Rumah Kata

tempatnya cerita indah dan puisi romantis

  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Downloads
    • Dvd
    • Games
    • Software
      • Office
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Uncategorized

Sunday, January 20, 2019

Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar, BagianVII

 cicih surya     5:23 AM     Novelet     2 comments   

Di cerita yang lalu, kisah cinta Arda dan Kinar kandas. Mereka bersepakatuntuk saling menjaga sebagai saudara, karena hukum mentadirkan mereka sebagai saudara. Meskisulit ddi terima tapi kinar berusaha belajar dari ibunya bagaimana menjalani beratnya kehidupan yang tertulis untuknya.
                                    Bidadari Dalam Sunyi

Wahai malam
Tuntun tangannya
Bawalah rasa bertemu
Rasa sama, rindu telanjang yang jelita
Menggapai asa yang sirna
Bersama gulita

     Risma sangat sibuk dengan jarum dan benang sulam. Namun jemarinya sengaja dibungkus agar tak terluka. Pantangan utama penderita HIV adalah luka. Maka itu dia berusaha bekerja seaman mungkin agar tidak tertusuk dan luka, sebagai bentuk tanggung jawab sosial supaya tidak ada lagi yang tertular penyakit latnat itu hanya karena kecerobohannya.
    Orderan yang mengalir lancar meski dalam partai kecil sudah sangat disyukurinya. Dia tak harus bingung saat harus membeli keperluan dapur di tanggal genting dan gaji Kinar tak mencukupi sekalipun dirinya sudah sangat berhemat dan anak semata wayangnya itu sudah memberikan seluruh gajinya untuk keperluan sehari-hari.
      Wajahnya semakin cerah saat mendengar suara Kinar mengucap salam. Ini bukan tanggal gajian tapi Kinar membawa jinjingan besar. Risma mengerutkan kening mana kala Kinar  membuka belanjaannya.Namun, sebelum sempat Kinar bercerita banyak, sang ibu menempelkan jemarinya di bibir
    ”Sholatlah dulu, Ki. Waktu asyar hampir habis” katanya lembut
    “Baik, Bu”  balas putrinya tanpa menentang. Setelah tahu sedikit perjuangan ibu dalam menjalani hidup membuat Kinar berjanji dia tidak akan pernah menentang apapun keinginan ibunya.
Perjumpaan dengan Tante Mirna membuatnya faham tentang kepahitan yang terjadi dimasa lalu. Membalik dunia adalah kekuatan takdir dari sang pemilik hidup. Kuasanya yang melingkupi langit dan bumi sudah mengantar ibunya jadi wanita yang hidup dalam kekurangan uang dan sanjung puja. Namun, bermandi cahaya karena kenyakinan hatinya. Keindahan pribadinya. Cita-citanya hanya satu berdiri pada kakinya sendiri.
     Kinar duduk sambil tersenyum pada Ibunya. Ditangannya membawa teh hangat tawar. Bercerita tentang alat gambar yang dibawanya.
    “Tadi, Ki. Menjual kalung, Besok ada mesin jahit datang. Ki membeli mesin bekas tapi masih layak pakai”
    “Untuk apa semua itu?”
   “Sudah saatnya ibu kembali. Jika ibu tak ingin memakai nama ibu. Ki yang ada di depan!”
   “Ki, Ibu tak bisa, Sayang.”
   “Bu, coba ibu pikirkan,dua tahun lagi ayah bebas. Apa ibu mau ayah melihat kita hidup  dalam keadaan seperti sekarang. Betapa sedihnya ayah, Bu” Kinar bicara sembari menatap mata ibunya. Mendung tiba-tiba menggelayut begitu saja.”Apa rencanamu,Ki?”
   “Kita akan bangkit, merintis kembali usaha yang pernah ibu jalani. Kita akan maen di baju anak.”
   “Fashion anak?”
   “Iya, Bu. Siapapun orang tuanya akan memberikan busana terbaik untuk anak-anaknya. Desainnya harus lucu sehingga menggelitik setiap ibu untuk membeli. Aku akan jadi marketing yang hebat, aku juga akan belajar desain dan teknik jahitnya.”
   “Kau yakin, Ki?”
   “Sangat!”
   “Kenapa?”
   “Karena, Kunci sukses butik ibu dimasa lalu, bisa kita terapkan sekarang. Hanya sedikit merubah strategi market saja,”
    “Baiklah, Nak.”
    “Ki, belum membeli kain. Nanti kalau ibu sudah sempat kita belanja. Ini sisa uang menjualan kalung, Bu.”
    “Bismilah ya, Ki. Semoga kalungmu segera terganti, sayang “
   “ Inilah Ibuku,  My Wonder mom!”
    Senyum optimis sore itu memulai lembaran baru yang lebih baik. Memang belum terlihat seperti apa hasilnya. Akan tetapi, keberanian untuk memulai adalah hal yang menjadi pondasi utama untuk memulai sebuah usaha.
    Waktu senggang mereka berdua dihabiskan dengan belajar.Risma mengajari putinya tentang desain,kain, teknik jahit, dan segala hal yang dia tahu tentang bisnis pashion. Pemikiran Kinar yang terus menciptakan  kreasi baru yang membuat produksi desain mereka berbeda.
Sambil belajar Kinar menanyakan sesuatu pada ibunya. Sekalipun dia tidak berani berharap banyak bahwa ibunya akan mau menjawab dengan jujur.
    “Bu, Kenapa Ibu tak pernah cerita, Kalau ibu adalah orang hebat. Ayah seorang politikus yang kehadirannya selalu diperhitungkan?” tatapan mata Kinar memohon kejujuran, membuat sang ibu tak berdaya. Hembusan napas berat berkali-kali menjadi pertanda jika Risma sebenarnya  tak ingin menjawab pertanyaan Kinar.
   “Kau siap mendengarnya?”
   “Iya, Bu”
   “Baiklah, Ibu akan jawab. Dengarlah! Ibu tidak pernah bercerita padamu karena ibu menghawatirkan keselamatanmu. Ibu takut jika kau tahu jati diri ibu dan ayahmu. Saat kau sedang marah karena di bully teman-temanmu. Kau akan memberi tahu semua orang bahwa ibu adalah Diani. Sang pemilik butik langganan para pejabat dan konglomerat pada zamannya. Ibu takut hal itu  akan menjadi pedang yang kemudian membunuh dirimu. Sebenarnya musuh politik ayahmu sampai sekarang masih terus mencari ibu. Dia masih ketakutan karena ibu disangka memiliki dokumen rahasia yang akan menyeretnya ke penjara, Nak. Ayahmu yang meminta ibu untuk merahasiakan tentang ini darimu, dia bilang ibu hanya boleh memberitahumu saat kau akan menikah karena memang membutuhkan izinya sebagai seorang wali” Risma  berbicara panjang lebar. Meski sesekali terhenti untuk menarik napas dan menyeka air matanya. Kembali menceritakan hal ini seperti membuka kisah pahit yang berusaha dia lupakan. Bagaimana pengadilan menjatuhkan Vonis pada suaminya. Bagaimana dia diculik dan disuntik darah yang terinfeksi Virus HIV karena berusaha menyampaikan fakta dipersidangan. Sang penculik mengancam jika dia bicara lagi maka putri kecilnya yang saat itu berusia tujuh bulan akan mengalami hal yang mengerikan. Tangis yang berusaha ditahan selama puluhan tahun pecah saat itu. Kinar segera memutar lagu dari Hpnya agar suara tangis ibunya tak sampai terdengar ke tetangga. Kinar memeluk ibunya menghujani rambut putih yang penuh ketombe itu dengan air mata haru. Ternyata apa yang dia lakukan selama ini tidak akan sebanding dengan pengorbanan dan derita ibunya selama puluhan tahun memendam luka itu seorang diri.
    “Ki, janji tidak akan bertanya lagi tentang Ayah ataupun Ibu”
    “Tak apa, Ki. Sudah waktunya kamu tahu tentang hal ini, tapi janji kamu tidak bercerita pada siapapun. Ibu tahu lawan politik ayahmu sekarang memang sudah tidak berdaya. Tapi biarkan ibu memenuhi janji ibu pada ayahmu, bahwa kita akan baik-baik saja saat ayah menjalani hukuman” pinta ibunya mengiba setelah berhasil menguasai dirinya. Kinar mengangguk mantap
    “Sekarang kamu juga harus jujur, kamu punya teman dekat sekarang, Nak. Bukan pacar tapi setidaknya ada pria yang menarik perhatianmu, Nak?” Risma membalik senjata Kinar terdiam.
       “Yang medekat ada beberapa, Bu. Tapi entahlah Ki merasa belum ada yang srek aza”
       “Kau belum bisa melupakan, Arda?”
       “Bukan itu, Bu. Terlalu sulit jika standarnya adalah Arda. Dia pria terbaik yang pernah ku dapatkan”
   “Ibu mengerti, tak harus terburu-buru, tapi tak baik menunda jika memang sudah ada.”
   “Iya, Bu.”
   "Ibu tahu tidak, ada seorang temanku yang mengirimiku  kantun wanita cantik  menyendiri dengan satu Jar kunang-kunang di tangannya, katanya itu adalah aku di matanya.”
    “Dia menyukaimu, kau suka padanya?”
   “Biasa saja, Bu. Aku sekarang ingin memperbaiki hidup kita. Agar saat ayah bebas dia tak harus bekerja terlalu keras. Itu saja. Ayah tak harus tahu kalau kita kesulitan mencari makan setiap hari. Ayah harus tahunya kita hidup sederhana tapi setidaknya cukup makan.
   “Baiklah kita akan berusaha menghujudkan mimpi itu, Sayang. Berani bekerja keras.?”
    “Siap, Bu.”
   “Kita jenguk ayah ya, Bu. Kalau sudah ada dana.Ki ingin makan bersama Ayah”
    “Iya,. Tapi janji tidak mengeluh saat ibu memintamu bekerja lebih keras ya,”
    “Pasti!”

Bersambung

Jika ingin sebuah rahasia tetap menjadi rahasia, maka jangan biarkan dia keluar dari kerongkonganmu. See you dear!



  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Email ThisBlogThis!Share to XShare to Facebook

Related Posts:

  • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar, Bagian lVKinar berhasil menerbitkan kembali semangat Ibunya, cinta memang punya kekuatan yang sangat luar biasa untuk menjadi sumber kekuatan terbesar.untuk me… Read More
  • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar Bagian lllDiperjalanan kemarin Kinar berbaikan dengan Arda kekasihnya, bagaimana perjalanan selanjutnya? lanjutin baca yuk, Silahkan masuk Mencari Arah Ment… Read More
  • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar bagian V  Kejutan Terindah Di episode yang lalu, Kinar dan Arda berhasil membuat para penggemar cerita ini baper, mereka mengghabiskan waktu berdua den… Read More
  • Novelet Remaja Hijab Jingga Kinar. Bagian VlDi perjalanan cerita yang lalu, ada tokoh baru bernama Mirna dan Iskandar. Mirna mebahas soal Iskandar siapa dia? Lanjut yuk, perjalanan baru separuh … Read More
  • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar Bagian I Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE … Read More
Newer Post Older Post Home

2 comments:

  1. Kawan Blog - Ridwan Firdaus January 23, 2019 at 5:43 PM

    saya suka...

    ReplyDelete
    Replies
    1. cicih suryaJanuary 24, 2019 at 3:01 PM

      Thank u,

      Delete
      Replies
        Reply
    2. Reply
Add comment
Load more...

Komentarmu adalah cermin kepribadianmu.terima kasih sudah mengunjungi blog saya

Followers

Translate

Popular Posts

  • Puisi Nasehat pernikahan dari Ayah untuk Putrinya
    Menikah adalah sesuatu yang sakral dan mengharukan bukan hanya untuk anak tapi juga untuk orang tua. Biasanya mereka menitipkan pesan yang ...
  • Pejantan Pilihan
    Sang pejantan Sore sudah lewat senja belum datang, tapi gelap gulita mungkin akan hujan, angin dari utara bertiup amat kencang, derit ran...
  • cerbung: Perjalanan cinta Hijabers Nikendy V
    Memiliki aku itu mudah, yang sulit adalah mendapatkan hatiku,,,, masuk kedalam yukk cus ah...! Akhir sebuah pencarian Angin pagi yang me...
  • Cerbung:bismilah,Pelarian terbaik bag II
    Di cerita yang lalu kita berkenalan dengan seorang anak muda unik yang bekerja sebagai pemulung... dan sekarang kita akan simak kelanjutany...
  • Pesan cinta mama
    Perintah tanpa alasan Argumen Atau sebuah penjelasan Yang dia tahu Hanya harus Tak punya frasa Tepat Agar kau percaya Cerita ind...
  • Cerita Manis sahabat
    Dear Mbak Devi Mbak Devi 10 tahun kita ga ketemu, Entah dimana keberadaanmu saat ini, di Jakarta atau pulang ke Padang. Kabar yang ku...
  • Cerita Tragis Perempuan
    Dia tak tampan Bukan hartawan Dia hanya sopan Dan itu yang istimewa Aku tertawan oleh senyuman Tersesat tak bisa pulang Rahasia Bint...
  • Cerita sang pejantan
    Singa adalah raja hutan yang garang dan menakutkan...tapi dia setia.memberi perlindungan yang indah nyaman untuk pasangannya...,mau buktinya...
  • Untukmu Kekasih
    Palestina tanah yang disucikan rumah para hafish dan mujahid. mereka berjuang untuk milik mereka yang dirampas .mereka berjuang tak kenal l...
  • Cerita Tentang Seorang Nenek
    Nasehatnya... Peluknya... Bau tubuhnya Manjanya tak ada yang lebih indah Dari senyum tanpa gigi Milik Embah Masuk yuk kita bernostalgia t...

Recent Posts

Categories

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Unordered List

Pages

  • Beranda

Text Widget

Blog Archive

  • ▼  2019 (12)
    • ►  October (2)
    • ▼  January (10)
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar bagian X
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar.bagian lX
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar bagian Vlll
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar, BagianVII
      • Novelet Remaja Hijab Jingga Kinar. Bagian Vl
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar bagian V
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar, Bagian lV
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar Bagian lll
      • Novelet Remaja :Hijab Jingga Kinar bagian II
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar Bagian I
  • ►  2018 (30)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (7)
  • ►  2017 (68)
    • ►  December (2)
    • ►  November (5)
    • ►  October (7)
    • ►  September (3)
    • ►  August (8)
    • ►  July (7)
    • ►  June (7)
    • ►  May (5)
    • ►  April (8)
    • ►  March (16)

Blog Archive

  • ▼  2019 (12)
    • ►  October (2)
    • ▼  January (10)
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar bagian X
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar.bagian lX
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar bagian Vlll
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar, BagianVII
      • Novelet Remaja Hijab Jingga Kinar. Bagian Vl
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar bagian V
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar, Bagian lV
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar Bagian lll
      • Novelet Remaja :Hijab Jingga Kinar bagian II
      • Novelet Remaja: Hijab Jingga Kinar Bagian I
  • ►  2018 (30)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (7)
  • ►  2017 (68)
    • ►  December (2)
    • ►  November (5)
    • ►  October (7)
    • ►  September (3)
    • ►  August (8)
    • ►  July (7)
    • ►  June (7)
    • ►  May (5)
    • ►  April (8)
    • ►  March (16)
Powered by Blogger.

Find Us On Facebook

Labels

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Flickr Images

Labels

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Download

Sample Text

Copyright © 2025 Rumah Kata | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates