Sang pejantan
Sore sudah lewat senja belum datang, tapi gelap gulita mungkin akan hujan, angin dari utara bertiup amat kencang, derit ranting kecil mencoba bertahan dari Hempasan badai, Oh ya Tuhan yang maha Rahman kiranya sudi menunda waktu hujan sebentar saja, desah sang betina sambil keluar dari sarang, gelisah membuatnya tak mampu hanya berdiam diri saja.
Dia terbang mengitari sarang kemudian menjauh beberapa ratus meter saja, awan kembali menyebar, dia tenang. Tuhan memang penyayang telah mendengar jerit hambanya yang berdoa, tapi baru Dia ber nafas lega cahaya petir membelah langit, disusul gelegarnya yang memekakan telinga.
Betina memasuki sarangnya, tapi dia tak mampu diam, dia memeriksa kembali persedian nektar, membersihkan sarang dan melakukan apa saja untuk menenangkan dirinya pejantan belum kembali kesarang, Mungkinkah ia terjebak badai, angin utara yang begitu kencang mungkinkah pejantanya terhalang hujan salju.
Sementara di tempat yang berbeda, di sebuah taman bunga
Lebah jantan sibuk menghisap madu dari bunga-bunga yang sedang merekah, hinggap di mahhotanya yang beraneka warna. Kaki-kakinya membawa benang sari, untuk diletakkan di kepala putik, dengan begitu mungkin akan ada buah beberapa bulan mendatang, tak cukup sampai disana Dia memeriksa kantong madunya, belum penuh baru lewat setengahnya. Arah terbangnya mulai kacau waktunya pulang, tapi Nektar belum penuh Dia dapatkan, akan cukupkah betinanya makan sementara larva memerlukan madu juga. Sang jantan menatap langit berbicara dengannya barang sesaat, semangatnya terlecut teringat janji tadi pagi, Dia akan pulang dengan kantong penuh madu dan Nektar, menukik dia berpacu dengan waktu. kantongnya harus terisi dan pulang sebelum gelap.
Kantongnya penuh sekarang, dengan kecepatan maksimal Dia terbang, tapi apa daya badai salju menghalangnya,Dia berusaha terbang tapi sayapnya kedinginan melemah jika dipaksa mungkin akan patah. Akhirnya dia berteduh di ranting pohon daunnya yang rimbun melindunginya dari butiran es itu.menunduk sedih Dia menanti kiranya tuhan berbaik hati, menghentikan badai semenit saja, itu cukup untuk mengantarnya sampai kesarang. Sang penyayang kini berkenan langit tetap gelap tapi saljunya seolah di tangguhkan, lebah jantan mengeluarkan jurus andalan terbang melebihi kecepatan angin yang membawanya, rupanya yang maha pengasih menolongnya lagi, angin bertiup selaras dengan arah terbangnya,hingga dia hanya tinggal menggerakan sayap mengikutinya.
Disarang betina yang gusar tersenyum senang melihat sang jantan pulang dengan kantong penuh makanan ini cukup untuk 3 hari kedepan sebab hari ini Dia sudah siapkan Nektar simpanan untuk makan malam. Biarlah yang sekarang disimpan untuk cadangan.
Lebah jantan kecil menghampiri menceritakan kegelisahan induknya, Sang betina yang malu terbang mengitari mereka, bercanda dengan jantannya yang bahagia mendapat sambutan penuh cinta, Dia lupa dengan badai yang hampir saja mematahkan sayapnya membekukan darahnya. Lebah jantan kecil hinggap di kepala Ayahnya, bercerita bahwa dia sudah sanggup menjadi penjaga sarang mereka.
Sarang hangat, selalu bersih dan makanan yang tersimpan cukup untuk 3sampai 4hari kedepan melegakan Lebah jantan yang sibuk menggerakan kaki-kakinya yang lelah, entah berapa ratus bunga yang Dia singgahi hari ini, puluhan ribu kilo meter jarak yang di tempuhnya. Lebah jantan kecil yang terbang riang kesana kemari sambil menunggunya bercerita tentang pengalaman hari ini.
Menjadi saksi keindahan alam melewati padang rumput gunung bukit dan ngarai. Kadang dia juga melintasi birunya laut, samudra dengan ombak yang ganas.itu adalah cerita yang mungkin hanya berupa pengulangan, tapi selalu membuat putranya riang dan setidaknya punya bayangan tentang kehidupan yang kelak harus dilaluinya
“ Ayah tadi hampir pulang terlambat, karena Ayah terlalu senang membantu bunga-bunga melakukan penyerbukan, Lantas Ayah terbang dengan kecepatan penuh, tapi kesabaran Ayah diuji Ayah terhalang badai salju, Anakku,bersyukurlah karena kita masih diberi kesempatan berkumpul malam ini” Ujar lebah jantan mengawali ceritanya, anaknya mendengar dan takjub, sementara betinanya menatap mata sang jantan dengan sedih
“ Lalu bagaimana Ayah bisa pulang jauh lebih cepat dari perkiraan, sebab kata Ibu di utara sedang ada badai salju?” Tanya sang anak sambil mengisap royal jelly yang tersaji
“ Tuhan yang maha penyayang membantu Ayah, tiupan angin searah dengan arah pulang Ayah maka bisa pulang lebih cepat dari perkiraan Itulah Alloh dan Ilmunya jika berkehendak tak ada yang dapat menduga bagaimana caranya” Ujar lebah jantan sambil menatap mata anaknya. Pejantan kecil menganguk mengerti. ”Benarkah kau sanggup menjaga sarang, Nak?” Pertanyaan yang membuat lebah kecil bersemangat
“Iyya benar Ayah, seharian aku menjaga sarang, bersama dengan teman –teman koloni kita, aku bersiaga bekerja sama” Kata yang kecil Ingin dipuji
“Bagus..., Terus belajar jadilah penjaga yang hebat, petarung tangguh jadilah pejantan pilihan, penerbang dengan kecepatan sempurna, bukan untuk mengalahkan yang lain melainkan Untuk bertahan dari kerasnya alam. Mungkin diperjalanan kau akan terhalang badai, bertemu dengan lebah liar yang garang, berhati-hatilah dengan bunga beracun. Mungkin keindahannya membuatmu celaka, Aromanya merusak radarmu hingga lupa arah pulang, Tetaplah tenang badai itu menakutkan tapi ketenangan menaklukannya, tidurlah Anakku besok kau masih harus belajar tentang kehidupan...? ” Ucap sang pejantan mengakhiri ceritanya, pejantan kecil berbaring di sisi Ayahnya tertidur dalam mimpi indah saat dia memenuhi semua harapan Ayahnya.
Selamat tidur alam raya, kau hanya harus tahu cerita Awalku,indahnya ceritaku saat berada di puncak, sulitnya,pahit ketir perjalanan yang ku lewati biarlah aku sendiri yang menelannya Selesai
Belajarlah dari lebah mencari makan di taman bunga, dia penerbang yang luar biasa, membangun sarang begitu indah, petarung tangguh jika haknya dicuri, madu yang dihasilkanya adalah obat luar biasa
Bagus sekali ceritanya ditunggu kelanjutannya
ReplyDeleteiyya... sering main aza Ahmad
Deletesemua memang butuh proses, next nya ditunggu
ReplyDeletebukan hanya sukses yang akan jadi sejarah tapi proses itupun penting
Deletebisa jadi bahan bercerita nih gan...tetap berkarya gan.
ReplyDeleteiya ini memang ide awalnya cerita untuk anak
Deletebagus sekali ceritanya gan. luar biasa
ReplyDeletesemoga bisa membuat semangat pembaca jadi luar biasa
DeleteCerita nya seru gan buat dibaca hiburan bangen gan semoga suatu saat agan bisa jadi novelis seperti saya. Selamat berjuang gan dan jangan berhenti untuk berkarya.
ReplyDeleteterima kasih untuk doa dan semangatnya
Deleteaaa Suka bangett smaa ceritanya, menginspirasi
ReplyDeletealhamdulilah terima mbak wilda
Deletekerennn....menginspirasi...ditunggu kelanjutannya
ReplyDeleteok sering main kesini yah
Deletewah, bagus nih ceritany recommend, ditunggu kisah berikutnya
ReplyDeleteok main main kesini kalo ada waktu yah
Deletedari cerita ini makin macho trus jadi pejantan keren
ReplyDeletetadinya mau jadi pejantan tangguh tapi itu udah jadi judul lagu hehehe
DeleteSaya suka sama artikelnya, dicerita banyak menggunakan kata kata yang tidak biasa saya dengar... Tapi, saya sedikit mengerti apa maksud cerita ini. Btw, templatenya bagus.
ReplyDeleteKeren ceritanya, tapi kalau boleh kasih sarang penulisan tanda bacanya diperbaiki. Misalnya dari "koma" dikasih spasi.
ReplyDeleteok bang saya masih terus belajar sambil berjalan
Delete