Rumah Kata

tempatnya cerita indah dan puisi romantis

  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Downloads
    • Dvd
    • Games
    • Software
      • Office
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Uncategorized

Tuesday, January 8, 2019

Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar Bagian I

 cicih surya     12:46 PM     Novelet     No comments   



 Purnama Terbaik


Aku tak diajari untuk membenci.

Layaknya lembayung senja

Tak marah digantikan malam

Seperti laut yang tenang menjadi muara segala nista dan cahaya

Beri aku luka untuk berkaca

Sahaya sang mahadaya

Pemilik semesta

Bisakah hamba

Wahai Raja?
               

 Dunia adalah tempat gelap dan terang, siang dan malam menjadi gambar. Mampukah membaca makhluk tuhan berakal? Jika tidak, belajarlah untuk mencerna, agar tak hanya bisa mencela tapi mampu menjadi cahaya. Jika itu kau tak mampu diam adalah permata.
                Malam ini semilir angin terasa sunyi seperti langkah gontai tanpa tenaga, Kinar gadis itu biasa disapa, rambutnya hitam berobak sebatas bahu biasanya dikuncir kuda tapi malam ini di biarkan tergerai beitu saja.
Dilemparnya kerikil ketengah laut yang tenang tanpa ombak. Purnama diatasnya diam saja enggan menjadi teman bicara. Sudut mata mulai alirkan anak sungai perih rasanya.
“Apa dosaku? Apakah bisa seorang anak memilih siapa yang menjadi orang tuanya” desisnya diantara perih yang menghujam jantungnya. Tangisnya membahana memecah kesunyian laut yang seolah mati suri, purnama semakin terang laut tenang kepedihan menghujam hingga kakinya terasa lemah tak kuat menahan beban berat badannya.
Menjerit –jerit menghujat siapa saja yang menyakiti. Arda, tante Miranda, Ibu, juga Sophia. Puas rasanya meskipun mereka tidak mendengarnya, tapi beban berat di dada rasanya sirna, dihapusnya air mata dengan punggung tangan, menarik nafas perlahan mengambil kembali ketenangan.
Melirik handfhone melihat jam, 22.57 angka yang ditunjukan gaway nya, menggela napas sejenak lalu berjalan cepat menuju parkiran. Motor meticnya setia menanti. Wajah ibu terus membayang membuat Kinar menjalankan motor seperti kesurupan.
Ibu menanti di teras rumah menanti putrinya dengan gelisah, pesannya dari tadi tak dibalas. Niat nelp pulsanya sekarat akhirnya perempuan paruh baya dengan daster hijau bermotif bunga itu hanya mengumpat.
Vario hitam metalik berhenti tepat di depannya, Kinar membuka helm dan segera mengajak ibu masuk “Harusnya ibu tidak menunggu di luar.”ujarnya iba melihat wajah ibu yang kurus dan pucat.
“Dari mana saja, ibu sudah bilang kalau terlambat pulang ,kabari.”
“Maap, Bu.  Pulsa Ki habis, Ki cuma punya quota” kilahnya  sembari menerima teh hangat yang diberikan ibunya.
“Makanlah, sayurnya sudah ibu hangatkan”
“Iya” jawab Kinar menurut, sambil berjalan menuju dapur.
Di meja tua Kinar makan ditemani ibunya. Sop sayuran tanpa danging cukup untuk mengganjal perutnya malam ini. Tak sampai sepuluh menit Kinar menghabiskan nasi di piringnya.
“Ki..., ada yang menggangumu lagi?” tanya wanita itu sambil menyentuh lembut jemari putrinya
“Dari mana Ibu tahu?”
“Aku Ibumu, Kedipan matamu bercerita semuanya padaku, Nak”
“Bu, bolehkah Ki tidak mengatakan pada Ibu?”
“Baiklah kau sudah besar ya...? mulai punya rahasia.” Balas sang ibu mencoba tersenyum meskipun hatinya gelisah melihat raut sedih sang putri.
“Peluk Ki saja” Kinar tersenyum dan mengelayut manja pada bahu kurus ibunya.
“Katanya punya pacar, tapi tidur masih harus dikelonin ibu.”Goda ibu sambil mencubit hidung mancung gadis cantiknya yang manja.
Sebelum tertidur Kinar seperti teringat sesuatu, setengah meloncat dia turun dari ranjang dan berlari mencari sesuatu di dekat rak tivi.
“Ibu lupa minum obat, minum dulu!” katanya dengan nada memaksa. Sang ibu menatapnya minta pengampunan. Kinar menggelengkan kepala.”Bu, lakukan untukku”
“Ibu bosan, Ki”
“Bu”
“Ki, malam ini saja, Ibu tidur tanpa obat” rengek ibunya manja. Kinar menggeleng lagi.
“Kuku ibu sudah berjamur, ketombe ibu besar-besar. Ibu harus disiplin minum obat.
“Ibu malas dengan mual dan muntahnya, Ibu bosan harus terus minum obat, setiap hari Ki “
“Besok Ki libur kita jalan-jalan, jadi kondisi ibu harus vit” rayu si cantik sambil tersenyum. Perempuan dengan rambut keriting dan ditumbuhi uban menyerah, diambilnya obat dari telapak tangan putrinya dan menelannya. Kinar tersenyum senang diciumnya kening Ibunya.”Hiduplah untukku ,Bu!” bisiknya sebelum kembali menyimpan gelas ke dapur. Sementara ibu menatap punggung putrinya sedih.
Meminum obat setiap hari, kondisinya tetap sakit sakitan. Terkena panas terlalu lama badannya demam,  menantang angin flu bertamu. Selalu ada saja yang membuatnya merasa tidak sehat. Sebenarnya semua sakit di badan sanggup diatanggung. Karena ada yang lebih sakit dari itu. Saat Risma harus berjuang supaya Kinar bisa diterima di sekolah, mulai dari TK sampai lulus SMU, masuk sekolah baru adalah perjuangan yang amat melelahkan, bukan karena biaya tapi karena Kinar tak memiliki Akta kelahiran. Entah nama siapa yang harus tercantum disana.
Pihak sekolah kemudian memang merahasiakan identitas Kinar sebagai anak yang terlahir tanpa terikat dengan pernikahan yang sah, tapi seperti menyimpan seonggok bangkai, bersama waktu selalu saja ada yang tahu jika Kinar tak mengetahui siapa dan seperti apa ayahnya.
Tatap mata menghina lebih menyakitkan dibanding seribu hinaan, dan tikaman jutaan pedang, Risma menangis menyesali diri setiap kali, Kinar meminta pindah sekaloh karena tak tahan dengan bullyng.
Hidup berpindah –pindah kota sudah jadi hal biasa untuk Risma dan Kinar, seorang sahabat baik meledeknya sambil bercanda
”Seperti diplomat saja setiap enam bulan harus pindah kota. Jika aku kaya akan ku buat sekolah khusus untuk Kinar. Kau Ibu yang hebat Risma.”
“ Aku hanya hidup untuk Kinar, dia tidak akan membuka mulut jika masih sanggup menghadapinya. Jadi jika dia sudah minta pindah artinya sudah sampai di level bahaya”
“Jaga dirimu, kabari aku jika kau butuh sesuatu”
“Kau akan jadi orang pertama yang tahu kabar kami”
“Kinar, Simpan ini. Kau akan membutuhkannya di tempat baru.”
“Terimakasih Tante Mira”
“ iya”
Penggalan-penggalan hidup selalu membayang saat rasa sakit mendera ,dan Risma harus terbaring seorang diri karena Kinar putrinya harus bekerja mencari nafkah untuk menyambung hidup mereka. Obatnya memang gratis, tapi beras dan lauk-pauk tetap harus di dapat dengan berjuang.
Pemimpin berganti era berubah tapi baginya tak ada yang berbeda, sama saja ,beban hidup semakin hari semakin berat, harga melambung, macet dimana-mana pekerjaan dengan upah layak sepertinya hanya mimpi indah, layaknya dongeng peri ajaib yang diceritakan pada anak sebelum tidur.
Dusta adalah sesuatu yang dianggap lumrah karena sudah terbiasa” Semoga Kinar tetap kau jaga dari para pendusta dan segala mara bahaya ya Rob. Meski aku perempuan yang berlumur dosa, Kabulkanlah doaku sebagai doa seorang ibu yang  yang kau janjikan dijawab tanpa ditangguhkan” rintih Risma lirih dalam sujud terakhir selepas senja.
Kinar adalah purnama yang menyejukan mata lelahnya, menjadi alasan mengapa dia harus tersenyum dan berjuang untuk sembuh dari sakit yang menggerogotinya.  Mengalahkan musuh terbesarnya saat ini yaitu kebosanan, kebosanan, dan kebosanan.
Berjuang melawan mual dan muntah, pusing seharian setelah meminum obat. Dokter yang merawatnya selalu berpesan disiplin jika ingin terus hidup. Kalahkan Rasa sakit agar mampu menyambut matahari esok hari. Bersambung

 Sakit apa sih Bu Risma sampe segitunya banget ? 
penasaran kan tunggu besok ya, datang lagi Kesini

Hidup tak pernah ada yang mulus sebab dunia adalah tempat manusia melalui ujian. Miliki hati yang kuat untuk melewati setiap jalan.

