Rumah Kata

tempatnya cerita indah dan puisi romantis

  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Downloads
    • Dvd
    • Games
    • Software
      • Office
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Uncategorized

Wednesday, December 13, 2017

Dongeng sebelum tidur

 cicih surya     12:28 AM     cerita pendek     No comments   





Bernyanyilah...,
Menarilah...
Sambut matahari...
Tidak menyembah...
Tapi bersujud bersama
Bertasbih dengan semesta
Burung Pipit kecil

Di pohon rimbun , daun hijau menari tertiup angin manja membelai. Sejuk sore itu bersama semburat senja yang indah .Pohon kembali berpenghuni. Setiap ranting bergerak pelan karena dipunggungnya ada beban. Tarian pelepas lelah seharian berkelana menjelajah alam berpayung cakrawala biru yang cerah dan indah, terik yang membawa resah terasa hangat saat tembolok penuh dan bayangan indah tentang tidur yang nyaman karena perut kenyang.

Seekor induk pipit berpamitan pada alam pelan memasuki sarang saat gelap mulai berkuasa. Bertahta dengan congkaknya nyanyian sore sudah dilakukan maka semua titah telah terlaksana saatnya sandarkan lelah mengumpulkan tenaga baru untuk kembali bertugas esok hari.
Dia menengok sarangnya decitan manja menyapa nya
" Anakku sayang maaf Ibu terlambat ..." Katanya lembut ada rasa bersalah saat dia melihat Burung kecil dengan bulu yang belum tumbuh sempurna terlihat lemah dan lapar. Dengan segera dia menyuapi anaknya yang makan dengan lahap " Makanlah agar tubuhmu tak kedinginan..., supaya  bulumu segera sempurna..." Bujuknya saat sang anak menolak suapan selanjutnya ,Burung kecil menatap mata induknya  meski malas dia kembali membuka mulut suapan demi suapan terus berlanjut sampai perutnya beneran kenyang dan dia mengantuk. Sang induk membuka sayap agar si kecil aman dan nyaman dalam rengkuhnya
" Tidurlah..., Besok bangunlah lebih pagi..., belajar minum sendiri mengambil embun didaun jadi kau harus siap sebelum mentari mengeringkan embun di pohon ini...,jika kau tidak terlambat kau bisa mandi selagi embun masih sangat banyak. Belajar menyanyikan senandung pagi menyambut mentari" Ungkap sang Induk pelan Anaknya mendengar tapi hanya terdiam dia mendekatkan tubuhnya semakin merapat pada sang induk agar malam ini lebih hangat untuk dilewati.

Pagi ini anak burung membuka matanya dengan semangat. Dia ingat  perkataan induknya diantara sadar dan mimpi semalam 'Bangun lebih pagi' Dia melangkahkan kakinya pelan sekali melewati induknya nyaris tanpa bunyi, tak ingin membuat sang induk terjaga saat bermimpi indah. Mata kecilnya mencoba mengintip keluar sarang  tapi kemudian dia menggidik dan segera menjauh dari pintu "Gelap sekali" Fikirnya sembari menggidik ngeri. Tapi kemudian dia kembali mendekat kepintu mengintip diantara takut dan ingin tahu apakah yang menyinari embun hingga dia terlihat berkilau mataharikah itu...? tapi bukankah ibu bilang Matahari hanya bersinar di siang hari saat itulah  ibu akan meninggalkannya sendirian mencari biji-bijian dan dirinya menunggu dirumah untuk belajar mengepakan sayap dan berkicau dengan merdu. Hatinya kesal kenapa ibu tidak memberi tahunya apa yang  terjadi saat matahari sudah bersembunyi di balik gunung. Kelakuannya tetap sama kembali kepintu mengintip kemudian kembali menjauh sampai saatnya dia berani membuka pintu sarang menatap angkasa " Apa yang bersinar disana..., itukah yang membuat embun berkilau seperti mutiara..., Oh indahnya Alam raya...."Fikirnya penuh dengan kekanguman, Tapi baru sebentar dia menikmati dan mengagumi sinar sejuk yang bertengger di antara gelap tubuhnya menggigil dia mendekat pada induknya berusaha membuka sayap dan mencari kehangatan disana. Dia menyimpan pertanyaan dalam benaknya yang akan di bukanya saat matahari terbit sebelum induknya pergi

Matahari bersinar hangat Sang induk melipat sayap bergegas keluar mandi dengan tetes embun  kicauan gembiranya tak berhenti. Dia kesal karena saat kembali kesarang Burung kecilnya masih mendengkur "Bangun Matahari semakin tinggi jika kau terus tertidur matahari sudah kembali menghisap embun  kau harus kehausan  sepanjang hari" Ujarnya sembari berusaha membangunkan si kecil, burung kecil membuka matanya dengan malas lalu berkata dengan nada menghakimi" Ibu kenapa Ibu tidak memberi tahuku tentang sesuatu yang bersinar diatas sana saat matahari tak ada..."
" Maksudnya.... Rembulan ?"
" Entahlah apa namanya..., tapi dia bersinar sejuk dan indah  menembus dedaunan membuat banyangan hutan terlihat lebih indah sekaligus menyeramkan..." Ungkap burung pipit kecil kicauannya masih sangat kesal. Induk burung mendekat lalu berucap lembut " Dengarkan Ibu..., Banyak hal di dunia  yang kadang tak harus kau tahu atau belum saatnya kau tahu semua ada waktunya..., itu alasan kenapa ibu tidak memberi tahumu tentang indahnya malam karena bersama keindahannya bahaya mengintaimu..., banyak ular mencari makan  burung  yang lebih buas  berburu karena lapar dan itu bahaya  untukmu...,Bulu-bulu kita tak cukup tebal untuk menentang angin malam  mata kita disiapkan untuk menatap sinar mentari bukan menembus kegelapan malam..." Jelas induk burung tenang anak nya terdiam mencoba untuk mengerti kakinya masih terasa beku karena angin semalam. "Mungkin aku harus menurut..." Fikir anak burung dalam diam
" Ibu harus pergi , keluarlah hangatkan tubuhmu...,reguklah sebanyak mungkin embun yang masih tersisa  agar kau punya tenaga untuk belajar mengepakkan sayap" Anak burung gemericit mengiyakan induk burung meninggalkan sarang mencari biji untuk memenuhi temboloknya menyampaikan salam pada alam raya  dengan kicauannya. Saat pulang dia membawa setangkai padi yang hampir menguning untuk anaknya yang lapar menunggu di dalam sarang. Tapi begitu sampai kesarang dia panik karena tak menemukan anaknya di pohon itu. dengan kecemasan dia gemericit memanggil lama tak ada sahutan sampai sayup dia mendengar cicitan anaknya di pohon sebelah
" Bagaimana kau melakukanya dengan sayap kecil yang masih sangat lemah sayang..." Tanya si Induk diantara bahagia yang membuncah
"Aku belajar mengepakkan sayapku terus dan terus aku melangkah pelan- pelan setelah ku ukur kemampuanku dan aku merasa mampu aku menggerakan sayap sekuat tenaga. Aku bisa terbang Bu, aku senang meski aku tidak setinggi Ibu  " Cerita si burung kecil sangat riang
" Kita pulang sudah waktunya kau makan... besok kau mungkin akan terbang lebih jauh lagi..."Ungkap Induk burung sambil meloncat dari dahan ke dahan menemani anaknya mereka kembali kesarang dengan nyanyian penuh syukur  The end




Tetap semangat ..... see you dear....AssalammualaikumWr Wb
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Tuesday, December 5, 2017

Cerbung: Bismilah, pelarian terbaik bag III

 cicih surya     2:30 AM     cerbung     No comments   

Malam panjang mengantarku pada perih rindu , saat jarum jam terasa berdentang kencang seraut wajah ayu memintaku untuk terus terjaga  mengangumi dan semakin jatuh hati, rindu dan rindu lagi semakin mengembang laksana mawar merah muda yang mekar. Wajahnya bagiku adalah candu semakin kulihat semakin mabuk lah daku...

Ya Rob... semakin tak mampu aku Dia luruhkan beku kalbu  tatap nya  tajam senyumnya manis  aku jatuh hati kian mengagumi semakin hari tak mampu berpaling lagi 

Kau dara yang suaranya begitu manja meskipun kau bicara biasa saja tapi telingaku menyimpannya di tempat paling istimewa engkau kah gadis itu???


Asmara Cinta Kedua

Ruang tidur minimalis dengan penerangan redup yang menurut banyak orang membawa kesan romantis. Semerbak Aroma green tea yang lembut menemaniku berbaring seorang diri. Aku mulai membaca ayat-ayat penjaga yang diajarkan Ayah saat aku masih sekolah teka.

Ku pejamkan mata pelan sekali tapi aku membukanya lagi segera , aku duduk tegak karena terkejut kulihat jam dimeja  12 kurang 10 dengan napas memburu...,ku ambil air minum ku tenggak sekali habis tanpa sisa.

Aku kembali pada posisi  berbaring memejamkan mata tapi kemudian beranjak kembali duduk menarik napas perlahan berusaha menenangkan diri  namun terus begitu berkali-kali hingga aku menyerah  ku buka mataku menatap langit kamar aku menggigit bantal karena dilangit -langit kamar ada bayangan begitu indah ku eja nama tuhan dalam diam dia begitu menghantuiku

Sejak pertemuan itu hariku memang berbeda. Meski tak ada yang tahu aku bukan lagi Faisal Darmawan yang dulu dia memberi warna yang baru perlahan merubah warna hatiku  tak lagi kelabu  karena hatiku terus membiru terus merindu

Zefara..., kau kah itu, kau kah jawaban dari pertanyaan-pertanyaanku? Sanggupkah kau dengan aku cukup tangguhkan dirimu karena langkahku terlalu ringkih berat sekali Zee.

Satu bulan ini aku kembali kerumahku. Mengurus lagi usahaku waktu 3 bulan yang di targetkan Ibu untuk menyamar Akhirnya Ibu batalkan karena orang yang ku percaya ternyata tak cukup mampu menghandle semuanya.

Hari itu jumat pagi seusai subuh berjamaah dan ku berikan jatah sedekah aku bertemu dengan seorang perempuan dia biasa saja tidak cantik jelita, tubuhnya tak melekuk seksi tapi entah mengapa mataku terus mengikutinya  dia berbicara dengan anak kecil layaknya anak kecil hingga anak itu tertawa tak henti sampai mereka terpisah di persimpangan.

Dia hanya tersenyum saat kami berpapasan lalu melangkah bergegas meninggalkan aku yang yah...,,ku pikir tak ada kesan kerudung yang seadanya wajah tanpa polesan senyum wajar ga ada yang istimewa.

perjumpaan demi perjumpaan tegur sapa yang biasa saja seperti gerimis yang tak terasa menyentuh tubuh tapi ternyata membasahi  pakaianku . Ada sunyi jika tak bicara dengannya mataku mencari jika sedang berada di jalan siapa tahu bisa berjumpa mendengar suaranya atau hanya melihat senyumnya aku sudah sangat bahagia.

Mungkin ini cinta seperti yang pernah kurasa dengan Siska si cantik yang membuatku patah hati dan menutup diri dari mahluk genit berlabel perempuan. Kala itu aku hampir bunuh diri hidupku terasa tak fungsi 2 tahun aku tenggelam di kesunyian berteman obat dan minuman. Tapi Ibuku tak patah arang dia menemaniku terapi hingga aku lepas dari latnat yang merusak diri. beliau mengajakku hijrah memulai hidup baru dia seperti satpam yang membuntutiku kemanapun aku pergi memblok semua teman yang akan membawaku kembali menyentuh obat dan minuman.

 Lukaku teramat dalam..., bagaimana tidak, saat itu undangan sudah disebar.  Ijab minggu depan  aku masih sibuk dengan segala urusan diluar pernikahan, usahaku sedang maju kala itu satu bulan aku buka 3 gerai. Calon istriku Siska sudah tinggal di apartemenku. Jujur saja pernikahan itu hanya peresmian buat aku dan Siska kami sudah tinggal serumah sejak lama mungkin semen leven sebutannya.  Ibu tentu tak tahu yang beliau tahu aku masih anaknya yang baik ganteng dan kaya raya.
Awalmya aku berniat memberi kejutan pada perempuan ku tersayang. Aku membawa buket bunga dan masuk kerumah tanpa suara dengan kunci yang ku bawa.
Aku masuk ke kamar yang kebetulan tak terkunci aku membayangkan Siska tertidur sendiri dengan busana minim dan seksi. Tapi keinginanku jauh panggang dari api. Begitu pintu ku buka kudengar gaduh lampu kunyalakan ada lelaki di sana diranjangku. Saat itu ku usir Siska tanpa  belas kasihan  bahkan tak ku beri kesempatan dia membenahi pakaiannya. Dia pergi dengan derai tangis bersama kekasihnya meninggalkan aku dengan luka menggaga percayaku terluka

Zefara tanpa sadar telah menghapus benci berkepanjangan dia laksana bening yang membasuh luka sabar dan perlahan mungkin juga dia tak tahu kalo dia adalah dokter cinta untukku, karena dia tak tahu cerita luka itu dia hanya tahu aku pemulung misterius yang sering rehat di beranda masjid saat dzuhur tiba  hanya itu.

Kala aku mengungkap perasaanku padanya  dia malah tertawa terbahak-bahak. mengangapku lelaki konyol. Aku juga sadar aku bukan siapa -siapa. Dibandingkan lelaki yang mengelilinginya tapi dia tertawa bukan mengolokku dia bilang dia lucu dengan ungkapan cinta ala ABG yang ku lakukan.
Dia Zefara  putri sang Imam yang dihormati dan dihargai didekati para cendikia dan santri tapi Zefara  masih berdiam diri tak memilih satu diantara mereka . dia menjawab santai dan klise belum ada yang klik di hati. Sampai aku datang memberanikan diri.Dia tersenyum penuh makna " yakinkan hatimu temui Abie ".Seminggu kemudian aku menemui Abie mengatakan keseriusanku tapi Abie juga tak memberi jawaban pasti Beliau meminta ku untuk menjaga subuh tanpa terlambat selama 40 hari tanpa terhenti . Jadi aku harus siap sebelum adzan berkumandang , Kupikiritu permintaan yang di buat-buat Abie menolakku secara halus. Sebab Abie tahu aku hanya pemulung tanpa masa depan mimpiku terlalu besar jika menginginkan Zee.

Aku pulang dengan perasaan gamang bertahun aku menanti begitu dapat yang klik malah ditolak mengenaskan sekali.
Ibu dan Bahtiar mendengar ceritaku dengan senyum bahagia antusias sekali mereka Ibu memintaku Istiharoh sebelum tidur memasrahkan segalanya pada tuhan Biarkan waktu membulatkan hatimu.Dan Alloh menautkan cinta kalian dalam halal.

Aku berusaha menjalani keduanya Istiharoh dan subuh permintaan dari ibu dan calon ayah mertua tapi Zee pernah bilang ada yang menganjal yang membuat dia menolak setiap yang datang apa itu Zee bilang itu urusan Abie dengan calon pengantin pria...Bersambung


Apa sih yang menyelimuti hidup Zee tunggu  episode  berikutnya ya...see you Assalammualaikum




Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Thursday, November 23, 2017

Cerpen Romantis ,pesan cinta untuk kekasih

 cicih surya     6:17 PM     cerita pendek     No comments   

 Catatan di batas waktu . Saat tak ada kata yang mampu terucap , tak ada daway yang menyampaikan pesan hembus nafas tenang menyatu dengan belaian angin senja..., Jam yang sama saat kau pulang kerumah  menyapa mey-mey dengan manja. Dia menghambur kesisimu , berusaha memelukmu dia sangat merindukan dekapmu ,  belai lembut tanganmu hangat nafasmu saat kau tempelkan pipimu di kepalanya . Lelahmu sedikit sirna...

Mey....
Seandainya aku bisa jadi kau..., tak ada sekat tak ada batas mungkin tak harus ada air mata.Tapi sudahlah Mey...., Aku percaya kamu bisa menjaganya kamu mampu membuatnya merasa aman .Nyaman dia bisa ungkapkan apapun padamu....,

Mey... 
Jadilah anggun dan lucu agar dia selalu sayang padamu..., Agar dia selalu tertawa atau setidaknya tersenyum...,Temani dia saat dia harus menangis dengarkan dia saat dia bercerita agar dia tak merasa sendirian di dunia karena mungkin hanya kamu yang mampu dia percaya

Mey...
Dengarkan saja saat dia mengeluh tentang aku..., memarahiku menghujatku  dengar saja...., jangan mengerang atau memarahinya aku tak suka ada mata yang melotot padanya...., Anggap saja dia sedang sangat lelah dan kesal Mey.... ya Mey... aku mohon Mey.... bisa khan?

Mey....
Kenapa diam....Jangan menatapku seperti itu Mey..., Dia tak suka mata yang mendung...., jadi jangan tunjukan tatapan memelas itu padanya dia akan marah Mey..., dia akan mengangap kamu sedang menjilat bahunya agar di sayangi... Jangan lakukan itu Mey..., 

Mey....
Dia bosan dengan orang yang berbasa-basi..., berpura-pura untuk menagih simpati dengarkan Iyakan dan temani dia saat ingin bersantai duduk manis dipangkuannya beri dia kehangatan dan kelembutan yang kamu punya..., ya Mey...., Bisa khan Mey...

Mey...
Lakukan untukku...., jaga dia Mey ... jika  ada yang lebih sayang padanya melebihi aku..., beri kabar padaku aku akan bahagia untuknya. Tapi jika ada yang  berniat buruk padanya mengeonglah yang keras ... cakar mukanya agar dia kapok 

Mey..., Bisakah kau melakukannya untukku.... berjanjilah kamu akan  menjaganya sebaik yang kau bisa.... dah Mey- mey....Sttt.... jangan bilang padanya kalo aku datang.....aku tak mau kamu dimarahi...., maap Mey aku sudah menggangu ketenanganmu mengurusi anak -anakmu...semoga mereka cantik dan lucu serta punya eongan yang merdu... see u Mey aku Pulang yah,,,,Assallammualaikum
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Sunday, November 19, 2017

Gadis Malam

 cicih surya     4:53 AM     cerita pendek     No comments   

Gadis Malam

Senyumnya manis
Gerak menawan
Yang di harap
Uang

Salam sayang dariku untuk yang merasa taat dan suci. Bermartabat kata orang dengan predikat wanita baik- baik, yang menganggap aku sebagai benalu atau hama yang merupakan gulma yang harus di basmi...,ups  sorry entah dendam atau aku mulai menikmati mungkin dua -duanya dapat acungan jempol. Karena semuanya benar. Aku masuk kedunia malam karena dendam. bukan kasus pelecehan atau apa  tapi aku dendam pada kehidupan  yang menyeretku pada kenyataan kelam bahwa hanya ini yang bisa ku lakukan.

Kala itu Anakku Alesia berumur 6 bulan , Suami sebagai buruh panggul di pelabuhan mengalami kecelakaan dan patah tulang tak ada lagi penghasilan sementara perut terus meraung. Aku bisa menasehati perutku untuk menunggu barang sebentar. Tapi tangan suamiku kian membusuk perlu menanganan  meskipun akhirnya dia meninggal karena ternyata  ada virus yang menyerang paru-parunya sejak lama. Dia tak pernah mengeluh tentang sakitnya...Kecuali berkata sangat lelah. Hanya itu.

Tak ada yang lebih menyakitkan bagiku jika aku mengenang masa laluku .Dan kesakitan itu adalah saat aku mengetuk semua pintu tetanggaku berharap mereka mau meminjamkan uangnya.Sudah dua hari yang masuk ke perutku hanya air  putih. Aku terpaksa mengemis dijalan sambil mengendong putriku. Mungkin dia belum kuat dengan cuaca dia panas kejang terlambat penanganan meninggal
Takdir merenggut semua milikku  tak ada yang tersisa. Hanya sebongkah keangkuhan bernama  harga diri yang ku punya namun kemudian ku tanggalkan juga. Bukan karena lapar kali ini aku melakukannya  karena aku marah pada keadaan. Sejak kecil aku harus tinggal di panti asuhan karena Ayah Ibuku meninggal saat banjir besar. Suamiku anakku semua hilang dariku dengan cara yang mengenaskan. Tuhan dimana keadilan itu? pertanyaan abadi yang muncul di sela tangis tanpa air mata.

Sekarang tamuku menyebutku Dara Manja aku perempuan panggilan  tapi aku tidak menjajakan diri di jalan  aku melayani sesi short time yang dihitung perjam di hotel berbintang. Aku mengantongi 10 juta per 3 jam. Yah ini adalah fakta...,orang -orang sok suci itu menghujatku di depan umum. Tapi kemudian mengetuk pintu kamarku. Sebuah kenyataan yang yang lucu sekaligus nyakitin. Aku dihujat dianggap sampah di buang  tapi kemudian mereka sendiri yang memungut mengelus-ngelus.

Saat pagi mereka berdasi menunjukan kharisma yang rupawan  berbicara sana -sini dipodium paling terhormat  di sambut riuh tepuk tangan Fotonya bertengger di halaman depan media dan lini masa. Kata -Katanya di ingat setiap orang sebagai moto hidup yang paling menginspirasi, Tak ada yang tahu sisi kelam mereka  mungkin hanya aku wanita beruntung itu yang bisa menyaksikan Tuan terhormat  menanggalkan semua baju tersenyum manja sok paling tampan. Tapi peduli apa aku dengan rupa mereka aku hanya seorang penjual  tuan berani bayar pelayanan memuaskan pasti dapat di rasakan.

Tamuku memang kaum birokrasi yah kebanyakan , dan mereka biasanya tak bayar sendiri.  Sudah menjadi rahasia umum kiranya jika seks adalah cara terselubung yang paling ampuh dan disukai sebagai gratifikasi. Supaya tanda tangan disegerakan , tender di berikan  atau hanya sekedar mempererat ikatan pertemanan antara Tuan berkantong tebal dengan sang pemilik tanda tangan agar semuanya cingcailah  masa masih mau jelimet sama temen ngopi di Singapura dan Australia apalagi sudah di bokingin selimut hidup yang agak nakal tapi memang luar biasa.
Bagi mereka seks itu wisata dan aku adalah penjaja . Aku punya bos dia juga pejabat publik yang disegani dan sangat dihormati dari dia aku punya orderan. Tuan -Tuan terhormat. Om-Om senang  Dia adalah orang yang menemukan aku , memungutku dari jalanan kemudian memolesku jadi elegan
setiap Order yang ku dapat darinya 40 % menggemukan rekeningnya tapi dia menolak untuk memerihara anak lain aku adalah anak tunggal baginya sebab dia bilang dia bukan mucikari hubungan aku dengannya adalah saling mengerti itu saja cukup.

Darinya aku juga belajar bagaimana memerihara citra diri  aku berpenampilan elegan dan mahal aku juga dermawan   aku menyumbang tetap beberapa panti asuhan tak jarang aku berjumpa pelanggan tetapku yang sedang melakukan kegiatan sosial. Tapi kami hanya bertukar senyum dan saling sapa seperlunya. Senyum yang hanya kami yang tahu artinya.

But bagiku memberi makan mereka yang lapar adalah panggilan jiwa bukan bermaksud menutupi kebusukanku
sebab aku tahu sakitnya lapar. perihnya berpuasa tanpa tahu kapan mungkin bisa berbuka. Sebab mereka yang merasa taat dan suci  kalo soal uang meskipun ada tetep saja itung -itungan .Memberi senyum saja sulit apa lagi memberi harta.
Aku hanya tak ingin ada orang sakit yang terus merasakan sakit karena ga punya duit .aku ga mau ada yang menangis meraung lapar padahal dikiri kanannya makanan berlebih dan dibuang
Aku akui kalo uang yang ku dapat adalah  uang haram. dengan cara hina dina... Uang itu mungkin ku poroti dari seorang koruptor tapi aku senang saat mereka tersenyum bahagia dan dengan tulus mereka berkata kami hanya bisa membalasmu dengan doa Tuhan akan menjagamu selalu Bunda Kami  yang sangat cantik. aku mengangguk dan tersenyum sebab aku melihat Alesia dengan berbagai rupa. Ibu lakukan ini untukmu anakku sayang...,Diterima atau tidak  itu bukan urusanku itu perkara keadilan tuhan.     The end  



Terima kasih sudah menepi see U later and I Love You
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Friday, November 10, 2017

Cerita Romantis, Biarkan Cinta bicara

 cicih surya     4:56 AM     cerita pendek     No comments   

Sayangku


Hujan sore itu memberitahuku tentang pahitnya rasa rindu petir menggelegar menyampaikan pesan masih berkuasa amarah meski sayang.

Tak ada yang tahu tentang misteri sepotong hati..., mengapa  dia tak mau mengerti  mengapa tak mampu kompromi,,,,tak menurut lagi..., tak sejalan tak seiring 

Cinta bukan nalar ..., cinta itu rasa  nyaman tak bisa dipaksa..., kata -kata itu biasa ku dengar mudah terucap  tapi ketika kujalani  semua sulit kupahami. Aku bodoh atau tak mengerti kata kunci entahlah.... tak paham aku sendiri. mungkin aku harus belajar lagi pada siapa itu yang aku tak mengerti

Aku akan belajar pada tanah yang iklas di injak , menanggung beban  yang berat tak terkirakan tapi dia diam selama masih sanggup dia jalani sepenuh hati tanpa keluh kesah  atau tangis manja bukan sok kuat tapi memang semua punya duka dalam cerita  tapi tetap tersenyum tertawa dan menyapa.

Aku malu jika harus menangis karena selama ini aku diberi ribuan senyum,,,.aku dianugerahi bermilyar tawa haruskan segaris luka membuatku menangis..., sakit sayang.... demi tuhan ini sakit perih menyayat  berani sekali kamu melakukannya menghujam jantung dengan luka pedih perih yang membuatku hampir mati

Aku ingat selorohanku saat aku masih bersama Indri  Gadis hitam manis yang ku temui dalam petualanganku  "Beginilah cinta deritanya tiada Akhir...," wah kacau memang itu anak satu seru lucu meski kisahnya berakhir pilu..., senyum dan tangis bercampur jadi satu. 

Cinta.... Oh Cinta... berjuta rasa katanya  membuat orang lupakan segalanya..., tapi aku punya arti sendiri tentang cinta

Gila....,dia lepas dari Nalar dan logika  dia berdiri sendiri mengaduk emosi  mempermainkan Imaji membuatku jadi senang berhayal dan berandai-andai indah sekali jika terjadi

Wah serius rasa ini luar biasa  Otakku jadi ga fungsi aku idiot tingkat tinggi tersenyum ga jelas tertawa seperti tak waras  bahkan menangis dan marah tanpa alasan yang jelas waduh bahaya level parah

Perasaanku setiap malam mengungsi menjelajah sendiri...., mencari memanggil  tak takut gelap atau di curi dan tak kembali...., aku menemukan dia terdiam sendiri "sedang apa sayang....?" tanyaku  lirih dia tersenyum  dan menjawab lembut sekali...,"Sedang merindukanmu. Kekasih....?",Kemarilah dekap aku..... hangatkan hatiku yang kering membeku...., sebab hanya kau yang mampu..."Ucapnya lebih lembut ditelingaku. dan aku membiarkan diriku tenggelam dalam bujuk rayu penuh rindu. sampai saat subuh bergemuruh rasaku terus bersamamu....,rasamu mendekap erat  tertidur diranjangku....

Amarah seolah membeku yang ada adalah rindu yang saling bertamu..., rasa yang bertandang  bercanda  hampir setiap malam...,
dalam gelap mereka melesat tanpa ku mampu memanggil kembali pulang...., aku tersesat..., dipantai hatimu aku terdampar tak bisa pulang...., dan yang aku heran  tak ada orang lain di sana..., hanya aku..., tidak seperti yang kulihat dengan mataku...., ada sicantik berbibir seksi di sampingmu...., Ketika ku tanya tentang dia kau jawab pelan dengan tatapan sejuk" dia hanya mahluk mati kekasihku...., tak ada orang lain cintaku hanya kamu...." pelukan kembali hangat  kembali membuatku diam...,"Tak ada yang lain  sayang .... tak mampu ku bagi karena aku mencintaimu sejak pertama kita bertemu...,Bersabarlah sebentar aku pulang....."

Aku terdiam hanya mengela nafas yang ku bisa ku anggukan kepala..., 

Kita berencana  dan Dia yang pahami segalanya karena Dia yang pemilik yang kekal dan abadi  tak ada rumput tumbuh dan menguning tanpa izinnya..., Begitupun saat Dia menyematkan cinta dihati kita  segalanya pasti tertata indah  ada dalam rencana . Biarkan rasa mencari jalan  biar cinta bicara dan penuntun hati mamaksa kaki melangkah menemukan altarnya yang sejati///Selesai


Biakan hati bicara  dan masa yang mengatur segalanya.... see you dear ASS....
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Thursday, November 9, 2017

sebait kata sayang

 cicih surya     4:09 AM     puisi cinta     No comments   

Cantik
Unik
Menarik
Munapik
 penilaiaan yang dia sematkan untukku, sementara aku tertunduk dalam diam yang menyayat di bawah hujan , egois menyakitkan tapi ku terima dengan diam juga , bukan tak mampu berkata  bukan tak ada jawaban tapi apa yang ku bisa jika jawab yang ku beri tak juga kau fahami

Sayang...dan sayang.... sama berkata sayang..., tapi sayangku dan sayangnya punya depinisi  yang berbeda sayang bagiku adalah diam cukup aku dan kamu ,

sayang bagimu adalah deklamasi aku kamu dia mereka semua...,

Kau yang selalu bilang bahagiaku bukan denganmu
Bahagiaku dengan dia mereka
Siapa?
Entah .... aku juga tak faham

Sebab hanya yang berkata yang faham
sementara disini
yang kurindu hanya bening matamu
 Tak ada dia tak ada mereka
Siapapun itu..., Hanya kamu

Cemburu itu artinya rindu
Curiga itu cinta
Tapi cemburu yang merusak rindu
Curiga yang menenggelamkan cinta
Haruskah.... itu

Sayang....,
Bahasa apa yang bisa kau pahami
Jika semua yang kuungkap
Tak mampu membuka
pintumu tertutup membeku

Saat Rasaku berubah pelan
Kau tahu sayang
Dalam sujud
Dan setiap permohonan

Tuhan jika ada
Manusia yang ku mohon dihalalkan
Itu kamu....
Lelaki yang menemuiku
bada duhur hari itu....
5 september2017  
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Saturday, November 4, 2017

Cerita Cinta, Restu Ibuku

 cicih surya     6:34 AM     cerita pendek     No comments   

Takut itu di kecilkan
Ngeri itu dihilangkan
Trauma itu dilawan
Bukan dipuja 
Dan membiarkan setan
Yang menang

Utari

Bersolek di depan cermin , membubuhkan beberapa warna di kelopak mata dia ingin terlihat dramatis riasan mewah cocok untuk pesta malam hari , gaun panjang hitam cuttingnya sederhana sengaja dia pilih dia sedang ingin bermain dengan riasan make up trend terbaru. Dua jam lalu Diaz membawa kotak besar yang diletakan di hadapannya " Ini trend warna baru limited Edition...,Sengaja Diaz beli untuk Ibu...., Bu, Temani Diaz memenuhi undangan teman Diaz malam ini..., dia dan ibunya berulang tahun pada hari yang sama. Jadi Diaz di undang bersama Ibu..." Kata Diaz putra bungsunya mengganggu lamunan kesendiriannya. Perempuan itu hanya melirik kemudian sibuk kembali dengan pikirannya "Tolonglah Bu..., Hanya untuk malam ini..., Diaz janji ga lama kita akan pulang sebelum tengah malam...." Bujuk putranya mengiba

"Tapi Ibu ga bisa....,Tolong jangan memaksa..." Tolak perempuan itu halus nada suaranya datar 
" Hanya hari  ini Ibu..., Diaz  tidak akan  memaksa ibu lagi...., Ini  undangan dari orang yang Istimewa buat Diaz...,"Jelas pria tirus berkacamata itu.
" Mandilah Ibu akan ikut jika Ayahmu mengijinkan...," Kata perempuan berkulit kuning itu Akhirnya
" Ayah sudah memberi Izin..., " Tempas Diaz sembari tersenyum senang lalu pamit pada Ibunya untuk bersiap.

Diaz  sudah berulang kali menegok Ibunya yang bersolek tanpa berucap beginilah resahnya menunggu perempuan bersolek Lamreta  Hadeh .

Jam tujuh lewat Ibunya keluar kamar dan yang berdiri adalah Ayah dengan mulut menganga terhiptotis kecantikan perempuannya. Dia mendekat.
" Sepertinya kamu tak boleh pergi..., Kecantikanmu  membangkitkan seleraku...." Rayunya  sambil menatap mata Istrinya.
" Mengalahlah Untuk Diaz, Zul...,"
" Sudah sangat lama aku tidak melihat matamu secerah  ini..., Gadisku. " Ungkapnya sambil tersenyum dan melepas jemari Istrinya, " Kuharap  Inilah kebangkitanmu Utari...." Desis batinnya meratap, sejak 3 bulan Utari menutup diri. dia seperti perempuan anti sosial. yang dia tahu hanya ruang tidur kamar mandi dan dapur. Selebihnya dia tertidur bicara hanya dalam  keadaan terpaksa.  Tak ada tawa hangat yang jadi trade marknya tak ada senyum manis sungguh karakternya seperti mati. Mati bersama kepiluan itu, kepiluan yang membuatnya menjadi pandai mengunci mulut.

" Diaz , Jangan  lepas tangan Ibumu..., jangan jauh darinya...,perempuan cantik harus dijaga kalo tidak dia akan coba dirayu orang...," Pesan Zul pada putra bungsunya .Diaz hanya mengedipkan sebelah matanya memasuki mobil  menstaternya  pelan kemudian berlalu santai sekali

" Siapa yang akan kita temui sesungguhnya...?"Tanya  Utari pelan
" Seorang Gadis Bu..., Yang mengajari ku tentang betapa menyiksanya rasa rindu hingga membuatku tak bisa tidur, aku menikmati setiap denting jarum jam  yang terasa bising jika lewat tengah malam. Yang memberi tahuku pahitnya cemburu hingga aku tak sanggup menelan makananku kepalaku rasanya meledak, Ibu dia mahluk  jadi- jadian   dia tak tahu caranya berdandan .Aku mengungkap perasaanku dan dia menerimanya tapi dia selalu pergi setiap kali kuajak bicara apalagi kalo ada banyak orang jangankan makan bersamaku bicara saja sepertinya dia tak mau..., Jika hendak ku antar dengan mudah dia jawab dia bisa sendiri....,dia tidak membutuhkanku." Keluh Diaz kesal 
" Lantas....,"
" Tapi dia selalu mengatakan kalo dia sayang padaku..., semua dia lakukan semata karena sayangnya..., sayang tapi sering sekali meninggalkanku.... menyebalkan"
" Kamu pernah mencarinya saat dia menghilang..., Kamu pernah bertanya kenapa dia  menjauh....?"

" Tidak.... , Biarkan saja  dia yang pergi...., kebagusan amat aku harus mencarinya dia yang pergi seenaknya datang semau dia..., mudah sekali mempermainkan perasaanku...." Keluh Diaz lagi makin meluap.
" Itulah sisi manja yang berbeda Diaz..., dia sedang sangat manja dia ingin kamu mencarinya  bertanya padanya ditempat dimana kalian hanya berdua bicara. Mungkin bukan kata yang dibutuhkan cobalah menatap matanya di sana akan ada kejujuran yang akan mematahkan keraguanmu padanya..."
" Tapi Bu..."
" Kesampingkan Ego dan harga diri..., Tanya lah hatimu  jika kau masih menginginkan dia  maka pengang erat dia..., " Tukas Ibunya kemudian menutup mulutnya. Diaz pun fokus pada kemudinya

Sampai di pesta suasana sudah ramai pesta ini tak besar si empunya hajat mengatakan kalo mereka hanya mengundang kerabat dekat. lalu kenapa Diaz diundang Kenanga mengatakan bahwa diantara teman -temannya hanya Diaz yang tahu rumahnya. Itu cukup untuk menunjukan bahwa Kenanga  menganggap Diaz special  penilaian -penilaian  itu Utari berikan  untuk Kenanga  selain penilaian seorang ibu untuk gadis yang dipilih putranya kali ini Diaz cuma terdiam mendengar setiap celoteh Ibunya. dirinya merasa amat beruntung bisa kembali menikmati celoteh cerewet sang Ibu yang sejak 3 bulan membisu  menyesali diri menghujat Tuhan mengapa harus dirinya.

Sore itu jalanan yang licin karena hujan. penerangan jalan yang minin. juga kelelahan yang membuatnya mengantuk membuat Utari kehilangan keseimbangan.. Mobil menabrak pilar jembatan  Utari tak mengingat apapun  kecuali ledakan.Begitu sadar dia sudah ada di Rumah Sakit Rahayu Putrinya mengatakan kalo dirinya tak sadarkan diri selama 3 hari akibat benturan yang amat keras.
Kedakan yang didengarnya bukan mobil  yang terbakar melainkan gendang telinganya yang pecah  kecelakaaan itu juga membuat syaraf mata kirinya mati.
Dia amat menyesali hari dimana kecelakaan itu terjadi sebelah telinganya sudah mati tak pungsi.sekarang mata kirinya pun buta,
Dia cuma punya satu mata dan satu telinga... pertanyaan yang terus bergejolak dalam dirinya selama 3 bulan adalah "Tuhan kenapa harus saya....?"

