Dear Mbak Devi
Mbak Devi 10 tahun kita ga ketemu, Entah dimana keberadaanmu saat ini, di Jakarta atau pulang ke Padang. Kabar yang kudengar terakhir kali kamu tinggal di cipayung itu 5 tahun yang lalu, dan Aku belum punya keberanian untuk mengungkapkan ini padamu.
Mbak..., masih ingatkah kau padaku?, kuharap masih, meskipun aku harus sadar mungkin Kau mengingatku sebagai mimpi buruk untukmu. Mimpi buruk yang begitu panjang. Setahun, bukan waktu yang sebentar Aku menyayat luka demi luka dihatimu, Aku membuatmu meneteskan segelas airmata setiap hari.
Oh... Ampuni aku Mbak Devi..., Aku sudah mencarimu, bertanya kesemua orang yang mungkin mengenalmu, kontakmu Akunmu. Semua tak ada, kau bagai menghilang di telan bumi. Dan Aku disini hidup dikejar perasaan bersalah padamu Mbak....
Umurku saat itu baru 18 tahun, cinta Aku tak tahu apa artinya, cemburu Aku juga tak faham bagaimana rasanya, Aku hanya tahu serunya berteman, bersahabat dan betapa menyenangkannya bermain dengan moodmu yang mudah berubah, Aku tahu apa yang mengendalikan moodmu Mbak, cowok pendek gendut dengan senyum yang selalu menghias bibirnya si peramah dan penyayang, dan punya hobi sama denganku yaitu menjahili moodmu Mbak...., Yatspri
Kamu tahu Mbak sekarang kalo aku ingat episode hidupku yang itu.Aku menangis sambil tertawa ,menangis jika aku membayangkan pahitnya luka menyayat yang ku buat di dasar perasaanmu, tersenyum karena setelah Ku jahili Aku juga yang akan berhasil membuat wajahmu merona lagi...,
Mbak..., ada satu yang paling ku ingat,Pagi itu aku duduk di tangga bersama Yats sipendek gendut itu, Novi juga bersama kami. Dia menasehatiku kalo aku harus bisa seperti ikan yang hidup di laut, dia tak ikut asin meskipun air tempat Dia hidup itu asin, yang tak takut mengarungi luasnya laut meskipun dia hanya berenang dengan siripnya yang kecil, Obrolan serius tapi santai jadi adengan film romantis begitu sudut mataku menangkap kehadiranmu di Tangga dengan langkah santai dan wajah yang berbinar sepertinya itu adalah pagi yang cerah untukmu, yah namanya juga mau ketemu pujaan hati,
“ Iya sayang..., pokoknya aku akan selalu ingat pesan –pesan cinta darimu..., ” Ucapku manja sebari menggenggam jemari Yats
“ Terima kasih sayang... Jadilah lentera untuk siapapun, buatlah setiap orang nyaman berada di sisimu, Jadilah gadis kecilku yang baik agar suatu saat kamu layak di cari seorang pria yang baik” balasnya sembari menatap lurus ke arah mataku sangat lembut. Kamu melintas begitu saja Mbak dengan wajah mendung dan langkah-langkah panjang yang sangat cepat, sejurus kemudian kami berdua tertawa keras hiburan pagi ini sangat menyenangkan, sementara Novi ngamuk-ngamuk dia menyalahkanku karena memancing ide jahil brother’s, sementara si endut Cuma nyengir mungkin dia sudah tahu kalo ini salah, tapi parahnya dia melanjutkan kesalahan itu dan menikmatinya, sementara Aku segera angkat kaki malas dengerin Novi yang terus ngoceh melakukan ceramah panjang yang lebih panjang dari khotbah jumat
3 hari Kamu tertidur,Mbak tanpa makan, minum, dan mandi, Novi mendatangi kamarku meminta pertanggung jawaban.tak ada yang bisa membagunkanmu pembinapun menyerah. Aku memutar otak, Aku ingat sebuah pepatah lama, bahwa obat sebuah penyakit mungkin tak jauh dari penyakit itu sendiri
Aku mendatangi kamarmu,menengok menyentuh keningmu,membagunkanmu dengan lembut, Aku harap tak ada sesuatu yang buruk denganmu,
“Loh kho mbak belum siap-siap katanya sore ini mau jalan sama Yats...,”Kataku heran dan amat serius,mendengar nama yang kusebut Kamu menatapku,
“Aku tidak ada janji dengan Dia...” katamu sambil memicingkan mata berusaha mengingat, ya jelas kamu ga bakal ingat orang itu bagian dari sekenarioku untuk membagunkanmu Mbak,
“Ya gimana Mbak inget sesuatu,Mbak amnesia,yang Mbak tahu Cuma kasur dan tidur. 3 hari ini” Lanjutku terdengar asal,tapi kamu tersenyum
“ Aku lapar..., ”Keluhmu manja Aku tersenyum senang stategiku berhasil. Aku sodorkan nasi yang diambil Novi untukmu pas makan siang. Kamu mulai makan sementara aku mulai memikirkan cara untuk membuat Kak yats mau keluar sekedar jalan denganmu, setelah perutmu terisi Kamu mulai mandi dengan wajah berseri-seri.
Aku akui Kamu itu baik Mbak, setiap kali belanja Kamu pasti memberiku oleh –oleh, kalo Aku membutuhkan sesuatu Kamu adalah orang pertama yang menyiapkan tangan untuk menolongku. Lantas kenapa aku menjahilimu, Aku ingin Kamu bangkit dan kuat Mbak, mungkin caraku salah, tapi Tuhan yang tahu, Aku melakukannya karena Aku sayang padamu, maka itu Aku melakukannya padamu Ku acak-acak moodmu, Ku bangunkan lagi , setahun Aku pun lelah, karena sampai saat aku harus meninggalkanmu, Kamu masih tetap saja begitu, mungkin benar apa yang dikatakan orang bijak, kalo tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum itu sendiri tidak mau merubahnya.
Tapi sekarang setelah 10 tahun berlalu, Aku merasa Aku berhutang maaf padamu. Terlepas dari salah atau benar tujuanku. Tapi cara yang kutempuh menyakitimu, dan sebait doa yang ku ucap dalam sujud panjangku, semoga tuhan memberiku kesempatan untuk bersua denganmu dan mengucap kata maaf itu, sekalipun hanya dalam mimpi kau memaafkan ku mungkin itu cukup bagiku....
dari yang selalu merindukanmu
Charisa
Selesai
terima kasih telah meluangkan waktu mampir kerumahku selamat melanjutkan perjalanan semoga selalu dalam lindungan yang maha kuasa,Assalammualaikum teman
asyik bacanya kak. mengalir. pengen bisa kyak gini..
ReplyDeleteResepnya gampang kho teruslah nenulis...
Deletebookmars dulu ah, saya juga pengen jadi penulis
ReplyDeleteboleh...boleh ...silahkan simpen di lemarinya
ReplyDeleteLanjutin nulisnya, siapa tau bakal jadi novelis...
ReplyDeleteterima kasih untuk doa dan semangatnya
Deleteenak dibaca..mengalir...kalau terus diasah teknik menulisnya, ditambah alur alur yang sulit diterka pembaca...akan tambah keren....
ReplyDeletesemoga sukses jadi penulis...
saya masih terus belajar bang Rahmat munawar
DeleteCeritanya bagus, penggunaan katanya mudah dipahami
ReplyDeleteyes... bahagianya aku...
Deletewah bagus banget gan. izin bookmark
ReplyDeletesilahkan dengan senang hati
Deletebaguuussssss,,, minta kritik saran dong kaak
ReplyDeletebiar bagus kek gini
aku belum layak mengeritik karena aku juga masih belajar sayang
Delete