Aku bukan cendrawasih Aku adalah merak betina yang mempesona tanpa harus tebar pesona, karena yang tebar pesona itu merak jantan yang senang memamerkan bulu eloknya untuk menarik perhatian sang betina, siapa sih yang bilang begitu....? Entahlah... lengkapnya masuk kedalam yuk...
Senyum mengembang di ujung lorong, matanya berbinar dan mengerling agak nakal
“pagi..., siap jadi pemimpin Apel hari ini...? sapanya sembari menatap syafira. Yang rapi dengan wearpack yang tidak begitu dia suka. Kayak karyawan pabrik aza, begitu rungutnya Dia lebih suka memakai pakaian olahraga di hari sabtu, atau batik di hari kamis, selebihnya wearpack... merusak stylenya saja.
“memangnya bisa kalo di ganti...?, Kata gadis itu sambil mengibaskan rambutnya, ” yang sudah jadi tanggung jawab ya harus di jalani” Lanjutnya.Sok bijak
“ Yang jadi pembina pak Hadi hari ini...? ” Ungkap pria tegap di sampingnya.
“ Iya,,, lama dong apel paginya...? Ungkap Syafira sambil menerawang Nafasnya terdengar begitu berat
“ Masih takut harus berdiri lama...?"
“ Ya gitu deh..., Pemimpin Apel jatuh tersungkur khan ga lucu..., Sambil tersenyum memamerkan giginya yang berjajar rapi. ” Tapi tenang saja ga bakal lebih dari 20’ kho...” Lanjutnya optimis. Sejurus kemudian keningnya agak berkerut seperti sedang berfikir lalu Dia mengedarkan pandangan kesekelilingnya, ada yang di carinya tapi entah apa.
“ Nyari apa...? ” Tanya azka teman jalan Syafira
“ Dari tadi ada yang menderit mulu, kayak tikus tapi bukan tikus...? ”
“ Oh itu sepertinya proteseku sudah minta di ganti..., talinya sudah longgar, jadi kadang ujung atasnya melukai selangkangan Ku, Dia juga sering jatuh kalo pas aku simpen jadi retak tak pas lagi dengan kakiku. Padahal ini masih baru belum sampe 3 tahun” Jelas Azka diakhiri nafas panjang, mereka lalu berhenti dan duduk di pembatas teras dengan halaman, yang memang dibuat sangat nyaman untuk duduk. ”mangkanya minggu depan pas libur panjang, Aku pulang dulu ke bangil. Memesan kaki baru...., Ikut? ” Katanya diakhiri pertanyaan untuk Syafira matanya menatap lekat wajah ‘si Barbie’ yang kuning langsat.Gadis itu hanya menggeleng pelan
“ Kenapa...? ” Kejar Azka penasaran Syafira Cuma tersenyum
“ Masih takut juga ketemu mertua...? ”Celoknya serius
“ Kenapa sih harus ke Bangil...? di Jakarta aza kenapa...,khan lebih dekat... nanti aku anter”Syafira mencoba menawarkan opsi solusi
“ Di...h yang ga mau ditinggal...!!!” Ledek si lelaki senang, Dia suka melihat wajah Syafira yang pink saat merasa malu
“ Mau pulang-pulang aza sana...” Rungut gadisnya sok gambek
“ Aku harus pulang..., mengukur protesenya itu di surya tama di Bangil karena Aku terdaftar di dinsos sana, jadi saat Aku memerlukan alat bantu Aku punya subsidi 50%,lumayan
“ Emang berapa sih harganya tergiur banget sama diskon, biasanya juga ga terlalu mikir kalo harus bayar penuh...?” Ungkap Syafira heran. Sebab Azka bukan banci pengejar diskon,kalo lagi butuh atau lagi mau ada barangnya, ga usah nunggu diskon. Menurutnya barang yang didiskon itu barang yang sudah dipegangin banyak orang jadi dia ga suka, Dia sering berseloroh barang yang ku beli aza, harus gress, Apalagi perempuan Aku ga suka perempuan yang mau di pegang sembarang tangan, Air mineral saja... mencantumkan intruksi di labelnya” jangan di terima jika label rusak..., perempuan yang tak bisa menjaga dirinya bagaimana Dia bisa menjaga kehormatan keluarganya kelak.Tapi sekarang Dia bicara soal subsidi, ya menurut Syafira 11, 12 dengan diskon
“ Kamu bicara harga... serius mau tahu? ” Tanya Azka menyelidik tatapannya lekat pada mata bulat besar milik Syafira, gadis itu mengangguk
“Protese Atas lutut sepertiku kalo beli sendiri itu kisaran 9 juta. Kalo Aku beli di jakarta uang segitu harus keluar dari kantongku, kalo aku ke bangil. 5 juta sampe sini lagi. Hematnya 4 juta itu bukan uang yang sedikit khan, kalo yang di bawah lutut seperti ipal itu kisaran 7 juta kalo beli sendiri. Itu yang biasa aza bukan yang kualitas premium. Kamu pernah menyarankan aku untuk pakai protese seperti milik indra yang kata kamu lebih modis menyerupai kaki yang asli Aku bilang itu bukan kelasku. Kalo Aku mau yang kayak begitu Aku harus menyiapkan uang kisaran 30 juta
" Semahal itu...? ” Syafira terperangah. Jujur Dia syok, Dia menatap kakinya sendiri yang kanan lebih kecil dari yang kiri, Dia mengeluh merasa tuhan tak adil memberinya kaki yang folio.
Ya memang biarpun dia dinyatakan Folio sejak umurnya 4 tahun, dia tidak tahu tentang dunia difable,. protese... ortose... Elbow, tak ada yang dia mengerti dia malah menjerit histeris saat di lemarinya ada tangan palsu alias ortose, teman sekamarnya menertawakan saat itu, sementara fikirannya sudah jalan sendiri mungkin Dia sudah salah tempat mungkin Asrama megah ini tempat pembunuhan berantai.itu wajar karena dia tidak sekolah di sekolah luar biasa,seperti anak lain dia mengenyang pendidikan di sekolah umum
“ Itu kuat berapa lama..., ortosenya kalo di gunakan secara normal? ” Selidik Syafira tertarik tahu lebih jauh
“ Punyaku tahun ke empat sudah pasti harus ganti. Kalo dengan harga yang sekarang berarti 1 tahun Aku harus menyisihkan uang minimal satu juta untuk alokasi ortose,
“ Kalo saja kereta tidak melindas kakiku, Aku tidak sedang di sini tidak bertemu barbie cantik yang jalannya miring –miring sepertimu
“ Iyya kamu lagi di hutan papua jadi prajurit TNI yang jagain perbatasan ”
“ Bertemunya dengan burung cendrawasih sama cantiknya..., dengan kamu...”
“ Aku bukan cendrawasih aku merak betina, yang mempesona tanpa harus tebar pesona, buktinya merak jantan ikut mulu... Kamu khan lelaki yang merasa paling ganteng.Itu apa bedanya dengan merak jantan yang senang memamerkan keelokan bulunya untuk menarik perhatian betina ” Ungkap Syafira sebelum mereka melanjutkan perjalanan.jam 07.00 waktunya sarapan pagi.setangah jam kemudian Apel pagi kelas di mulai jam 08.00
Azka lelaki tinggi besar yang sejak awal bercita-cita untuk Jadi Anggota ABRI, namun kecelakaam yang dialaminya karena menerobos perlintasan kereta tanpa palang pintu membuat kakinya harus diamputasi sebatas paha. jadilah Dia harus menggunakan protese alias kaki palsu.memang pake tongkatpun bisa tapi dia merasa sangat berbeda. Dan itu membuatnya kurang percaya diri, mangkanya dia memilih kesakitan karena memaksa menggunakan kaki yang rusak sebab sudah tak nyaman di pakai.
Mangkanya dia yang uring –uringan kalo ada orang yang melakukan operasi plastik, atau mendengar seorang perempuan yang mengeluhkan pahanya yang besar, betis besar atau pipi yang cubby, ”itu di kasih gratis dengan bentuk yang paling baik, coba fikir harga satu kaki palsu kualitas biasa 9 juta,yang premium 30 juta dengan kemampuan dan kenyamanan yang sangat jauh kalo di bandingkan kaki pemberian tuhan sekalipun kaki yang dianggap buruk pemiliknya karena berpaha besar, tapi itu gratis tidak dipajaki setiap tahun, tak harus diganti seumur hidup lalu pantaskah mengeluh. Nikmat yang mana dari tuhanmu yang kau dustakan
Azka adalah cahaya yang membuatnya menunduk bersyukur berterima kasih untuk wajah cantik.Dan kaki yang cantik.Sebelah kanan lebih kecil itu membuatnya lebih selektif memilih sepatu
Dear cantik selesai... wassalam...
Pajak sepasang kaki
Senyum mengembang di ujung lorong, matanya berbinar dan mengerling agak nakal
“pagi..., siap jadi pemimpin Apel hari ini...? sapanya sembari menatap syafira. Yang rapi dengan wearpack yang tidak begitu dia suka. Kayak karyawan pabrik aza, begitu rungutnya Dia lebih suka memakai pakaian olahraga di hari sabtu, atau batik di hari kamis, selebihnya wearpack... merusak stylenya saja.
“memangnya bisa kalo di ganti...?, Kata gadis itu sambil mengibaskan rambutnya, ” yang sudah jadi tanggung jawab ya harus di jalani” Lanjutnya.Sok bijak
“ Yang jadi pembina pak Hadi hari ini...? ” Ungkap pria tegap di sampingnya.
“ Iya,,, lama dong apel paginya...? Ungkap Syafira sambil menerawang Nafasnya terdengar begitu berat
“ Masih takut harus berdiri lama...?"
“ Ya gitu deh..., Pemimpin Apel jatuh tersungkur khan ga lucu..., Sambil tersenyum memamerkan giginya yang berjajar rapi. ” Tapi tenang saja ga bakal lebih dari 20’ kho...” Lanjutnya optimis. Sejurus kemudian keningnya agak berkerut seperti sedang berfikir lalu Dia mengedarkan pandangan kesekelilingnya, ada yang di carinya tapi entah apa.
“ Nyari apa...? ” Tanya azka teman jalan Syafira
“ Dari tadi ada yang menderit mulu, kayak tikus tapi bukan tikus...? ”
“ Oh itu sepertinya proteseku sudah minta di ganti..., talinya sudah longgar, jadi kadang ujung atasnya melukai selangkangan Ku, Dia juga sering jatuh kalo pas aku simpen jadi retak tak pas lagi dengan kakiku. Padahal ini masih baru belum sampe 3 tahun” Jelas Azka diakhiri nafas panjang, mereka lalu berhenti dan duduk di pembatas teras dengan halaman, yang memang dibuat sangat nyaman untuk duduk. ”mangkanya minggu depan pas libur panjang, Aku pulang dulu ke bangil. Memesan kaki baru...., Ikut? ” Katanya diakhiri pertanyaan untuk Syafira matanya menatap lekat wajah ‘si Barbie’ yang kuning langsat.Gadis itu hanya menggeleng pelan
“ Kenapa...? ” Kejar Azka penasaran Syafira Cuma tersenyum
“ Masih takut juga ketemu mertua...? ”Celoknya serius
“ Kenapa sih harus ke Bangil...? di Jakarta aza kenapa...,khan lebih dekat... nanti aku anter”Syafira mencoba menawarkan opsi solusi
“ Di...h yang ga mau ditinggal...!!!” Ledek si lelaki senang, Dia suka melihat wajah Syafira yang pink saat merasa malu
“ Mau pulang-pulang aza sana...” Rungut gadisnya sok gambek
“ Aku harus pulang..., mengukur protesenya itu di surya tama di Bangil karena Aku terdaftar di dinsos sana, jadi saat Aku memerlukan alat bantu Aku punya subsidi 50%,lumayan
“ Emang berapa sih harganya tergiur banget sama diskon, biasanya juga ga terlalu mikir kalo harus bayar penuh...?” Ungkap Syafira heran. Sebab Azka bukan banci pengejar diskon,kalo lagi butuh atau lagi mau ada barangnya, ga usah nunggu diskon. Menurutnya barang yang didiskon itu barang yang sudah dipegangin banyak orang jadi dia ga suka, Dia sering berseloroh barang yang ku beli aza, harus gress, Apalagi perempuan Aku ga suka perempuan yang mau di pegang sembarang tangan, Air mineral saja... mencantumkan intruksi di labelnya” jangan di terima jika label rusak..., perempuan yang tak bisa menjaga dirinya bagaimana Dia bisa menjaga kehormatan keluarganya kelak.Tapi sekarang Dia bicara soal subsidi, ya menurut Syafira 11, 12 dengan diskon
“ Kamu bicara harga... serius mau tahu? ” Tanya Azka menyelidik tatapannya lekat pada mata bulat besar milik Syafira, gadis itu mengangguk
“Protese Atas lutut sepertiku kalo beli sendiri itu kisaran 9 juta. Kalo Aku beli di jakarta uang segitu harus keluar dari kantongku, kalo aku ke bangil. 5 juta sampe sini lagi. Hematnya 4 juta itu bukan uang yang sedikit khan, kalo yang di bawah lutut seperti ipal itu kisaran 7 juta kalo beli sendiri. Itu yang biasa aza bukan yang kualitas premium. Kamu pernah menyarankan aku untuk pakai protese seperti milik indra yang kata kamu lebih modis menyerupai kaki yang asli Aku bilang itu bukan kelasku. Kalo Aku mau yang kayak begitu Aku harus menyiapkan uang kisaran 30 juta
" Semahal itu...? ” Syafira terperangah. Jujur Dia syok, Dia menatap kakinya sendiri yang kanan lebih kecil dari yang kiri, Dia mengeluh merasa tuhan tak adil memberinya kaki yang folio.
Ya memang biarpun dia dinyatakan Folio sejak umurnya 4 tahun, dia tidak tahu tentang dunia difable,. protese... ortose... Elbow, tak ada yang dia mengerti dia malah menjerit histeris saat di lemarinya ada tangan palsu alias ortose, teman sekamarnya menertawakan saat itu, sementara fikirannya sudah jalan sendiri mungkin Dia sudah salah tempat mungkin Asrama megah ini tempat pembunuhan berantai.itu wajar karena dia tidak sekolah di sekolah luar biasa,seperti anak lain dia mengenyang pendidikan di sekolah umum
“ Itu kuat berapa lama..., ortosenya kalo di gunakan secara normal? ” Selidik Syafira tertarik tahu lebih jauh
“ Punyaku tahun ke empat sudah pasti harus ganti. Kalo dengan harga yang sekarang berarti 1 tahun Aku harus menyisihkan uang minimal satu juta untuk alokasi ortose,
“ Kalo saja kereta tidak melindas kakiku, Aku tidak sedang di sini tidak bertemu barbie cantik yang jalannya miring –miring sepertimu
“ Iyya kamu lagi di hutan papua jadi prajurit TNI yang jagain perbatasan ”
“ Bertemunya dengan burung cendrawasih sama cantiknya..., dengan kamu...”
“ Aku bukan cendrawasih aku merak betina, yang mempesona tanpa harus tebar pesona, buktinya merak jantan ikut mulu... Kamu khan lelaki yang merasa paling ganteng.Itu apa bedanya dengan merak jantan yang senang memamerkan keelokan bulunya untuk menarik perhatian betina ” Ungkap Syafira sebelum mereka melanjutkan perjalanan.jam 07.00 waktunya sarapan pagi.setangah jam kemudian Apel pagi kelas di mulai jam 08.00
Azka lelaki tinggi besar yang sejak awal bercita-cita untuk Jadi Anggota ABRI, namun kecelakaam yang dialaminya karena menerobos perlintasan kereta tanpa palang pintu membuat kakinya harus diamputasi sebatas paha. jadilah Dia harus menggunakan protese alias kaki palsu.memang pake tongkatpun bisa tapi dia merasa sangat berbeda. Dan itu membuatnya kurang percaya diri, mangkanya dia memilih kesakitan karena memaksa menggunakan kaki yang rusak sebab sudah tak nyaman di pakai.
Mangkanya dia yang uring –uringan kalo ada orang yang melakukan operasi plastik, atau mendengar seorang perempuan yang mengeluhkan pahanya yang besar, betis besar atau pipi yang cubby, ”itu di kasih gratis dengan bentuk yang paling baik, coba fikir harga satu kaki palsu kualitas biasa 9 juta,yang premium 30 juta dengan kemampuan dan kenyamanan yang sangat jauh kalo di bandingkan kaki pemberian tuhan sekalipun kaki yang dianggap buruk pemiliknya karena berpaha besar, tapi itu gratis tidak dipajaki setiap tahun, tak harus diganti seumur hidup lalu pantaskah mengeluh. Nikmat yang mana dari tuhanmu yang kau dustakan
Azka adalah cahaya yang membuatnya menunduk bersyukur berterima kasih untuk wajah cantik.Dan kaki yang cantik.Sebelah kanan lebih kecil itu membuatnya lebih selektif memilih sepatu
Dear cantik selesai... wassalam...
0 komentar:
Post a Comment
Komentarmu adalah cermin kepribadianmu.terima kasih sudah mengunjungi blog saya