembutnya memberi tahuku kalo dia suka “ Manjaku”
“ Aa pulang dulu besok Aa harus ke Bandung 3 minggu kamu baik –baik yah sayang , jangan nakal ”
“ Aku pasti kangen Aa...” Kataku, Hardi menatap lurus mataku, Kalo sudah begitu,a ku pasti menunduk tak kuat aku harus beradu tatap dengannya.
Setelah Hardi pergi, aku menatap kosong atap kamar kost ku Apa yang harus ku jawab jika waktu satu bulan itu habis, Meskipun benar aku mencintai Hardi, tapi apakah benar aku akan menikah denganya, Lelaki cacat dengan tongkat dua yang menopang tubuhnya
Tak terasa waktu satu bulan itu habis, dan malam ini Hardi minta jawabanku iya atau tidak, sementara sampai saat ku tatap matanya malam ini,aku belum tahu apa jawabanku, aku tak pernah merasakan kegalauan separah ini
"San..., kamu baik –baik saja khan ?"Tanya Aa saat aku menatap wajahnya sangat dalam
“ Maafkan aku A...,” Kataku refleks,
Wajah Aa memerah ”Aku sudah duga tak kan ada gadis yang mau menikah denganku” Katanya putus asa
“ Bukan itu maksudku,,,” kutarik nafas berat ”Aku minta waktu satu minggu lagi, boleh A? ”
Hardi diam dia hanya mendesah lalu menatap kejendela
“ San..., setelah satu minggu kamu akan minta waktu lagi dan lagi, Ini khan cara kamu menglur-ngulur waktu
“ A...,Aku tak bermaksud seperti itu, Aku ga yakin dengan diriku sendiri, Sudah sanggupkah aku menikah, mengurus anak, bisakah aku terus menjadi penopang dan pendukung langkah-langkahmu, jadi beri aku kesempatan lagi...,”
Seulas senyum terlihat di bibir yang bebas rokok itu,” Sekarang aku pengen tahu apa saja yang Aa lakukan di bandung, Hingga Aa hanya sempat menelponku sekali dalam sehari,” Kataku mengalihkan pokok pembicaraan
“ Aku ya kerja..., presentasi, nego, aku menghadapi minggu-minggu yang berat dan sangat melelahkan. Tapi setelah melihat kamu penatku hilang tak bersisa entah ke mana.” Katanya di akhiri rayuan kecil yang membuatku tersanjung
“ Tapi di sana khan ada Mbak Gusti..., dia pasti bersedia nemenin Aa kapan saja ”
“ Iya dia memang asistant yang baik ”
“ Tuh..., khan pasti gara-gara dia Aa jadi lupa sama aku” Rungutku kesal
“Aa ga nyangka, kamu begitu cemburu pada Gusti, kamu harus tahu hubungan Aa dan Gusti hanya sebatas patner kerja, ga lebih sayang,,,,karna yang berlebih itu buat kamu ,kangennya, sayangnya,,, for you only,,,” Kata Hardi pelan tapi yakin aku hanya diam dengan senyum simpul, cewek mana sih yang ga seneng menerima sanjungan seindah itu, bahagia....
“ Tapi Mbak Gusti pernah bilang sama aku, Kalau dia berharap suatu saat hubungan kalian bisa lebih dari sekedar rekan kerja, Mbak Gusti suka sama kamu, jadi gimana aku ga cemburu, kalo aku tahu orang yang bersama kekasihku adalah wanita yang sangat mencintaimu, A,,,.Aku sangat takut jika suatu saat Aa akan berpaling dariku,,,”
“ Aku bukan lelaki yang begitu mudah memalingkan hati, Meskipun aku cacat aku adalah seorang pemilih, dan hatiku memilihmu Sandra sayang...” Genggaman tanganya membuat aku begitu nyaman berada disisinya
Aku pusing sekali besok Hardi akan meminta kepastian jawaban atas pinangannya padaku, aku memang sudah melaksanakan sholat istiharoh,tapi sampai saat ini aku belum tahu apa yang kuputuskan, Jawaban apa yang harus ku berikan pada Hardi
Aku perlu seorang teman , tapi siapa?? Aku malu saat harus bilang kalo aku akan menikah dengan Hardi seorang lelaki yang cacat parah.apa kata mereka nanti, dimana aku sembunyikan wajahku, saat mereka mencibirku:
“ Sandra kehabisan stok cowok, hingga dia harus menikah dengan seorang lelaki yang cacat parah, kena angin aza jatoh ”
Bayangan kata-kata sindiran dan cacian itu terus menghantui fikiranku hingga aku tak kuat menelannya sendiri’, Akhirnya ku putuskan untuk terbuka pada novia sahabatku’
Awalnya aku hanya membisu di hadapan Novia tak siap aku cerita..., sampai pada titik akhir, aku menyerah aku tak sanggup memendam ini sendirian, ku ceritakan masalahku tentang Hardi
“ Jadi ini yang membuat sahabatku acak-acakan.akhir-akhir ini...” Seulas senyum Novia sangat menghiburku, raut wajahnya membuatku yakin masih ada dia di sisiku meskipun dunia mencibir dan mengkebiri aku.” San..., ini adalah masalah yang serius, tapi jawabannya ada pada diri kamu sendiri, tanyalah hatimu. Apakah selama pacaran sama Hardi banyak happy nya atau banyak nangisnya, apakah dia sanggup menenangkan hatimu,meredakan amarahmu, Apakah kamu siap harus berada di sisinya saat dia terjatuh,sakit parah misalnya atau dia kehilangan pekerjaanya, sanggupkah kamu ada untuknya...,kalo kamu sanggup melakukannya,itu berarti kamu sangat mencintainya,,,jadi apa yang kamu takutkan san..., ikuti hatimu kamu akan tahu kemana cinta akan menuntunmu...,” Novia menasehatiku panjang lebar
“ Tapi Nov,,,. Apa kata orang nanti jika Sandra sang primadona menikah dengan orang cacat” Kataku berat dan putus asa
“ Yang akan menjalani hidup setelah pernikahan adalah kamu dan Hardi, jadi untuk apa kau fikirkan omongan orang,toh yang akan merasakan manis pahitnya kalian berdua” Novia kembali menenangkan aku
“ Tapi Nov...,”
“ Tak usah bicara lagi, sekarang tanya hatimu bulatkan tekadmu,, Ingatlah Sandra Alloh selalu ada untuk menolong kita kalo kita yakin dan benar –benar mengharap pertolongannya” Novia memeluk aku dan menyediakan bahunya untukku bersandar
“ Makasih ya Nov,,, ”
“ Aku selalu ada buat kamu, selama kamu percaya padaku,,, ”
“ Apa kamu perlu waktu untuk berfikir kembali sayang...? ”Selidik Hardi saat aku masih diam dihadapanya sore itu, mulutku masih terkatup rapat
"Beri aku waktu satu detik lagi...” Kataku amat pelan ku kumpulkan segenap keberanian untuk mengatakan apa yang ku rasakan, Hardi tampak tegang menanti jawabanku tapi dia tak bicara
“ Bimbing aku menjadi Istri yang baik untukmu...,A” Kataku tanpa titik koma, ke genggam jemarinya yang sangat dingin dan gemetar
“ Sandra....,”
“ Aku mau jadi istrimu lelaki tangguhku...” Mintalah aku pada Bapakku “
“ Siap..., secepatnya aku bicarakan hal ini dengan keluargaku. ”
Semburat senja berwarna jingga menjadi saksi keyakinan dalam diri Sandra, keberanian baginya sekarang adalah mau mengikuti nuranimya meskipun mungkin akan menghadapi cercaan dan hinaan, selama dia ada di jalan yang benar dia tak takut. the end
Udah tahu khan kenapa sandra galau,,,. Ternyata jawabannya ada dalam hatinya sendiri, mau tahu cerita lainnya,,,.luangkan waktu lebih banyak,,s ering- sering main kemari be smile n see u
BERI AKU WAKTU 1 DETIK LAGI
Aku termenung sendiri di kamar kos ukuran 2x3, Sebenarnya perutku sangat lapar,Btapi kakiku tak bisa diajak kompromi sakit sekali, jadi sekarang boro-boro keluar cari makan berdiri saja aku ga kuat rasanya.Air mata sudah menerobos keluar sedih rasanya sakit di kampung orang, rupanya begini jadi anak rantau, ga selalu manis, pahitnya pun telan sendirian ha,,,h,hanya helaan nafas yang jadi teman, Tuhan inikah caramu meresapi kata sabar. Berat sekali.
Bukan tak ada teman atau tetangga kossan ,Cuma aku ngerasane mereka punya kesibukan, misinya sama bertahan hidup di tanah rantau, malu kalo pulang belum dapat apa-apa,
Lapar yang terlalu parah membuat selera makan ku hilang ,aku ketiduran tapi mulutku mendesis, menahan ,kaki yang ngilu , kecelakaan pas pulang kerja semalam ternyata berbuntut sekarang, padahal tadi malam pas jatuh dari motor, aku bisa bangun sendiri dan pulang, sedikit limbung memang, tapi ku rasa itu wajar, lalu kenapa sekarang badanku linu semua, dan kaki yang tertindih motor semalam kini bengkak nyeri sekali
Jam 03.30 sore aku terbangun karena mendengar pintu di ketuk pelan. Ku sunggingkan senyum saat tahu siapa yang berkunjung. Dia menatapku sangat lembut
” Kenapa tak bilang padaku kalo kamu sakit,,,? ”Katanya agak kesal
“Aku fikir aku tak akan apa-apa, aku malu kalo bikin kamu khawatir, kamu kan sedang perlu konsentrasi tinggi kalo kerja, aku ga mau ganggu fokusmu” Kataku berusaha mencari alasan logis supaya dia ga marah, lagian sakit aku berkurang kalo udah ada kamu, Dia tersenyum wajahnya gak lagi kaku, seperti biasa selalu ada kesejukan saat dia ada di sampingku , senyumnya seperti mengandung magic untukku sakit ku berkurang secara signifikan
“ Aku lapar belum makan dari tadi pagi ” Kataku saat kami sudah cukup lama berbincang, mimik mukanya berubah khawatir
“ Kenapa? ”
“ Aku ga kuat keluar kakiku sakit ,A....”
Sejurus kemudian dia berdiri dan keluar tak kurang dari 10’dia sudah datang dengan sekresek makanan, saat dia datang aku masih termangu menatap kosong kejalan yang dia lalui tadi ”Tuhan tolong tunjukan padaku apa yang harus ku lakukan” Nafasku terasa berat tak kuat aku harus didera perasaan ini selamanya.
Hardi, yah namanya Hardi, wajahnya lumayan dapat 8, senyum dan lesung pipit, Alisnya hidungnya dan segala yang ada pada parasnya adalah perpaduan yang indah. Ditambah posisi dikantornya yang menjanjikan masa depan cerah, membuat dirinya makin disegani, kebaikan dan ketenangan nya adalah nilai plus yang melengkapi kesempurnaan Mr Hardi
Dering telpon membuyarkan lamunanku lagi-lagi Hardilah yang selalu memberikan motivasi padaku tak bosan –bosannya dia menasehatiku ,dan aneh Cuma dia yang bisa membuatku diam mendengarkan setiap khotbah gratisannya, mulutku seperti terkunci rapat bila dia menasehatiku.
Hardi ..., hampir 1,5 tahun aku pacaran sama dia, dan selama ini aku menjalaninya dengan fun, sampai pada suatu malam:
“ San ..., aku...,” Katanya lembut dan begitu gugup, aku tak pernah melihatnya segugup ini
“ Kamu kenapa A, apa aku terlalu cantik sampe-sampe kamu grogi kayak gini “ Kataku sambil menggengam jemarinya
“ San ,aku mau kamu jadi istriku, mendampingi aku, berbagi suka dan duka denganku,” Katanya jauh lebih tenang
“ Aa ngomong apa sih, Aa ngaco ih...,” Tangapku bagiku itu hanya terdengar sebagai bualan yang dia sadur dari si raja gombal
“ San , Aa ga pernah loh lebih serius dari pada sekarang, Aku mau kamu jadi istriku, Ibu dari anak –anaku, Aa sayang sama kamu San..., Aa ga tahu apa yang harus Aa lakukan untuk bisa membuatmu yakin bahwa biarpun Aa cacat Aa bisa jadi yang terbaik buat kamu...,” Tatapan Hardi menusuk dan mengoyak dinding rasa, Ada perih yang begitu menggigit mendengar perkataannya yang terakhir.
“ Aku minta waktu satu bulan, A...,karena bagiku pernikahan itu sakral,,,.
“ Baiklah Aa akan kembali menunggu jawabanmu...,”
“ Makasih yah A, atas pengertiannya” Kusunggingkan senyum saat dia mengecup keningku
" Aku beruntung punya pacar sebaik Aa” Bisikku saat kami masih berpelukan
“ Aku akan berusaha semampuku untuk membuatmu bahagia ”Balasnya saat ku benamkan kepalaku nyaman dalam dekapnya,
“ Aku pulang yah,dah malam, besok kamu juga harus kerja khan sayang? ”Katanya berusaha pamit
“ Aa nginep sini aza...,! "Rengekku manja berusaha menahan kepulangannya
“ Sayang..., kita belum menikah tak baik tidur satu atap setannya terlalu banyak ”
“ A..., satu jam lagi yah pulangnya,” Ulangku merengek makin manja kupengani tangannya, Hardi hanya menatap tak berkedip mengecup keningku kembali,” jangan manja..., Aa ga suka...” Katanya sok manyun tapi tatapan lembutnya memberi tahuku kalo dia suka “ Manjaku”
“ Aa pulang dulu besok Aa harus ke Bandung 3 minggu kamu baik –baik yah sayang , jangan nakal ”
“ Aku pasti kangen Aa...” Kataku, Hardi menatap lurus mataku, Kalo sudah begitu,a ku pasti menunduk tak kuat aku harus beradu tatap dengannya.
Setelah Hardi pergi, aku menatap kosong atap kamar kost ku Apa yang harus ku jawab jika waktu satu bulan itu habis, Meskipun benar aku mencintai Hardi, tapi apakah benar aku akan menikah denganya, Lelaki cacat dengan tongkat dua yang menopang tubuhnya
Tak terasa waktu satu bulan itu habis, dan malam ini Hardi minta jawabanku iya atau tidak, sementara sampai saat ku tatap matanya malam ini,aku belum tahu apa jawabanku, aku tak pernah merasakan kegalauan separah ini
"San..., kamu baik –baik saja khan ?"Tanya Aa saat aku menatap wajahnya sangat dalam
“ Maafkan aku A...,” Kataku refleks,
Wajah Aa memerah ”Aku sudah duga tak kan ada gadis yang mau menikah denganku” Katanya putus asa
“ Bukan itu maksudku,,,” kutarik nafas berat ”Aku minta waktu satu minggu lagi, boleh A? ”
Hardi diam dia hanya mendesah lalu menatap kejendela
“ San..., setelah satu minggu kamu akan minta waktu lagi dan lagi, Ini khan cara kamu menglur-ngulur waktu
“ A...,Aku tak bermaksud seperti itu, Aku ga yakin dengan diriku sendiri, Sudah sanggupkah aku menikah, mengurus anak, bisakah aku terus menjadi penopang dan pendukung langkah-langkahmu, jadi beri aku kesempatan lagi...,”
Seulas senyum terlihat di bibir yang bebas rokok itu,” Sekarang aku pengen tahu apa saja yang Aa lakukan di bandung, Hingga Aa hanya sempat menelponku sekali dalam sehari,” Kataku mengalihkan pokok pembicaraan
“ Aku ya kerja..., presentasi, nego, aku menghadapi minggu-minggu yang berat dan sangat melelahkan. Tapi setelah melihat kamu penatku hilang tak bersisa entah ke mana.” Katanya di akhiri rayuan kecil yang membuatku tersanjung
“ Tapi di sana khan ada Mbak Gusti..., dia pasti bersedia nemenin Aa kapan saja ”
“ Iya dia memang asistant yang baik ”
“ Tuh..., khan pasti gara-gara dia Aa jadi lupa sama aku” Rungutku kesal
“Aa ga nyangka, kamu begitu cemburu pada Gusti, kamu harus tahu hubungan Aa dan Gusti hanya sebatas patner kerja, ga lebih sayang,,,,karna yang berlebih itu buat kamu ,kangennya, sayangnya,,, for you only,,,” Kata Hardi pelan tapi yakin aku hanya diam dengan senyum simpul, cewek mana sih yang ga seneng menerima sanjungan seindah itu, bahagia....
“ Tapi Mbak Gusti pernah bilang sama aku, Kalau dia berharap suatu saat hubungan kalian bisa lebih dari sekedar rekan kerja, Mbak Gusti suka sama kamu, jadi gimana aku ga cemburu, kalo aku tahu orang yang bersama kekasihku adalah wanita yang sangat mencintaimu, A,,,.Aku sangat takut jika suatu saat Aa akan berpaling dariku,,,”
“ Aku bukan lelaki yang begitu mudah memalingkan hati, Meskipun aku cacat aku adalah seorang pemilih, dan hatiku memilihmu Sandra sayang...” Genggaman tanganya membuat aku begitu nyaman berada disisinya
Aku pusing sekali besok Hardi akan meminta kepastian jawaban atas pinangannya padaku, aku memang sudah melaksanakan sholat istiharoh,tapi sampai saat ini aku belum tahu apa yang kuputuskan, Jawaban apa yang harus ku berikan pada Hardi
Aku perlu seorang teman , tapi siapa?? Aku malu saat harus bilang kalo aku akan menikah dengan Hardi seorang lelaki yang cacat parah.apa kata mereka nanti, dimana aku sembunyikan wajahku, saat mereka mencibirku:
“ Sandra kehabisan stok cowok, hingga dia harus menikah dengan seorang lelaki yang cacat parah, kena angin aza jatoh ”
Bayangan kata-kata sindiran dan cacian itu terus menghantui fikiranku hingga aku tak kuat menelannya sendiri’, Akhirnya ku putuskan untuk terbuka pada novia sahabatku’
Awalnya aku hanya membisu di hadapan Novia tak siap aku cerita..., sampai pada titik akhir, aku menyerah aku tak sanggup memendam ini sendirian, ku ceritakan masalahku tentang Hardi
“ Jadi ini yang membuat sahabatku acak-acakan.akhir-akhir ini...” Seulas senyum Novia sangat menghiburku, raut wajahnya membuatku yakin masih ada dia di sisiku meskipun dunia mencibir dan mengkebiri aku.” San..., ini adalah masalah yang serius, tapi jawabannya ada pada diri kamu sendiri, tanyalah hatimu. Apakah selama pacaran sama Hardi banyak happy nya atau banyak nangisnya, apakah dia sanggup menenangkan hatimu,meredakan amarahmu, Apakah kamu siap harus berada di sisinya saat dia terjatuh,sakit parah misalnya atau dia kehilangan pekerjaanya, sanggupkah kamu ada untuknya...,kalo kamu sanggup melakukannya,itu berarti kamu sangat mencintainya,,,jadi apa yang kamu takutkan san..., ikuti hatimu kamu akan tahu kemana cinta akan menuntunmu...,” Novia menasehatiku panjang lebar
“ Tapi Nov,,,. Apa kata orang nanti jika Sandra sang primadona menikah dengan orang cacat” Kataku berat dan putus asa
“ Yang akan menjalani hidup setelah pernikahan adalah kamu dan Hardi, jadi untuk apa kau fikirkan omongan orang,toh yang akan merasakan manis pahitnya kalian berdua” Novia kembali menenangkan aku
“ Tapi Nov...,”
“ Tak usah bicara lagi, sekarang tanya hatimu bulatkan tekadmu,, Ingatlah Sandra Alloh selalu ada untuk menolong kita kalo kita yakin dan benar –benar mengharap pertolongannya” Novia memeluk aku dan menyediakan bahunya untukku bersandar
“ Makasih ya Nov,,, ”
“ Aku selalu ada buat kamu, selama kamu percaya padaku,,, ”
“ Apa kamu perlu waktu untuk berfikir kembali sayang...? ”Selidik Hardi saat aku masih diam dihadapanya sore itu, mulutku masih terkatup rapat
"Beri aku waktu satu detik lagi...” Kataku amat pelan ku kumpulkan segenap keberanian untuk mengatakan apa yang ku rasakan, Hardi tampak tegang menanti jawabanku tapi dia tak bicara
“ Bimbing aku menjadi Istri yang baik untukmu...,A” Kataku tanpa titik koma, ke genggam jemarinya yang sangat dingin dan gemetar
“ Sandra....,”
“ Aku mau jadi istrimu lelaki tangguhku...” Mintalah aku pada Bapakku “
“ Siap..., secepatnya aku bicarakan hal ini dengan keluargaku. ”
Semburat senja berwarna jingga menjadi saksi keyakinan dalam diri Sandra, keberanian baginya sekarang adalah mau mengikuti nuranimya meskipun mungkin akan menghadapi cercaan dan hinaan, selama dia ada di jalan yang benar dia tak takut. the end
Udah tahu khan kenapa sandra galau,,,. Ternyata jawabannya ada dalam hatinya sendiri, mau tahu cerita lainnya,,,.luangkan waktu lebih banyak,,s ering- sering main kemari be smile n see u
0 komentar:
Post a Comment
Komentarmu adalah cermin kepribadianmu.terima kasih sudah mengunjungi blog saya