Rumah Kata

tempatnya cerita indah dan puisi romantis

  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Downloads
    • Dvd
    • Games
    • Software
      • Office
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Uncategorized

Monday, January 29, 2018

Cerita horor

 cicih surya     8:44 PM     cerita pendek     2 comments   

 Rembulan Di Ujungnya Malam


Rumah  tua , bangunan peninggalan belanda, atau bekas pabrik. kesan nya tua dan tak terawat dengan cat dinding yang mengelupas..., begitulah setting bangunan di cerita horor.
tapi tidak demikian yang ku alami. aku mengalaminya di asrama yang mewah dan terawat

Kisah ini terjadi tahun 2005

Seusai makan malam. aku tak langsung pulang ke kamar, aku malah jalan kelapangan tempat kami biasa berkumpul untuk Apel pagi , ga kerasa waktu setahun sudah hampir di penghujung. Rasanya  baru kamarin kepala balai mengucapkan selamat datang di Apel pagi pertama. baru kemarin kami berkenalan di Ospek ,Hari yang sama juga Aku keki dengan Nur Lia. Menu makan siangku tak lewat kerongkongan  hanya buahnya yang ku makan.

Sekarang pelajaran sudah usai tinggal nunggu pemangangan..., Ibarat kata kita sedang menghitung mundur kemana takdir akan membawa kita. pelaturan juga mulai longgar. jam malam sudah tak berlaku. Jam belajar tak ada. Waktu yang tersisa kita yang punya.
 Sebuah sapaan lembut membuatku urung untuk belok , senyum itu bersahabat meski baru berjumpa ,dia melambaikan tangan dan aku menurut duduk di beranda. Awalnya ku fikir dia adalah tamu barangkali ada perlu, seusai makan siang tadi kami papasan di perpus, aku tak sempat memperhatikan lebih lama pemberitahuan di pos satpam memanggil namaku.
"Ada apa Pak...?"tanyaku sesopan yang ku bisa.
"Tidak ada..., Saya hanya tak suka merasa sendiri. Kalo Mbaknya ga buru-buru. dan ga ganggu kita mendongeng...., Kancil dan buaya "Balasnya ramah, aku  tersenyum cara bicaranya lucu.
" Bapak trainer..., Acara di Aula...? Tanyaku masih kaku, Aku tak tahu dia siapa. tapi perasaanku bilang dia bukan orang biasa meski kaos yang dipakainya sudah lusuh dan hanya memakai sandal jepit butut, badannya tinggi besar, perutnya gendut hitam mukanya aku kasih 6 itu juga masih dikurangi setengah.(jahatnya maksimal Hahaha) ga mikir muka sendiri juga ga kalah abstrak.
"Iya..., Kamu tahu..."Jawabnya terdengar senang ,mungkin merasa dikenal.
" Itu acara apaan sih ,Pak..., koq  tadi aku lewat  semua pesertanya nangis menjerit- jerit. kayak orang gila...,"
" Kami menyelenggarakan Training keseimbangan jiwa...,pesertanya pejabat teras Departemen  Sosial..., Peristiwa tadi siang adalah rangkaian proses. Intinya supaya kita memiliki jiwa yang sehat  kita harus bisa membebaskan diri. dari dendam...,kesedihan..., kebencian  yang terlanjur mengendap di alam bawah sadar" Jelasnya pelan sembari menatapku  pembicaraan terus berlanjut sepertinya pantatku terpaku. kita terlibat pembicaraan seru yang ada di Arena bukan hanya aku dan dia .Tapi sekarang sudah ada Rina Dan Evalia

Pembicaraan yang seru dan menurutku bermutu mengisi otakku pelan tanpa merasa bodoh dan terganggu. Mas Ika sebut saja  begitu ,Banyak sekali memberi pencerahan dan pembekalan untuk siap hidup bebas bertarung dengan sang waktu. meski kadang bahasa nya ketinggian karena kita memang tak selevel. Dia bicara dengan bahasa kaum intelektual kelas tinggi,Tapi dia tetap tersenyum saat ku bilang" aku tidak mengerti..." menerjemahkan dengan bahasa yang kami fahami adalah yang dia lakukan setelah itu ,jelas dan detail. Ujungnya aku masih mengeluh pembicaraan ini ketinggian berat sekali kemudian dia menjawab" Simpan saja...,Bersama waktu kamu akan mengerti...,saat kamu menghadapi permasalahan mungkin pembicaraan kita akan menjadi titik terang dan membuka jalan menuju solusi  "Ujarnya panjang lebar Aku menunduk ,Rina hampir mencela Eva tersenyum lucu ngeliat tukang protes nunduk."Nah begitu..., lebih manis...,Preman sekarang  terlihat seperti perempuan..."Tukas Rina tak mampu menahan diri buat  ngeledek.
"Ih...,apaan sih..., Jaim...  Jaim," Kataku Sembari sok makin nunduk Eva tertawa ngakak. Mas Ika Juga terpingkal -pingkal tertawa.Kami cuma berempat tapi keramaian sudah seperti se Erte .Semakin malam Isi pembicaraan kami adalah ledekan ,curhat bebas tentang banyak hal. Tak ada lagi bahasa kaku. pembicaraan jadi dua arah  bukan seperti dosen yang memberi ceramah umum ,tapi seperti dua orang teman yang sudah lama tak jumpa

Malam semakin Larut , Aku melihat lampu-lampu dikamar sudah mati. Barak putra semakin sepi tapi kami masih saja membuka bahasan baru yang membuat malas untuk meranjak pergi. Mataku menatap langit mencoba mencerna pelan apa yang ku dengar , Bulan purnama penuh sinarnya sejuk angin semilir tenang menyapu wajah
"Jam berapa sekarang...?"Tanyaku pada Mas Ika sekilas dia melirik arloji di tangannya
"12. 56..."
" Tanda kalo dia sudah nanya Jam..., sebentar lagi juga pamit tidur...,"Tukas Rina seperti menemukan sasaran empuk untuk kembali menjadikan aku bahan bahasan
Nyonya...,Sudah mengantuk...?"Tanya Mas Ika  sepertinya dia memang selalu memperpanjang bahasan tentangku. Aku menggeleng cepat"Aku hanya merasa ada yang aneh dengan langit...,Bulannya makin lama tertutup awan...,mendung...,"Kataku sambil terus menatap langit...,rasanya juga beda...,sunyi,,, senyap,"Tiba tiba bulu kudukku merasa merinding.
"ga usah takut...., Ini biasa terjadi kalo sudah larut malam..." Kata Mas Ika tenang.Tapi dia juga menyentuh tengkuknya sendiri
" Iya Nya kamu khan ga pernah begadang...,waktu belajar jam sembilan tidur...,kalo malem minggu ,dia yang ngajak gadang  tapi jam sebelas aku tidur duluan yah...."Ledek Rina sembari menirukan gaya bicaraku ,"Malam ini...,kita lanjut subuh...."Lanjutnya dengan nada menantang.Eva dan Mas Ika menatapku menunggu jawaban aku hanya menghela napas dan menganguk lesu.Tiga orang temanku bertepuk tangan aku yang merasa terperangkap keadaan hanya diam, langit yang ku tatap semakin mendung bulan tak terlihat dan itu mencekam...,bukan karena aku penakut atau tidak terbiasa ,Tapi memang suasananya tuh berbeda.

Mas Ika dan Rina semakin seru berbincang aku lebih banyak diam sekarang meskipun aku masih jadi bulan bulanan pembicaraan , Kalo Eva setahuku dia memang pendiam jadi dia lebih jadi pendengar yang pasip

Ada Aura Aneh...,Tapi aku memang tak mau bersikap aneh dan mengacaukan suasana. mengubah keseruan jadi ketakutan yang menyiksa
"Denger ga sih ...,kok ada suara anjing melorong begitu..."Kataku akhirnya.
" Iya...,"Rina menanggapi dengan wajah gelisah "Padahal di sini jauh dari pemukiman dan ga ada hutan..."
"tadi sore saya jalan-jalan ada anjing...,dipelihara di kampung sana...,"Ujar Mas Ika  terdengar tenang tapi dia beranjak dari tempatnya berdiri sembari mengusap tangannya ,berjalan ga jelas mundar-mandir , keadaan berubah menyeramkan ,aku merasa tengkuk aku sedingin es. kaki seperti bersentuhan dengan bulu, Rina menggidik berkali-kali. Eva melipat tangan di dadanya seperti orang kedinginan. Tapi yang aneh tak ada yang melangkah  pergi.

"Berdoa..., Baca apa yang kalian bisa..., Alloh tidak terbatas ruang dan waktu..., Kita ada diatas mereka..." Kata Mas Ika lantang.meski dia terus mondar-mandir ga jelas.
Kata -katanya seperti mampu menghipnotis pikiran , mulutku mulai komat-kamit niatnya baca Al falak , tapi bacaannya kacau ga jelas ngaco. bacaannya juga ga lancar , rasanya lidah ku kaku. Diantara ketakutan yang memuncak aku menarik nafas..."Ya...Alloh..."hanya itu yang keluar dari mulutku berulang ulang.

Suasana semakin mencekam  ku dengar langkah kaki  serupa tentara baris-berbaris .Tawa terbahak bahak rasanya tepat di depan telinga. aku juga mendengar suara perempuan menangis memilukan sekali
"Kuatkan hati... bacaan kita setajam pisau...,"Terdengar lagi suara Mas Ika Dia tetap mondar mandir tak jelas, tapi kata -kata yang lantang dan yakin  seperti punya magis tersendiri , dia mengikuti bacaan ku...,"Ya..Allah..."Berulang dan makin kuat ,Rina dan Eva akhirnya juga mengikuti .kita 4 orang dalam satu bacaan."Ya Alloh..." bersahutan saling menguatkan ,Tapi suara -suara tanpa hujud juga makin  terdengar gaduh Badanku rasanya di balut selimut terbuat dari  es Bacaan tidak berganti meski kerongkongan terasa kering sakit sekali....,Bacaan memang terbata tapi hatiku tanpa sadar membacanya.."Ya Alloh...,tolong Aku..."Jeritku dalam ketidakberdayaan yang memilukan
Sesuatu yang menyekat kerongkongan rasanya lepas Bacaanku lidahku kembali normal bacaan terus bergema, suasana pelan-pelan jadi normal. tak ada suara tanpa rupa ,tak ada dingin yang menyiksa ,udara terasa lebih hangat "Alhsmdullilah...,"Mas Ika mengusap wajah dengan kedua telapak tangannya..." Saya sering berurusan dengan orang stress dan gila , tapi malam ini bersama kalian saya berurusan dengan setan dan saya menang...!!!" Ungkapnya penuh dengan kepuasan senyumnya cerah sekali ,Rembulan yang tertutup awan kini kembali bersinar ,purnama penuh menampakan keindahannya , satu jam yang lalu aku melihatnya persis setting drama horor ,tapi sekarang angin yang lembut membelai rambut aku merasa jadi Salma Karammi Effendy yang diibaratkan sebagai patung penjaga taman  oleh Kahlil Gibran dalam bukunya sayap-sayap patah  ,"kalian tahu apa doa saya saat ketakutan tadi...?"Kata Mas Ika retoris "Saya berharap semoga kalian tidak lari meninggalkan saya sendirian. Kalian ke kamar itu dekat ,tapi jika saya harus ke bawah saya tidak yakin saya akan sampai dengan selamat "Katanya sambil senyum-senyum
"Aku tadinya mau lari...,Tapi ngeliat si Nyonya diem...,ku urungkan niat...,sebab kalo aku lari...,si Nyonya pasti ikut lari mending kalo ga jatoh...,jatoh kebentur besi...bahaya...,aku akan mati di ocehin ga beres-beres sama kakak- kakaknya"Kata Rina terkesan mengadu
"Trus kenapa Nyonya diam...,Mikirin  Rina juga....?"Kejar Bapak itu membagi tatapan nya pada Rina aku dan Eva .
"Ga..., Kata -kata Rina benar. Jika saya lari saya akan celaka bukan karena dikejar setan..., tapi karena kecerobohan saya sendiri..., Bukan karena saya pemberani...,mati,,,.!Matiiilah hari ini... yang saya pikir tadi, setan itu tak pernah membunuh mereka hanya menakuti dan membohongi..., jika kita lari mereka menang....saya bukan orang yang suka dengan kekalahan...!!!"
"Lalu kenapa Eva...,Diam...?" Tanya Mas Ika sambari menatap wajah Evalia
"Saya diam..., Karena kalian diam..."Jawab Eva polos,
Kami kembali tertawa santai ,embun mulai turun hangat menyelimuti hati..., Mulai terdengar lirih bacaan alqur'an , aku merasa senang janji begadang akan tunai , Aku akan menang. panggilan subuh terdengar  mushola adalah tujuan berikutnya ,sepakat melewatkan malam bersama mereguk ilmu yang tercecer dalam pembicaraan .mengantuk itu ternyata tidak bertamu saat pembicaraan menarik perhatianku.
Lepas subuh di hari itu ,aku masuk kamar berniat tidur kasihan sekali badanku terjaga sepanjang malam seperti satpam. Bos kecil  masih terlelap di ranjang, dua ranjang sudah kosong, Anak NTT ,harus mengabdikan diri di daerahnya setelah tugas belajar selesai begitupun anak Bali, janji  dinas harus dipenuhi bahwa akan pulang membangun daerah sendiri.
Ku bangunkan Putri Solo itu dengan menyentuh tangannya ."Maaf aku tak pulang semalam...,subuh dulu..."Kataku sebelum dia bertanya, mata nya mengerjap mengiyakan pelahan turun dari ranjang, aku menuju Bed ku menata bantal siap terlelap, "Jangan tidur Nya...,temani aku sarapan...,"Pinta si hitam cantik itu  sambil memakai mukena . Aku mengangguk menatap langit -langit putih. aku mencoba melukis puluhan warna di sana dengan Imajinasiku


Mengapa Gajah selalu abu-abu
Kenapa tak kau buat merah jambu
Atau lukislah dia dengan rona...
Apapun warna yang kau mau
Mungkin Ragamu terikat
Lidahmu tersekat
Tapi biarkan Imajinasimu...
Melanglang buana menjelajah waktu

Mengapa menghitung harus ber urut
Mengapa membaca harus dari depan
cobalah mengejanya di pertengahan
Berhitunglah  dengan dikalikan

Tak haram jika berbeda
Jangan takut jika tak sama
Bukankah Unik mu 
Itulah kamu



Bos kecil menanaskan air dengan pemanas listrik. aku menyiapkan roti dipoles selai kacang..., sejak kelas dikunci karena pelajaran selesai, dapur di tutup dan bukan sok kaya sarapan dengan roti ,karena hanya makanan itu yang bisa diawetkan di simpan di lemari bisa sampai 3 hari.khan ga asik udah laper masih harus wara-wiri .

Kami sarapan pagi berdua.Seperti biasanya  dia selesaikan sarapannya sebelum teh nya habis lalu bersiap ke kamar mandi. tapi dia balik ke kamar dan memanggilku

"Nya...,Bapak yang semalam menunggu mu di depan..."Katanya sembari menatapku
"Aku tak punya janji apapun dengan dia...,"Kilah ku acuh.
" Temui dia..., bukankah kita harus berlaku baik pada tamu " Kata Bos kecil terdengar membujuk, aku pun merajuk dengan tatapan mataku .Teman baik ku itu tidak mengatakan apapun hanya tatap tajamnya terkesan memeritah. Kurapikan rambutku lalu  kereguk sisa susu di gelasku
"Habiskan teh mu ...,tak baik menyisakan makanan ,karena berkahnya mungkin ada di tetesan terakhir ,Dia hanya tersenyum dan menganguk ,"Nya..., Dia orang asing...!!!" Pesan bos kecil sebelum ku tutup pintu dan mengambil sendal di rak sepatu 

"Temani aku menghabiskan pagi ini....,"Kata mas Ika saat aku ada di hadapannya dan bertanya dengan tatap mata...
Ku jejeri langkahnya tanpa kata..., aku masih bingung harus memulai dari mana. Meski pun dia tak kaku. tapi aku tak ingin bertingkah semberono  seperti malam tadi dia banyak bercerita. Pegawai balai yang berpapasan dengan kami menganguk hormat padanya. dan menatapku penuh tanda tanya. Mungkin mereka heran kenapa harus sama si preman bukankah si jenius juga belum pulang...,si cantik juga masih ada di kamarnya.
" Jadi apa che...?"Tanya Pak Uri dengan senyumnya saat kita bertemu di depan ruang Assesment
"Tour Guide ,Pak...!'Jawabku cepat sambil tertawa
"Saya pinjam Anaknya satu ,Pak" Tambah Mas Ika santai tapi Pak Uri menatap ku memberi mandat untuk menjawab,  aku menarik napas mencari dengan cepat jawaban yang tepat "Boleh ya ,Pak...,asal masih di ruang terbuka...."Jawaban yang ku dapat hanya jawaban asal ternyata..., Dua lawan bicaraku tertawa. sekilas ku lihat Pak Uri tersenyum dan menganguk. memberi restu 

" Kenapa harus di ruang terbuka... ," Mas Ika mulai membahas lagi celotehan ku dan itu sangat menyebalkan sebenarnya. Kalo sudah di dengar sudah ga usah di korek dan di perjelas  toh aku juga bukan orang hebat.atau terdakwa yang sedang di introgasi.
 "Karena kalo di ruang tertutup ceritanya akan berbeda..., satu kompi pasukan setan ada bersama kita...,"Jawabku terdengar asal tapi sesungguhnya aku mengatakan sesuatu yang serius
 
"Ini bedanya kamu ...,"Katanya sambil tersenyum tapi aku malas memperpanjang bahasan . aku berkonsentrasi pada jalan yang ku lalui. "Dimana kelasmu....?"Tanya nya kemudian.saat  kami melewati Aula  
"Masih jauh....,"Kataku sambil menunjuk  dan berjalan di depannya berlari kecil di lapangan. Kita duduk di depan kelas mu "Katanya memberi kode dimana dia mau berhenti .aku duduk di beranda  kelasku lalu dia duduk di dekatku memandang sekeliling ,ada yang hilang di sini di hatiku .menatap kekosongan mendung di mataku mengembang aku baru tahu kenapa aku ga mau main kesini , Ternyata aku belum siap dengan semuanya.
Mas Ika Menatapku membiarkan air mata mengalir .membiarkan aku melepaskan diri dari kesedihan yang ku tahan. 
"Tatap sepuasmu..., karena suatu hari kau akan merindukan  tempat ini..., mungkin akan ada takdir kamu datang lagi kemari tapi semua tak lagi sama ...,"Mas Ika mulai mencengkrankan kekuatan kata -katanya di jiwaku "Jika sudah dengarkan aku....,Tarik napasmu..., Pejamkan mata Tentukan tujuan  hidupmu... sekarang!!!! Tujuan tertinggi  adalah Tuhan." Katanya penuh kenyakinan
" Kenapa aku Harus melakukannya?" Tanyaku tanpa membuka mata
"Tujuan adalah nyawa...,jadi apapun kamu....kamu akan bertindak sesuai dengan tujuanmu dia adalah warna!!! ".Aku terdiam cukup lama , sebelum akhirnya ku buka mata perlahan , "Kuatkan kakimu..., kuatkan hatimu... fokus...!!!" Katanya sembari tersenyum menatap mataku  yang kini sudah berbeda.
"Tugas ku selesai ,apa yang harus kau miliki sudah kau dapatkan .... kita pulang....!!!" Ajaknya  kita pulang tanpa kata , Mas Ika masuk ke Aula menjalankan tugasnya  sebagai trainer...,aku menemui Bos kecil. membantunya mengorganisir barang      , Dan  The End



Tos ah tutup lawang sigotaka....Assalamuallaikum Wr Wb
 





Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Friday, January 26, 2018

Puisi Perempuan

 cicih surya     3:41 PM     puisi cinta     1 comment   

Ibu kita Kartini


Perempuan di belenggu zaman
Bebasnya 
Dipangkas aturan

Perempuan di belenggu zaman
Hidup terpasung keadaan
Belajar selesai
Siap masuk jeruji

Memasak , mencuci , atau merenda
Haknya berkata Iya
Tidak...
Hanya di hati saja

Menunduk patuh bersimpuh
Menentang ... 
Pelanggaran...


Dia menjerit di ruang kecil
Matanya terbatas tembok budaya
Mimpi , tertulis setiap hari
Anggan bercerita lewat pena
Raganya terpenjara
Ingin yang terpatri dalam diri
dibagi pada sahabat sehati
Jauh Melintas batas
Mimpi terbaca jelas
Dari sembrang
Matahari sudah terbit
Kaumku harus bangkit
Tak harus tanggalkan kebaya
Karena itulah kita 
Tetaplah menjadi Ibu
Sejajar dalam langkah
Terlindung Tutur santun

Habis gelap terbitlah terang
Kejora sepanjang zaman
Prasasti cantik
Tentang mimpi 
Perempuan Dalam pasungan





Emansipasi bukan berarti melupakan kodratnya yang sejati...,Raga boleh saja terpanjara tapi bebaskanlah mimpimu...,biarkan dia melanglang buana  menjelajah ke tapal batas...
See you Dear

Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Thursday, January 18, 2018

Cerbung:Bismilah, pelarian terbaik Bag IV

 cicih surya     9:19 PM     cerbung     No comments   

Di episode yang lalu Faisal Darmawan menceritakan penyebab mendasar yang membuat dia membenci perempuan , dia berjumpa dengan perempuan bernama Zefara ,yang membuat hatinya melunak dan membiru karena rindu. meski cintanya mengantung tanpa jawab kepastian....,simak yang selanjutnya ok capcus...

Tolonglah Zee

 Ada yang berubah dalam hidupku , perubahan itu laksana gunung. mengerucut di puncak tapi semakin turun semakin luas. Semua aspek berubah ,hidupku , pemikiranku, hatiku .tak sama  lagi,meski harus ku akui tak ada hati yang sama untuk mencintai manusia yang berbeda. perlahan tapi pasti semua berganti .Zee sudah jadi bayangan ku kemana pun aku berlalu aku melihat senyumnya.

Ibu tersenyum sembari menatap lukisan yang masih ku kerjakan. kemudian memperhatikan raut wajahku seperti sedang mencari jawab dari pertanyaannya. Di waktu luangku aku memang senang melukis. kadang lukisan-lukisan itu jadi bonus .untuk orang atau instansi yang mempercayakan bagunannya ku tangani .Seorang teman menyarankan agar aku menjualnya ,menyelengarakan sebuah pameran misalnya sebagai ajang fublikasi ,tapi aku menolaknya. Bagiku itu hanya seniku idialismeku aku tidak berniat menjadikannya ladang uang. Yah mungkin aku bodoh , tapi aku memang tak peduli dengan tanggapan orang terhadapku toh hidupku sudah bergelimang kemewahan.

"Gadis cantik bergaun biru...,lebih anggun dari seorang ratu..."Komentar Ibu sembari tersenyum
" Iya...,Cantik sekali..."Balasku tanpa menoleh pada Ibu, Kuas terus menari
" Taukah kau Faisal...? "Tanya Ibu retoris" Hari ini Ibu bahagia..."Lanjutnya "Karena kau sudah jatuh cinta , terlepas dari dia membalas mu atau tidak, setidaknya hatimu tak lagi membeku ,dan itu yang penting untuk Ibu nak,,," Jelasnya beliau mengusap kepalaku sebelum berlalu meninggalkan aku dalam kesendirian. Sendiri adalah caraku untuk menjadi diriku yang utuh dan jujur. Meski harus ku akui  kesendirianku sekarang berbeda tak lagi sepenuhnya sendiri. Karena ada bayangan Zee yang  terus menari di pikiranku mengusik hati yang terbiasa dengan keheningan. kini terisi gaduh sekali.. obrolan dengannya terus terngiang di telinga aku gila aku lupa umurku berapa...,aku merasa baru kemarin lulus SMA. Aku kasmaran padamu Zefara.

Ampuni aku ya Alloh karena hati ini tak cuma mengeja asma Mu kini , mahluk indah Mu  menguntit ku layaknya bodyguart ,bagaimana  aku bisa tergoda mahluk genit yang mengelilingiku jika setiap aku mengedipkan mata  raut wajah Zefara yang sederhana membayang ,bagiku ini wow luar biasa.

Sepuluh tahun  perempuan bukanlah penggodaku ,aku membiarkan sepi memeluk diriku , aku mengusir sunyi dengan pekerjaan , aku hanya punya waktu tidur 2 jam itu pun kadang masih ku kurangi juga , sampai Zee membuat revolusi dalam hatiku , Merubah setiap sendi hidupku ,Dia Zefara Aisyah.

Tolonglah Zee...
Diamlah untuk ku
Aku tak minta banyak 
Tidak satu jam
Atau seharian

Tolonglah Zee...
Diamlah untukku
Temani aku
menghabiskan  sepiring Nasi

Zee...
Aku tak akan mengulur waktu 
Janji
Aku hanya akan
Menguyah nasi 32 kali
Itu  cukup untukku 
Menahan mu Disini 
Zee...,Oh Zee

Zefara bagiku Adalah Matahari pesan cintanya menghangatkan hatiku,,, Dia adalah pelangi senyum dan tawanya  mewarnai hariku ,Ucapan selamat tidur darinya adalah gerbang menuju mimpi indah yang hanya dimiliki sepasang kekasih
Meski baginya cintaku itu Abstrak...,tanpa kata tanpa rupa  tapi kita berjumpa lewat bait -bait doa. Namanya terbersit setiap ku baca Ayat suci...,Tuhan bimbinglah hati kami..., dari bius cinta akhir zaman , masukan kami kedalam golongan orang -orang yang kau selamatkan dan kau jaga dalam kemulyaan. Tenangkanlah Hatinya selama ku selesaikan kemelut dalam hatiku sendiri.

Air mata meleleh tanpa sadar ,aku merindunya,,,.Tunggu aku Zee...,tunggu Aku sebentar lagi saja. ku pejamkan mata ku baca doa tidur sebelum terlelap lelah bersama angin malam dan embun yang mulai turun.

Siang yang mendung aku menatap mata Zee . Binar  begitu teduh yang kurindu . kulit putih pucatnya di bubuhi bedak tipis bibirnya dipoles  lipstik merah jambu tak ada riasan mata ,tapi itu pun sudah cukup membuatku terpesona. hatiku tak henti mengangumi  mulutku menganga tanpa sadar luar biasa.

"Zee diam dulu ya 5 menit...,"Kataku setelah dia duduk tenang di depanku
"Kenapa..., Ada yang salah....,?
" Tidak..., aku hanya ingin memandang wajahmu ...,"Kataku serius sambil tersenyum. Dia tertawa lepas " Gombal...."Itu katanya
" Cewek cantik wajar dong di gombalin...,"Ucapku Asal dan jawaban Zee mengejutkan ,dia diam menunduk menyebunyikan senyum. Hatiku begitu sejuk melihatnya seperti inikah  Bidadari Akhir zaman Tuhan.

Halaman  belakang rumah Abik. Menjadi saksi begitu lama kami terpenjara dalam hening saling menunggu siapa yang membuka pembicaraan setelah sekian lama dipisahkan .Abik memintaku menjaga subuh 40 hari tapi aku kembali datang setelah 3 bulan.

Abik menerima dengan tangan terbuka kedatanganku..., awalnya aku berniat mengajak Zee pergi  tapi Abik tidak memberi izin , Beliau berujar dengan tenang " ini lepas dari percaya atau tidak  padaku..., Tapi inilah cara beliau menjaga anak perempuan .

Aku tersenyum dan merasa berunntung sekaligus minder itu artinya Zee adalah perempuan yang terpelihara sementara aku..., aku hanya lelaki bajingan yang pernah begitu bangga jadi seorang pezina...,berkawan dengan alkohol dan obat kenyataan yang miris layaknya bumi dan langit, itu juga yang membuatku segan untuk datang.
Tapi ibu selalu menguatkan ku bahwa mantan bajingan lebih mulia...,dari seorang berbaju kiai yang pekerjaannya mencuri , bangga dengan titel dan popularitas duniawi dia lupa bahwa tugasnya menjaga umat  bukan mengeruk materi.

Dengan mengucap bismilah...,dan tarikan nafas yang tenang ku buka pembicaraan. obrolan-obrolan santai kesana kemari...,senyum tawa kadang gombalan  ku membuat wajahnya merah jambu dan aku sangat suka itu .
Aku juga heran kapan aku belajar merayu...,tapi sudahlah itu mungkin Naluri
"Zee..., bisakah kau menunggu lagi... ?"Tanyaku ragu dia mengangkat wajah dan menatapku lama sekali." Bukan maksudku mengulur waktu..., aku juga tahu kebaikan harus di segerakan..., tapi ada hal lain dalam diriku...," aku berhenti berucap menarik nafas berkali -kali , mengumpulkan keberanian  untuk mengatakan aib ini. Tapi tatap mata Zee yang tenang membuatku membulatkan hati untuk jujur hari ini. "Aku pernah cerita padamu tentang Aku Siska dan penghianatannya. Luka itu terlalu dalam Zee," Aku sengaja berhenti bicara dan menatap wajah kekasihku , aku ingin tahu adakah perubahan disana, Tapi wajah itu tetap tenang dan menungguku bercerita."Aku membenci perempuan sampai ke ubun-ubunku ,dulu aku tak bisa makan jika aku duduk satu meja dengan seorang perempuan ,  benci itu membuatku merasa mual apalagi jika mereka genit dan berusaha mencuri perhatianku..., kalo sudah begitu aku pasti ke toilet dan muntah di sana "Zee terhenyak kaget raut wajahnya begitu murung.
"Tapi kau datang laksana gerimis..., Zee..., mencuci otakku dengan cara yang sangat manis. Kau mengajari aku kembali menyukai perempuan seperti bayi yang diajari Ibunya mengunyah makanan ,Aku mulai duduk nyaman saat bersamamu. tenang menikmati setiap pembicaraan kau kembali mengajariku indahnya merindu..."Ujarku panjang lebar aku terhenti menikmati senyumnya yang tersungging manis sekali. Aku suka bicara denganmu dadaku berdebar begitu kencang setiap membaca pesanmu..., kau tahu Zee aku hanya bisa memejamkan mata saat mendengar suaramu di telpon itu sebabnya aku tidak membalas pesanmu aku tidak bicara padamu karena aku sibuk menikmati perubahan pada hatiku Zee" Zee...,kau marah....? Maap kan aku Zee" Kataku melemah aku merasa sangat bersalah.
" Kamu jahat..., aku kesal sekali..., aku ingin sekali marah...,tapi setiap aku uring- uringan  aku ingat tatapanmu , ketenanganmu...,amarahku pelan- pelan Reda...,"Balas Zee sambil tersenyum  aku kembali melayang bahagia mendengarnya. Zee sayang padaku..., Dia jatuh cinta padaku seperti aku Mencintai dan menyayanginya bisik hatiku dalam diam, aku  kembali menarik nafas mengumpulkan kekuatan untuk melanjutkan ceritaku .Zee juga sudah kembali tenang dan siap mendengarkan kelanjutannya" Tapi Zee saat aku membayangkan kebersamaan lebih dari pembicaraan, dan kita dekat tanpa pembatas kapala ku pusing Zee....aku masih merasa mual  meski tak sampai muntah .Tapi itu pasti akan sangat mengganggu jika tidak ku beres kan dulu . Ibu mengajakku konsultasi untuk menyembuhkannya...,tapi aku menolak Zee..., kufikir  aku akan membiarkan cinta yang terus tumbuh menjadi obatnya..., Tapi aku pasrah Zee...,  keputusan kini ada padamu..., "Kataku pasrah Zee beranjak dari tempat duduknya  , melihat itu aku sudah menyiapkan diriku untuk patah hati."Aku akan diam untukmu...., Sudah Asyar  bersiaplah jadi Pak Imam ,Abik sudah menunggu. "Katanya sambil memberi jalan padaku agar berjalan di muka

Bada Asyar aku pamit pulang, "Jika Zee sudah setuju jagalah hatimu..., jika ada waktu datanglah lagi  Abik ingin bicara hal penting mengenai Zee yang hanya boleh di ketahui Calon suaminya...,"Kata Abik saat menyalamiku  aku mengangguk meski dalam hati ribuan tanya berkecamuk...,tapi aku tak ingin grasak -grusuk Abik Adalah orang tua yang bijak itu yang ku tahu dan membuatku merasa tenang     Bersambung




Wah....,ada apa  dengan Zee penasaran ????? Tunggu selanjutnya Ok dear See you





Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Friday, January 12, 2018

Pesan Tak Terbaca

 cicih surya     8:04 PM     cerita pendek     No comments   

Kanaya Nuha


Hai sayang ku dimana kau? aku mencarimu di bening embun saat aku terbangun  dan kau tak ada di sisiku , Aku bertanya pada daun mungkin mereka bersentuhan dengan lembut tanganmu saat kau berlalu , Aku bicara dengan tanah basah mungkin kaki indah mu meninggalkan jejak. mereka semua diam membisu. bersekongkol denganmu untuk bersembunyi dariku.

Demi masa yang Tuhan bersumpah atasnya Kanaya , Aku tak utuh tanpamu. Demi Waktu dhuha Kanaya kaulah semangat pagiku. Dan demi malam apabila telah gelap kaulah penenang resahku.
Kanaya....
Aku menyusuri hamparan bumi, berpetualang melintasi siang dan malam. Menebus hutan, melewati pusat pusat keramaian tapi sisa langkahmu tak ada.
Capung berwarna merah memberi tahuku, kau datang berbicara dengan mereka. Tapi tak ada bekasmu duduk. Aku ingin tak percaya pada celotehan Capung cantik itu. Tapi yang ku tahu dia tak pernah berdusta, dia hanya membicarakan apa yang sebenarnya tak pernah di tambah atau dikurang. Dia tak ingin mengotori hatinya dengan kebohongan karena dia enggan jika harus membuka pintu dosa dengan dusta.
Tega sekali Dirimu padaku Kanaya
Jika kau tak ingin menyapaku setidaknya biarkan aku tahu kau ada dan baik-baik saja. Kau menyiksaku bukan dengan pukulan tapi dengan pilunya rasa rindu

Kanaya...,Kau marah sayang...?
Kau baca catatanku dilembar daun lontar. Lembar demi lembar yang ku jahit dan ku satukan dengan tali-tali jerami. 
Oh... Kanaya kau marah dengan sebendel catatan masa laluku. Saat aku belum mengenalmu...
KANAYA
Masa lalu bagiku sudah usai ,Saat Tuhan memperkenalkanku pada senyum indahmu, Matamu yang berbinar terang , Aku jatuh cinta saat itu, bahkan saat kau belum tahu siapa aku, aku sudah menyanjungmu dalam setiap catatanku,Ratu kecil.
Hanya saja kau belum membacanya. Ada catatan kedua, catatan ketiga bahkan catatan ke empat.
Kau marah Kanaya, sebelum kau selesaikan catatan pertama padahal dilebar lontar terakhir catatan pertamaku mengukir indah namamu sabagai perempuan yang ku harap ada di masa depanku. Kau ...Kanaya Nuha

Satu hari di keramaian angin memberi tahuku lembutnya rambutmu . Kupu kupu hitam putih unggu bercerita mengenai wangimu,  mereka berbisik kau ada di utara , dengan kecepatan angin aku keutara tapi kau berlalu dengan kecepatan cahaya menuju selatan barat dan timur laut aku kembali kehilangan jejakmu.

Akhirnya aku bertransformasi menjadi ksatria seribu wajah , aku sangat berharap dengan cara ini aku menemukanmu . tapi jangan kan sapamu sidik jarimu pun tak ada.
Aku sendirian Kanaya kembali terkurung dalam kesepian meski di sekelilingku adalah karamaian.

Tak ada Kanaya...,Tak ada tempat untuk yang lain lagi .Sudah penuh olehmu
Angin yang berhembus ingatkan aku pada lembut tanganmu, merdu nyanyian burung membawa ku pada suaramu yang terus bergema di kalbu
Ya ampun Kanaya aku adalah lelaki gila tanpamu. ingatkah saat kita makan bersama seusai memandikan kerbau wangi daun jati membungkus nasi menambah nikmat santapan kita  meski hanya ikan asin bakar sisa makan  tadi siang.

Aku selalu bermimpi tentangmu. pergimu adalah kehilangan terbesarku sayang. Aku melanjutkan pencarianku ketempat -tempat yang sempat kau ceritakan . aku menemukanmu menari diantara batu-batu di sungai berarus deras. bercanda dengan ikan. tapi saat kau rasakan kehadiranku  secepat cahaya kau menghilang meninggalkan bias warna pelangi.
sekali waktu ku dengar kabar angin kau ada bersama burung di puncak bukit, tapi ketika ku datangi aku hanya mendapati bercak darah di tanah, dari kakimu yang lelah dan terluka. mengapa kau harus memaksakan diri berjalan sendiri Kanaya? 
Padahal jika kau bersamaku aku akan menggendongmu mendaki gunung dan menuruni bukit

Kanaya....
Saat ini dikala bayangan sama besar dengan aslinya. Tuhan izinkan aku kembali menjabat tanganmu. Aku nikmati kembali rona merah jambu di pipimu.Tak akan ku lepas. Kau dan aku jadi kita. Tak akan ku biarkan kau membaca catatanku di masa lalu. aku juga malu saat kau harus tahu coretanku saat aku sangat merindukanmu. 

Berjanjilah Kanaya kau tak lagi meninggalkan aku...,biarkan masa laluku menjadi milikku, dan masa lalumu akan jadi milikmu.

Aku membawa setumpuk daun lontar kosong  kita akan mengisinya berdua. jika kau yang mencatat aku akan menjahitnya dengan tali jerami.jika aku yang mencatat maka kau akan menjahitnya  kita akan satukan lembar demi lembar hingga akan jadi bendelan  besar.
Jika marah kau padaku bukalah catatan ini kau akan tahu betapa aku sayang padamu. saat aku menyakitimu maka pesan cintamu akan ingatkan aku bahwa tak ada perempuan lain yang yang mampu sayang padaku seperti kau sayang padaku...,

Ratu kecilku Kanaya Nuha Aku sayang padamu selesai



Tak ada yang kebetulan diatas bumi semua tertata indah dalam skenario Tuhan yang senpurna
 Take care and be smile terima kasih sudah membaca cerita ku  Assallammualakum Wr.Wb

   
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Monday, January 8, 2018

Puisi Nasehat pernikahan dari Ayah untuk Putrinya

 cicih surya     10:35 PM     puisi cinta     No comments   

Menikah adalah sesuatu yang sakral dan mengharukan bukan hanya untuk anak tapi juga untuk orang tua. Biasanya mereka menitipkan pesan yang akan disampaikan pada anak mereka sebagai bekal untuk mengarungi bahtera rumah tangga....,bagi yang lagi nyari Reperensi kata kata indah dalam moment istimewa tersebut cek di bawah ini deh 
 
 
Anakku Tersayang

Sayang....
Jadilah penyejuk mata
Seperti kau tlah lakukan untuk kami
Orang Tuamu

Ikhlaslah menjadi Rembulan
Tak harus bermimpi
Seindah mentari
Tak perlu risau menjadi 
Bayangan
 
Sayang...
Kau mulia 
bukan terdepan 
Tapi terjaga 

Jagalah Siangmu  dengan dhuha
Saat Suami berjuang halal
Bertarung dengan dunia
Sungguh
Kaulah pembuka langit
Pengundang berkah

Hormati Ayah Suami mu 
Seperti kau menghormatiku
Sayangi Ibu suamimu
layaknya kau
Menyayangi Ibumu
Dimata Robbmu
Mereka orang tuamu

Sayang...
Esok saat mentari berada satu tumbak
Tugasku tunai
Kau tak lagi milikku
Pahalamu ...,Surgamu...Ada pada senyumnya
Semoga kau menjalma
Layak menghuni surga  
Tundukan pandangan 
Selama 
Dia tunduk pada Robbnya



Gimana mudah-mudahan kepake ya....,????selamat menempuh hidup baru ...sakinah mawaddah warrohmah...,Terima kasih sudah kemari Assallammuallaikum Warrohmatulohi Wabarokatuh
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Friday, January 5, 2018

Puisi Romantis.Cinta terpendam

 cicih surya     9:07 PM     puisi cinta     No comments   

Jatuh cinta..., Itu hakmu tapi jika batas terlalu tebal Rindu Tersalur hanya melalui tegur sapa atas nama sahabat.dihati berkecamuk ribuan kata penuh makna tapi mulut terkunci rapat tak ingin jadi penghianat pada kata sakral bernama persahabatan.Walhasil  rasa yang dikorbankan  kau simpan dihati membatu  membelenggu menjadi pemuja setia  meski hanya mampu Diam....

Manis-Manis pahit mengikis  seperti puisi ku di bawah ini untuk kalian yang punya kekasih terpendam...Cek yaa.... 


Peri Putih


Putri Cantik bergaun putih
Rambut hitam lurus
Senyum manis 
Mengambang

Putri cantik Bergaun putih
Mata Berbinar 
Berdagu Indah
Syahdu 

Aku selalu bersamanya..
Menjaganya 
Menemaninya
Baginya 
Aku temannya

Putri Cantik bergaun putih
Dialah tokoh utamanya
Bermain. Tertawa.Menangis
Dialah indahku
Bunga Hayal penghias mimpi

Putri cantik bergaun putih
Dialah ceritaku
Pena , tinta dan catatan ku
Dia tak tahu 
Atau tak mau tahu

Putri cantik bergaun putih
Aku menguncinya
Diam
Di hatiku
Tertutup rapat
Hanya 
Aku

Putri cantik bergaun putih
 Tenanglah 
Aku takan menyentuh



So sweet ya....,terima kasih sudah berkunjung ke rumahku....See you...Assallammualaikum Wr.Wb
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Thursday, January 4, 2018

Surat cinta

 cicih surya     6:37 PM     cerita pendek     No comments   

Gadis di Kursi roda
Kenciro memberiku pilihan yang sulit sekali coklat, Ice cream atau roti bakar, aku diam sangat lama aku  mau semuanya bisikku dalam hati tapi yang tertangkap dokter itu adalah gelengan kepala. Tak harus ada yang ku minta lagi sekecil apapun. Tidak semuanya akan lebih menjadi beban jika aku terus berjibaku dengan gelimang kebaikan Ken, Kesembuhan Dede untukku sudah cukup, Tak ada lagi yang harus ku minta.

Yah semua karena Dede, Semua untuk Dede. Dede umurnya baru 12 tahun. Bocah perempuan yang mengingatkanku pada masa kecilku sendiri dekil , kumel bau terabaikan nyangkut menyendiri dipojokan. sedih sekali melihatnya aku melihat kelamnya masa Remajaku yang tersisih dan terpinggirkan.

Dia korban Razia  saat jadi Gepeng di jalanan.Dia dipanggil Dede ngompol karena dia memang si pengompol itu sebabnya Rimba ngoceh ga pernah beres"Kalo begini caranya predikat kamar terbersih untuk kamar kita akan end, takdirnya hanya sampai disini.

Sementara Dede terdiam sedih dia mengayuh kursi rodanya keluar kamar. di ikuti semua mata yang melihatnya dengan penghakiman yang perih. Aku yang malas dengan ocehan Rimba memilih keluar,dengan dengus nafas kesal kenapa juga harus berisik pas jam tidur siang,  diluar panas. mata ngantuk.kepala kleyengan.
Sampai di pintu mataku mendapat kejutan yang luar biasa, Dede merangkak berusaha menaiki tangga dengan tangan dan kaki yang gemetar.Tanpa kata aku memperhatikan dia lalu melambai memanggil satpam jaga yang  segera  datang, ku tempelkan telunjuk di bibirku satpam menganguk dan mengikutiku.
"Lihat..., jangan di ganggu..." Kataku berbisik  satpam mengiyakan dengan matanya tapi tetap dengan posisi siap sedia kalo sekiranya Dede hampir jatuh dia ada. Satu jam kami berdiri memperhatikan Dede  yang menaiki tangga demi tangga. Sepuluh anak tangga dia lewati dengan susah payah.sekarang dia duduk diatas dilantai 2 bersama peluh yang mengucur tapi ada senyum yang hanya di miliki oleh orang-orang yang sudah berhasil melewati batas pencapaianya.

Kunaiki tangga perlahan pak satpam pun demikian. Dede  menunjukan exspresi ketakutan tapi ketegangan itu cair saat pak satpam tersenyum dan bertepuk tangan meski dengan suara lemah ."Panggil aku kalo kamu kesulitan turun..." Kata pak kumis tinggi besar itu sembari menyentuh lengan Dede lembut. Dede mengiyakan dengan mantap.

Aku tak tahu apa rasanya berdiri
Aku tak tahu bagaimana hebatnya berjalan
Tapi hari ini aku tahu Rasanya berlari
Terbang di atas awan

Aku tak merasa cukup
Aku juga tak merasa kurang
Segalanya pas dan elegan
Itu aku Tubuhku. kurang dan lebihku

Aku tak perlu syarat dan alasan
Aku tak harus bertanya
Apa...,mengapa...,bagaimana...
Tuhan sayang padaku

Aku merasakannya lewat udara
Kuhirup lembut memberi hidup
Mentari pagi memberi hangat
Tanpa hianat

"Aku tak pernah ingin mengeluh Kak. Tadi kakak lihat aku di hujat orang satu kamar, tapi luka itu sembuh hanya dengan melihat senyum ketulusanmu...Aku merasa jadi manusia diakui dan diterima" Kata Dede bercerita dengan semangat dia tak seperti anak dua belas tahun dia bicara lebih tua dari umurnya
Aku hanya jadi pendengar aku masih terkagum dengan apa yang dia capai hari ini. menaiki Tangga bagi orang lain mungkin biasa tapi saat Dede yang melakukannya ini seperti sebuah keajaiban. Dia berhasil mengalahkan rasa takutnya. Memegang sendok saja jatuh. kakinya hanya mengantung Dia selalu bilang ini Acesoris karena pungsinya  hanya sebagai tempelan menurutnya. Tapi hari ini tangan gemetar dan kaki lemah itu memberi jawaban pada keraguan pemiliknya "Terima kasih tuhan untuk kaki dan tangan yang hebat..." Desis Dede pada dirinya sendiri

" Kak..., hari ini temenin aku ketemuan sama cowok yuk...,"Ajak Dede membuatku terperangah
" Kamu serius....?' Tanyaku ragu
" Cowok itu namanya Dandy, Dia memberiku surat cinta .sebenarnya itu yang membuatku sangat bersemangat aku mau jalani terapi agar aku sembuh dari cideraku dan tak harus jadi pengompol.
" Ini wow...."
" Dede Mau berubah ..., Dede mau sembuh Kak, "Ungkapnya dengan serius aku tak pernah melihat binar mata seterang itu sungguh ini luar biasa. mungkin ini yang di ungkap orang -orang picisan sebagai power of love energinya memang luar biasa. membuncah melewati bukit dan gunung terjal. Selepas asyar ku temani Dede ke taman di sebrang jalan besar. Cukup jauh untuk aku yang berjalan tertatih. Dede mengayuh rodanya pelan dan hati -hati. Kali ini dia menolak di dorong dia bilang dia ingin tahu seberapa kuat tangannya. Jarak ke taman masih berkisar100 meter kala seorang remaja menghampiri dengan senyum lebar semeringah
" Aku sudah satu jam menunggu..., hampir saja aku pulang..." Katanya menatap Dede tanpa kedip.senyumnya tersungging begitu manis membuat lesung pipitnya makin terlihat jelas.
Dandy dia memperkenalkan dirinya dengan sangat sopan mendorong roda Dede dengan tenang dan hati-hati. Aku memilih berjalan di belakang mereka pikiranku berkecamuk diantara nyata dan banyangan. Aku ingin tidak mempercayai dengan apa yang kulihat tapi itulah kenyataan. Aku melihat tatapan penuh cinta dari Dandy untuk Dede,perempuan ingusan yang jauh dari kata menawan . Saat Dandy membantu Dede  duduk di mobilnya sesungguhnya fikiranku acak-acakan. "Wah...,diculik nih gua"  prasangkaku sudah negatif. Aku sudah pikirkan alternatif seandainya sesuatu yang buruk terjadi. Apa yang bisa ku jawab jika  sesuatu yang sangat buruk terjadi. Sebenarnya ketakutan itu sudah ku utarakan pada Dede sebelum berangkat. Tapi dengan mantap Dede bilang "Kita tidak tahu apa yang akan kita dapatkan kalo kita tidak berani mencoba..." Mulutku terbungkam aku hanya mengeja nama Tuhan dalam diam untuk membuatku tenang. Mobil berhenti di sebuah klinic sepertinya kejutan belum selesai. Senyum ramah seorang dokter menyambut kami kulit coklat rambut sebahu dengan mata sipit Bentukan wajah yang aneh menurutku mata rahang dan bentuk wajahnya seperti orang jepang  tapi kulitnya coklat seperti terpanggang matahari setiap hari.

"Kita akan lakukan pemeriksaan awal ya , De..., Semoga kemungkinannya bagus..., tapi jika tidak Dede tak harus kecewa  banyak jalan yang bisa kita tempuh  karena tidak ada sakit yang di turunkan tuhan. kecuali disertai dengan obatnya..., kita hanya perlu menyediakan waktu lebih banyak untuk berusaha..." Katanya memberi semangat Dede menganguk mantap.
Dokter itu mengalihkan pandangannya padaku. menatapku agak lama.
'' Aku Kenciro..., Teman dan keluarga memanggilku Ken ,Kamu bisa lakukan itu..."Katanya Terdengar ramah meski tanpa senyuman. "Dandy memintaku berkenalan dengan Dede Aku suka semangatnya  itu yang membuatku memutuskan untuk membantunya mencapai sembuh. Motivasi dalam dirinya membuat dia terlihat seksi, terlalu banyak alasan untuk setiap orang sayang padanya jika kita mau duduk sejenak bersamanya. Aku memutuskan untuk menutup mulutku hanya merespon seperlunya.hanya mataku yang jeli melihat dan menelisik mimik wajahnya sok jadi pakar mikro exspresi. Merasa pembicaraannya tidak di respons dia kembali pada Dede dan mulai melakukan prosedur pemeriksaan ,Sementara aku dan Dandy duduk berdampingan tapi saling berdiam diri aku memang tidak terbiasa berbicara banyak dengan orang yang baru ku kenal. Dandy berusaha mendekat dengan membuka pembicaraan  tapi tanggapan ku. hanya anggukan dan gelengan sampai saat Ken datang mengantar Dede dengan rodanya.
"Syukurlah hasilnya menggembirakan Dede bisa ku tangani di sini..., Ambil obat di apotek depan aku sudah meminta mereka untuk mengirim tagihannya ke mejaku. 5 hari lagi datanglah kemari tapi saat sore  saat aku sudah selesai dengan Pasien -pasienku. Agar lebih tenang dalam melakukan pemeriksaan...Hati-hati di jalan peri kecil...,tetap bersemangat Tuhan selalu bersamamu."Kata Ken pada Dede Senyumnya sekilas menyapaku "Istriku pasti akan senang bisa berkenalan denganmu..."Keramahan itu terdengar lebih indah. Aku menganguk lemah seulas senyum tersemat di bibirku.

Dede membawaku dalam pusaran orang -orang hebat yang membuatku berdecak kagum  Dandy Remaja 18 tahun  dia berhasil melewati separuh hidupnya melawan kanker tulang .Bukan karena dia kaya tapi karena dia tidak pernah menyerah berjuang untuk hidup. Sekarang dokter sudah menyatakan bahwa tubuhnya clean dari kanker dia mendedikasikan hidupnya untuk memberi cahaya menyemangati menerbitkan kembali mentari harapan yang sudah tenggelam.Sementara aku jangan kan untuk menyemangati orang lain menjaga semangatku tetap menyala saja kadang aku tak samggup.
Surat cinta yang di berikan pada Dede bukan berisikan I love you, I Need you  atau I Miss you  tapi berisi kata -kata penyemangat yang membuat Dede Tahu kemana dia harus melangkah  mengerti apa yang menjadi tujuannya dalam hidup hingga dia mempunyai kenyakinan yang utuh untuk menapaki jalan takdir sesulit dan sepahit apapun itu.Tuhan maha segalanya jika kekuranganmu terlihat jelas maka bersama itu Tuhan menunjukan kelebihannya dengan sempurna

Dr Kenciro Ayahnya orang jepang Ibunya dari Fak-Fak Papua lelaki yang menikah dengan seorang perempuan tanpa Rahim.aku memilihnya bukan karena kasihan tapi karena rasa sayang yang Tuhan terbitkan dihatiku sejak pertama kali bertemu. Dia perempuan berhati tulus, Dia menerima setiap kekurangannya sebagai berkah Tuhan yang tak harus dia keluhkan kami hidup dengan 7 anak Adopsi.

Teraphy terus dilakukan sampai cidera kandung kemih Dede sembuh. Dede tetap berada di kursi roda tapi semangat yang membuncah dalam dirinya  membuat dia hadir menjadi Dede yang baru yang hidup untuk menjadi matahari pagi bagi siapapun yang ada di sekitarnya     Selesai


 

Kurangmu itulah lebihmu tergantung dari sudut mana kamu melihatnya   See you  salam sayang dari rumah kata
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Newer Posts Older Posts Home

Followers

Translate

Popular Posts

  • Puisi Nasehat pernikahan dari Ayah untuk Putrinya
    Menikah adalah sesuatu yang sakral dan mengharukan bukan hanya untuk anak tapi juga untuk orang tua. Biasanya mereka menitipkan pesan yang ...
  • Pesan cinta mama
    Perintah tanpa alasan Argumen Atau sebuah penjelasan Yang dia tahu Hanya harus Tak punya frasa Tepat Agar kau percaya Cerita ind...
  • Cerbung:bismilah,Pelarian terbaik bag II
    Di cerita yang lalu kita berkenalan dengan seorang anak muda unik yang bekerja sebagai pemulung... dan sekarang kita akan simak kelanjutany...
  • Pejantan Pilihan
    Sang pejantan Sore sudah lewat senja belum datang, tapi gelap gulita mungkin akan hujan, angin dari utara bertiup amat kencang, derit ran...
  • cerbung: Perjalanan cinta Hijabers Nikendy V
    Memiliki aku itu mudah, yang sulit adalah mendapatkan hatiku,,,, masuk kedalam yukk cus ah...! Akhir sebuah pencarian Angin pagi yang me...
  • Cerita Manis sahabat
    Dear Mbak Devi Mbak Devi 10 tahun kita ga ketemu, Entah dimana keberadaanmu saat ini, di Jakarta atau pulang ke Padang. Kabar yang ku...
  • Cerita Tragis Perempuan
    Dia tak tampan Bukan hartawan Dia hanya sopan Dan itu yang istimewa Aku tertawan oleh senyuman Tersesat tak bisa pulang Rahasia Bint...
  • Puisi romantis kasih tak sampai
    Kekasihku yang indah yang diam di ruang sunyi sendiri...begumul dengan rindu,sibuk dengan dunianya tak peduli padaku Karena aku hanya lelaki...
  • Cerita sang pejantan
    Singa adalah raja hutan yang garang dan menakutkan...tapi dia setia.memberi perlindungan yang indah nyaman untuk pasangannya...,mau buktinya...
  • Untukmu Kekasih
    Palestina tanah yang disucikan rumah para hafish dan mujahid. mereka berjuang untuk milik mereka yang dirampas .mereka berjuang tak kenal l...

Recent Posts

Categories

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Unordered List

Pages

  • Beranda

Text Widget

Blog Archive

  • ►  2019 (12)
    • ►  October (2)
    • ►  January (10)
  • ▼  2018 (30)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ▼  January (7)
      • Cerita horor
      • Puisi Perempuan
      • Cerbung:Bismilah, pelarian terbaik Bag IV
      • Pesan Tak Terbaca
      • Puisi Nasehat pernikahan dari Ayah untuk Putrinya
      • Puisi Romantis.Cinta terpendam
      • Surat cinta
  • ►  2017 (68)
    • ►  December (2)
    • ►  November (5)
    • ►  October (7)
    • ►  September (3)
    • ►  August (8)
    • ►  July (7)
    • ►  June (7)
    • ►  May (5)
    • ►  April (8)
    • ►  March (16)

Blog Archive

  • ►  2019 (12)
    • ►  October (2)
    • ►  January (10)
  • ▼  2018 (30)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ▼  January (7)
      • Cerita horor
      • Puisi Perempuan
      • Cerbung:Bismilah, pelarian terbaik Bag IV
      • Pesan Tak Terbaca
      • Puisi Nasehat pernikahan dari Ayah untuk Putrinya
      • Puisi Romantis.Cinta terpendam
      • Surat cinta
  • ►  2017 (68)
    • ►  December (2)
    • ►  November (5)
    • ►  October (7)
    • ►  September (3)
    • ►  August (8)
    • ►  July (7)
    • ►  June (7)
    • ►  May (5)
    • ►  April (8)
    • ►  March (16)
Powered by Blogger.

Find Us On Facebook

Labels

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Flickr Images

Labels

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Download

Sample Text

Copyright © Rumah Kata | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates