Setiap perempuan pasti ingin jadi yang pertama untuk orang yang dicintainya,Seperti halnya laki –laki yang memiliki kriteria dalam memilih pacar atau pasangan ,perempuan pun begitu;lalu bagaimana jika waktu mempertemukan kita dengan kritetia idaman tersebut saat dia sudah memiliki orang lain dalam peluknya.apa yang dia lakukan...inilah yang terjadi pada Sasa gadis penyiar radio.yang merasa si cupid terlambat mempertemukan dia dengan pangeran impiannya mampukah dia menaklukan pujaan hatinya...jawabannya ada di perempuan kedua...selamat membaca semoga cemilannya sudah cukup biar ga kemana –mana dulu sebelum Sasa selesai cerita
Aku kembali tercenung memikirkan apa yang sedang ku alami ,apa yang ku lakukan tadi siang dengannya,,,?Tuhan ampuni penghianatan ini,tolong ampuni.
Ku seka air mata yang meleleh di pipiku,perih rasanya harus membayangkan apa yang tidak ingin ku dengar”Aku sudah menikah...”Katanya saat itu,tapi aku berusaha menganggapnya sebagai lelucon untuk menggodaku,meskipun dalam hati terasa amat berat dan nyelekit,namun aku coba tersenyum manis,”Syukurlah...!”Hanya itu yang keluar dari mulutku.
Dia hanya menatapku,terus menatapku sampai akhirnya entah untuk keberapa kalinya.Dia melihatku menangis karena ulahnya,aku tak ingin menahan air mataku,biarlah dia tahu kabar itu teramat menyakitkan bagiku.Meskipun dari desas desus teman aku sudah sempat dengar,kalau cornelku sudah menikah tapi saat ku dengar langsung dari orangnya,aku merasa jatuh kedasar jurang yang tinggi dan terjal.
“Jadi apa yang dikatakan anak-anak itu benar,Mas...?”Tanyaku sedih lebih menyerupai gumaman untuk diriku sendiri
“Tentang apa gadis nakalku...”
“Kalau mas akhirnya memilih fuja?”ku tutup wajahku,tubuhku tiba-tiba menggigil,menahan sakit yang amat parah.
“Ini soal jodoh sayang kita tak bisa menentang jika dia telah menentukan kehendaknya...”Ucapnya lembut sambil merengkuh tubuhku dalam peluknya.Aku berusaha melepasnya,dia bukan lagi miliku,tapi tubuhnya terlalu berat.
“Aku sudah duga ini akan terjadi,tapi kenapa harus sekarang saat aku benar-benar sayang sama kamu...,kenapa juga kamu baru jujur sekarang setelah satu bulan pernikahan itu dilaksanakan,apa kau fikir aku akan jadi teroris yang akan mengacaukan pesta bulan madumu iya khan mas...?,aku tahu diri sejak awal aku hanya cadangan buat kamu,aku aza yang bodoh terus bertahan yang sudah diramalkan dari awal akan karam.Harusnya sekarang aku ga usah nangis...,tapi kenyataannya aku sakit mas...,”Teriakku tertahan,tangisku meledak lagi,Dia kembali memelukku .
“Sayang...!”hanya itu kata yang dia ucapkan,dan terdengar parau sejurus kemudian aku merasakan kepalaku dihujani air mata.
Cornelku yang selalu sedingin batu salju saat sedih kini menangis tersedu-sedu diatas kepalaku.Dia juga sedih dengan permainan takdir yang satu ini kami terus berpelukan sampai tangis sama-sama terhenti karena lelah.Dan pertemuan itu,menjadi pertemuan terakhir kami.jadi yang kedua saat pacaran masih bisa ku ampuni tapi jika harus mengganggu rumah tangga..Aku tidak senakal itu...Cornel memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya dan kembali ke austria melanjutkan mimpinya S2 fisika atom.
Pertemuan kami dimulai dari pertemuan tak sengaja di sebuah stasiun radio, kala itu aku tergabung di marketing dan cornel sedang latihan untuk persiapan menjadi band pembuka di acara concert yang akan kami helat,biasa promo produk sponsor.ditim ini aku masih jadi anak baru tapi syukurlah timku tak pelit berbagi ilmu dan strategi marketing yang mereka jalankan.
Waktu itu aku masih jadian sama Haris teman satu teamku,tak ada kesan istimewa dari cornel saat itu dia hanya say hi pada crew lain yang sudah mengenalnya lalu tersenyum tipis padaku sebelum berlalu.
Kalau saja pak Asep tidak menyuruhku memanggil hendra ke studio sebelah ruang siar ,ceritaku dan cornel tak akan sepanjang ini Saat ku buka pintu studio yang kedap suara itu.Saat itu ku dengar dia berlagu,suaranya menggetarkan bulu-bulu halus di telingaku kontak ke otak lalu transfer ke hati.Aduh ampun deh udah pake hati di pertemuan pertama ;BAHAYA
Setelah ku sampaikan pesan pak Asep pada hendra,aku pergi sama haris untuk memenuhi janji dengan klaen,sebab mereka punya konsep sendiri untuk promo produknya,tapi tuhan punya rencana lain untuk membuat cerita hidupku makin berwarna,saat kami nyampe di Adelia butik,aku bertemu pasha yang ternyata pacar haris,aku shok setengah mampus cowoku yang macho ternyata penyuka jenisnya sendiri ini labelnya homosex.Kalau haris sama pasha lalu aku dianggap apa....?SIAL.
Saat ku cerita pada nok tata apa yang kusaksikan,nok Tata hanya tertawa renyah,ia buka semua aib haris, yang maaf tak layak ku ceritakan lagi pada orang lain.
Kuucap syukur pada illahi robbi yang telah membuatku mengetahui kenyataan ini sekarang
Pertemuan keduaku dengan cornel saat aku harus ikut jualan rokok yang jadi sponsor utama live musik dimana bandnya jadi pembuka utama.Aksi panggungnya biasa, busananya juga biasa,tapi suaranya ...,Tuhan inikah bisikan lembut malaikat di telingaku,Sumpah lebay deh aku kalau dah memuji orang.
Instrumentnya keren, dan dia punya bahasa sendiri “orisinil”dalam liriknya,Itu kesan pertamaku atas aksinya.
“Suaramu bagus...”pujiku spontan saat kami papasan di belakang panggung,seusai dia tampil.Dia Cuma tersenyum manis lalu menunduk tanpa sepatah kata.dan aku terpesona dengan itu jarang ada orang seperti itu di zaman sekarang.
“Ngeliatin siapa neng...”Tanya pasha,itu loh pasangan sejenisnya haris
“Itu...”Kataku menunjuk cornel dengan ujung mata
“Tahu aja kalo ada barang antik “ungkap pasha sambil tersenyum simpul menatapku sekilas lalu diam
“Maksud kakak...”ku kejar maksud pernyataannya tadi
“Kamu belum kenal dia ,Sasa?”tanyanya retoris.aku menggeleng lemah
“Mata kamu cukup jeli ,,,”komennya kemudian.pembicaraan terhenti karena pasha harus ngelanjutin tugasnya sebagai MC,saat aku sendiri haris datang dan kami terlibat pembicaraan panjang ,dia memang orang paling nyambung denganku di team,
“Ugan mana ,Sa...?tanya haris ketika kami berniat berhitung berapa uang yang kami dapat dari event ini
“Tadi sih sama Ara....,”Jawabku polos dia Cuma diam dengan jawabanku. Akupun malas mikirin reaksinya.karena ada hal yang lebih mengusik fikiranku yaitu Cornel
Cowok keriting gendut item dengan penampilan yang jauh dari modis apalagi brandit,yang suaranya merdu merayu kata orang namanya Cornel.baru itu yang ku tahu dan aku harus segera tahu agar aku bisa tidur tenang ga penasaran terus kaya sekarang.
Waktu sepertinya memihak padaku Tuhan memperkenalkan aku dan cornel dengan cara yang amat terhormat .Ga pake tabrakan atau berantem kaya di sinetron indonesia yang ceritanya kadang amat membosankan.Benar-benar biasa aza tak ada yang istimewa dari sosok cornel secara postur dan penampilan tapi aku melihat sesuatu yang unik dalam kepribadiannya .dia adalah orang yang membuatku terdiam saat mendengar setiap kata yang keluar dari gerakan lidahnya.Sumpah seumur hidup baru dia yang mampu melakukan itu padaku membuatku menunduk dan hormat karena memang kata katanya benar menurut logika agama dan hukum di masyarakat,Ih aslinya gua lebay kalo lagi jatuh hati he he he.Tapi beneran semua yang mengenalnya mengakui hal itu dan satu lagi kepiawaiannya meramu musik dan lirik menjadi indah dan orisinal yang khas membuat orang mengenal, meski hanya dari dentingan piano dan petikan gitar pendengar pasti langsung bisa bilang” ini kerjaan cornel”
Hari ini udara sangat panas,tumben kota ini panas banget padahal kota ini tepat berada di kaki ciremai.mungkin ini pengaruh pemanasan global.Udah gitu di studio lagi berisik banget maklum lagi ada A Irwan yang suka musik cadas ampun deh ampun gendang telingaku rasanya mau pecah mana panas berisik perut mulai lapar mau makan ga ada teman.mau pulang aku lagi nunggu orang ga nongol nongol ih pengen ngejerit suntuk banget sih.
Aku memang tak suka musik yang terlalu hingar-bingar,kalau dari segi lirik aku tak suka lirik yang kelewat patah .Aku suka aqustiknya iwan fals,lugasnya erros chandra sheila on 7,atau puitisnya letto,eh satu lagi aku lupa aku suka konyolnya projek pop.dalam kesendirian ku nyanyikan lagu yang lagi nyangkut banget di hati ,Lagunya Cornel.
“Kamu suka lagunya...?”sapaan itu seketika m3mbuat aku terdiam,Cornel apakah aku berhalusinasi atau aku bermimpi aneh aku ga ngerasa tidur kho,,,,saat aku masih shok kejutan itu berlanjut.Cornel dengan santai mengambil posisi di hadapanku wow banget deh rasanya. Oh ya Allah kebaikan apa yang ku buat hari ini hingga kau pertemukan aku dengan orang yang aku kagumi.terimakasih ya Allah.Aku tak bisa menyembunyikan senyumku, seneng banget beneran.
“Syairnya bagus...,puitis banget...”Jawabku sekenanya tak ada waktu bagiku untuk mencari alasan fiktip yang dapat menutupi ketertarikanku pada lirik-liriknya yang cenderung Ambigu maknanya.Sepertinya dia penggemar sang maestro kahlil gibran ,dia hanya tersenyum tulus dan menunduk
“Kamu membuat syair ini saat kamu ngerasa kehilangan arah atau ngerasa berada di persimpangan dalam hidup!!”Ungkapku sok tahu ,kufikir kepalang tanggung kapan lagi aku dapat kesempatan baik untuk mengenalnya lebih jauh.Dia mengangkat wajahnya lalu menatapku cukup lama lalu tersenyum lebih lebar
“Kamu tahu sastra atau mungkin penggemar sastra?”Tanggapnya
“Bukan...,”jawab ku cepat,”Saya cuma pembaca ,ada pepatah yang bilang kalau manusia dapat dinilai dari bahasa dan penampilan nya ,tapi kalau saya fikir manusia dapat dinilai dari karyanya,apalagi seniman seperti kamu,kalau mau tahu siapa kamu,lihatlah seni yang kamu hasilkan”Lanjutku makin sok tahu dan blak-blakan.
“Haris benar kamu orang yang cukup obyektif untuk jadi komentator”Celetuknya mengejutkan.
“Apa lagi yang dikatakan Haris...”kejarku pennasaran “Dia pasti bilang kalau aku reseh sok tahu dan banyak gaya ,udah gitu ngebosenin “paparku mencoba untuk memancing lawan bicaraku untuk jujur menilai aku.
“Haris bilang kamu itu teman yang ngangenin dan menyenangkan sebagai teman tapi...”ucap Cornel gantung bikin aku gemes banget karena penasaran,dia tertawa dengan ekspresiku.aku melotot dengan tawanya apa yang lucu,rungutku kesel.Sementara dia makin terkekeh matanya merem saat ketawa,kayaknya kalau aku tinggalin juga dia ga tahu.
“Tapi...,apa ???, jangan ketawa melulu..”aku mengejar apa yang gantung lagi.Tapi dia hanya senyum lalu berujar santai”maaf itu akan tetap jadi rahasia buat saya.saya tidak inggin mengecewakan Haris ,”Katanya ngeles”Yang harus kamu tahu keinginanannya untuk sembuh makin kuat itu karena kamu.itu alasan kenapa dia resein Dia ga mau jadi LBGT seumur hidupnya”Lanjutnya.kemudian menatap lekat wajahku.Aku diam bukan takjub atau terpesona atau ku sedang merasa hebat karena mampu membuat seorang LBGT pengen sembuh.Aku bete aku ngebayangin saat aku sama Cornel Aku akan bahas siapa dia,Ini malah ngebahas haris.ih kesel...,kesel ...,kesel.Akhirnya aku pamit pulang terlalu sore nanti ga da angkot.alasan klise yang buat untuk pergi
Dari pembicaraan yang sedikit tapi sering, aku dan Cornel makin dekat .Dan yang mengejutkan,, dia adalah putra ustad yang selama bertahun-tahun membimbingku.Aku bukan santri tapi sejak SMP aku sering ikut mentoring agama.alasannya ngisi waktu atau kalo nyari alesan yang lebih logis Demi mendongkrak nilai pendidikan agama.Wah benar benar alesan seorang brandalan.Hal itu terungkap saat aku menjenguk Ara, teman satu teamku di marketing.Kejutan terjadi lagi ternyata Ara adalah adik Cornel,
“Si malaikat nakal...”Sapa ustad hangat begitu aku muncul dimuka rumah beliau.
“Ustad ada disini...?”Balasku heran,,beliau Cuma senyum “Ini rumah saya,Sasa...!”sugeng dan ara anak saya”Jelas nya tenang.Dengan senyum ramahnya yang menggoda,Sepertinya beliau faham arti wajah kaget dan heranku.Mataku menatap Cornel, ustad dan rara bergantian ,yang aku heran kenapa ustad memanggil Cornel dengan sugeng,,, who sugeng?
“Namaku di kartu identitas memang sugeng bagaskoro .Tapi nama itu terlalu sulit di lidah orang bule.mangkanya aku mengganti panggilan akrabku dengan Cornel”Jelas Cornel yang menanggapi ekspresi heranku
“Bule...?”
“ya...,Dia kuliah di wiina austria jurusan matematika dan fisika,6 tahun sugeng tinggal di sana...,Jelas mamah,maksud aku mamanya Cornel,yang muncul membawa minuman dan makanan kecil untuk kami.Aku tak dapat berkomentar apapun mendengar jurusan yang dia ambil waktu kuliah.Aku gemetar dan merinding sendiri,matematika dan fisika dua pelajaran yang sangat kutakuti saat zaman sekolah dulu
“Ustad tidak marah saat dia menggati nama..?”telisikku ,aku lebih tertarik untuk membicarakan hal yang lebih menarik menurutku”Nama”kalo soal pendidikan aku tak heran.karena Cornel punya kecerdasan di atas rata –rata,
“Jangan panggil aku ustad disini malaikat nakal, panggil saja aku ayah seperti biasa saat aku kau bahas diantara teman-temanmu”goda ayah kemudian matanya berkedip jenaka membuatku merasa mati kutu
“Ara baru liat muka sasa merah begitu komen ara yang dari tadi jadi pendengar setia
“Gimana ditanya calon mertua...,di tanya ayah saja sudah merah jambu begitu wajahnya...”Banyol mamah,seketika aku merasa aliran darahku terhenti,tenggorokanku kering,bersama itu aku mendengar Cornel terbatuk karena tersedak.dia kaget dengan banyolan itu.aku dan Cornel memang jadian sebulan lalu tapi ku pikir belum saatnya orang tua tahu masih terlalu dini
“Ayah,kenapa ayah memanggilnya malaikat nakal?”tanya cornel mengalihkan pembicaraan
“itu julukan yang dia dapat dari para mentor...”
“tapi kenapa malaikat nakal...?”Ara bertanya kritis khas anak muda
PEREMPUAN KEDUA
Mei ‘09Aku kembali tercenung memikirkan apa yang sedang ku alami ,apa yang ku lakukan tadi siang dengannya,,,?Tuhan ampuni penghianatan ini,tolong ampuni.
Ku seka air mata yang meleleh di pipiku,perih rasanya harus membayangkan apa yang tidak ingin ku dengar”Aku sudah menikah...”Katanya saat itu,tapi aku berusaha menganggapnya sebagai lelucon untuk menggodaku,meskipun dalam hati terasa amat berat dan nyelekit,namun aku coba tersenyum manis,”Syukurlah...!”Hanya itu yang keluar dari mulutku.
Dia hanya menatapku,terus menatapku sampai akhirnya entah untuk keberapa kalinya.Dia melihatku menangis karena ulahnya,aku tak ingin menahan air mataku,biarlah dia tahu kabar itu teramat menyakitkan bagiku.Meskipun dari desas desus teman aku sudah sempat dengar,kalau cornelku sudah menikah tapi saat ku dengar langsung dari orangnya,aku merasa jatuh kedasar jurang yang tinggi dan terjal.
“Jadi apa yang dikatakan anak-anak itu benar,Mas...?”Tanyaku sedih lebih menyerupai gumaman untuk diriku sendiri
“Tentang apa gadis nakalku...”
“Kalau mas akhirnya memilih fuja?”ku tutup wajahku,tubuhku tiba-tiba menggigil,menahan sakit yang amat parah.
“Ini soal jodoh sayang kita tak bisa menentang jika dia telah menentukan kehendaknya...”Ucapnya lembut sambil merengkuh tubuhku dalam peluknya.Aku berusaha melepasnya,dia bukan lagi miliku,tapi tubuhnya terlalu berat.
“Aku sudah duga ini akan terjadi,tapi kenapa harus sekarang saat aku benar-benar sayang sama kamu...,kenapa juga kamu baru jujur sekarang setelah satu bulan pernikahan itu dilaksanakan,apa kau fikir aku akan jadi teroris yang akan mengacaukan pesta bulan madumu iya khan mas...?,aku tahu diri sejak awal aku hanya cadangan buat kamu,aku aza yang bodoh terus bertahan yang sudah diramalkan dari awal akan karam.Harusnya sekarang aku ga usah nangis...,tapi kenyataannya aku sakit mas...,”Teriakku tertahan,tangisku meledak lagi,Dia kembali memelukku .
“Sayang...!”hanya itu kata yang dia ucapkan,dan terdengar parau sejurus kemudian aku merasakan kepalaku dihujani air mata.
Cornelku yang selalu sedingin batu salju saat sedih kini menangis tersedu-sedu diatas kepalaku.Dia juga sedih dengan permainan takdir yang satu ini kami terus berpelukan sampai tangis sama-sama terhenti karena lelah.Dan pertemuan itu,menjadi pertemuan terakhir kami.jadi yang kedua saat pacaran masih bisa ku ampuni tapi jika harus mengganggu rumah tangga..Aku tidak senakal itu...Cornel memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya dan kembali ke austria melanjutkan mimpinya S2 fisika atom.
Pertemuan kami dimulai dari pertemuan tak sengaja di sebuah stasiun radio, kala itu aku tergabung di marketing dan cornel sedang latihan untuk persiapan menjadi band pembuka di acara concert yang akan kami helat,biasa promo produk sponsor.ditim ini aku masih jadi anak baru tapi syukurlah timku tak pelit berbagi ilmu dan strategi marketing yang mereka jalankan.
Waktu itu aku masih jadian sama Haris teman satu teamku,tak ada kesan istimewa dari cornel saat itu dia hanya say hi pada crew lain yang sudah mengenalnya lalu tersenyum tipis padaku sebelum berlalu.
Kalau saja pak Asep tidak menyuruhku memanggil hendra ke studio sebelah ruang siar ,ceritaku dan cornel tak akan sepanjang ini Saat ku buka pintu studio yang kedap suara itu.Saat itu ku dengar dia berlagu,suaranya menggetarkan bulu-bulu halus di telingaku kontak ke otak lalu transfer ke hati.Aduh ampun deh udah pake hati di pertemuan pertama ;BAHAYA
Setelah ku sampaikan pesan pak Asep pada hendra,aku pergi sama haris untuk memenuhi janji dengan klaen,sebab mereka punya konsep sendiri untuk promo produknya,tapi tuhan punya rencana lain untuk membuat cerita hidupku makin berwarna,saat kami nyampe di Adelia butik,aku bertemu pasha yang ternyata pacar haris,aku shok setengah mampus cowoku yang macho ternyata penyuka jenisnya sendiri ini labelnya homosex.Kalau haris sama pasha lalu aku dianggap apa....?SIAL.
Saat ku cerita pada nok tata apa yang kusaksikan,nok Tata hanya tertawa renyah,ia buka semua aib haris, yang maaf tak layak ku ceritakan lagi pada orang lain.
Kuucap syukur pada illahi robbi yang telah membuatku mengetahui kenyataan ini sekarang
Pertemuan keduaku dengan cornel saat aku harus ikut jualan rokok yang jadi sponsor utama live musik dimana bandnya jadi pembuka utama.Aksi panggungnya biasa, busananya juga biasa,tapi suaranya ...,Tuhan inikah bisikan lembut malaikat di telingaku,Sumpah lebay deh aku kalau dah memuji orang.
Instrumentnya keren, dan dia punya bahasa sendiri “orisinil”dalam liriknya,Itu kesan pertamaku atas aksinya.
“Suaramu bagus...”pujiku spontan saat kami papasan di belakang panggung,seusai dia tampil.Dia Cuma tersenyum manis lalu menunduk tanpa sepatah kata.dan aku terpesona dengan itu jarang ada orang seperti itu di zaman sekarang.
“Ngeliatin siapa neng...”Tanya pasha,itu loh pasangan sejenisnya haris
“Itu...”Kataku menunjuk cornel dengan ujung mata
“Tahu aja kalo ada barang antik “ungkap pasha sambil tersenyum simpul menatapku sekilas lalu diam
“Maksud kakak...”ku kejar maksud pernyataannya tadi
“Kamu belum kenal dia ,Sasa?”tanyanya retoris.aku menggeleng lemah
“Mata kamu cukup jeli ,,,”komennya kemudian.pembicaraan terhenti karena pasha harus ngelanjutin tugasnya sebagai MC,saat aku sendiri haris datang dan kami terlibat pembicaraan panjang ,dia memang orang paling nyambung denganku di team,
“Ugan mana ,Sa...?tanya haris ketika kami berniat berhitung berapa uang yang kami dapat dari event ini
“Tadi sih sama Ara....,”Jawabku polos dia Cuma diam dengan jawabanku. Akupun malas mikirin reaksinya.karena ada hal yang lebih mengusik fikiranku yaitu Cornel
Cowok keriting gendut item dengan penampilan yang jauh dari modis apalagi brandit,yang suaranya merdu merayu kata orang namanya Cornel.baru itu yang ku tahu dan aku harus segera tahu agar aku bisa tidur tenang ga penasaran terus kaya sekarang.
Waktu sepertinya memihak padaku Tuhan memperkenalkan aku dan cornel dengan cara yang amat terhormat .Ga pake tabrakan atau berantem kaya di sinetron indonesia yang ceritanya kadang amat membosankan.Benar-benar biasa aza tak ada yang istimewa dari sosok cornel secara postur dan penampilan tapi aku melihat sesuatu yang unik dalam kepribadiannya .dia adalah orang yang membuatku terdiam saat mendengar setiap kata yang keluar dari gerakan lidahnya.Sumpah seumur hidup baru dia yang mampu melakukan itu padaku membuatku menunduk dan hormat karena memang kata katanya benar menurut logika agama dan hukum di masyarakat,Ih aslinya gua lebay kalo lagi jatuh hati he he he.Tapi beneran semua yang mengenalnya mengakui hal itu dan satu lagi kepiawaiannya meramu musik dan lirik menjadi indah dan orisinal yang khas membuat orang mengenal, meski hanya dari dentingan piano dan petikan gitar pendengar pasti langsung bisa bilang” ini kerjaan cornel”
Hari ini udara sangat panas,tumben kota ini panas banget padahal kota ini tepat berada di kaki ciremai.mungkin ini pengaruh pemanasan global.Udah gitu di studio lagi berisik banget maklum lagi ada A Irwan yang suka musik cadas ampun deh ampun gendang telingaku rasanya mau pecah mana panas berisik perut mulai lapar mau makan ga ada teman.mau pulang aku lagi nunggu orang ga nongol nongol ih pengen ngejerit suntuk banget sih.
Aku memang tak suka musik yang terlalu hingar-bingar,kalau dari segi lirik aku tak suka lirik yang kelewat patah .Aku suka aqustiknya iwan fals,lugasnya erros chandra sheila on 7,atau puitisnya letto,eh satu lagi aku lupa aku suka konyolnya projek pop.dalam kesendirian ku nyanyikan lagu yang lagi nyangkut banget di hati ,Lagunya Cornel.
“Kamu suka lagunya...?”sapaan itu seketika m3mbuat aku terdiam,Cornel apakah aku berhalusinasi atau aku bermimpi aneh aku ga ngerasa tidur kho,,,,saat aku masih shok kejutan itu berlanjut.Cornel dengan santai mengambil posisi di hadapanku wow banget deh rasanya. Oh ya Allah kebaikan apa yang ku buat hari ini hingga kau pertemukan aku dengan orang yang aku kagumi.terimakasih ya Allah.Aku tak bisa menyembunyikan senyumku, seneng banget beneran.
“Syairnya bagus...,puitis banget...”Jawabku sekenanya tak ada waktu bagiku untuk mencari alasan fiktip yang dapat menutupi ketertarikanku pada lirik-liriknya yang cenderung Ambigu maknanya.Sepertinya dia penggemar sang maestro kahlil gibran ,dia hanya tersenyum tulus dan menunduk
“Kamu membuat syair ini saat kamu ngerasa kehilangan arah atau ngerasa berada di persimpangan dalam hidup!!”Ungkapku sok tahu ,kufikir kepalang tanggung kapan lagi aku dapat kesempatan baik untuk mengenalnya lebih jauh.Dia mengangkat wajahnya lalu menatapku cukup lama lalu tersenyum lebih lebar
“Kamu tahu sastra atau mungkin penggemar sastra?”Tanggapnya
“Bukan...,”jawab ku cepat,”Saya cuma pembaca ,ada pepatah yang bilang kalau manusia dapat dinilai dari bahasa dan penampilan nya ,tapi kalau saya fikir manusia dapat dinilai dari karyanya,apalagi seniman seperti kamu,kalau mau tahu siapa kamu,lihatlah seni yang kamu hasilkan”Lanjutku makin sok tahu dan blak-blakan.
“Haris benar kamu orang yang cukup obyektif untuk jadi komentator”Celetuknya mengejutkan.
“Apa lagi yang dikatakan Haris...”kejarku pennasaran “Dia pasti bilang kalau aku reseh sok tahu dan banyak gaya ,udah gitu ngebosenin “paparku mencoba untuk memancing lawan bicaraku untuk jujur menilai aku.
“Haris bilang kamu itu teman yang ngangenin dan menyenangkan sebagai teman tapi...”ucap Cornel gantung bikin aku gemes banget karena penasaran,dia tertawa dengan ekspresiku.aku melotot dengan tawanya apa yang lucu,rungutku kesel.Sementara dia makin terkekeh matanya merem saat ketawa,kayaknya kalau aku tinggalin juga dia ga tahu.
“Tapi...,apa ???, jangan ketawa melulu..”aku mengejar apa yang gantung lagi.Tapi dia hanya senyum lalu berujar santai”maaf itu akan tetap jadi rahasia buat saya.saya tidak inggin mengecewakan Haris ,”Katanya ngeles”Yang harus kamu tahu keinginanannya untuk sembuh makin kuat itu karena kamu.itu alasan kenapa dia resein Dia ga mau jadi LBGT seumur hidupnya”Lanjutnya.kemudian menatap lekat wajahku.Aku diam bukan takjub atau terpesona atau ku sedang merasa hebat karena mampu membuat seorang LBGT pengen sembuh.Aku bete aku ngebayangin saat aku sama Cornel Aku akan bahas siapa dia,Ini malah ngebahas haris.ih kesel...,kesel ...,kesel.Akhirnya aku pamit pulang terlalu sore nanti ga da angkot.alasan klise yang buat untuk pergi
Dari pembicaraan yang sedikit tapi sering, aku dan Cornel makin dekat .Dan yang mengejutkan,, dia adalah putra ustad yang selama bertahun-tahun membimbingku.Aku bukan santri tapi sejak SMP aku sering ikut mentoring agama.alasannya ngisi waktu atau kalo nyari alesan yang lebih logis Demi mendongkrak nilai pendidikan agama.Wah benar benar alesan seorang brandalan.Hal itu terungkap saat aku menjenguk Ara, teman satu teamku di marketing.Kejutan terjadi lagi ternyata Ara adalah adik Cornel,
“Si malaikat nakal...”Sapa ustad hangat begitu aku muncul dimuka rumah beliau.
“Ustad ada disini...?”Balasku heran,,beliau Cuma senyum “Ini rumah saya,Sasa...!”sugeng dan ara anak saya”Jelas nya tenang.Dengan senyum ramahnya yang menggoda,Sepertinya beliau faham arti wajah kaget dan heranku.Mataku menatap Cornel, ustad dan rara bergantian ,yang aku heran kenapa ustad memanggil Cornel dengan sugeng,,, who sugeng?
“Namaku di kartu identitas memang sugeng bagaskoro .Tapi nama itu terlalu sulit di lidah orang bule.mangkanya aku mengganti panggilan akrabku dengan Cornel”Jelas Cornel yang menanggapi ekspresi heranku
“Bule...?”
“ya...,Dia kuliah di wiina austria jurusan matematika dan fisika,6 tahun sugeng tinggal di sana...,Jelas mamah,maksud aku mamanya Cornel,yang muncul membawa minuman dan makanan kecil untuk kami.Aku tak dapat berkomentar apapun mendengar jurusan yang dia ambil waktu kuliah.Aku gemetar dan merinding sendiri,matematika dan fisika dua pelajaran yang sangat kutakuti saat zaman sekolah dulu
“Ustad tidak marah saat dia menggati nama..?”telisikku ,aku lebih tertarik untuk membicarakan hal yang lebih menarik menurutku”Nama”kalo soal pendidikan aku tak heran.karena Cornel punya kecerdasan di atas rata –rata,
“Jangan panggil aku ustad disini malaikat nakal, panggil saja aku ayah seperti biasa saat aku kau bahas diantara teman-temanmu”goda ayah kemudian matanya berkedip jenaka membuatku merasa mati kutu
“Ara baru liat muka sasa merah begitu komen ara yang dari tadi jadi pendengar setia
“Gimana ditanya calon mertua...,di tanya ayah saja sudah merah jambu begitu wajahnya...”Banyol mamah,seketika aku merasa aliran darahku terhenti,tenggorokanku kering,bersama itu aku mendengar Cornel terbatuk karena tersedak.dia kaget dengan banyolan itu.aku dan Cornel memang jadian sebulan lalu tapi ku pikir belum saatnya orang tua tahu masih terlalu dini
“Ayah,kenapa ayah memanggilnya malaikat nakal?”tanya cornel mengalihkan pembicaraan
“itu julukan yang dia dapat dari para mentor...”
“tapi kenapa malaikat nakal...?”Ara bertanya kritis khas anak muda
“Ayah tidak begitu paham tapi menurut mereka itu julukan yang cocok buat sasa,sebab dia adalah pembela kebenaran yang tangguh,jika dia menyakini kebenaran argumen nya dia akan terus bicara,dia tahu banyak tentang islam tapi gayanya tetap seperti preman ,slengean .”Jelas ayah sambil menatapku lekat lekat “meskipun ayah akui sekarang sasa jauh lebih manis.”puji ayah kemudian,aku tersenyum “Sayangnya uang recehku aku jajanin,duit yang lembaran aku belum gajian”balasku banyol semua satu ruangan tertawa
“Minta sayangnya...”kata Ara asal
“aku ga mau minta harusnya dia ngerti sendiri.kalo kantongku lagi laper tanggal segini “Kataku asal juga tanpa memperhatikan tingkah Cornel.tapi sejurus kemudian kulihat dia menghabiskan minuman di gelas nya kasian pasti kesindir hehehe
Tadinya aku berniat jaim di depan keluarga Cornel,ternyata kemampuan aktingku payah aku ga bisa pura-pura,lagian percuma juga aku jaim wong ayah tahu hitam putih karakterku ayah sudah tahu.jadi percuma khan aku jaim Sebelum aku ke bogor aku masih sempat ikut mentoring,dan ini adalah pertemuan pertemuan mengejutkan yang bikin deg-deg plas,Bayangkan saja aku pacaran dengan putra orang yang paling ku segani.Rasanya tuh aduduh hay kata orang sebrang selangit deh.
Malam ini malam minggu dimana banyak muda-mudi menghabiskan waktu dengan pacarnya,Jam 07 aku sendirian menatap novel ilmiah yang masih ingin ku pahami isinya.Cornel tak mungkin datang dia manggung di tirta maklumlah ini weekend.mengingat Cornel aku jadi ingat ayah maksudku ayahnya Cornel Dalam pembicaraan ketiga aku Cornel dan ayah selepas dzuhur tadi siang
“Ayah tidak begitu pusing dengan nama yang dipakai sugeng sekarang,apalah artinya nama...yang terpenting bagi ayah dia tidak mengganti keyakinannya.Dia tetap memegang teguh islam dan menjalankan amalan sunah yang diajarkan nabi Muhammad saw,dimanapun kapanpun dan dalam situasi seperti apapun.Dan ayah lihat sugeng masih anak yang bisa ayah banggakan dalam ibadah”Jelas beliau panjang lebar saat aku kembali menanyakan soal “ganti nama”Sementara sugeng tertunduk takjim di depan sang ayah
Yah orang tua mana yang tidak bangga punya anak sehebat dia,punya wawasan luas dalam beragama hingga tidak mudah memvonis atau menghakimi keyakinan orang lain dalam beribadah karena memang tahu dasar hukumnya
orang lain berkeyakinan seperti apa dia tidak campuri yang penting tauhid dia pegang dengan erat tak kenal kompromi.Itu dapat kusimpulkan saat anak –anak ngebahas soal ilmu pelet pengasihan dan keturunan keturunannya.Dia hanya tersenyum simpul tanpa tentangan karena dia memang tak pandai berdebat.Apalagi kalau yang harus dia debat adalah rey kozy, ga menang deh ...,nama sih keren , kerjaan juga dj tapi keyakinannya pada hal yang berbau klenik amat sulit di patahkan.Di dompetnya banyak selipan bungkusan ajaib yang dia sebut zimat.
“Minta sayangnya...”kata Ara asal
“aku ga mau minta harusnya dia ngerti sendiri.kalo kantongku lagi laper tanggal segini “Kataku asal juga tanpa memperhatikan tingkah Cornel.tapi sejurus kemudian kulihat dia menghabiskan minuman di gelas nya kasian pasti kesindir hehehe
Tadinya aku berniat jaim di depan keluarga Cornel,ternyata kemampuan aktingku payah aku ga bisa pura-pura,lagian percuma juga aku jaim wong ayah tahu hitam putih karakterku ayah sudah tahu.jadi percuma khan aku jaim Sebelum aku ke bogor aku masih sempat ikut mentoring,dan ini adalah pertemuan pertemuan mengejutkan yang bikin deg-deg plas,Bayangkan saja aku pacaran dengan putra orang yang paling ku segani.Rasanya tuh aduduh hay kata orang sebrang selangit deh.
Malam ini malam minggu dimana banyak muda-mudi menghabiskan waktu dengan pacarnya,Jam 07 aku sendirian menatap novel ilmiah yang masih ingin ku pahami isinya.Cornel tak mungkin datang dia manggung di tirta maklumlah ini weekend.mengingat Cornel aku jadi ingat ayah maksudku ayahnya Cornel Dalam pembicaraan ketiga aku Cornel dan ayah selepas dzuhur tadi siang
“Ayah tidak begitu pusing dengan nama yang dipakai sugeng sekarang,apalah artinya nama...yang terpenting bagi ayah dia tidak mengganti keyakinannya.Dia tetap memegang teguh islam dan menjalankan amalan sunah yang diajarkan nabi Muhammad saw,dimanapun kapanpun dan dalam situasi seperti apapun.Dan ayah lihat sugeng masih anak yang bisa ayah banggakan dalam ibadah”Jelas beliau panjang lebar saat aku kembali menanyakan soal “ganti nama”Sementara sugeng tertunduk takjim di depan sang ayah
Yah orang tua mana yang tidak bangga punya anak sehebat dia,punya wawasan luas dalam beragama hingga tidak mudah memvonis atau menghakimi keyakinan orang lain dalam beribadah karena memang tahu dasar hukumnya
orang lain berkeyakinan seperti apa dia tidak campuri yang penting tauhid dia pegang dengan erat tak kenal kompromi.Itu dapat kusimpulkan saat anak –anak ngebahas soal ilmu pelet pengasihan dan keturunan keturunannya.Dia hanya tersenyum simpul tanpa tentangan karena dia memang tak pandai berdebat.Apalagi kalau yang harus dia debat adalah rey kozy, ga menang deh ...,nama sih keren , kerjaan juga dj tapi keyakinannya pada hal yang berbau klenik amat sulit di patahkan.Di dompetnya banyak selipan bungkusan ajaib yang dia sebut zimat.
Saat dia jelasin fungsinya masing-masing mataku membelalak sempurna “Ya Alloh tuhanku,jauhkan aku dari hal-hal yang membuatku mempercayai buntelan-buntelan kecil rey,,yang menurutnya membuatnya beruntung”doaku dalam hati yang mulai resah sayangnya aku tak punya alasan untuk meninggalkan obrolan
“Kalau kamu tertarik,Aku bisa antar kamu ketemu mbah jarwo guru aku’tawar Rey di kesempatan lain.seperti gerak refleks aku menggeleng cepat”ga usah Rey...,aku ga tertarik ketemu dukun...,tanpa pelet aza gua udah dapat cowok yang gua mau,Apalagi kalo gua pake pelet,gua bisa dikerubutin males ribet gua Rey...”ucapku dengan nada canda.isinya sih nyelekit banget kalo dicerna tapi karna tekanannya nyantai Ray ga marah dia malah tertawa ngakak
“Kenapa sih elu ga mau,Sa...?”tanya Ray nyantai namun tepat ke sasaran
“Gua ga tertarik pada ilmu yang menurut gua diluar akal ga bisa di fikirin...,kalo elu ngajak gua belajar pijat syaraf,Atau olah nafas seperti yang dilakukan di hikmatul iman gua mau...,gua malas berurusan dunia klenik”Elakku
“Elu ga percaya kalo diluar kita ada kekuatan lain yang sangat kuat,Sa...?”Kejar Ray berusaha menularkan keyakinan yang dia anut
“tentu saja gua percaya dan kekuatan itu adalah kekuatan tuhan Alloh swt”Jawabku tegas,Aku ingin mengakhiri pembicaraanku dengan manusia penganut islam abangan yang satu ini.Karena bukan tak mungkin bila pembicaraan terus berlajut aku bisa terpengaruh,gaya bicara Ray yang menyenangkan bisa menarik siapapun untuk mengikuti jalan fikirannya.Dan aku tak ingin itu terjadi padaku,mengikuti jalan fikiran orang yang menurutku sesat dan menyesatkan.nanti aku ikutan sesat berjamaah dong.ya Alloh jangan deh.Cornel mengikuti kepergian Ray dengan tatapan mata lalu tersenyun padaku.
“Kenapa mas...,kamu tertarik jadi murid kesekian Mbah jarwo”banyolku sambil tersenyum menggoda pada Cornel
“Semoga saja aku tidak pernah melakukannya, lagi pula aku sangat bangga dengan apa yang ku punya sekarang,kalo aku pake pengasihan yang ada kamu akan berputar putar membuntuti kemanapun aku pergi bikin susah aza..., bikin berat di ongkos tahu”kata Cornel membalasku
“ah ngeles...,kenapa sih ga mau ,Mas?”Tembaku, aku tak puas dengan jawaban yang dia berikan.hati kecilku bilang itu bukan alasan yang sesungguhnya.Aku ingin tahu apa yang tersembunyi,sebagai alasan yang sesungguhnya.sebab ini penting untuku menyangkut tauhid.
Aku ingat saat aku kecil,waktu itu aku masih kelas 4 Sd umurku 10 tahun ,Ustad Harun pernah berpesan “JIKA kamu sudah besar Sasa carilah calon suami yang tauhidnya benar.meskipun kalau saat itu tiba zaman sudah berubah dan mencari orang dengan keyakinan utuh hanya untuk Alloh, itu seperti mencari jarum di tumpukan jerami.Tapi percayalah jika kamu punya niat baik dan usaha yang sungguh-sungguh untuk mendapatkannya, Alloh lah yang akan jadi penolongmu,,”ujarnya dengan sabar, kala iu hujan besar,aku ga berani pulang karena kalo aku kedinginan ujan-ujanan alergiku akan kambuh,ibuku juga ga bakal jemput karena ia harus menjaga adikku yang sangat kecil Akhirnya aku harus di surau bersama ustad harun dan anak perempuannya yang sibuk belajar Qiroah dengan Uminya.
Ketika itu aku hanya diam,tanpa bisa ku pahami maksud kata-kata itu.mungkin karena aku masih terlalu kecil untuk mencerna semuanya.Kala aku semakin dewasa setelah jutaaan peristiwa ku alami aku baru dapat memahami betapa berat dan sulitnya menjalankan Amanat sang ustad
Tauhid hal yang mungkin dianggap sesuatu yang mengada-ngad a.saat aku membahasnya dalam pembicaraan bersama teman –temanku,karena mereka semua rata-rata hanya mengandalkan orientasi materi dalam mencari jodoh.“Kamu yakin mau tahu jawabannya...,?Tanya Cornel membalik bola,aku hanya menjawab dengan kedipan mata.
“Alloh itu pencemburu sayang...,Dia tidak mau hambanya punya keyakinan lain selain padanya.Dosa sebesar apapun akan Dia ampuni kecuali satu,yaitu saat seorang hamba meyakini ,bahwa ada dzat lain yang dapat menolong kita,misalnya memuja makam yang di keramat kan,meyakini bahwa suatu benda bisa mendatangkan berkah atau malapetaka.Alloh murka dengan itu sayang,,, amat sangat murka.Aku hanya ingin menjaga hatiku agar keyakinanku tetap utuh “Allohu Ahad”Jelasnya diakhiri tatapan tajam pada wajahku mungkin dia ingin tahu apa reaksiku aku hanya tersenyum tipis tanpa kata dari mulutku.Tadinya aku ingin ungkapkan kalo jalan fikiran kita sama tapi aku tidak melakukan nya ,aku ga mau dianggap cari perhatian.Biarlah dia sendiri yang menyematkan nilai itu di hatinya,.tak perlu aku yang cari muka dan minta dianggap baik olehnya,aku bukan orang kaya gitu ,aku ga suka cari muka, aku cukup punya muka satu aza deh ga banyak- banyak make up mahal oiy...,hahaha .Hanya dalam hati ku rentang doa”Tuhan izinkan dia jadi imamku suatu saat nanti,Tuhan aku sudah temukan satu titik yang aku cari dari seorang laki-laki.Izinkan kesempurnaannya jadi miliku ya alloh .buat aku layak untuknya
Cornel cowok pinter,nice putra dari seorang yang punya nama baik di masyarakat wawasan keislamannya bagus.kalo secara tampang dia memang cowokku yang paling jelek,Tapi dialah orang yang mampu membuatku menunduk hormat padanya itu yang penting karena aku nyari suami,imam dalam hidupku orang yang akan menjadi pemimpinku jadi aku harus mencari orang yang kuanggap layak ku hormati meskipun dia tak butuhkan penghormatan itu dan naluriku sebagai perempuan bilang”DIA”orangnya.
Itu alasan kenapa aku mau jadi pacarnya
Sekalipun aku tahu aku tak mungkin menang jika bersaing dengan Fuja gadis pakistan penghafal qur’an yang juga teman sekelasnya waktu kuliah di wina .Bukan tandinganku bukan sainganku bukan kelasku ,aku sadar diri,,Tapi sakit ini ya Alloh kuatkan aku nyeri sekali
Ya alloh ciptakan satu orang lagi manusia seperti dia hanya untuk jadi miliku cerita..,Habis ceritanya
Makasih ya,,, temen temen udah mau degerin cerita Sasa,Di rumahku ini banyak loh yang pengen cerita ke temen- temen semua,jadi jangan dulu pulang,liat liat aza dulu,ruangan lain rumah ini,dan kamu akan menenukan teman lain yang mau ceritain pengalan hidupnya ke kamu,tapi kalo kamu punya tugas lain lakukan dulu deh,,nanti kalo kamu punya waktu luang atau lagi bete ga da temen main –main kesini lagi ya,,,.See U,,,Terima kasih sudah datang kesini
SEKIAN
“Kalau kamu tertarik,Aku bisa antar kamu ketemu mbah jarwo guru aku’tawar Rey di kesempatan lain.seperti gerak refleks aku menggeleng cepat”ga usah Rey...,aku ga tertarik ketemu dukun...,tanpa pelet aza gua udah dapat cowok yang gua mau,Apalagi kalo gua pake pelet,gua bisa dikerubutin males ribet gua Rey...”ucapku dengan nada canda.isinya sih nyelekit banget kalo dicerna tapi karna tekanannya nyantai Ray ga marah dia malah tertawa ngakak
“Kenapa sih elu ga mau,Sa...?”tanya Ray nyantai namun tepat ke sasaran
“Gua ga tertarik pada ilmu yang menurut gua diluar akal ga bisa di fikirin...,kalo elu ngajak gua belajar pijat syaraf,Atau olah nafas seperti yang dilakukan di hikmatul iman gua mau...,gua malas berurusan dunia klenik”Elakku
“Elu ga percaya kalo diluar kita ada kekuatan lain yang sangat kuat,Sa...?”Kejar Ray berusaha menularkan keyakinan yang dia anut
“tentu saja gua percaya dan kekuatan itu adalah kekuatan tuhan Alloh swt”Jawabku tegas,Aku ingin mengakhiri pembicaraanku dengan manusia penganut islam abangan yang satu ini.Karena bukan tak mungkin bila pembicaraan terus berlajut aku bisa terpengaruh,gaya bicara Ray yang menyenangkan bisa menarik siapapun untuk mengikuti jalan fikirannya.Dan aku tak ingin itu terjadi padaku,mengikuti jalan fikiran orang yang menurutku sesat dan menyesatkan.nanti aku ikutan sesat berjamaah dong.ya Alloh jangan deh.Cornel mengikuti kepergian Ray dengan tatapan mata lalu tersenyun padaku.
“Kenapa mas...,kamu tertarik jadi murid kesekian Mbah jarwo”banyolku sambil tersenyum menggoda pada Cornel
“Semoga saja aku tidak pernah melakukannya, lagi pula aku sangat bangga dengan apa yang ku punya sekarang,kalo aku pake pengasihan yang ada kamu akan berputar putar membuntuti kemanapun aku pergi bikin susah aza..., bikin berat di ongkos tahu”kata Cornel membalasku
“ah ngeles...,kenapa sih ga mau ,Mas?”Tembaku, aku tak puas dengan jawaban yang dia berikan.hati kecilku bilang itu bukan alasan yang sesungguhnya.Aku ingin tahu apa yang tersembunyi,sebagai alasan yang sesungguhnya.sebab ini penting untuku menyangkut tauhid.
Aku ingat saat aku kecil,waktu itu aku masih kelas 4 Sd umurku 10 tahun ,Ustad Harun pernah berpesan “JIKA kamu sudah besar Sasa carilah calon suami yang tauhidnya benar.meskipun kalau saat itu tiba zaman sudah berubah dan mencari orang dengan keyakinan utuh hanya untuk Alloh, itu seperti mencari jarum di tumpukan jerami.Tapi percayalah jika kamu punya niat baik dan usaha yang sungguh-sungguh untuk mendapatkannya, Alloh lah yang akan jadi penolongmu,,”ujarnya dengan sabar, kala iu hujan besar,aku ga berani pulang karena kalo aku kedinginan ujan-ujanan alergiku akan kambuh,ibuku juga ga bakal jemput karena ia harus menjaga adikku yang sangat kecil Akhirnya aku harus di surau bersama ustad harun dan anak perempuannya yang sibuk belajar Qiroah dengan Uminya.
Ketika itu aku hanya diam,tanpa bisa ku pahami maksud kata-kata itu.mungkin karena aku masih terlalu kecil untuk mencerna semuanya.Kala aku semakin dewasa setelah jutaaan peristiwa ku alami aku baru dapat memahami betapa berat dan sulitnya menjalankan Amanat sang ustad
Tauhid hal yang mungkin dianggap sesuatu yang mengada-ngad a.saat aku membahasnya dalam pembicaraan bersama teman –temanku,karena mereka semua rata-rata hanya mengandalkan orientasi materi dalam mencari jodoh.“Kamu yakin mau tahu jawabannya...,?Tanya Cornel membalik bola,aku hanya menjawab dengan kedipan mata.
“Alloh itu pencemburu sayang...,Dia tidak mau hambanya punya keyakinan lain selain padanya.Dosa sebesar apapun akan Dia ampuni kecuali satu,yaitu saat seorang hamba meyakini ,bahwa ada dzat lain yang dapat menolong kita,misalnya memuja makam yang di keramat kan,meyakini bahwa suatu benda bisa mendatangkan berkah atau malapetaka.Alloh murka dengan itu sayang,,, amat sangat murka.Aku hanya ingin menjaga hatiku agar keyakinanku tetap utuh “Allohu Ahad”Jelasnya diakhiri tatapan tajam pada wajahku mungkin dia ingin tahu apa reaksiku aku hanya tersenyum tipis tanpa kata dari mulutku.Tadinya aku ingin ungkapkan kalo jalan fikiran kita sama tapi aku tidak melakukan nya ,aku ga mau dianggap cari perhatian.Biarlah dia sendiri yang menyematkan nilai itu di hatinya,.tak perlu aku yang cari muka dan minta dianggap baik olehnya,aku bukan orang kaya gitu ,aku ga suka cari muka, aku cukup punya muka satu aza deh ga banyak- banyak make up mahal oiy...,hahaha .Hanya dalam hati ku rentang doa”Tuhan izinkan dia jadi imamku suatu saat nanti,Tuhan aku sudah temukan satu titik yang aku cari dari seorang laki-laki.Izinkan kesempurnaannya jadi miliku ya alloh .buat aku layak untuknya
Cornel cowok pinter,nice putra dari seorang yang punya nama baik di masyarakat wawasan keislamannya bagus.kalo secara tampang dia memang cowokku yang paling jelek,Tapi dialah orang yang mampu membuatku menunduk hormat padanya itu yang penting karena aku nyari suami,imam dalam hidupku orang yang akan menjadi pemimpinku jadi aku harus mencari orang yang kuanggap layak ku hormati meskipun dia tak butuhkan penghormatan itu dan naluriku sebagai perempuan bilang”DIA”orangnya.
Itu alasan kenapa aku mau jadi pacarnya
Sekalipun aku tahu aku tak mungkin menang jika bersaing dengan Fuja gadis pakistan penghafal qur’an yang juga teman sekelasnya waktu kuliah di wina .Bukan tandinganku bukan sainganku bukan kelasku ,aku sadar diri,,Tapi sakit ini ya Alloh kuatkan aku nyeri sekali
Ya alloh ciptakan satu orang lagi manusia seperti dia hanya untuk jadi miliku cerita..,Habis ceritanya
Makasih ya,,, temen temen udah mau degerin cerita Sasa,Di rumahku ini banyak loh yang pengen cerita ke temen- temen semua,jadi jangan dulu pulang,liat liat aza dulu,ruangan lain rumah ini,dan kamu akan menenukan teman lain yang mau ceritain pengalan hidupnya ke kamu,tapi kalo kamu punya tugas lain lakukan dulu deh,,nanti kalo kamu punya waktu luang atau lagi bete ga da temen main –main kesini lagi ya,,,.See U,,,Terima kasih sudah datang kesini
SEKIAN
0 komentar:
Post a Comment
Komentarmu adalah cermin kepribadianmu.terima kasih sudah mengunjungi blog saya