Rumah Kata

tempatnya cerita indah dan puisi romantis

  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Downloads
    • Dvd
    • Games
    • Software
      • Office
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Uncategorized

Wednesday, July 26, 2017

Puisi cinta dan dunia

 cicih surya     8:36 PM     puisi cinta     8 comments   

 sukses adalah impian yang ingin dihujudkan siapa saja. Karena sukses adalah sebuah kebanggaan. Lalu apa itu sukses dan bagaimana mencapainya ada sedikit nasehat kakek tua  untuk kita silahkan masuk....
Nasehat seorang pengembara

Perjalananmu sangat panjang
Siapkan banyak bekal
Bukan hanya Makanan dan uang
Tapi...
Temanmu...
Pilihlah yang menguatkan

Perjalananmu sangat panjang
Siapkanlah kuda perang
Yang tangguh membawamu lewati setiap rintangan

Bekerjalah di kebunku
Makanlah...
Tapi jangan Asal kenyang
Bawalah apa yang  bisa kau bawa
Penuhi keranjangmu
Tapi jangan asal penuh
Nikmatilah kebunku
Jelajahi sesukamu

Jalan yang kau tapaki
Penuh onak duri
Jebakan lumpur...
Menunggu kaki buta dan ceroboh
Bawalah dua buku untuk penuntun
Hadiah dari Tuhan dan kekasihnya

Selamat jalan
Selamat berjuang
Aku pulang
Tugas pengembaraanku telah usai


Itulah Nasehat sang pengembara sebelum dia pulang dan meninggalkan kami untuk melanjutkan perjalanan, selesai penyeka peluh ayo bersemangat kita adalah pengembara yang masih harus melanjutkan perjalanan.... Terima kasih sudah kemari  simpan alamat rumahku agar mudah kalo mau datang dan berteduh... Assalamuallakum teman
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Monday, July 24, 2017

Pesan cinta mama

 cicih surya     12:39 AM     cerita pendek     29 comments   

Perintah tanpa alasan
Argumen
Atau sebuah penjelasan
Yang dia tahu
Hanya harus
Tak punya frasa
Tepat
Agar kau percaya


Cerita induk tikus dan 10 anaknya

Lemah langkah gontai tanpa tenaga, naik keruang gelap, lelahnya meraja tapi begitu sampai diatas berlindung disela kayu bersama Anak-anaknya yang masih berwarna merah muda, tenang, tak ada peluh tak ada keluh yang ada hanya gemuruh bahagia saat sepuluh Anaknya berebut minta susu

Mulut mereka yang gemericit tak henti, bagai genderang penyemangat aku harus kuat hidup sampai besok, sampai nanti Anak-anaku bisa mencari makan sendiri, Induk tikus lupa pada kakinya yang terkena duri, saat berjuang lepas dari cengkraman ular sawah tadi pagi

Dia juga lupa kalo Dia memakan sedikit padi beracun yang di pasang Pak tani. Lelah sekali hari ini, tapi begitu sampai di sarang, Anaknya yang masih merah menyambut bersuka cita karena Dia pulang ,bahagianya tak terkata,

Dia menggulung Anaknya,menggigit kecil buntutnya,hingga mereka menjerit kesakitan,dua Anaknya bertengger di kepala,yang empat menjilati tubuhnya, empat lainnya berlarian berkejaran dengan saudaranya

Di sarang yang gelap. tempatnya bersandar dari lelah, dia tak bisa tidur dengan lelap ketakutannya selalu ada, urar sawah suka pada anaknya yang masih merah, malam saat semua terlelap tidur dia menyeret daun dan ranting kecil kesarang, daun di tumpuk untuk menyembunyikan anaknya yang tertidur, ranting dibawa supaya mereka bisa mengasah gigi besok pagi.

Belajar menggigit menghantam dan mengoyak, agar saat dia mungkin mati besok pagi. Dia sudah siapkan sarang nyaman untuk mereka, melatih mereka membela diri tidak Cuma bisa berlari, kebanggaan baginya jika satu atau dua anaknya mampu menggigit kepala ular, bukan untuk mengalahkan tapi membela diri adalah sebuah keharusan, mati konyol bukan sebuah pilihan. Pasrah juga bukan tradisi keluarganya, tikus yang bersarang di sela kayu.

Matahari dan nyanyian burung- burung membangunkan si Induk Tikus, membuka mata lalu semangat kembali berlari , kesawah yang kemarin penuh dangan padi, mungkin Dia bertemu Ular dan jebakan petani tapi hari ini dia akan berhati hati

Induk tikus pulang dengan senang, perutnya penuh anaknya akan kenyang, Dia senang anaknya sibuk menggigit ranting yang semalam Dia siapkan, Tapi satu anaknya tertidur pulas dengan malas. Saat di tegur Anaknya menjawab dengan ringan “ Kenapa aku harus menggigiti ranting sementara makananku adalah ikan dan danging”. Induk tikus sedih dengan jawaban anaknya tapi Dia hanya berlalu..., mulutnya diam, Dia tak bisa mengatakan apapun hanya matanya kini yang mendung, sedih membayangkan apa yang akan terjadi pada Anaknya, yang kembali lelap, satu dua hari Anaknya yang satu itu hanya tidur, sampai di hari ketiga, Anaknya itu datang sambil menangis padanya ”Aku tak bisa makan sebab mulutku sulit ku buka,...”katanya dengan sudah payah,induk tikus tergenyak gigi anaknya sudah memanjang, keluar melebihi mulutnya.

Inilah kesulitan yang kemarin Dia takutkan, anaknya akan mati karena kelaparan, semua sudah terlambat, Si anak tikus meratap dalam lapar,dia mati pelan –pelan ,giginya terus memanjang, sampai maut menjemput bukan karena digigit Ular, atau karena ranjau Pak tani.tapi karena kemalasannya mengasah gigi..Selesai








pelajaran yang baik semoga dapat kita ambil dari cerita ini...terima kasih sudah mampir.... lihat juga sudut lain rumahku yah
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Monday, July 17, 2017

Cerita Tragis Perempuan

 cicih surya     9:45 PM     cerita pendek     23 comments   

Dia tak tampan
Bukan hartawan
Dia hanya sopan
Dan itu yang istimewa
Aku tertawan oleh senyuman
Tersesat tak bisa pulang
Rahasia Bintang

Sore itu dunia sepertinya sedang berkabung langit mendung Awan berarak semakin gelap tapi Taufik tidak peduli pada angin dingin yang berusaha menumbangkan pertahanannya, matanya menatap satu arah hanya Dia yang tahu sedang menatap apa, detak jantungnya tak lagi teratur sejak seulas senyum mengacaukan semuanya. Dia jadi Asyik sendiri dengan dunianya, semakin senang menghabiskan waktu mengenang senyum itu, benarkah lukanya telah kering..., sungguhkah kepercayaannya pada perempuan telah kembali.
Sejak Dia hadir semuanya memang berubah, perempuan oh perempuan mahluk Aneh, kuntilanak..., tak bisa dipercaya ditinggal sebentar saja sudah mencari orang lain untuk menemaninya berbincang dan jalan- jalan.
Gadis itu menyebut dirinya Bintang, setidaknya itu yang Dia tahu.pertemuan pertama. yang tak terduga..., Anak baru yang langsung mau terlibat dalam kegiatan, sepertinya dia tak perlu waktu untuk menyesuaikan diri, pembawaannya luwes tutur katanya sopan, yah sebagai orang jawa yang kadang masih bicara dengan kromo injil, Taufik memang lebih senang pada perempuan yang sopan, bukan mereka yang acuh pada tatakrama.

Bintang sebut saja begitu, rambutnya sebahu membuatnya terlihat klasik dan simple, tingginya standar saja, kulit nya sedang, putih tidak hitampun bukan, Sebenarnya hati Taufik tertarik pada sosok Bintang saat pertama dia masuk ruang asismen, tatapan mata meradu saat sama-sama di gerbang, tapi Dia tak ingin salah langkah. Seperti saat memilih Dania..., Taufik mengalaminya juga, jatuh cinta pada pandangan pertama, Tapi apa kenyataannya dia terlempar hatinya remuk redam Akhirnya dia mengerti pahitnya patah hati,

Siang tadi tatapannya beradu lagi, Gadis itu memberinya seulas senyum, sebelum berlalu meninggalkan hatinya yang galau tanpa ujung, senyum yang minggu lalu belum pergi dari ingatan, lalu senyum yang ini, semakin mengikatkan Taufik padanya, disisi lain hati ada sakit yang belum kering,luka yang disayat Dania selalu mengingatkannya pada satu kata yang sering diabaikan orang “ hati-hati ”

Hari sabtu di ruang seni anak-anak berkumpul dengan Aktivitas yang mereka senangi karaoke, melukis, menulis, olahraga ,drama semuanya tumpah ruah. Taufik terlambat naik, bergegas Dia menaiki tangga tapi begitu sudah diatas ada wajah yang selama sebulan ini mencuri fokusnya, Bintang duduk sendiri di tangga memperhatikan aktifitas teman- temannya,

“Boleh ikut duduk...?” Tanya Taufik berhati –hati Dia tak ingin menjadi pengusik yang menyebalkan. Bintang menganguk dan menggeser tempat duduknya memberi ruang untuk Taufik,”Tak bergabung...dengan mereka , tak ada sesuatu yang kamu senangi...?” Tanya Taufik setelah sekian lama saling bungkam.

“Kamu... kenapa tak bergabung...? ” Katanya balik bertanya,”Karena Aku lebih menarik dari kegiatan- –kegiatan itu?” Tanya nya serius matanya menatap tajam pada Taufik yang syok dengan kalimat yang keluar dari mulut Bintang,

“ Kalo aku bilang Iyya apa yang kau fikirkan? “ Balas Taufik lebih berani. Matanya menatap wajah Bintang tapi kemudian dia menunduk tak kuasa beradu tatap lama entahlah makin ga teratur saja jantungnya. Tapi sepertinya Gadis itu mati rasa atau Dia terlalu pandai bersembunyi dengan perasaannya, misterius, satu lagi kesan yang tersemat tentang Bintang,

“ Kamu tahu tentang perasaanku padamu Bintang...? ”Tanya Taufik kemudian

“ Yah sedikit....,? ” Katanya tenang senyumnya mengembang menyenangkan

“ Dari mana..., apa kamu punya indra ke tujuh?”selidik Taufik penasaran

“ Aku pernah belajar untuk membaca Raut wajah. Karena sebenarnya aku bukan siswa di sini aku psikiater, Aku sengaja bergabung menjadi siswa agar penelitianku lebih rill.” Jelas bintang lebih lagi,

“Lalu kenapa kamu terbuka padaku bukankah ini rahasia...? ”Kata Taufik tak percaya 5 Tahun menjadi guru disini baru sekarang menemukan kasus ajaib seperti ini.

“ Karena sore ini Aku akan pulang...” Katanya sambil memberikan selembar kartu nama pada Taufik,” Bagaimana Kamu bisa menyakinkan orang lain jika Kamu tidak bisa menyakinkan dirimu sendiri “Kata Bintang sembari tersenyum. Lalu turun hendak berkemas Taufik mengikutinya tapi Dia hilang di lorong. Taufik berusaha menghubungi nomor yang tertera di kartu nama, seminggu setelah kepulangan Bintang, yang menerima telpnya adalah seorang laki –laki, lelaki itu meminta Taufik untuk datang kerumahnya, Rumah sederhana dipinggiran kota menyambutnya dengan ramah beberapa pasang mata terlihat aneh saat Dia menyebut nama Bintang.langit seolah runtuh di kepalanya saat Pak Handoyo mengatakan kalo Bintang adalah putrinya yang koma selama satu bulan karena mengalami pemerkosaan dan pengeroyokan, dan hari yang sama saat Bintang pamit pulang adalah hari dimana Bintang dinyatakan meninggal oleh tim dokter, Pak Handoyo memberi Taufik sebuah buku diary kecil, disana tertulis bagaimana keseharian Bintang,  tapi ada kalimat menarik yang tertulis, besar di halaman paling belakang yang menempel di kepalanya ”Perempuan adalah bunga, yang wewangiannya senyum dan tatakrama,, lelaki yang beruntung adalah dia yang memiliki wanita sholehah, dan perempuan paling beruntung adalah perempuan yang memiliki lelaki yang mampu membimbing dan menjaga juga berharta.

Bintang Kau tetap Bintang yang Berpijar terang meskipun sampai kini tak bisa Ku pahami apa yang Ku alami kenapa kau menemui Ku. Seorang lelaki yang takut untuk menatap dunia yang behati kerdil berhadapan dengan hidup, Aku terlalu bodoh bintang     Selesai


Dunia adalah ladang peristiwa hidup adalah perjalanan yang harus di tapaki.... tetap semangat jalani hari.... see you

Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Renungan Kematian

 cicih surya     6:04 PM     puisi cinta     4 comments   

Mati adalah kata yang sangat di takuti, tapi pasti akan terjadi, hanya tempat waktu dan caranya yang selalu jadi misteri untuk setiap pribadi.

Renungan Kematian

Dia tak hadir biarpun dinanti
Tak datang saat dipinta
Enggan bertamu meskipun
Kau....Mengeluh rindu

Dia mendekat tanpa kau sadar
Memberi ciri setiap hari
Rambutmu putih
Gigi yang tanggal
Raga renta menua

Hari berganti
Waktu berlalu
Hitungan bertambah
Jatahmu berkurang

Satu tanya tak terjawab
Bagaimana ragamu ditinggalkan
Dinana...?
 Bagaimana... ?
Cukupkah bekal?
SeimbangkahTimbangan?



Itu tadi sedikit pengingat hati karena hidup adalah hak mati adalah wajib mari perbaiki diri mulai saat ini terima kasih telah menepi see you
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Tuesday, July 11, 2017

Cerita Tentang Seorang Nenek

 cicih surya     8:11 PM     cerita pendek     16 comments   

Nasehatnya...
Peluknya...
Bau tubuhnya
Manjanya tak ada yang lebih indah
Dari senyum tanpa gigi
Milik Embah

Masuk yuk kita bernostalgia tentang seorang wanita tua ibu dari ibumu yang kita panggil nenek alias mbah...


Embah

Malam minggu yang indah. langit cerah angin bertiup sepoi amboy banget cocok buat jelong jelong, sayangnya ini minggu musim paceklik tanggal tua duit yang tersisa tinggal receh kembalian dari warung makan tiap hari, Ku putar musik Kumasukan headset ke telingaKu tapi sebelum kepalaKu mencapai bantal. Seseorang mengetuk pintu dengan malas Aku bangkit membuka pintu senyum tiga jari menyambutKu begitu pintu terbuka.
Leni masuk dan langsung duduk di ranjang, sekilas Dia mengedarkan pandang keseluruh kamar, mungkin Dia geleng-geleng kepala melihat kapal pecah, lebih pantas di sebut kandang singa daripada kamar perempuan,
“ Lagi badmood yaa...? ” Tebak Leni, Aku hanya menganguk dan tersenyum
“ Kenapa ,Len...? ” Tanyaku karena Leni diam tak mau mengatakan apa tujuannya datang ke kamarku
“ tolong Leni Kak, anter Leni ketemu Ayah, bang Arman lagi sibuk ,dengan tugas-tugasnya, Ibu sakit kepala, Ayah tadi di telp harus kepanti Ada nenek yang sakit, tadinya Ayah Bilang Cuma mau nengok karena hari ini bukan jadwal ayah piket, Ibu juga sedang sakit, tapi tadi ayah telpon minta dibawakan baju hangat, Ayah menginap dipanti, Neneknya nangis kalo di tinggalin Ayah...” Jelas Leni panjang lebar.

“ Ya sudah Tunggu sebentar...? "PintaKu sambil bangkit, melapisi tank top Ku dengan jaket dan mengganti celana pendekKu dengan yang panjang, merapikan sedikit wajahKu agar tak terlihat kuyu, setelah dirasa cukup Aku dan Leni pergi ke panti werda tempat pak Bagio Ayah Leni bekerja.

Pak Bagio adalah pengawai dinas sosial yang bertugas di panti jompo Trena Werdha, Beliau sebenarnya kepala pantinya, kalo orang pikir masa kepala panti Ikut sibuk kalo ada penghuni yang sakit???, bukankah Dia punya bawahan, ya tinggal kasih pengarahan saja. perintah sana perintah sini,beres...!!!

Tapi tidak begitu dengan bekerja di panti Werdha.yang berurusan dengan kakek-kakek dan nenek-nenek, mereka itu seperti anak kecil bahkan mungkin lebih manja dari anak teka, kalo sakit merengek minta di temenin siapa..., mending kalo sakitnya Cuma pusing, kalo muntah-muntah, disentri, disinilah dedikasi dan keiklasan di buktikan, meninggalkan keluarga, mengurusi kotoran entah dari Ibu siapa, Entah dari Ayah siapa, Anaknya mungkin sedang makan malam di sebuah resto ternama, cekakak cekikik dengan rekan kerja yang mereka agungkan karena menjanjikan proyek penting yang harganya Milyaran

Aku dan Leni berjalan kaki kesana, karena memang dekat sebenarnya hanya 20’ berjalan kaki, sebuah bangunan megah dan hijau menyambut Kami, lapangan cukup luas gedung berlantai dua selalu memberi kesan wow buat Ku yang terbiasa tinggal di kamar kost, yang dari ranjang ke lemari Cuma 3 langkah, lemari kepintu juga paling juga 3 langkah.

Senyum ramah menyambut Aku dan Leni yang sampai di pos penjagaan,

“ Ayah ada di kamar Anggrek, Nenek Kartini sakit tadi jatuh di kamar mandi, tapi tadi sudah diperiksa dokter, Dia baik-baik saja, Cuma ya itu Ayahmu di tahan harus ada di sisinya, di tinggal sebentar saja teriak-teriak memanggil ” Sang satpam penjelaskan, Leni mengangguk dan tersenyum mengerti, lalu pamit untuk menemui Ayahnya,

Begitu sampai keberanda barak sambutan riuh kami terima, Nenek-nenek,kakek- kakek embah-embah, seperti balapan memanggil Kami, Putuku teko, Cucuku datang..., Incu aing ngalongok..., begitu sambutan mereka, Ku salami Mereka satu persatu, banyak diantara mereka yang kemudian ke kamar mengambil sesuatu untuk Kami, ini memang bukan kali pertama Aku menemani Leni kemari, kadang saat dengan Ibu juga Aku sering ikut, ada juga kakek-kakek geunit yang senyum-senyum dengan giginya yang tinggal satu, jadi aku mengenal mereka cukup baik mungkin ada diantara mereka yang lebih mengingat namaku dan Leni ketimbang nama Cucu atau Anaknya yang jarang menemui Mereka,sangat menyedihkan

Begitu sampai ke pintu kamar anggrek bau tujuh rupa menyergap hidung, bau khas orang tua, bau balsem, minyak angin, kayu putih, bau Parfum, parfum yang ga jelas aroma apa campur aduk pokoknya. Mungkin untuk orang yang ga pernah datang, Dia akan muntah dengan semuanya, mual pokoknya. Aku masuk bersama Leni menemui Pak Bagio yang duduk di pinggir ranjang sambil memijati tangan Nenek Kartini sembari dengan sabar mendengar cerita sang nenek tentang keberhasilan anak-anak dan cucunya yang entah sudah berapa ratus kali Pak Bagio mendengarnya, tapi Beliau tetap sabar tanpa membantah, kata ibu menjadi pendengar yang baik itulah yang membuat ibu jatuh hati pada bapak yang memiliki selisih umur 13 tahun dengannya.

“ Tidur disini Len temenin nenek, sama Adisty sekalian...,” Ajak nenek Kartini sembari tersenyum manis sekali dia cantik dengan gigi yang menghitam dan tinggal satu di rahang bawah. Leni Cuma tersenyum begitu pun Aku, kalo nengok main-main, dengerin cerita mereka ga masalah buat Ku tapi kalo harus nginep jujur Aku melambaikan tangan menyerah,

“ Len...,Mbah jumi menanyakan Kamu sama Adisty terus..., sana temui dulu besok Beliau pulang di jemput Pak Haidir, cucunya akan menikah?” Kata Pak Bagio setelah mamakai baju hangatnya dan mengucap terima kasih untuk Aku dan Putrinya, Leni menganguk lalu berlalu ke kamar kenanga, setelah pamit pada nenek Kartini.

Pintu kamar kenanga terbuka sedikit, 6 nenek-nenek berkumpul di satu ranjang, begitu sampai dan mengucap salam Aku dan Leni masuk menyapa dan menyalami mereka, Yah hanya sekedar tanya kabar, tapi itu cukup untuk mereka merasa diakui dan dihargai. Mbah Jumi yang menurut Ibu salah satu putranya menjabat sebagai staf ahli di kementrian kesehatan yang lainnya juga menduduki jabatan –jabatan penting tapi Dia selalu merasa menyesal karena tak ada diantara mereka yang mampu pasih mengaji,,,.Lalu siapa yang akan membaca surat Yasin jika dia meninggal nanti, lalu siapa yang ridho membacakan surat Taubat, saat dia sekarat, sesuatu yang ironi Ku saksikan sendiri Mbah Jumi,yang 6 dari 10 jarinya dihiasi cincin besar-besar, gelang dan kalung yang juga besar, bajunya tasnya lebih mentereng dari para sosialita, tapi ternyata masa tuanya gelisah.karena semua anaknya mengukur segalanya dari materi,

“ besok Mbah pulang Cucu Mbah manten..., mungkin Mbah tidak punya kesempatan untuk bertemu kalian lagi...? ”

“kenapa... Mbah...?, kita akan bertemu lagi...,” Ucapku pelan tak ada kata kata lain ,entahlah tenggorokan Ku kering rasanya.mendengar kata –kata perpisahannya,

Mbah Jumi yang selalu rapi dan wangi yang tersenyum tulus meski tanpa gigi, nasehatnya yang selalu menyemangati, juga cerita tentang perjuangannya membesarkan 5 anak tanpa Suami, sebab suaminya meninggal karena TBC, Kulitnya hitam dan keriput, satu matamya buta kena glukoma, Tapi dia tetap sang primadona bukan karena hartanya, karena orang tua sudah tak lagi bicara soal harta, ranjang yang selalu rapi, rambut yang tertata meskipun sekarang semuanya putih. pakaian di lemarinya tak pernah berantakan She is beauty granmother.

“ Mbah punya hadiah untuk Leni dan Adisty cucu Mbah...” Katanya sembari mengambil sesuatu dari lemarinya, di lihat dari jinjingannya, ini mungkin baju muslim dari brand ternama yang lagi happening, ”Itu mukena..., doain Mbah yah...” Itu kata mbah Jumi lalu seperti biasa kami berbicara banyak Aku Adisty adalah cucu kesayangan dari banyak nenek, Aku harap Aku bisa merawat orang tuaku, menjaganya meskipun tak sesempurna penjagaan mereka, saat menjagaku sewaktu kecil. Kami pulang jam 10 malam, kembali berjalan kaki, Kata orang sih bahaya yah anak perempuan tapi bagi Aku dan Leni..., bismilah azza lah, semoga Alloh menjagaKu dari hal-hal yang buruk,

Peristiwa yang mengejutkan membuat Ku terperangah begitu bangun tidur. Arman kakak Leni memberi tahu Ku kalau Mbah Jumi meninggal karena serangan jantung,,, Nenek kartini yang minta ditemani Pak Bagio tapi Mbah Jumi yang meninggal dunia, itulah umur misteri yang tak pernah terpecahkan. Aku merinding mendengarnya ..., Innalilahi waina ilaihi rojiun..., semoga Alloh menempatkan Mbah di tempat terbaik disisinya Amien            selesai


Rahasia yang paling rahasia adalah waktu kapan dan dimana nyawamu akan di cabut....,sudahkah menanyakan keadaan orang tuamu hari ini... sudahkah berdoa untuk mereka hari ini, karena orang tua tak pernah lupa menyebut namamu dalam doa terbaiknya.. terimakasih sudah main kemari.... see you later
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Thursday, July 6, 2017

cerbung: Perjalanan cinta Hijabers Nikendy V

 cicih surya     3:25 AM     cerbung     18 comments   

Memiliki aku itu mudah, yang sulit adalah mendapatkan hatiku,,,, masuk kedalam yukk cus ah...!

Akhir sebuah pencarian

Angin pagi yang menusuk tulang penerpa wajah pucat tanpa polesan, namun cantik tetaplah cantik mata coklat besar tetap merayu bila menatap, Dia tergesa melewati lorong bercat putih biru, tapi Dia bukan satu satunya yang tampil dengan raut wajah khawatir, semua yang hilir mudik di sini nyaris tanpa senyum. Rumah sakit bagunan megah yang jadi momok untuk siapa saja, yang kaya dengan asuransi... Tapi lebih ikhlas asuransi sakitnya angus, dari pada harus terbaring di sini,apalagi yang miskin sesuatu yang ‘haram’ orang miskin sakit. Merasa tidak dipedulikan itu lebih nyakitin. Ketika sang recepsionis bilang semua ruangan penuh, itu memilukan padahal jika di biarkan mungkin 5 menit lagi nyawa akan melayang, tapi uang lebih di prioritaskan,,, kenyataan tak seramah nurani yang selalu ingin berbagi dan saling menolong sesama diri...

Nikendy sang desainer muda berusaha menjernihkan pandangan matanya, kabut itu ternyata terus membayang. Dia merasakan sesak di ulu hati jika berfikir jendral kecil terbaring lemah dengan infus dan labu darah, ” oh ya Alloh tuhanku lindungi Ibrahim hasanku,...” Langkah kaki rasanya sangat lambat..., lelet tingkat tinggi, padahal Dia sudah berusaha mempercepatnya, tapi ruangan tempat jendral Ibra di rawat belum terlihat.

Jantung rasanya berhenti berdetak saat matanya menangkap panorama menyedihkan Jendral kecil Ibra terbaring tak berdaya di tanjang, kaki Nikendy rasanya lemas keponakan tersayang yang mentasbihkan diri sebagai bodiguartnya sakit, Dia cidera saat berlatih pangkur malam kemarin, jatuh dari ketinggian 3 meter membuat tulang betisnya mengalami retak, setidaknya itu info yang di berikan sis aisyah saat memberi tahunya melalui telpon kemarin malam, Nikendy baru berada di bandara Internasional malpense Milan, perjalanan satu minggu di Italia membuatnya syok berat lelah. Sebuah brand pashion terkemuka tertarik pada tas etniknya. Dan berniat membeli desain yang di buat Nikendy, dan mengundang Nikendy untuk negosiasi.

Sebelum berangkat ke Milan kak Ibra memberinya saran supaya desain itu jangan di jual, dan tetap jadi miliknya, sepertinya Ibra tidak mengijinkan dia pergi jauh, dan kini inilah yang terjadi Ibra terbaring sakit, kakinya berbalut Gipsona bibirnya kadang meringis menahan sakit, Nikendy duduk di samping keponakan tersayang, Dia merasa terenyuh kala telinganya menangkap rintihan Ibra memanggil namanya.

“ Anty ... ” bukan ibunya atau ayahnya tapi malah dia Antynya yang dipanggil saat Ibra merasa kesakitan.

Anty Nikendy menggenggam jemari ponakannya, perlahan Ibra membuka matanya hidungnya menangkap bau parfum Antynya tangis Ibra pecah di pelukan Antynya.

“ Kakak ga bisa jalan,Anty..., Kakak takut Kalo kakak selamanya ga bisa jalan....” Keluh Ibra terdengar sangat menyedihkan.

“ Itu ga bakal kejadian sayang..., keponakanku akan kembali pandai berlari, bisa berlatih pangkur dan tetap akan jadi juara karate...,” Kata Nikendy menyemangati, meskipun hatinya juga perih, perempuan penyuka touring ini berusaha menahan air matanya supaya Ibra tidak semakin sedih tapi dia tak mampu sungguh tak mampu, air itu terus mengaliri pipinya bagai anak sungai.sakit sekali.

Tangis Ibra terhenti saat dokter masuk dan mulai menanyakan keadaanya dengan senyum yang ramah, Sis Aisah yang dari tadi duduk menyaksikan peristiwa dramatis Antara Nikendy Clara dan Ibrahim Hasan seperti terusik dari lamunannya ,dengan seksama dia mendengarkan pembicaraan dokter dengan putranya, dia menarik nafas lega saat dokter mengatakan tulang betis Ibra hanya retak dan akan kembali pulih dalam 1 atau dua bulan

Tapi pertanyaan kritis kemudian hadir dari Ibra,

“ Berarti kakak ga bisa kemana-mana dalam waktu dua bulan....? ”

“ Siapa bilang .jika kakimu belum bisa berjalan maka kaki Anty bisa kamu pakai, Anti akan menggendongmu kemanapun Jendral ingin pergi..., tapi hanya dua bulan yah... jadi jendral harus menuruti semua saran dokter, agar kakinya bisa pulih lebih cepat..., setuju...? "Kata Nikendy serius matanya menatap lurus wajah Ibra yang cubby.

“ siap...,Anty..., kakak Akan lakukan apapun yang membuat Anty senang... Kakak sayang Anty.” pelukan hangat kembali mereka lakukan, Dokter dan perawat terdiam terperangkap dalam perasaan haru, memang banyak tante dan ponakan yang sangat dekat, tapi menyaksikan Nikendy dan Ibra sungguh luar biasa.

Dokter spesialis ortopedi Taufik Himawan dokter yang sejak awal menangani kasus Ibra menatap lekat pada Nikendy,

“ Ini Anty Candy dokter yang ku ceritakan kemarin, pagi ini dia baru datang dari Milan dan langsung kemari...” Ibra memperkenalkan Nikendy, Dokter itu tersenyum pada perempuan berhijab peach, sangat manis berpadu dengan mata bulat besar dan hidung mungil yang mancung,

“ Anda sangat luar biasa kemarin saat saya bilang kemungkin terburuk Ibra harus operasi, dengan berani Ibra bilang mau di operasi atau apa silahkan tapi tunggu Anty pulang, Dia mengajukan syarat bahwa apapun tindakan medisnya Anty harus ada di sisinya..., ” Jelas sang dokter sambil tak melepaskan senyumnya.

“Kenapa..., begitu Jendral...?” Tanya Nikendy penasaran pada apa yang dipikirkan Keponakannya

“ga papa Anty tenang aza kalo Anty ada di dekat aku..., mangkanya, Kakak ga terlalu suka kalo Anty jauh, Aku jatuh khan karena kurang konsentrasi, Gimana yah Anty ke milam sendirian, Takut pesawatnya jatuh di tembak, khan Anty melewati daerah konflik, trus kalo anty di gangguin cowok italia gimana? Tapi sekarang, Aku tahu kalo Anty adalah Antyku yang sangat hebat....,” Jelas sang jendral membuat terkesan siapa yang mendengarkan, Dokter Taufik mengangguk mengerti kemudian dia melakukan prosedur pemeriksaan atas Ibra, Ibra menjalanin perawatan intens selama dua minggu, selama itu Nikendy menghabiskan waktunya di rumah sakit, butiknya dia serahkan pada Aina sahabatnya sebab percuma dia diam di butik tapi Fikiranya ada bersama Ibrahim hasan sang jendral kecil di rumah sakit, Lagi pula dia bisa mendesain dimana saja, tidak terikat waktu dan tempat, ide datang maka pencilnya akan menari dengan lincah.menghasikan pakaian muslim yang simple, syar’i namun tetap modis dan dinamis sesuatu yang di butuhkan muslimah modern.

Nikendy sang generasi pendobrak yang selalu mengatakan pada dirinya untuk membuat desain yang tidak melanggar akidah. Namun tetap bisa memancarkan kilau kecantikan seorang muslimah, karena hijab tidak menghalangi seseorang untuk tampil elegan, dan tampil cantik dengan hijab di setiap situasi adalah jalan yang dipilihnya untuk berdakwah.

Sepulang dari rumah sakit Ibra masih harus menjalani teraphy.untuk mengembalikan Fungsi kakinya seperti sediakala, intensitas itu membuat nikendy dekat dengan Dokter Taufik Himawan, duda cerai yang mempunyai dua orang anak seusia Jendral kecil Ibra dan princess Anikka concerta keponakannya yang merupakan seleb instagram, seusai teraphy Ibra Dokter menjelaskan perkembangan positif dari pasien kecilnya dengan kalimat terakhir yang mengejutkan untuk Nikendy sebelum mereka berpisah.

“Jika fokusmu sudah condong kearah pernikahan beri tahu saya, Clara....” ujar dokter itu, terdengar santai tapi mimiknya sangat serius.

"Fokusku bisa berubah kapan saja, kalau ada seorang pria yang lulus melewati Jendral Ibra, apa jawaban Ibra itu jawabanku”

“Kamu mempercayakan hal sebesar ini pada anak sekecil Ibra....?”

“Iya...,tanya Ibra jika dia mengiyakan jalan selanjutnya akan ku buka”Kata Nikendy lebih serius

“Saya boleh minta nomer kontakmu...?

“Itu urusannya dengan Ibra,setelah Ibra datangi waliku,Ayah Ibra,Setelah mereka menyetujui baru saya akan menemui mu...”

“saya minta dalam satu bulan kamu tidak berurusan dengan pria manapun”pinta sang dokter sembari menatap wajah Nikendy.gadis itu tersenyum dan menganguk.


Ruangan yang tidak begitu luas tapi cocok untuk rehat, Nikendy selonjoran santai di kursi bermotif monocrom, semangkok salad buah menjadi pillihan cemilannya sore ini, Mbak Las sedang memasak persiapan makan malam bang Ilham akan datang dan seperti biasa Mbak Las selalu menjamu dengan makanan kesukaan mereka setiap mereka datang siapapun itu, anak abie menantu abie, cucu atau hanya sekedar sahabat dari mereka, Mbak Las memanjakan lidah semua orang yang datang kerumahnya.masakan yang tak kalah mengoyang lidah jika disandingkan dengan racikan chef resto bintang 5

Bang Ilham datang dengan gaya Andalannya kaos dan celana kolor. Bener-benar tak singkron dengan propesinya sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi ”ga modis banget “ itu komentar Nikendy tapi Bang Ilham hanya tertawa

“pakaian tak selamanya jadi simbol banyaknya duit dan briliannya otak...” Balas Bang Ilham Nikendy manyun mendengar peryataan acuh dari Abangnya yang jenius.

“Kamu yakin dengan Taufik...., jika tak yakin jangan dipaksakan, jangan karena kamu dikejar deadline kamu jadi asal pegang....” Kata Bang Ilham mengalihkan pembicaraan dari soal pakaian yang menurutnya tidak penting.

“Aku tak yakin aku bisa jadi ibu sambung yang baik untuk anak-anaknya...” Keluh Gadis itu seperti pada dirinya sendiri.

“Cuma itu lalu statusnya yang Duda, atau mungkin kamu sudah punya orang lain di hatimu

“ itu tak masalah..., Duda itu mungkin adalah takdir, karena setiap orang yang menikah pasti berharap ini adalah pernikahan sekali seumur hidup. Tak ada yang berharap perceraian, Aku belum siap menjadi seorang Ibu”

“Tak ada lelaki lain yang ada di hatimu, mendekat padamu?” Kejar Bang Ilham lebih dalam
“lelaki itu banyak bang yang mendekat, berusaha mendapatkan hatiku juga ngantri,”
“tak ada dari mereka yang menarik untukmu...?”
“pasti ada, Bang tapi saat aku meminta untuk menemui bang Akbar, tak ada kabar, Aku bilang pada mereka aku tak mengenal pacaran jika yakin denganku datang pada Bang Akbar, dan hanya Taufik Himawan yang sanggup memenuhi tantanganku” Nikendy tersenyum lucu
“lagi pula siapa yang tak gemeteran berhadapan dengan Abang kita yang satu mendengar suaranya saja seperti petir” Ucap sang dosen membayangkan sosok Abang tertuanya tawa membahana di seluruh ruangan


“Kalo saranku jika kamu belum nyaman menjadi Ibu mereka kamu bisa me mainset fikiranmu, kalo mereka adalah ponakan yang harus kamu sayangi kamu jaga karena Ibunya tak ada,anggap saja kamu sayang pada fauziah putriku,simple sebenarnya kamu hanya perlu mengubah pola fikirmu, yakin dengan ayahnya maka sayangi anaknya, sayangi mereka dengan hatimu maka ketulusan itu akan sampai ke hati mereka” Ungkap Bang Ilham sambil menjajari langkah adiknya menuju ruang makan, bau pepes ikan dan sambal terasi sudah menggoda selera,

“Bantu doa bang...,ternyata ini lebih berat dari yang ku kira...”Ungkap Nikendy saat mereka berjalan menikmati angin malam berkeliling kampung

“ Itu tak harus kau minta sayang...., selalu ada bagian untukmu dalam doaku, Nikendyku putri abie yang paling cantik”

“ Bang apa yang dilakukan Abie jika melihatku sekarang...? aku kangen banget sama Abie Bang ” Desah nafas Nikendy amat berat

“Abie akan memberimu dua jempol dan senyum bangga inilah Nikendy yang dulu kolokan dan ingusan, sekarang sudah berani ke milan sendirian..., tetap jadi dirinya,, ,dan itu yang membedakanmu dengan orang lain..., Unik nyentrik cantik, ” Kata abangnya tulus Nikendy menunduk tiba-tiba pandangannya bekabut pesta pernikahan sudah semakin dekat gedung sudah diboking untuk 3 bulan mendatang dan karena kesibukan –kesibukan itu membuat Nikendy sangat merindukan Abinya Selesai




Itu ending dari cerita bersambung Nikendy sang disainer cantik dan salalu baik.Alloh menentukan siapa jodohmu jauh sebelum kau dilahirkan

Terima kasih sudah menepi see you N wassalamuaikum



























Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Saturday, July 1, 2017

Puisi cinta dan tuhan

 cicih surya     5:12 AM     puisi cinta     6 comments   

Dalam perjalanan hidup tak selalu lurus.iman naik turun,emosipun kadang menguasai diri,suara hati membisik mengajak untuk kembali,pulang bersimpuh utuh pada sang penguasa jiwa pemilik alam semesta

Kembali

Seperti bintang -bintang tertelan kabut malam
Malang....!!!!
Layaknya deru omba ktelah pecahkan karang
Musnah....!!!
Kutatap bulan berkabut rendah
Lemah....!!!
Jendela waktu berputar terus dan putar arah
Aku kian pasrah
Dalam rapuh yang parah
Cinta dan harapan buyar tanpa tepi
Aku hanya menjerit  dalam hati
Tuhan Robbul Izzati
Peluk aku dalam damaimu
Aku lupa...
Aku ingkari kau
Dulu kemarin bahkan detik ini
Namun kau tetap tersenyum
Kau tak pernah menghukum
Mataharimu masih hangatkan 
Dingin dan sepiku
Kini di bahumu ku sandarkan semua keluh
Hadiahku adalah imanku yang rapuh
Di hadapmu aku bersimpuh
Ampuni aku dangan segala penuh
Aku tak sanggup hidup tanpa cintamu
Kutak bisa bila tak ada dirimu
Semakin hari aku akan belajar
Untuk mencintai
Apa yang kau cinta 
karena kau
Sang maha daya cinta
selamat berjuang sang pencinta sejati... tertunduk dalam rindu pasrah dalam doa  sejatimu adalah miliknya see you  silahkan lihat ruang lain juga yah


Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Newer Posts Older Posts Home

Followers

Translate

Popular Posts

  • Puisi Nasehat pernikahan dari Ayah untuk Putrinya
    Menikah adalah sesuatu yang sakral dan mengharukan bukan hanya untuk anak tapi juga untuk orang tua. Biasanya mereka menitipkan pesan yang ...
  • Pesan cinta mama
    Perintah tanpa alasan Argumen Atau sebuah penjelasan Yang dia tahu Hanya harus Tak punya frasa Tepat Agar kau percaya Cerita ind...
  • Cerbung:bismilah,Pelarian terbaik bag II
    Di cerita yang lalu kita berkenalan dengan seorang anak muda unik yang bekerja sebagai pemulung... dan sekarang kita akan simak kelanjutany...
  • Pejantan Pilihan
    Sang pejantan Sore sudah lewat senja belum datang, tapi gelap gulita mungkin akan hujan, angin dari utara bertiup amat kencang, derit ran...
  • cerbung: Perjalanan cinta Hijabers Nikendy V
    Memiliki aku itu mudah, yang sulit adalah mendapatkan hatiku,,,, masuk kedalam yukk cus ah...! Akhir sebuah pencarian Angin pagi yang me...
  • Cerita Manis sahabat
    Dear Mbak Devi Mbak Devi 10 tahun kita ga ketemu, Entah dimana keberadaanmu saat ini, di Jakarta atau pulang ke Padang. Kabar yang ku...
  • Cerita Tragis Perempuan
    Dia tak tampan Bukan hartawan Dia hanya sopan Dan itu yang istimewa Aku tertawan oleh senyuman Tersesat tak bisa pulang Rahasia Bint...
  • Puisi romantis kasih tak sampai
    Kekasihku yang indah yang diam di ruang sunyi sendiri...begumul dengan rindu,sibuk dengan dunianya tak peduli padaku Karena aku hanya lelaki...
  • Cerita sang pejantan
    Singa adalah raja hutan yang garang dan menakutkan...tapi dia setia.memberi perlindungan yang indah nyaman untuk pasangannya...,mau buktinya...
  • Untukmu Kekasih
    Palestina tanah yang disucikan rumah para hafish dan mujahid. mereka berjuang untuk milik mereka yang dirampas .mereka berjuang tak kenal l...

Recent Posts

Categories

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Unordered List

Pages

  • Beranda

Text Widget

Blog Archive

  • ►  2019 (12)
    • ►  October (2)
    • ►  January (10)
  • ►  2018 (30)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (7)
  • ▼  2017 (68)
    • ►  December (2)
    • ►  November (5)
    • ►  October (7)
    • ►  September (3)
    • ►  August (8)
    • ▼  July (7)
      • Puisi cinta dan dunia
      • Pesan cinta mama
      • Cerita Tragis Perempuan
      • Renungan Kematian
      • Cerita Tentang Seorang Nenek
      • cerbung: Perjalanan cinta Hijabers Nikendy V
      • Puisi cinta dan tuhan
    • ►  June (7)
    • ►  May (5)
    • ►  April (8)
    • ►  March (16)

Blog Archive

  • ►  2019 (12)
    • ►  October (2)
    • ►  January (10)
  • ►  2018 (30)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (7)
  • ▼  2017 (68)
    • ►  December (2)
    • ►  November (5)
    • ►  October (7)
    • ►  September (3)
    • ►  August (8)
    • ▼  July (7)
      • Puisi cinta dan dunia
      • Pesan cinta mama
      • Cerita Tragis Perempuan
      • Renungan Kematian
      • Cerita Tentang Seorang Nenek
      • cerbung: Perjalanan cinta Hijabers Nikendy V
      • Puisi cinta dan tuhan
    • ►  June (7)
    • ►  May (5)
    • ►  April (8)
    • ►  March (16)
Powered by Blogger.

Find Us On Facebook

Labels

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Flickr Images

Labels

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Download

Sample Text

Copyright © Rumah Kata | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates