Katakan apa yang harus ku lakukan, Saat moodku berantakan Saat aku tak sanggup menghilangkan bayang wajahmu dari otakku. Aku tak pintar lagi Aku sudah tak waras.semua karenamu....
Episode yang lalu Nikendy mendapat ajakan lunch dari seorang teman pria yang sangat berharap Nikendy mau jadi pacarnya... lalu bagaimana cerita mereka selanjutnya...
Simak yuk di Nikendy bagian IV
Nikendy menghentikan langkahnya, dia meneliti payet yang sedang di pasang, dia memberi intruksi seperti apa hasil yang diinginkannya, sang pekerja mengerti, lanjut ke sewing, lalu ke finishing, idenya lagi buntu moodnya berantakan ajakan lunch itu membuatnya jadi males ngapa-ngapain.Di tolak ga baik di jalanin memberatkan.Ada-ada saja.
Nikendy akhirnya menelpon keponakannya Ibra..., biasanya Jendral kecil Ibrahim Hasan adalah mood booster untuknya ada saja celotehan asal dari mulut cablaknya, yang membuat Nikendy tertawa
“ Oh..., Anty di ajak nge date..., sama yang kemarin mengirim bunga sama Anty... yah? ”
“ bukan... ! ”
“ Wih ... hebat banyak sekali Fans nya Anty...,” Komentar asal itu keluar dari mulut sang Jendral. Nikendy tertawa lepas mendengar ucapan sang Jendral
“ Masalahnya Anty Perlu bodyguart..., dan tak ada yang lebih hebat dari Jendral Ibra ..., bisakah menemani Anti besok siang jam 2 ” Kata Nikendy langsung pada pokok masalah, di seberang sana hening cukup lama, Tapi sang desainer menanti dengan sabar.
“ Besok siang aku harus gladi resik untuk perpisahan Anty, aku ga bisa mangkir karena aku ketua regu,rampak gendangnya akan berantakan jika komandannya tak datang. Tapi tenang saja Anty kakak akan pastikan Anty ditemani orang yang tepat...,! ”Ungkap Ibra menyakinkan “ Anty percaya padaku...?, Aku akan menjaga Anty semampuku..., karena Anty adalah kesayangan aku...” Tambahnya so sweet, Nikendy tersenyum.
“ I love you kakak Ibra...” Itu balasan Nikendy untuk ungkapan cinta keponakannya
“ Love you too.Anty..., pokoknya besok siang aku kabarin siapa yang akan menemani Anty..., memenuhi undangan lunch itu,
“ Siap Anty percayakan urusan ini pada Kak Ibra, prinsipnya Anty ga mau datang sendirian , tapi kita maen cantik...”
“ Okeh...,Aku mengerti Anty sayang..., perintah siap di laksanakan...”
“ Laksanakan....Assalamuallaikum....”
“ Waalaikum salam Anty... ” Pembicaraan selesai sambungan telpon terputus Setelah itu Nikendy bernafas lega separuh bebannya lepas, karena biarpun ibra baru sepuluh tahun tapi soal beginian adalah keahliannya, dia kembali melanjutkan tugasnya, dia sedang tak ingin menggambar, jadi dia melangkah ke galery untuk melayani pembeli, keharusan untuk tersenyum ramah membuatnya kembali ceria. Pembelinya pun bahagia karena pendapatkan pelayanan special, dari sang desainer, harga senyum dan pelayanan Nikendy itu lebih menyenangkan dari potongan setengah harga.
Keesokan harinya Anty menjalani semuanya dengan semangat, tapi saat pengagumnya bicara soal lunch, fikirannya mulai kembali kalut dan galau.jam sudah menunjukan pukul 1 siang, sang Jendral belum juga memberi kabar, ditelpon orang rumahnya bilang Kakak Ibra sudah berangkat kesekolah, buat latihan rampak gendang. Dia menjatuhkan pantatnya dengan kesal di kursi, berkali –kali melihat jam dinding, waktu semakin sempit, dia mendesahkan nafas kesal, kesal kelas akut. Di lirik lagi, sudah lewat 5’, lewat 10’telponnya sepi, pintu ruangannya tak segera terbuka, Akhirnya dia mengambil keputusan kalo jam setengah 2, tak ada kabar maka dengan sangat terpaksa dia akan pergi sendiri,
Jam setengah 2, Nikendy merapikan riasan wajahnya, mematut pakaianya di cermin langkahnya berat, dan saat dia sampai di lobby butiknya, sebuah suara lembut memanggilnya
“ Tunggu aku Anty..., "teriaknya sambil melangkah cepat menghampiri.
“Princess...Anikka...,mau kemana? ” Tanya Nikendy heran melihat keponakan cantiknya datang tanpa memberi kabar dahulu.
“Aku di minta Kakak Ibra,untuk menemani Anty Lunch, maaf aku terlambat Anty seperti biasa aku tidak boleh pergi berdua saja dengan sopir jadi aku tunggu Bang Jaka menemaniku di mobil...”celotehnya jelas
.” kita belum terlambat...,” Kata Nikendy tersenyum, untuk princess, yang menurutnya lebih bule dari anak bule
“Abang tunggu di sini...,” Kata Jaka menyalami Anty nya kemudian dia masuk ke toko, menghabiskan waktu di butik Anty sangat menyenangkan banyak gadis-gadis cantik. Yang modis dan terlihat begitu genit,
“ Jangan nakal ya...” Pesan Anty sambil mengerlingkan matanya
“ Biasa lah Anty..., semoga sukses untuk lunchnya, Anty jangan tertipu dengan baju ya..., jangan hanya tergoda dengan warna....” Balas ponakannya sambil berlalu
Nikendy mendekati suzuki burgman R200 biru kesayangannya, menempatkan keponakannya di depan lantas siap melaju ,membelah kota dengan hijab yang manis. Motor matic premium miliknya bersaing mendapatkan jalan di sela kesibukan kota besar, pas ada longgar dia melarikan maticnya, Princess Anikka tertawa girang ternyata benar apa yang di katakan Kakak Ibra. Sangat menyenangkan naik motor sama Anty Nikendy apalagi kalo jalan sepi ngebut...wih rasanya terbang deh, ga ada duanya.
Sesampainya di resto, dia mencari teman yang sudah menantinya , melangkah cepat menuju mejanya,
“Maaf membuatmu lama menunggu...” Kata Nikendy berbasa-basi, sembari menarik kursi, dan duduk, temannya menarik kursi untuk Anikka dan memastikan gadis kecil itu duduk dengan nyaman.
“Maaf Om Anty terlambat datang karena aku ,Om tidak marah khan kalo aku ikut makan bersama kalian, habisnya Anty sibuk melulu, ga da waktu buat aku sekarang,” Celoteh Anikka saat menunggu pesanan mereka datang, mata kelabu Anikka menatap lelaki hitam manis di hadapannya, Dia hanya tersenyum dan mengangguk senang tampaknya dia terpesona dengan keluesan Anikka,
“Oh tenang saja..., om justru merasa beruntung, karena siang ini Om di beri kesempatan untuk makan bersama dua perempuan yang sangat luar biasa, desainer kenamaan dan seorang selebgram, kalo aku posting ke sosmed pasti banyak yang sirik, bisa jadi aku malah di tuding menyebarkan berita hoax.... ” Tanggap si Om Antusias, Nikendy tersenyum, Anikka tertawa senang,
“Apa yang Om suka dari aku...,?” Tembak Anikka kemudian
“Apa ya...”Si om pura-pura mikir”Om suka rambut Anikka yang kriwil pirang..., lucu aza... unik, itu hanya Anikka yang punya” Lanjutnya
“ Tapi Ibu justru bt dengan rambutku, kata Ibu nyusain, paling berantakan, mangkanya kalo di rumah rambut aku pasti di ikat, di gerai kalo mau Foto atau mau bikin vidio,” Cerita sang princess polos dua pendengarnya tertawa reyah bersama,
Mereka makan dengan penuh canda tawa, Princess yang sangat senang jika dirinya jadi bintang merasa jadi pusat perhatian makanya mulutnya terus mengoceh, layaknya burung di kasih makan sarang semut, terus berkicau, Namun ketenangan di usik, ketika kehadiran Anikka Concerta diketahui pengunjung lain, awalnya mereka meminta dengan sopan, berfoto dengan tertib, tapi kemudian menjadi kisruh Anikka di cium dan di cubiti dengan gemas,gadis kecil itu menjerit kesakitan,melihat situasi kacau tersebut Adil teman pria Nikendy mengambil inisiatif untuk memangku Anikka, dan membawa gadis itu lari, Nikendy membayar bill, lalu segera menyusul Anikka ke mobil,
“ Motor Anty....? ”Tanya Anikka kritis saat Nikendy ikut mereka ke mobil
“ Nanti kalo sudah aman Om yang urus...’ Kata Adil menenangkan lantas melarikan mobil, meninggalkan orang-orang yang histeris memanggil Anikka, setelah memastikan situasi aman Adil memberikan kemudi pada nikendy dia menaiki taxi, balik ke resto mengabil motor Nikendy, hingga mereka pulang dengan selamat.
Sampe rumah Bang Jaka, Kakak Ibra sudah menunugu sambil main game, sudah jadi kebiasaan kalo weekend dan tak ada acara keluar, rumah Anti Nikendy adalah favorit, ada Anty yang membebaskan, ponakannya mau ngapain aza, dan ada Mbak Las yang siap menjamu mereka dengan makanan paling makyus
Se usai makan malam, Bang Ibra, mengajak Anikka memisahkan diri dari kumpulan, Mbak las sudah faham tujuannya, makanya dia juga mengajak Nikendy duduk tak jauh dari Jendral dan Princess, tujuannya menguping laporan ‘hasil kerja’, tentu saja dengan cara yang sangat halus hingga mereka tidak merasa terusik
“Bagaimana menurutmu Bang Adil itu...? ” Ibra mulai mengintrogasi, tatapannya lurus menatap Anikka, Princess diam sejenak lalu menghela nafas, gerak –gerik itu tak lepas dari pengamatan Mbak Las dan Nikendy, mereka mengulum senyum, melihat Princess yang sok dewasa di depan sepupunya yang tampak begitu berkuasa. Sok gede banget keponakan –keponakan ingusannya, fikir Nikendy membatin.
“Dia Om yang baik..., tapi bukan suami terbaik buat Anty...” Kata Anikka mengejutkan, dia sigap menjadi bodyguart aku, saat situasi genting tapi dia tetap bicara saat adzan berkumandang, dia juga, tidak sholat saat kami berhenti untuk sholat di jalan , padahal itu sudah jam 5, makanya aku dan Anty, memilih untuk sholat di jalan"
“Mungkin dia berniat men Zama sholatnya ,Nik...” Bela Kak Ibra
“ ya bisa jadi...., tapi ayah bilang kalo memang masih bisa dan ada kesempatannya lebih baik sholat terlambat dari pada di Zama...” Jelas Princess, mengungkapkan pemikirannya. Ibu pernah menasehati Bang Jaka kalo semakin bertambah umur seorang laki-laki dia juga harus meningkatkan kualitas sholatnya , kalo sudah segede Om Adil harusnya sholatnya harus terpelihara,” Kata sang Princess penuh kenyakinan, Nikendy terhenyak dia tak menyangka Kalo Anikka yang sangat manja mampu mengatakan hal yang mungkin orang dewasa pun tak bisa mengungkapkannya” lagi pula Om adil itu mata keranjang, masa duduk satu meja sama aku dan Anty,ada yang lewat di depannya dia melotot dan main mata...” Lanjut Anikka semakin meyakinkan , Mbak Las melirik Nikendy,
“Aku sudah istiharoh, petunjuknya udah ada, Cuma aku sedang menunggu fakta pendukung sebab pada dasarnya aku tidak ingin menyakiti orang Mbak ” Keluh Nikendy menerawang, desah Nafasnya berat, mereka berhenti berbincang saat Ibra mendekat siap memberi laporan, dua orang pengupingnya pura –pura oon, mendengar dengan seksama setiap kata Jendral Ibrahim Hasan, dengan lancar dan tenang dia memberi penjelasan dan rekomendasi intinya Anty cantik harus jaga jarak dengan om Adil dan bersiap menyeleksi yang lain, dan sang Jendral siap jadi ketua panitia seleksi, sebelum lelaki itu menghadap Ayahnya sebagai wali nikah Nikendy Akbar Zulkarnaen
“Kami juga siap jadi kamera Anty...” Serbu ponakan Anty yang muncul bersamaan
"Tunggu giliran yah...., semua pasti kebagian dan punya Andil untuk menjadi tim seleksi,” Jawab sang Jendral bijak, yang lain tertawa
“Siapa yang besok ikut Anty...,Fashion show di karang taruna...?”Tawar nikendy ritoris sebab dia faham siapa yang akan sangat girang
"Aku...Anty... tapi bajunya koleksi Anty..., dan selesai Acara harus ku bawa pulang...” Ucap Princess sambil memeluk Antynya yang lain mengolok-oloknya tapi dia hanya tertawa menunjukan giginya yang ompong
“ Ok...tapi nanti bantuin Anty promo ya...”
“Urusan mudah itu...’tinggal bilang pada Ibu” Bersama ponakannya yang cerdas dan sangat lucu membuat Nikendy lupa pada beban nya ,setiap tangga akan terus ditapaki, jalan takdir akan tetap dia Nikmati, karena dia tahu meskipun dunia meninggalkan nya keluarga akan tetap jadi pasukan berani mati untuk membelanya... Bersambung
Lalu bagaimana kisah pencarian Nikendy selanjutnya, pria seperti apa yang mampu menundukan hatinya tunggu kisah selanjutnya minggu depan...,ok,,,
Episode yang lalu Nikendy mendapat ajakan lunch dari seorang teman pria yang sangat berharap Nikendy mau jadi pacarnya... lalu bagaimana cerita mereka selanjutnya...
Simak yuk di Nikendy bagian IV
LUNCH IN LOVE
Nikendy menghentikan langkahnya, dia meneliti payet yang sedang di pasang, dia memberi intruksi seperti apa hasil yang diinginkannya, sang pekerja mengerti, lanjut ke sewing, lalu ke finishing, idenya lagi buntu moodnya berantakan ajakan lunch itu membuatnya jadi males ngapa-ngapain.Di tolak ga baik di jalanin memberatkan.Ada-ada saja.
Nikendy akhirnya menelpon keponakannya Ibra..., biasanya Jendral kecil Ibrahim Hasan adalah mood booster untuknya ada saja celotehan asal dari mulut cablaknya, yang membuat Nikendy tertawa
“ Oh..., Anty di ajak nge date..., sama yang kemarin mengirim bunga sama Anty... yah? ”
“ bukan... ! ”
“ Wih ... hebat banyak sekali Fans nya Anty...,” Komentar asal itu keluar dari mulut sang Jendral. Nikendy tertawa lepas mendengar ucapan sang Jendral
“ Masalahnya Anty Perlu bodyguart..., dan tak ada yang lebih hebat dari Jendral Ibra ..., bisakah menemani Anti besok siang jam 2 ” Kata Nikendy langsung pada pokok masalah, di seberang sana hening cukup lama, Tapi sang desainer menanti dengan sabar.
“ Besok siang aku harus gladi resik untuk perpisahan Anty, aku ga bisa mangkir karena aku ketua regu,rampak gendangnya akan berantakan jika komandannya tak datang. Tapi tenang saja Anty kakak akan pastikan Anty ditemani orang yang tepat...,! ”Ungkap Ibra menyakinkan “ Anty percaya padaku...?, Aku akan menjaga Anty semampuku..., karena Anty adalah kesayangan aku...” Tambahnya so sweet, Nikendy tersenyum.
“ I love you kakak Ibra...” Itu balasan Nikendy untuk ungkapan cinta keponakannya
“ Love you too.Anty..., pokoknya besok siang aku kabarin siapa yang akan menemani Anty..., memenuhi undangan lunch itu,
“ Siap Anty percayakan urusan ini pada Kak Ibra, prinsipnya Anty ga mau datang sendirian , tapi kita maen cantik...”
“ Okeh...,Aku mengerti Anty sayang..., perintah siap di laksanakan...”
“ Laksanakan....Assalamuallaikum....”
“ Waalaikum salam Anty... ” Pembicaraan selesai sambungan telpon terputus Setelah itu Nikendy bernafas lega separuh bebannya lepas, karena biarpun ibra baru sepuluh tahun tapi soal beginian adalah keahliannya, dia kembali melanjutkan tugasnya, dia sedang tak ingin menggambar, jadi dia melangkah ke galery untuk melayani pembeli, keharusan untuk tersenyum ramah membuatnya kembali ceria. Pembelinya pun bahagia karena pendapatkan pelayanan special, dari sang desainer, harga senyum dan pelayanan Nikendy itu lebih menyenangkan dari potongan setengah harga.
Keesokan harinya Anty menjalani semuanya dengan semangat, tapi saat pengagumnya bicara soal lunch, fikirannya mulai kembali kalut dan galau.jam sudah menunjukan pukul 1 siang, sang Jendral belum juga memberi kabar, ditelpon orang rumahnya bilang Kakak Ibra sudah berangkat kesekolah, buat latihan rampak gendang. Dia menjatuhkan pantatnya dengan kesal di kursi, berkali –kali melihat jam dinding, waktu semakin sempit, dia mendesahkan nafas kesal, kesal kelas akut. Di lirik lagi, sudah lewat 5’, lewat 10’telponnya sepi, pintu ruangannya tak segera terbuka, Akhirnya dia mengambil keputusan kalo jam setengah 2, tak ada kabar maka dengan sangat terpaksa dia akan pergi sendiri,
Jam setengah 2, Nikendy merapikan riasan wajahnya, mematut pakaianya di cermin langkahnya berat, dan saat dia sampai di lobby butiknya, sebuah suara lembut memanggilnya
“ Tunggu aku Anty..., "teriaknya sambil melangkah cepat menghampiri.
“Princess...Anikka...,mau kemana? ” Tanya Nikendy heran melihat keponakan cantiknya datang tanpa memberi kabar dahulu.
“Aku di minta Kakak Ibra,untuk menemani Anty Lunch, maaf aku terlambat Anty seperti biasa aku tidak boleh pergi berdua saja dengan sopir jadi aku tunggu Bang Jaka menemaniku di mobil...”celotehnya jelas
.” kita belum terlambat...,” Kata Nikendy tersenyum, untuk princess, yang menurutnya lebih bule dari anak bule
“Abang tunggu di sini...,” Kata Jaka menyalami Anty nya kemudian dia masuk ke toko, menghabiskan waktu di butik Anty sangat menyenangkan banyak gadis-gadis cantik. Yang modis dan terlihat begitu genit,
“ Jangan nakal ya...” Pesan Anty sambil mengerlingkan matanya
“ Biasa lah Anty..., semoga sukses untuk lunchnya, Anty jangan tertipu dengan baju ya..., jangan hanya tergoda dengan warna....” Balas ponakannya sambil berlalu
Nikendy mendekati suzuki burgman R200 biru kesayangannya, menempatkan keponakannya di depan lantas siap melaju ,membelah kota dengan hijab yang manis. Motor matic premium miliknya bersaing mendapatkan jalan di sela kesibukan kota besar, pas ada longgar dia melarikan maticnya, Princess Anikka tertawa girang ternyata benar apa yang di katakan Kakak Ibra. Sangat menyenangkan naik motor sama Anty Nikendy apalagi kalo jalan sepi ngebut...wih rasanya terbang deh, ga ada duanya.
Sesampainya di resto, dia mencari teman yang sudah menantinya , melangkah cepat menuju mejanya,
“Maaf membuatmu lama menunggu...” Kata Nikendy berbasa-basi, sembari menarik kursi, dan duduk, temannya menarik kursi untuk Anikka dan memastikan gadis kecil itu duduk dengan nyaman.
“Maaf Om Anty terlambat datang karena aku ,Om tidak marah khan kalo aku ikut makan bersama kalian, habisnya Anty sibuk melulu, ga da waktu buat aku sekarang,” Celoteh Anikka saat menunggu pesanan mereka datang, mata kelabu Anikka menatap lelaki hitam manis di hadapannya, Dia hanya tersenyum dan mengangguk senang tampaknya dia terpesona dengan keluesan Anikka,
“Oh tenang saja..., om justru merasa beruntung, karena siang ini Om di beri kesempatan untuk makan bersama dua perempuan yang sangat luar biasa, desainer kenamaan dan seorang selebgram, kalo aku posting ke sosmed pasti banyak yang sirik, bisa jadi aku malah di tuding menyebarkan berita hoax.... ” Tanggap si Om Antusias, Nikendy tersenyum, Anikka tertawa senang,
“Apa yang Om suka dari aku...,?” Tembak Anikka kemudian
“Apa ya...”Si om pura-pura mikir”Om suka rambut Anikka yang kriwil pirang..., lucu aza... unik, itu hanya Anikka yang punya” Lanjutnya
“ Tapi Ibu justru bt dengan rambutku, kata Ibu nyusain, paling berantakan, mangkanya kalo di rumah rambut aku pasti di ikat, di gerai kalo mau Foto atau mau bikin vidio,” Cerita sang princess polos dua pendengarnya tertawa reyah bersama,
Mereka makan dengan penuh canda tawa, Princess yang sangat senang jika dirinya jadi bintang merasa jadi pusat perhatian makanya mulutnya terus mengoceh, layaknya burung di kasih makan sarang semut, terus berkicau, Namun ketenangan di usik, ketika kehadiran Anikka Concerta diketahui pengunjung lain, awalnya mereka meminta dengan sopan, berfoto dengan tertib, tapi kemudian menjadi kisruh Anikka di cium dan di cubiti dengan gemas,gadis kecil itu menjerit kesakitan,melihat situasi kacau tersebut Adil teman pria Nikendy mengambil inisiatif untuk memangku Anikka, dan membawa gadis itu lari, Nikendy membayar bill, lalu segera menyusul Anikka ke mobil,
“ Motor Anty....? ”Tanya Anikka kritis saat Nikendy ikut mereka ke mobil
“ Nanti kalo sudah aman Om yang urus...’ Kata Adil menenangkan lantas melarikan mobil, meninggalkan orang-orang yang histeris memanggil Anikka, setelah memastikan situasi aman Adil memberikan kemudi pada nikendy dia menaiki taxi, balik ke resto mengabil motor Nikendy, hingga mereka pulang dengan selamat.
Sampe rumah Bang Jaka, Kakak Ibra sudah menunugu sambil main game, sudah jadi kebiasaan kalo weekend dan tak ada acara keluar, rumah Anti Nikendy adalah favorit, ada Anty yang membebaskan, ponakannya mau ngapain aza, dan ada Mbak Las yang siap menjamu mereka dengan makanan paling makyus
Se usai makan malam, Bang Ibra, mengajak Anikka memisahkan diri dari kumpulan, Mbak las sudah faham tujuannya, makanya dia juga mengajak Nikendy duduk tak jauh dari Jendral dan Princess, tujuannya menguping laporan ‘hasil kerja’, tentu saja dengan cara yang sangat halus hingga mereka tidak merasa terusik
“Bagaimana menurutmu Bang Adil itu...? ” Ibra mulai mengintrogasi, tatapannya lurus menatap Anikka, Princess diam sejenak lalu menghela nafas, gerak –gerik itu tak lepas dari pengamatan Mbak Las dan Nikendy, mereka mengulum senyum, melihat Princess yang sok dewasa di depan sepupunya yang tampak begitu berkuasa. Sok gede banget keponakan –keponakan ingusannya, fikir Nikendy membatin.
“Dia Om yang baik..., tapi bukan suami terbaik buat Anty...” Kata Anikka mengejutkan, dia sigap menjadi bodyguart aku, saat situasi genting tapi dia tetap bicara saat adzan berkumandang, dia juga, tidak sholat saat kami berhenti untuk sholat di jalan , padahal itu sudah jam 5, makanya aku dan Anty, memilih untuk sholat di jalan"
“Mungkin dia berniat men Zama sholatnya ,Nik...” Bela Kak Ibra
“ ya bisa jadi...., tapi ayah bilang kalo memang masih bisa dan ada kesempatannya lebih baik sholat terlambat dari pada di Zama...” Jelas Princess, mengungkapkan pemikirannya. Ibu pernah menasehati Bang Jaka kalo semakin bertambah umur seorang laki-laki dia juga harus meningkatkan kualitas sholatnya , kalo sudah segede Om Adil harusnya sholatnya harus terpelihara,” Kata sang Princess penuh kenyakinan, Nikendy terhenyak dia tak menyangka Kalo Anikka yang sangat manja mampu mengatakan hal yang mungkin orang dewasa pun tak bisa mengungkapkannya” lagi pula Om adil itu mata keranjang, masa duduk satu meja sama aku dan Anty,ada yang lewat di depannya dia melotot dan main mata...” Lanjut Anikka semakin meyakinkan , Mbak Las melirik Nikendy,
“Aku sudah istiharoh, petunjuknya udah ada, Cuma aku sedang menunggu fakta pendukung sebab pada dasarnya aku tidak ingin menyakiti orang Mbak ” Keluh Nikendy menerawang, desah Nafasnya berat, mereka berhenti berbincang saat Ibra mendekat siap memberi laporan, dua orang pengupingnya pura –pura oon, mendengar dengan seksama setiap kata Jendral Ibrahim Hasan, dengan lancar dan tenang dia memberi penjelasan dan rekomendasi intinya Anty cantik harus jaga jarak dengan om Adil dan bersiap menyeleksi yang lain, dan sang Jendral siap jadi ketua panitia seleksi, sebelum lelaki itu menghadap Ayahnya sebagai wali nikah Nikendy Akbar Zulkarnaen
“Kami juga siap jadi kamera Anty...” Serbu ponakan Anty yang muncul bersamaan
"Tunggu giliran yah...., semua pasti kebagian dan punya Andil untuk menjadi tim seleksi,” Jawab sang Jendral bijak, yang lain tertawa
“Siapa yang besok ikut Anty...,Fashion show di karang taruna...?”Tawar nikendy ritoris sebab dia faham siapa yang akan sangat girang
"Aku...Anty... tapi bajunya koleksi Anty..., dan selesai Acara harus ku bawa pulang...” Ucap Princess sambil memeluk Antynya yang lain mengolok-oloknya tapi dia hanya tertawa menunjukan giginya yang ompong
“ Ok...tapi nanti bantuin Anty promo ya...”
“Urusan mudah itu...’tinggal bilang pada Ibu” Bersama ponakannya yang cerdas dan sangat lucu membuat Nikendy lupa pada beban nya ,setiap tangga akan terus ditapaki, jalan takdir akan tetap dia Nikmati, karena dia tahu meskipun dunia meninggalkan nya keluarga akan tetap jadi pasukan berani mati untuk membelanya... Bersambung
Lalu bagaimana kisah pencarian Nikendy selanjutnya, pria seperti apa yang mampu menundukan hatinya tunggu kisah selanjutnya minggu depan...,ok,,,
0 komentar:
Post a Comment
Komentarmu adalah cermin kepribadianmu.terima kasih sudah mengunjungi blog saya