Maaf karena telah membuang mu...
Mengabaikan mu
Melewatkan mu
terima kasih untuk mengajari ku
memberi kesempatan padaku
menjagamu
Aku mengerti sekarang, kenapa Panji mengatakan hal itu, karena saat Aku membuang Sekar... Dia yang menggantikan posisiku melindungi Sekar seumur hidupnya
Selamat mantan kekasih ku..., semoga kau bahagia... Maaf aku tak bisa memenuhi undanganmu..., karena tak sanggup melihatmu bersama yang lain
Mengabaikan mu
Melewatkan mu
terima kasih untuk mengajari ku
memberi kesempatan padaku
menjagamu
Aku mengerti sekarang, kenapa Panji mengatakan hal itu, karena saat Aku membuang Sekar... Dia yang menggantikan posisiku melindungi Sekar seumur hidupnya
Selamat mantan kekasih ku..., semoga kau bahagia... Maaf aku tak bisa memenuhi undanganmu..., karena tak sanggup melihatmu bersama yang lain
ELEGI MANTAN KEKASIH
Hiruk pikuk reuni, benar-benar membuat suasana bising, obrolan yang muncul di segala penjuru membuat telinga bekerja keras memilah yang mana yang harus di dengar.
Beberapa orang memisahkan diri dan memilih berjalan sendiri, bangunannya memang berubah jauh lebih bagus, fasilitas sekolah sekarang makin lengkap. Hidayat juga menyapa beberapa orang yang kebetulan melintas.
” Sedang apa?”Tanya mereka iseng bertanya
“ Hah biasa...., Napak tilas ” Jawabnya sambil tertawa ” terus sampean juga ngapain ?” Balasnya “Mengais kepingan kenangan....” Balas temannya sembari tertawa, ” Sudah..., ketemu Sekar..., ?” Tanyanya sedetik berganti Hidayat mengejapkan mata kaget dengan pertanyaan tersebut. Dia menggeleng, tadi di buku tamu dia memang sempat melihat sekilas nama Sekar Pembayu ada di buku tamu.Tapi dia belum melihatnya, pencariannya tidak berhasil. Dia memang harus mengakui Sekar adalah orang yang ingin di temuinya sekarang,
“ Dia menjadi seorang pembicara malam ini, bisnis kuliner nya yang menggurita membuatnya di daulat untuk menjadi lulusan yang menginspirasi dari di angkatan kita.
Kulineri adalah mimpi yang dibangun Sekar.sejak semula.Sekolahnya di menejemen hanya untuk menyenangkan orang tua, keluarganya menginginkan dia berkerja di belakang meja. Bukan berperang dengan kompor kuali dan pisau dapur.
Sekar adalah perempuan yang sempat mengisi diary cintanya di masa lalu.Gadis cantik hitam manis. Yang senang dengan tatanan rambut pendek yang sangat dia banggakan , Sekar berdandan tak ada di kamusnya, wajahnya selalu original. Senyumnya selalu merekah ramah tawanya terdengar membahana jika bahagia dia sangat menarik, pribadinya sangat unik. Tapi kesingnya kalah saing.
Mengingat Sekar segalanya kembali.seperti rekaman yang di putar ulang, menemaninya, setia mendengarkan ceritanya, mengeluh ,menangis susah senang sekar masih terus setia. Tak pernah mengeluh dengan sikapnya yang moody, kadang diam berhari –hari, kadang semangat berapi api. Lagi kaya lagi kere sekar tetap berada di sisinya.
Tatapannya tertumpu pada bangku di belakang lab bahasa, tempat pertengkaran hebat itu terjadi. 4 tahun pacaran Sekar tak pernah meluap demikian hebat, Sekar marah karena aku memintanya merubah penampilan tak perlu menjadi anggun tapi setidaknya enak di pandang.
" Kalo kamu tak mau terima keadaan ku seperti ini pergilah, cari perempuan seperti yang kau mau..., yang pandai berdandan tapi berotak bodoh, seperti itukah yang kau mau...???” Ujarnya sengit sekali
“Bukan kesana maksudnya Sekar...? ” Kilah lelaki itu memelankan suaranya karena takut memancing perhatian mahasiswa lain.
“Iyya Aku faham maksudmu, sekarang kau punya Diandra. Mahasiswi modis yang cerdas dan kaya raya..., pergilah karena sejak awal kamu hanya ingin uangku. Aku memang bodoh, tak mau mendengarkan teman temanku. Aku ga nyangka sepicik itu isi otakmu...” Katanya penuh emosi tapi suaranya terpekik karena dia juga bukan anak alay yang senang jadi pusat perhatian
Tanpa kata putus mereka pun putus. Sekar menghindari pacarnya, Akhirnya lelaki jangkung itu pun malas mengejarnya karena memang benar dia punya Diandra kakak kelas yang cantik dan tajir abis.
Hidayat yang jangkung dan berbadan besar menikah dengan Diandra 2 tahun bertahan. Perceraian tak bisa di elakkan. Diandra sibuk dengan Ambisi pribadinya, dia lupa kalo dia perempuan yang sudah menikah dan punya anak. Sebenarnya dia juga bukan lelaki yang setuju pada dogma kalo perempuan hanya jadi babu tersembunyi di rumah, perempuan berkerja Is fine untuknya tapi ingatlah kewajiban pada keluarga dan anak-anak.
Dan itu tidak dimiliki diandra... Rumah yang mereka bangun seperti terbuat dari bara,,, pagi siang sore malam kalo bertemu isinya pertengkaran, Akhirnya kami sama –sama mencari kenyamanan diluar karena di rumah mereka tidak mendapatkannya.
Anaknya bukan anak Diandra tapi anak pembantu, karena Diandra hanya melahir. Selanjutnya pembantu yang ngurus. Dari dia bangun dan tidur lagi babysister yang urus.
Seandainya dia bersama Sekar semuanya mungkin akan berbeda. Dia girang melihat Anak kecil, dia antusias saat menemukan resep baru di internet, Sekar adalah calon Ibu yang baik meskipun bukan istri yang cantik.
Perceraian jadi jalan terbaik untuk mereka berdua hak asuh anak jatuh pada ayahnya karena itu sudah jadi kesepakatan di belakang panggung. Anaknya sekarang masuk TK, ibunya sudah meminta mencari seorang istri.dan sekarang di matanya tak ada yang lebih sempurna dari Sekar Pembayu. Sang mantan kekasih.
Malam ini dia sangat berharap dia mendapatkan kesempatan kedua, sejak lulus Sekar menghilang semua kontaknya mati. Sekar menghilang bagai di telan bumi, teman temannya tak memberi lelaki ini Akses untuk menghubungi Sekar, mereka bilang Sekar melarang mereka memberikan berita apapun padanya.
Sebegitu bencikah Sekar padanya, oh... ya Ampun., Hidayat lelaki yang pernah begitu dia banggakan, cinta pertamanya, pacar pertamanya. Laki-laki yang mengajari jantungnya merdekup merasakan rindu, mungkin terlalu dalam luka yang telah tertancapkan di dasar jiwanya. Menyesal sangat menyesal
Lelaki tinggi besar dengan mata sipit itu slowmotion sejenak, perempuan dengan gaun selutut berwarna peach, dan sepatu dengan warna senada, tersenyum ramah pada setiap yang menyapanya, perempuan yang paling dia rindukan Sekar. Tampil begitu feminim serius she is angel
“ Hai apa kabar...? ” Katanya menyapa mengusik keheningan hati senyumnya indah, sang lelaki tak bisa menjawab matanya mengerjap kagum,
“ Baik...” Balasnya terbata dia masih takjub, Sekarkah yang di lihat nya atau dirinya sedang berimajinasi Dia tersenyum dan mengulurkan tangan menjabatnya dengan ragu, dia menatap lurus wajahnya seperti menikmati moment saat dia berhasil menghipnotis lawan bicaranya.
“ Demi tuhan Sekar..., kamu cantik sekali...” Katanya spontan lebih menyerupai gumaman untuk dirinya sendiri, dia tertawa, dadanya berdekup begitu kencang ada ruang hampa yang terisi, inilah tawa yang sangat dia rindukan, diucapkannya doa dalam diam semoga Sekar pun merindukan dirinya cinta pertamanya. Bukankah cinta pertama tak pernah mati akan membekas di hati.
“ Kamu itu masih saja perayu....” Katanya setelah derai tawanya terhenti senyum tak pernah lepas menghias etalase wajahnya, lelaki itu merasa sangat beruntung, sampai saat sekar harus bicara di podium kehormatan dia sedang berdiri berjajar dengannya, hingga tepuk tangan lebih riuh dari diduga, meskipun selama berdiri bersamanya tak ada pembicaraan lain, Kami hanya membisu. Kata yang ku siapkan bertahun tahun dalam otaknya, tersusun bagai bait puisi romantis hilang semua seperti daun kering yang terhempas angin ,matanya yang berbinar terang. Telah melumpuhkan imajinya
Sekar tomboy..., bermetamorfosis menjadi begitu anggun. Setengah jam dia bicara. Lalu turun.dan kembali padanya, kepalanya rasanya besar sekali, saking bangga. Sekar mengamit tangan mantan pacarnya lalu pergi memisahkan diri, lelaki itu sudah Gr sendiri mungkinkah tuhan menggabulkan keinginannya yang meminta kesempatan kedua untuk bersama Sekar
Pembicaraannya santai dia perempuan yang sangat mengagumkan
Gayanya caranya Elegan pas tidak berlebihan, setiap detik dia terseret dalam pesonanya, terperosok jauh semakin dalam
“ Datang ya..., keresepsi pernikahanku...,” Katanya sambil menyerahkan undangan berwarna marun yang mewah. ” Aku tidak mengundang banyak orang hanya teman –teman dekat saja...,” Lanjutnya tanpa mempedulikan perubahan raut wajah lawan bicaranya... Hidayat hanya tersenyum dan mengangguk lemah. Sampai saat Sekar meninggalkan nya...dia masih terpaku menggengam kartu undangan itu.
Saat dibaca siapa mempelai prianya hidayat kembali terperangah... Panji Septian, bukankah dia sahabatnya... Oh ya tuhan pantas saja. Dulu saat dia selalu mengeluh tentang penampilan Sekar. Panji selalu mengingatkan dirinya untuk tidak membuang Sekar. Karena sekali aku kehilangan Sekar tak akan ada kesempatan kedua.
Lelaki itu mengerti sekarang kenapa Panji mengatakan hal demikian , karena saat sekar terbuang ... dia yang mengantikan posisi lelaki itu melindungi Sekar seumur hidupnya
" Selamat mantan kekasihku... semoga kau bahagia.... Maaf aku tak bisa mememuhi undanganmu... karena tak sanggup melihatmu bersama yang lain, Jika kamu ingin balas dendam kamu berhasil Sekar kau tinggikan aku lalu kau hempaskan ke dasar jurang..." selesai
Saat hanya keindahan fisik dan materi yang menjadi orientasi mu... bersiaplah penyesalan kian mendekat Lihat ruangan lain rumahku juga ya...
0 komentar:
Post a Comment
Komentarmu adalah cermin kepribadianmu.terima kasih sudah mengunjungi blog saya