See you dear         

  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Email ThisBlogThis!Share to XShare to Facebook
Newer Post Older Post Home

0 komentar:

Post a Comment

Komentarmu adalah cermin kepribadianmu.terima kasih sudah mengunjungi blog saya

Followers

Translate

Popular Posts

  • Puisi Nasehat pernikahan dari Ayah untuk Putrinya
    Menikah adalah sesuatu yang sakral dan mengharukan bukan hanya untuk anak tapi juga untuk orang tua. Biasanya mereka menitipkan pesan yang ...
  • Pesan cinta mama
    Perintah tanpa alasan Argumen Atau sebuah penjelasan Yang dia tahu Hanya harus Tak punya frasa Tepat Agar kau percaya Cerita ind...
  • Cerbung:bismilah,Pelarian terbaik bag II
    Di cerita yang lalu kita berkenalan dengan seorang anak muda unik yang bekerja sebagai pemulung... dan sekarang kita akan simak kelanjutany...
  • Pejantan Pilihan
    Sang pejantan Sore sudah lewat senja belum datang, tapi gelap gulita mungkin akan hujan, angin dari utara bertiup amat kencang, derit ran...
  • cerbung: Perjalanan cinta Hijabers Nikendy V
    Memiliki aku itu mudah, yang sulit adalah mendapatkan hatiku,,,, masuk kedalam yukk cus ah...! Akhir sebuah pencarian Angin pagi yang me...
  • Cerita Manis sahabat
    Dear Mbak Devi Mbak Devi 10 tahun kita ga ketemu, Entah dimana keberadaanmu saat ini, di Jakarta atau pulang ke Padang. Kabar yang ku...
  • Cerita Tragis Perempuan
    Dia tak tampan Bukan hartawan Dia hanya sopan Dan itu yang istimewa Aku tertawan oleh senyuman Tersesat tak bisa pulang Rahasia Bint...
  • Puisi romantis kasih tak sampai
    Kekasihku yang indah yang diam di ruang sunyi sendiri...begumul dengan rindu,sibuk dengan dunianya tak peduli padaku Karena aku hanya lelaki...
  • Cerita sang pejantan
    Singa adalah raja hutan yang garang dan menakutkan...tapi dia setia.memberi perlindungan yang indah nyaman untuk pasangannya...,mau buktinya...
  • Untukmu Kekasih
    Palestina tanah yang disucikan rumah para hafish dan mujahid. mereka berjuang untuk milik mereka yang dirampas .mereka berjuang tak kenal l...

Recent Posts

Categories

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Unordered List

Pages

  • Beranda

Text Widget

Blog Archive

  • ▼  2019 (12)
    • ►  October (2)
    • ▼  January (10)
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar bagian X
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar.bagian lX
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar bagian Vlll
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar, BagianVII
      • Novelet Remaja Hijab Jingga Kinar. Bagian Vl
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar bagian V
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar, Bagian lV
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar Bagian lll
      • Novelet Remaja :Hijab Jingga Kinar bagian II
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar Bagian I
  • ►  2018 (30)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (7)
  • ►  2017 (68)
    • ►  December (2)
    • ►  November (5)
    • ►  October (7)
    • ►  September (3)
    • ►  August (8)
    • ►  July (7)
    • ►  June (7)
    • ►  May (5)
    • ►  April (8)
    • ►  March (16)

Blog Archive

  • ▼  2019 (12)
    • ►  October (2)
    • ▼  January (10)
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar bagian X
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar.bagian lX
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar bagian Vlll
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar, BagianVII
      • Novelet Remaja Hijab Jingga Kinar. Bagian Vl
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar bagian V
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar, Bagian lV
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar Bagian lll
      • Novelet Remaja :Hijab Jingga Kinar bagian II
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar Bagian I
  • ►  2018 (30)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (7)
  • ►  2017 (68)
    • ►  December (2)
    • ►  November (5)
    • ►  October (7)
    • ►  September (3)
    • ►  August (8)
    • ►  July (7)
    • ►  June (7)
    • ►  May (5)
    • ►  April (8)
    • ►  March (16)
Powered by Blogger.

Find Us On Facebook

Labels

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Flickr Images

Labels

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Download

Sample Text

Copyright © Rumah Kata | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates