Rumah Kata

tempatnya cerita indah dan puisi romantis

  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Downloads
    • Dvd
    • Games
    • Software
      • Office
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Uncategorized

Monday, January 29, 2018

Cerita horor

 cicih surya     8:44 PM     cerita pendek     2 comments   

 Rembulan Di Ujungnya Malam


Rumah  tua , bangunan peninggalan belanda, atau bekas pabrik. kesan nya tua dan tak terawat dengan cat dinding yang mengelupas..., begitulah setting bangunan di cerita horor.
tapi tidak demikian yang ku alami. aku mengalaminya di asrama yang mewah dan terawat

Kisah ini terjadi tahun 2005

Seusai makan malam. aku tak langsung pulang ke kamar, aku malah jalan kelapangan tempat kami biasa berkumpul untuk Apel pagi , ga kerasa waktu setahun sudah hampir di penghujung. Rasanya  baru kamarin kepala balai mengucapkan selamat datang di Apel pagi pertama. baru kemarin kami berkenalan di Ospek ,Hari yang sama juga Aku keki dengan Nur Lia. Menu makan siangku tak lewat kerongkongan  hanya buahnya yang ku makan.

Sekarang pelajaran sudah usai tinggal nunggu pemangangan..., Ibarat kata kita sedang menghitung mundur kemana takdir akan membawa kita. pelaturan juga mulai longgar. jam malam sudah tak berlaku. Jam belajar tak ada. Waktu yang tersisa kita yang punya.
 Sebuah sapaan lembut membuatku urung untuk belok , senyum itu bersahabat meski baru berjumpa ,dia melambaikan tangan dan aku menurut duduk di beranda. Awalnya ku fikir dia adalah tamu barangkali ada perlu, seusai makan siang tadi kami papasan di perpus, aku tak sempat memperhatikan lebih lama pemberitahuan di pos satpam memanggil namaku.
"Ada apa Pak...?"tanyaku sesopan yang ku bisa.
"Tidak ada..., Saya hanya tak suka merasa sendiri. Kalo Mbaknya ga buru-buru. dan ga ganggu kita mendongeng...., Kancil dan buaya "Balasnya ramah, aku  tersenyum cara bicaranya lucu.
" Bapak trainer..., Acara di Aula...? Tanyaku masih kaku, Aku tak tahu dia siapa. tapi perasaanku bilang dia bukan orang biasa meski kaos yang dipakainya sudah lusuh dan hanya memakai sandal jepit butut, badannya tinggi besar, perutnya gendut hitam mukanya aku kasih 6 itu juga masih dikurangi setengah.(jahatnya maksimal Hahaha) ga mikir muka sendiri juga ga kalah abstrak.
"Iya..., Kamu tahu..."Jawabnya terdengar senang ,mungkin merasa dikenal.
" Itu acara apaan sih ,Pak..., koq  tadi aku lewat  semua pesertanya nangis menjerit- jerit. kayak orang gila...,"
" Kami menyelenggarakan Training keseimbangan jiwa...,pesertanya pejabat teras Departemen  Sosial..., Peristiwa tadi siang adalah rangkaian proses. Intinya supaya kita memiliki jiwa yang sehat  kita harus bisa membebaskan diri. dari dendam...,kesedihan..., kebencian  yang terlanjur mengendap di alam bawah sadar" Jelasnya pelan sembari menatapku  pembicaraan terus berlanjut sepertinya pantatku terpaku. kita terlibat pembicaraan seru yang ada di Arena bukan hanya aku dan dia .Tapi sekarang sudah ada Rina Dan Evalia

Pembicaraan yang seru dan menurutku bermutu mengisi otakku pelan tanpa merasa bodoh dan terganggu. Mas Ika sebut saja  begitu ,Banyak sekali memberi pencerahan dan pembekalan untuk siap hidup bebas bertarung dengan sang waktu. meski kadang bahasa nya ketinggian karena kita memang tak selevel. Dia bicara dengan bahasa kaum intelektual kelas tinggi,Tapi dia tetap tersenyum saat ku bilang" aku tidak mengerti..." menerjemahkan dengan bahasa yang kami fahami adalah yang dia lakukan setelah itu ,jelas dan detail. Ujungnya aku masih mengeluh pembicaraan ini ketinggian berat sekali kemudian dia menjawab" Simpan saja...,Bersama waktu kamu akan mengerti...,saat kamu menghadapi permasalahan mungkin pembicaraan kita akan menjadi titik terang dan membuka jalan menuju solusi  "Ujarnya panjang lebar Aku menunduk ,Rina hampir mencela Eva tersenyum lucu ngeliat tukang protes nunduk."Nah begitu..., lebih manis...,Preman sekarang  terlihat seperti perempuan..."Tukas Rina tak mampu menahan diri buat  ngeledek.
"Ih...,apaan sih..., Jaim...  Jaim," Kataku Sembari sok makin nunduk Eva tertawa ngakak. Mas Ika Juga terpingkal -pingkal tertawa.Kami cuma berempat tapi keramaian sudah seperti se Erte .Semakin malam Isi pembicaraan kami adalah ledekan ,curhat bebas tentang banyak hal. Tak ada lagi bahasa kaku. pembicaraan jadi dua arah  bukan seperti dosen yang memberi ceramah umum ,tapi seperti dua orang teman yang sudah lama tak jumpa

Malam semakin Larut , Aku melihat lampu-lampu dikamar sudah mati. Barak putra semakin sepi tapi kami masih saja membuka bahasan baru yang membuat malas untuk meranjak pergi. Mataku menatap langit mencoba mencerna pelan apa yang ku dengar , Bulan purnama penuh sinarnya sejuk angin semilir tenang menyapu wajah
"Jam berapa sekarang...?"Tanyaku pada Mas Ika sekilas dia melirik arloji di tangannya
"12. 56..."
" Tanda kalo dia sudah nanya Jam..., sebentar lagi juga pamit tidur...,"Tukas Rina seperti menemukan sasaran empuk untuk kembali menjadikan aku bahan bahasan
Nyonya...,Sudah mengantuk...?"Tanya Mas Ika  sepertinya dia memang selalu memperpanjang bahasan tentangku. Aku menggeleng cepat"Aku hanya merasa ada yang aneh dengan langit...,Bulannya makin lama tertutup awan...,mendung...,"Kataku sambil terus menatap langit...,rasanya juga beda...,sunyi,,, senyap,"Tiba tiba bulu kudukku merasa merinding.
"ga usah takut...., Ini biasa terjadi kalo sudah larut malam..." Kata Mas Ika tenang.Tapi dia juga menyentuh tengkuknya sendiri
" Iya Nya kamu khan ga pernah begadang...,waktu belajar jam sembilan tidur...,kalo malem minggu ,dia yang ngajak gadang  tapi jam sebelas aku tidur duluan yah...."Ledek Rina sembari menirukan gaya bicaraku ,"Malam ini...,kita lanjut subuh...."Lanjutnya dengan nada menantang.Eva dan Mas Ika menatapku menunggu jawaban aku hanya menghela napas dan menganguk lesu.Tiga orang temanku bertepuk tangan aku yang merasa terperangkap keadaan hanya diam, langit yang ku tatap semakin mendung bulan tak terlihat dan itu mencekam...,bukan karena aku penakut atau tidak terbiasa ,Tapi memang suasananya tuh berbeda.

Mas Ika dan Rina semakin seru berbincang aku lebih banyak diam sekarang meskipun aku masih jadi bulan bulanan pembicaraan , Kalo Eva setahuku dia memang pendiam jadi dia lebih jadi pendengar yang pasip

Ada Aura Aneh...,Tapi aku memang tak mau bersikap aneh dan mengacaukan suasana. mengubah keseruan jadi ketakutan yang menyiksa
"Denger ga sih ...,kok ada suara anjing melorong begitu..."Kataku akhirnya.
" Iya...,"Rina menanggapi dengan wajah gelisah "Padahal di sini jauh dari pemukiman dan ga ada hutan..."
"tadi sore saya jalan-jalan ada anjing...,dipelihara di kampung sana...,"Ujar Mas Ika  terdengar tenang tapi dia beranjak dari tempatnya berdiri sembari mengusap tangannya ,berjalan ga jelas mundar-mandir , keadaan berubah menyeramkan ,aku merasa tengkuk aku sedingin es. kaki seperti bersentuhan dengan bulu, Rina menggidik berkali-kali. Eva melipat tangan di dadanya seperti orang kedinginan. Tapi yang aneh tak ada yang melangkah  pergi.

"Berdoa..., Baca apa yang kalian bisa..., Alloh tidak terbatas ruang dan waktu..., Kita ada diatas mereka..." Kata Mas Ika lantang.meski dia terus mondar-mandir ga jelas.
Kata -katanya seperti mampu menghipnotis pikiran , mulutku mulai komat-kamit niatnya baca Al falak , tapi bacaannya kacau ga jelas ngaco. bacaannya juga ga lancar , rasanya lidah ku kaku. Diantara ketakutan yang memuncak aku menarik nafas..."Ya...Alloh..."hanya itu yang keluar dari mulutku berulang ulang.

Suasana semakin mencekam  ku dengar langkah kaki  serupa tentara baris-berbaris .Tawa terbahak bahak rasanya tepat di depan telinga. aku juga mendengar suara perempuan menangis memilukan sekali
"Kuatkan hati... bacaan kita setajam pisau...,"Terdengar lagi suara Mas Ika Dia tetap mondar mandir tak jelas, tapi kata -kata yang lantang dan yakin  seperti punya magis tersendiri , dia mengikuti bacaan ku...,"Ya..Allah..."Berulang dan makin kuat ,Rina dan Eva akhirnya juga mengikuti .kita 4 orang dalam satu bacaan."Ya Alloh..." bersahutan saling menguatkan ,Tapi suara -suara tanpa hujud juga makin  terdengar gaduh Badanku rasanya di balut selimut terbuat dari  es Bacaan tidak berganti meski kerongkongan terasa kering sakit sekali....,Bacaan memang terbata tapi hatiku tanpa sadar membacanya.."Ya Alloh...,tolong Aku..."Jeritku dalam ketidakberdayaan yang memilukan
Sesuatu yang menyekat kerongkongan rasanya lepas Bacaanku lidahku kembali normal bacaan terus bergema, suasana pelan-pelan jadi normal. tak ada suara tanpa rupa ,tak ada dingin yang menyiksa ,udara terasa lebih hangat "Alhsmdullilah...,"Mas Ika mengusap wajah dengan kedua telapak tangannya..." Saya sering berurusan dengan orang stress dan gila , tapi malam ini bersama kalian saya berurusan dengan setan dan saya menang...!!!" Ungkapnya penuh dengan kepuasan senyumnya cerah sekali ,Rembulan yang tertutup awan kini kembali bersinar ,purnama penuh menampakan keindahannya , satu jam yang lalu aku melihatnya persis setting drama horor ,tapi sekarang angin yang lembut membelai rambut aku merasa jadi Salma Karammi Effendy yang diibaratkan sebagai patung penjaga taman  oleh Kahlil Gibran dalam bukunya sayap-sayap patah  ,"kalian tahu apa doa saya saat ketakutan tadi...?"Kata Mas Ika retoris "Saya berharap semoga kalian tidak lari meninggalkan saya sendirian. Kalian ke kamar itu dekat ,tapi jika saya harus ke bawah saya tidak yakin saya akan sampai dengan selamat "Katanya sambil senyum-senyum
"Aku tadinya mau lari...,Tapi ngeliat si Nyonya diem...,ku urungkan niat...,sebab kalo aku lari...,si Nyonya pasti ikut lari mending kalo ga jatoh...,jatoh kebentur besi...bahaya...,aku akan mati di ocehin ga beres-beres sama kakak- kakaknya"Kata Rina terkesan mengadu
"Trus kenapa Nyonya diam...,Mikirin  Rina juga....?"Kejar Bapak itu membagi tatapan nya pada Rina aku dan Eva .
"Ga..., Kata -kata Rina benar. Jika saya lari saya akan celaka bukan karena dikejar setan..., tapi karena kecerobohan saya sendiri..., Bukan karena saya pemberani...,mati,,,.!Matiiilah hari ini... yang saya pikir tadi, setan itu tak pernah membunuh mereka hanya menakuti dan membohongi..., jika kita lari mereka menang....saya bukan orang yang suka dengan kekalahan...!!!"
"Lalu kenapa Eva...,Diam...?" Tanya Mas Ika sambari menatap wajah Evalia
"Saya diam..., Karena kalian diam..."Jawab Eva polos,
Kami kembali tertawa santai ,embun mulai turun hangat menyelimuti hati..., Mulai terdengar lirih bacaan alqur'an , aku merasa senang janji begadang akan tunai , Aku akan menang. panggilan subuh terdengar  mushola adalah tujuan berikutnya ,sepakat melewatkan malam bersama mereguk ilmu yang tercecer dalam pembicaraan .mengantuk itu ternyata tidak bertamu saat pembicaraan menarik perhatianku.
Lepas subuh di hari itu ,aku masuk kamar berniat tidur kasihan sekali badanku terjaga sepanjang malam seperti satpam. Bos kecil  masih terlelap di ranjang, dua ranjang sudah kosong, Anak NTT ,harus mengabdikan diri di daerahnya setelah tugas belajar selesai begitupun anak Bali, janji  dinas harus dipenuhi bahwa akan pulang membangun daerah sendiri.
Ku bangunkan Putri Solo itu dengan menyentuh tangannya ."Maaf aku tak pulang semalam...,subuh dulu..."Kataku sebelum dia bertanya, mata nya mengerjap mengiyakan pelahan turun dari ranjang, aku menuju Bed ku menata bantal siap terlelap, "Jangan tidur Nya...,temani aku sarapan...,"Pinta si hitam cantik itu  sambil memakai mukena . Aku mengangguk menatap langit -langit putih. aku mencoba melukis puluhan warna di sana dengan Imajinasiku


Mengapa Gajah selalu abu-abu
Kenapa tak kau buat merah jambu
Atau lukislah dia dengan rona...
Apapun warna yang kau mau
Mungkin Ragamu terikat
Lidahmu tersekat
Tapi biarkan Imajinasimu...
Melanglang buana menjelajah waktu

Mengapa menghitung harus ber urut
Mengapa membaca harus dari depan
cobalah mengejanya di pertengahan
Berhitunglah  dengan dikalikan

Tak haram jika berbeda
Jangan takut jika tak sama
Bukankah Unik mu 
Itulah kamu



Bos kecil menanaskan air dengan pemanas listrik. aku menyiapkan roti dipoles selai kacang..., sejak kelas dikunci karena pelajaran selesai, dapur di tutup dan bukan sok kaya sarapan dengan roti ,karena hanya makanan itu yang bisa diawetkan di simpan di lemari bisa sampai 3 hari.khan ga asik udah laper masih harus wara-wiri .

Kami sarapan pagi berdua.Seperti biasanya  dia selesaikan sarapannya sebelum teh nya habis lalu bersiap ke kamar mandi. tapi dia balik ke kamar dan memanggilku

"Nya...,Bapak yang semalam menunggu mu di depan..."Katanya sembari menatapku
"Aku tak punya janji apapun dengan dia...,"Kilah ku acuh.
" Temui dia..., bukankah kita harus berlaku baik pada tamu " Kata Bos kecil terdengar membujuk, aku pun merajuk dengan tatapan mataku .Teman baik ku itu tidak mengatakan apapun hanya tatap tajamnya terkesan memeritah. Kurapikan rambutku lalu  kereguk sisa susu di gelasku
"Habiskan teh mu ...,tak baik menyisakan makanan ,karena berkahnya mungkin ada di tetesan terakhir ,Dia hanya tersenyum dan menganguk ,"Nya..., Dia orang asing...!!!" Pesan bos kecil sebelum ku tutup pintu dan mengambil sendal di rak sepatu 

"Temani aku menghabiskan pagi ini....,"Kata mas Ika saat aku ada di hadapannya dan bertanya dengan tatap mata...
Ku jejeri langkahnya tanpa kata..., aku masih bingung harus memulai dari mana. Meski pun dia tak kaku. tapi aku tak ingin bertingkah semberono  seperti malam tadi dia banyak bercerita. Pegawai balai yang berpapasan dengan kami menganguk hormat padanya. dan menatapku penuh tanda tanya. Mungkin mereka heran kenapa harus sama si preman bukankah si jenius juga belum pulang...,si cantik juga masih ada di kamarnya.
" Jadi apa che...?"Tanya Pak Uri dengan senyumnya saat kita bertemu di depan ruang Assesment
"Tour Guide ,Pak...!'Jawabku cepat sambil tertawa
"Saya pinjam Anaknya satu ,Pak" Tambah Mas Ika santai tapi Pak Uri menatap ku memberi mandat untuk menjawab,  aku menarik napas mencari dengan cepat jawaban yang tepat "Boleh ya ,Pak...,asal masih di ruang terbuka...."Jawaban yang ku dapat hanya jawaban asal ternyata..., Dua lawan bicaraku tertawa. sekilas ku lihat Pak Uri tersenyum dan menganguk. memberi restu 

" Kenapa harus di ruang terbuka... ," Mas Ika mulai membahas lagi celotehan ku dan itu sangat menyebalkan sebenarnya. Kalo sudah di dengar sudah ga usah di korek dan di perjelas  toh aku juga bukan orang hebat.atau terdakwa yang sedang di introgasi.
 "Karena kalo di ruang tertutup ceritanya akan berbeda..., satu kompi pasukan setan ada bersama kita...,"Jawabku terdengar asal tapi sesungguhnya aku mengatakan sesuatu yang serius
 
"Ini bedanya kamu ...,"Katanya sambil tersenyum tapi aku malas memperpanjang bahasan . aku berkonsentrasi pada jalan yang ku lalui. "Dimana kelasmu....?"Tanya nya kemudian.saat  kami melewati Aula  
"Masih jauh....,"Kataku sambil menunjuk  dan berjalan di depannya berlari kecil di lapangan. Kita duduk di depan kelas mu "Katanya memberi kode dimana dia mau berhenti .aku duduk di beranda  kelasku lalu dia duduk di dekatku memandang sekeliling ,ada yang hilang di sini di hatiku .menatap kekosongan mendung di mataku mengembang aku baru tahu kenapa aku ga mau main kesini , Ternyata aku belum siap dengan semuanya.
Mas Ika Menatapku membiarkan air mata mengalir .membiarkan aku melepaskan diri dari kesedihan yang ku tahan. 
"Tatap sepuasmu..., karena suatu hari kau akan merindukan  tempat ini..., mungkin akan ada takdir kamu datang lagi kemari tapi semua tak lagi sama ...,"Mas Ika mulai mencengkrankan kekuatan kata -katanya di jiwaku "Jika sudah dengarkan aku....,Tarik napasmu..., Pejamkan mata Tentukan tujuan  hidupmu... sekarang!!!! Tujuan tertinggi  adalah Tuhan." Katanya penuh kenyakinan
" Kenapa aku Harus melakukannya?" Tanyaku tanpa membuka mata
"Tujuan adalah nyawa...,jadi apapun kamu....kamu akan bertindak sesuai dengan tujuanmu dia adalah warna!!! ".Aku terdiam cukup lama , sebelum akhirnya ku buka mata perlahan , "Kuatkan kakimu..., kuatkan hatimu... fokus...!!!" Katanya sembari tersenyum menatap mataku  yang kini sudah berbeda.
"Tugas ku selesai ,apa yang harus kau miliki sudah kau dapatkan .... kita pulang....!!!" Ajaknya  kita pulang tanpa kata , Mas Ika masuk ke Aula menjalankan tugasnya  sebagai trainer...,aku menemui Bos kecil. membantunya mengorganisir barang      , Dan  The End



Tos ah tutup lawang sigotaka....Assalamuallaikum Wr Wb
 





  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Email ThisBlogThis!Share to XShare to Facebook
Newer Post Older Post Home

2 comments:

  1. YayanFebruary 7, 2018 at 5:01 AM

    Tatuuttt aku 😂😂😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. cicih suryaFebruary 7, 2018 at 11:13 PM

      kabur....

      Delete
      Replies
        Reply
    2. Reply
Add comment
Load more...

Komentarmu adalah cermin kepribadianmu.terima kasih sudah mengunjungi blog saya

Followers

Translate

Popular Posts

  • Puisi Nasehat pernikahan dari Ayah untuk Putrinya
    Menikah adalah sesuatu yang sakral dan mengharukan bukan hanya untuk anak tapi juga untuk orang tua. Biasanya mereka menitipkan pesan yang ...
  • Pesan cinta mama
    Perintah tanpa alasan Argumen Atau sebuah penjelasan Yang dia tahu Hanya harus Tak punya frasa Tepat Agar kau percaya Cerita ind...
  • Cerbung:bismilah,Pelarian terbaik bag II
    Di cerita yang lalu kita berkenalan dengan seorang anak muda unik yang bekerja sebagai pemulung... dan sekarang kita akan simak kelanjutany...
  • Pejantan Pilihan
    Sang pejantan Sore sudah lewat senja belum datang, tapi gelap gulita mungkin akan hujan, angin dari utara bertiup amat kencang, derit ran...
  • cerbung: Perjalanan cinta Hijabers Nikendy V
    Memiliki aku itu mudah, yang sulit adalah mendapatkan hatiku,,,, masuk kedalam yukk cus ah...! Akhir sebuah pencarian Angin pagi yang me...
  • Cerita Manis sahabat
    Dear Mbak Devi Mbak Devi 10 tahun kita ga ketemu, Entah dimana keberadaanmu saat ini, di Jakarta atau pulang ke Padang. Kabar yang ku...
  • Cerita Tragis Perempuan
    Dia tak tampan Bukan hartawan Dia hanya sopan Dan itu yang istimewa Aku tertawan oleh senyuman Tersesat tak bisa pulang Rahasia Bint...
  • Puisi romantis kasih tak sampai
    Kekasihku yang indah yang diam di ruang sunyi sendiri...begumul dengan rindu,sibuk dengan dunianya tak peduli padaku Karena aku hanya lelaki...
  • Cerita sang pejantan
    Singa adalah raja hutan yang garang dan menakutkan...tapi dia setia.memberi perlindungan yang indah nyaman untuk pasangannya...,mau buktinya...
  • Untukmu Kekasih
    Palestina tanah yang disucikan rumah para hafish dan mujahid. mereka berjuang untuk milik mereka yang dirampas .mereka berjuang tak kenal l...

Recent Posts

Categories

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Unordered List

Pages

  • Beranda

Text Widget

Blog Archive

  • ►  2019 (12)
    • ►  October (2)
    • ►  January (10)
  • ▼  2018 (30)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ▼  January (7)
      • Cerita horor
      • Puisi Perempuan
      • Cerbung:Bismilah, pelarian terbaik Bag IV
      • Pesan Tak Terbaca
      • Puisi Nasehat pernikahan dari Ayah untuk Putrinya
      • Puisi Romantis.Cinta terpendam
      • Surat cinta
  • ►  2017 (68)
    • ►  December (2)
    • ►  November (5)
    • ►  October (7)
    • ►  September (3)
    • ►  August (8)
    • ►  July (7)
    • ►  June (7)
    • ►  May (5)
    • ►  April (8)
    • ►  March (16)

Blog Archive

  • ►  2019 (12)
    • ►  October (2)
    • ►  January (10)
  • ▼  2018 (30)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ▼  January (7)
      • Cerita horor
      • Puisi Perempuan
      • Cerbung:Bismilah, pelarian terbaik Bag IV
      • Pesan Tak Terbaca
      • Puisi Nasehat pernikahan dari Ayah untuk Putrinya
      • Puisi Romantis.Cinta terpendam
      • Surat cinta
  • ►  2017 (68)
    • ►  December (2)
    • ►  November (5)
    • ►  October (7)
    • ►  September (3)
    • ►  August (8)
    • ►  July (7)
    • ►  June (7)
    • ►  May (5)
    • ►  April (8)
    • ►  March (16)
Powered by Blogger.

Find Us On Facebook

Labels

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Flickr Images

Labels

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Download

Sample Text

Copyright © Rumah Kata | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates