Aku titipkan padamu
Tanah yang ku jaga
Dengan darah dan air mata
Aku titipkan padamu
Hutan yang kurebut
Dengan nyawaku
Aku menerjang peluru
Kepalaku terlepas
Darah memancar
Demi dia
Tanah yang kutukar
Nyawaku tergadai
Ragaku dibuang
Bahkan bangsa yang bela
Menghardik...
memekik menjerit
menyebutku penghianat
Aku ikhlas
Tapi kini...
Di tanah yang kutaburi darah dan airmata
Aku melihat si tamak
Tikus berdasi sibuk sekali
Matanya binal
Mencari...
Apalagi yang ku curi
Aku telah tinggalkan masa mudaku
Hangatnya berpeluk rindu
Aku tanggalkan ego diri
Untuk Ibu pertiwi
Ku titip padamu
Jagalah untukku
Berikan cucuku
Tanahku
Tak malukah kita menghianati kepercayaan yang diberikan mereka menitipi bukan untuk dicuri, tapi di pelihara sampai anak cucunya kelak dewasa..., Jadilah pemberi anak negeri bukan pencuri
Keren puisinya.
ReplyDeleteterima kasih teman
Delete