Motivasi demi motivasi dia dengar dari suami dan anaknya  tapi semua nihil karena semangatnya sendiri sudah mati, dunia sudah kiamat baginya . sampai pada sore tadi saat Diaz mengatakan "Ibu harus Ikut Diaz...,Karena Diaz memerlukan mata ibu untuk melihat seperti apa karakter gadis yang Diaz sukai...,Jika ibu setuju Diaz akan lanjutkan ...."
Diaz memang  terlalu pandai untuk membuat semua orang menuruti kehendaknya. saat berhias itulah dia menyadari bahwa Tuhan telah mengambil terang dari mata kirinya tapi tuhan tidak merubah bentuknya.
Tak ada yang akan tahu bahwa telinganya tuli satu,matanya pun begitu, tak ada yang berubah Zul tetap memuji keindahan mata itu. Anaknya masih percaya dan ada untuknya, dia masih bisa melanjutkan Hidupnya.
Jika dia merasa berbeda kacamata bisa membantunya sembunyi,tapi kalopun tidak  tak ada yang akan sadar pada mata dan telinganya kecuali jika dia memberitahukannya

Biarlah yang rahasia tetap menjadi rahasia. sampai waktu membukanya atau dia terlindung darinya dia harus kembali menata hari melanjutkan hidup, Sebagai Utari yang sangat cantik


Kisah cantik dari rumah kata untuk kalian... live must go on,,,be smile and Assalammuallaikum




Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Monday, October 30, 2017

Cerita sedih terbaru 2017

 cicih surya     8:07 PM     cerita pendek     No comments   

Sepatu Baru Kyra


Siang yang terik , mentari tepat ada di ubun-ubun tanah berdebu daun menguning mengharap hujan sepertinya harus ada kawinan kodok ,  Istisko sudah dilakukan tapi awan masih putih , langit membiru dengan bintang berkelip manja setiap malam. Hujan yang diharap sepertinya  belum ditakdirkan Tuhan. 

Kyra duduk di beranda rumah . menerawang jauh menatap kupu-kupu yang menari mengitari bunga melati , pikirannya melayang jauh seandainya tangan ini tangan yang kuat , atau tuhan mentakdirkan kiranya sejenak menjadi sayap mungkin dia akan melayang menari indah melintasi laut dan samudra.

Abah menemani nya duduk di beranda  bertanya dengan tatap mata tanpa kata , mata itu begitu sayu , mungkin terlalu lelah seharian mengayuh becak. Pangkalannya di stasiun kereta tak  lagi seperti dulu. Akhir pekan Awal pekan atau di hari sibuk tak ada bedanya. Mereka yang turun hanya tersenyum dan mengatakan tidak , atau jawaban pahit sudah ada yang jemput.
Mungkin Abah harus bersyukur atau menangis beliau tak begitu paham. Para penumpang sudah lebih sejahtera langganannya hilang  satu persatu . Setelah sekian lama Kyra akhirnya bicara.
" Saya terpilih mewakili sekolah untuk lari maraton dan lompat jauh bulan depan. Saya mungkin akan sering pulang terlambat untuk ikut latihan , Abah "
" Kamu..., Hebat sekali Alhamdulilah....," Tanggap Abah dengan mata bersinar terang,"  Sayang sekali Abah tidak bisa memberimu makanan yang baik setiap hari. untuk mempersiapkan fisikmu menjadi juara..., jangankan ayam dan daging telur saja Abah tak mampu." Lanjutnya sangat sedih " Tapi semoga tempe tahu yang Abah usahakan dengan halal..., memberimu Manfaat yang besar...," Katanya matanya mulai tertutup mendung berkaca-kaca
"Itu lebih dari cukup..., Abah..., Bukankah kita masih bisa makan  meski kadang hanya sehari sekali kita punya rumah walaupun jika hujan sibuk sekali memajang ember dan baskom..." Kyra tersenyum pahit " Dan yang paling membuat saya bersyukur..., Abah  tetap memberi izin saya sekolah..., saya tidak mengemis atau mengamen di jalan..., kalo saya harus mencuci pakaian orang setiap malam...,itu lebih baik Bah...." Celoteh Kyra " Seperti Abah bilang Tuhan masih memberi kita banyak tenaga untuk bekerja keras...," Lanjutnya mantap , Demi Abah yang mendengar setiap perkataan Kyra menahan sesak di dada menahan tangis yang hampir saja mengalir tak terbendung.

" Kyra...., Apa yang kau mau dari lomba itu...? " Tanya Abah kemudian sepertinya beliau ingin tahu apa yang dipikirkan Putrinya yang tinggi kurus dengan mata cekung , Rambut tipis dan memerah kebanyakan kena sinar matahari dan dipaksa ikhlas mandi dengan air asin.

" Saya tak ingin piagam , Abah..., Piala juga tidak..., Saya dengar juara ketiga dapat uang  lima ratus ribu..., saya ingin membeli sepatu Abah..., sepatu saya sudah beralas kain di dalamnya sakit kalo dipake jalan..." Kyra berkata seperti pada dirinya sendiri dia menatap tapak kaki yang memerah, tidak berdarah tapi ngilu jika dia harus berjalan."Uang tabungan saya tak pernah cukup..., sebab setiap kali Ade merengek lapar sebelum berangkat ke sekolah saya selalu tak tega..., Akhirnya saya korek kembali uang yang semalam baru saya masukan kecelengan..., Ade masih terlalu kecil untuk mengerti sakitnya lapar..., saya juga ingin beli sepatu untuk Ade Bah..., sudah seminggu dia pake sendal sepatunya kesempitan... dia sudah tak kuat lagi memaksa melipat jari." Kali ini Abah benar-benar  menangis , beliau biarkan Air mata itu dilihat putrinya , dia malu. Tapi dia hanya seorang ayah yang tak mampu penghasilan sebagai pengayuh becak kadang 50 ribu pun tak sampai itu harus dipotong setoran pada juragan becak lima belas ribu rupiah.
Sementara istrinya harus terus diasuh obat semprot Asma.

"Kyra ...., Abah punya cara agar kamu menang..." Kata Abah kemudian penuh semangat setelah merenung sekian lama dan berhasil menguasai dirinya. Kyra  menatap mata  Abah tanpa kata dia menunggu penuh pengharapan "Mulai besok bangunlah setengah jam sebelum subuh. kita pergi kesurau yang ada di ujung kampung , di belakang surau itu perbukitan. kita akan lomba lari disana selepas subuh. Saat kita berangkat kesana anggaplah itu pemanasan. Sholat  subuh itu jedanya lari di bukit itu latihan inti saat kita pulang itu pendinginan. Abah akan antar kamu kesekolah jadi kamu bisa istirahat diatas becak dan mempersiapkan diri untuk fokus pada pelajaran " Kata Abah jelas dan detail  sepertinya dia sangat yakin dengan cara yang dia akan lakukan. Kyra terdiam tapi kemudian gadis itu tersenyum dan mengiyakan dengan anggukan.
Hari berganti waktu terus beranjak sebulan rasanya sekejap lomba tinggal menghitung hari kenyakinan Kyra semakin kuat. pencapaian waktunya semakin cepat.

Malam itu seminggu sebelum  pertandingan  Mimih sedang mengobati telapak kakinya dengan daun -daunan. sepatu lamanya sudah tak dipakai kerusakannya sudah terlihat dari luar , hingga sahabat dekatnya memaksa memberi sepatu yang sudah lama duduk manis di bagian paling bawah rak sepatu rumahnya. Kakinya perlahan sembuh. mereka yang tahu keadaan telapak kaki Kyra bertanya bagaimana Kyra mampu berlari dengan kaki cidera parah begitu. Kyra hanya menjawabnya dengan senyum dan diam lebih bersemangat berlatih.

Hari yang dinantikan tiba Kyra diantar Abah dengan Becak. Kala melihat lawan kaki kyra terasa bergetar mereka terlihat tangguh dan hebat.bTapi dia ingat kata -kata Ade saat memijatinya 3 hari yang lalu.  Ade bilang kakinya adalah kakinya ramping seperti kaki sang kancil , kaki sang juara.
Diputaran pertama dia tertinggal di belakang. Tapi saat ingat obat Asma Mimih habis sejak 3 hari semangatnya terlecut 2, 3,4, lawan terlewati dan dia berhasil ada di tengah , sampai putaran terakhir dia tetap ada ditengah sulit sekali untuk terlampaui." Bismilah..., Kyra  jika kau bisa menaklukan bukit terjal yakinlah  mudah untukmu berlari dijalan rata. Jangan pikirkan siapa lawanmu  lakukan yang terbaik semampumu..." Suara Abah terngiang di telinga pada latihan terakhir berlari melewati bukit. Larinya makin cepat  hingga dia berada di barisan depan ,  bukan hal yang mudah karena yang ada di depan adalah langganan juara. Mendengar namanya bulu kuduknya merinding tapi banyangan wajah Ade yang sedih saat harus kesekolah memakai sendal seperti hal magic yang membawanya terus kedepan. Yang ada di otaknya adalah senyum Ade saat dia memakai sepatu baru. Dia tak peduli siapa lawannya yang dia tahu dirinya harus berlari lebih cepat dan cepat lagi. Tapi dia harus menghela napas saat sampai finish  pita batas sudah terbuka. dia tak kuat menopang dirinya dia terlentang merasa gagal. Tim kesehatan menandunya kepinggir satu jam dia siuman..., dan senyuman tersunging sempurna namanya dipanggil naik podium sebagai juara kedua.

Guru olahraga menjemput dan memapahnya di podium berkali kali mengucap selamat...,tapi sepertinya telinganya ditulikan  dia hanya ingin pulang , mengajak Ade kepasar membeli sepatu. mampir ke Apotek untuk Obat Asma Mimih..., lalu  membeli nasi jamlang untuk Abah sang pelatih sejati.Selesai  


Motivasi terbaik Untuk untuk mencapai tujuan yang baik adalah senyuman dari orang-orang terkasih.
  See u dear  Assalammuallaikum...



Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Sunday, October 22, 2017

Cerita Indah , Salam Untuk Bunda

 cicih surya     3:32 AM     cerita pendek     No comments   

Panggil Aku Sunche

Lelaki Itu adalah orang yang pertama kali menemukanku, saat aku terpuruk dalam hidup dan merasa aku perempuan paling sial, Tuhan tak adil terhadapku, 

Dia memperkenalkan namanya Galuh. Lengkapnya Arya Galuh Irvana Sukmawan Dewanata Hadiningrat, Selanjutnya ku panggil dia Kang Galuh atau Aa Galuh.
Tahun Itu tahun yang berat untukku, kegagalan demi kegagalan , terus datang bertubi- tubi  terus menerus sepertinya tak ada jeda , Airmata layaknya badai yang berhias gelegar petir dan angin topan.

Si Akang , perawakannya pendek gendut dengan perut yang agak buncit, kulitnya putih wajahnya  cubby Baby face  tanganya halus sekali ada satu hal yang membuatku iri padanya kulitnya terlihat berkilau saking halus dan lembab , mungkin jika ku sebut kulitnya mengingatkan aku pada Agar-agar. kalau aku ingin kulit seperti itu aku harus mandi susu sebulan terus berendam, 

Dia datang Layaknya penawar, memberiku pencerahan bukan hanya cerah tapi juga terang benderang , Aku adalah si bebek buruk rupa yang acuh dan kasar, pemarah ga sabaran, dengan prinsip semau Gua.
Kang Galuh tak bosan menasehatiku kami menghabiskan waktu sepanjang malam hanya untuk bicara dia  membuatku percaya , sampai pada akhirnya  setiap kata aku Iyakan tanpa pemikiran karena aku sangat yakin dia tidak akan mencelakai Aku.

Bahkan Kala dia memutuskan untuk mengurungku  terisolasi dari kehidupan aku hanya mengangguk nurut dan mengkuti setiap Intruksinya. Tanpa bantahan aku menjadi pembebek yang sangat patuh.
Malam itu menjelang tidur , si Akang  Masuk kamarku kupikir seperti biasa untuk mengucap selamat  tidur. Tapi kali ini dia bicara serius denganku,
" kesayanganku..., Aku besok akan mendekor ulang kamarmu , menjadi kamar paling nyaman aku akan membuat kamar ini adalah sekolah untukmu ,  Jadwalmu aku juga yang mengatur Kamu tinggal menuruti menjalani tanpa banyak bicara..., " Kata -kata itu terdengar memaksa, Aku hanya mengangguk sembari  mencari posisi , nyaman untuk terlelap seperti biasa dia duduk di kursi dengan jarak aman , dia memang tak pernah mau duduk di ranjang kalo aku ada di sana katanya terlalu berbahaya , dia menceritakan cerita berhikmah dan saat  aku hampir terlelap dia akan meletakan punggung tangan di keningku , dan mencium tangannya sendiri. Aku menyebutnya Itu kecupan ala dia , dia  hanya tertawa saat aku mengatakannya 
" Nikmati saja tak perlu bicara. akan ada saat aku akan kemukakan alasannya tunggu saja " Katanya sok misterius ,
" Mimpi Indah kesayanganku..., besok mentari tak akan cerah tanpamu..." Ucapnya sambil menutup pintu kamarku

Keesokan harinya kamarku di dekorasi ulang tak  tanggung 7 orang dia kerahkan untuk menyelesaiknya dan yang membuatku shok adalah kehadiran rak buku dengan isi yang padat dan sesak , warna cat tembok hampir tak tampak saking tertutup buku , "Apa yang akan dilakukannya?" itu Pikirku.
 "Apa ini Kang..., untuk apa  semuanya...?" Tanyaku malam itu sebelum dia melakukan ritualnya, melantunkan Waqiah  dan Arrohman  Katanya ayat itu untuk menjagaku. Dia tersenyum lantas  berucap pelan
" Semua buku itu adalah semua yang harus  kau telan  jika kau mau jadi perempuan yang sesungguhnya , sebab jadi perempuan itu berat dia harus lembut namun berprinsif, dia harus baik dan tidak munapik , mengendalikan dirinya dari keinginan dan godaan zaman , dia genit nakal manja itu adalah kodratnya , Tapi saat diperlukan dia akan mandiri jauh lebih kuat dari laki-laki..."
" bagaimana aku melakukannya....?"
" Menurutlah padaku aku akan memapah langkahmu..."
"Apa rencanamu denganku..., sesungguhnya? "
" Aku akan menjadikan kau mawar yang indah , yang akan ku letakkan di hutan larangan dijaga ketat dengan sembilan lapis penjagaan , wangimu,,, akan menyebar kilaumu menggiurkan tapi hanya seseorang  berjiwa kesatria  yang sanggup penyentuh tanganmu... , jika itu terjadi pakailah rasamu Insya alloh dia sanggup menjagamu.
" Kamu gila...,"
"Aku itu gila..., tapi aku yakin dengan ide gila ini..., tak akan ada perempuan lain seberuntung kamu..., sekalipun itu Istriku" Katanya sembari tersenyum " Kamu hanya perlu fokus jangan pikirkan apapun  selain pelajaran mu.
" Kamu yakin aku mampu...?" Tanyaku
"Aku tidak akan melakukan sesuatu yang tidak ku yakini..." Jawabnya Mantap
" Baik aku siap menjalani semuanya aku akan fokus., Agar kekasihmu tak menunggumu terlalu lama kasihan dia..."
" Pandai...., Itu jawaban yang ku ingikan..., sebuah kesanggupan , Syaratnya tidak mengeluh..., Kau hanya boleh keluar kamar seminggu sekali..., jika ada yang kau kehendaki aku yang akan menyediakan semua yang kau butuhkan aku akan ceritakan apa   saja yang harus kau ketahui ,  apa yang terjadi di luar selama kau terisolasi hingga kau tetap akan tahu apa yang sedang terjadi. Aku mendesah merasakan sesuatu yang amat berat di sini di hatiku  tapi aku mengiyakan dengan kedipan mata.

Hari-hari berikutnya aku terpenjara di rumah mewah milik Arya Galuh  dia menemuiku pagi memberiku jadwal apa saja yang harus kupelajari , lalu datang lagi malam jam sembilan sebagai tanda kalo pelajaran selesai.  dia melantunkan Ayat -Ayat suci , Sampai akhirnya dia tahu aku suka sekali Al Kahfi
Setiap Sabtu jadwal berbeda ,dia akan menemaniku jalan-jalan , malamnya dia memainkan gitar elekrik...,drum...,piano atau mungkin hanya aqustikan.
Hari minggu aku masuk dapur Katanya perempuan harus pandai memasak , Karena masakan yang lezat adalah hiburan  setelah seharian suami lelah bekerja

Suatu hari dia mengajakku keruang bawah tanah di sana ada brangkas.dan yang mengejutkan dia memberi tahu aku kodenya aku membukanya ,  tumpukan dolar terpampang jelas di depan mata
" Ini asli...? " Tanyaku diantara gumaman dan pertanyaan. dia menganguk dan tersenyum.." Kenapa tak disimpan di bank...?" Lanjutku
" Kalkulator bank elor menghitung uangku..."Jawabnya  sembari tertawa , Aku senyum.
" Hari ini aku melakukan tugas penyergapan...,resikonya hidup dan mati jika ini adalah pembicaraan terakhir ambil sepucuk surat beramlop coklat di kamarku. Antarkan yang unggu kerumah kekasihku , katakan padanya bahwa aku sangat mencintainya , Setelah itu dia keluar aku mengikutinya , dia memakai rompi anti peluru dua pucuk senjata api , ditutup lagi dengan jaket hitam , surat tugasnya dia letakan terlindung rompinya .
 " Lindungi aku dengan doamu..., kesayanganku..., Selama kutinggalkan jadilah murid yang baik...," Pesannya sebelum mengucap salam. Aku menganguk dan menjawab salamnya , setelah itu kembali ke kamar  memeriksa semua jadwal dan mengerjakanya , sepuluh hari dia kembali dengan keadaan baik , membawa jilbab berwarna hitam. " Sudah waktunya kamu berhijab..., kalo tidak sekarang maka tidak untuk selamanya " Katanya mendikte
" Aku ga siap...," Tolakku diantara ragu dan takut
" Harus ku ulangi kalimatku kau tak mengerti..."
" Bukan itu...."
" Pakai...aku menunggumu di ruang makan." Giska datang..., temani dia..." Katanya sambil  berlalu. Aku termangu sangat lama hijab aku belum siap.Tapi jika tidak sekarang  apa harus terus ditunda. aku memakainya dan Giska kekasih si Akang tersenyum bertapuk tangan.  3 bulan setelah itu pelajaranku selasai hampir lima tahun setara dengan waktu untuk meraih gelar sarjana. si Akang menikah dengan kekasihnya aku dilepas mandiri. Aku punya nama yang indah untukmu. Sunche.. matahari keberuntungan. semoga kamu menjadi perempuan yang paling beruntung." Katanya sambil mencium keningku dengan caranya
" Boleh ku tanya satu hal..."
" Pasti..."
" Kenapa kamu melakukan ini..., Maksudku pelajaranku...,"
" Aku ingin Ibuku memaafkan ku..., saat beliau sakit keras sebelum meninggal  aku tak bisa ada di sisinya karena aku harus bertugas , semoga dengan aku menolong seorang perempuan dengan tulus surga untuknya bisa kutebus."
" Lalu ciuman keningmuu yang Aneh itu...? "
"Aku melalukanmya sebagai tanda sayangku ,  tapi aku tidak ingin mengambil hak suamimu... karena hanya dia yang berhak atas setiap centi kulitmu Adik kesayanganku. jadi  jaga dirimu baik- baik sebelum Ijab Kobul seseorang belum tentu jadi jodohmu , karena diatas keyakinan kita masih ada takdirnya Sayang.  Setelah itu dia bagai hilang di telan bumi tapi janji akan datang jika tuhan mentakdirkan jodoh untukku  The End


Terima kasih untuk Arya galuh keberuntunganku dimulai dari kamu.
See you dear And Assalamuallaikum 









Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Monday, October 16, 2017

Cerita Manis Remaja, I Miss You

 cicih surya     9:39 PM     cerita pendek     No comments   


 Miss You Alana


Diana  Menatap lantai sisa hujan kemarin, belum sempat dia sapu sebab hujan kembali turun dia tak tahu masihkah ada kemarau..., Mungkin ada tapi masih 2 atau 3 bulan kedepan.Tatapannya lurus membatu pada tanah basah di bawah pohon jambu. Betapa pilu

Air mata yang terus tertumpah mengenang kala itu Kecerian milik Alana, senyum itu tawa itu sekarang sudah tak ada, Entahlah apa yang dimiliki gadis itu Hingga dia begitu mudah mengambil cinta, membawa hati kami ikut serta Mamih, Papih, Vero, Richard semuanya.

Dia Alana perempuan yang memujinya sebagai simbol cantik dimatanya..Dengan Gamlang dia bilang Standar cantik ku adalah kamu Miss Diana. Dia bilang dia suka senyum ku yang sering tertunduk malu- malu, sumpah melayang rasanya Apalagi saat dia bilang, Kamu itu cantiknya Indonesia bersahaja Namun mempesona. sumpah lebih dari dirayu pacar si Richard sering gombalin aku tapi tak pernah membuatku punya wajah bersemu merah jambu

Hari itu hari sabtu seperti biasa aku minta Pak Kirman menjemputnya kemari Omah bilang dia pandai berkelakar dan membuatnya tertawa. Mamih memuji lidahnya saat harus mencicipi resep baru sebelum dilempar kepasaran ditawarkan pada pelanggan, sedang Papih senang pada gaya bicaranya yang manja Papih bilang itu mirip dengan Linxi adikku yang 7 tahun yang lalu tenggelam di pulau Seram Aku juga memang mengakuinya. suaranya Manja Mirip dengan Linxi

Dia Alana tatapnya punya sesuatu mungkin itu yang menarik darinya Kadang lembut namun mungkin kadang membakar aku tak begitu faham, sebab itu bukan penilaianku  Itu Richard yang mengungkapnya, Richard juga berpesan supaya Peri kecil Alana berhati-hati Kepribadian yang sangat menarik dihias suara manja yang menggoda akan banyak sekali mengundang orang gila. Alana cuma tertawa sembari menatap Tas kecil yang ku hadiahkan  padanya

sebulan sebelumnya Alana masih menangis di pangkuanku dan sekarang saat yang menyenangkan tapi menyakitkan itu datang Alana harus pergi tak lagi tinggal di kota ini.

"Miss... , Bagaimana jika aku  tak lolos tes kali ini...??" Katanya sambil menatap ku yang sibuk menata buku, dia menolongku merapikan meja dan kursi kelas hari ini sudah selesai, Murid ku semua sudah pulang, Tapi dentingan piano di kelas Vero masih terdengar meski sayup
"Ada apa Alana..., Inikah yang membuatmu sedih dari tadi..., Ini juga yang membuat kamu menghilang , setiap kali ditelpon Satpam selalu bilang Alana tak ditemukan" Tanyaku mencoba mencari tahu apa yang sedang membebani temanku
" Tes itu minggu lalu,,, Miss"
"Lantas...?"
" Aku Ragu..., Aku takut pada kenyataan buruk bahwa aku tak lulus seleksi. Quotanya cuma seratus Miss "
" Lalu...? "
" Ya begitu..., Miss Kumat oonnya Nih...," Rungutnya kesal
" Bahasamu masih Ambigu, Sayang..., aku orang ekonomi  bicaralah dengan tenang sopan dan detail..."Jelasku pelan tapi jelas, tatapan mataku beradu dengan matanya. Aku melihat ketakutan yang begitu perih dipendam berhari-hari. Ku benamkan kepalanya ku biarkan dia menumpahkan ketakutannya " Maaf  aku sibuk dengan urusanku hingga aku terlambat menyadari kau membutuhkan aku..."Kataku lembut kepalanya, setelah puas menangis dia mulai bicara 
" Ada  satu hal yang ku takutkan Miss, Aku gagal di kecepatan tangan..., Aku mengulangnya dua kali baloknya jatuh semua ,Tak bisa ku jaga keseimbangannya..."
" Tes lain...?"
" Aku yakin kalo yang lain..., Otakku cukup bisa untuk bersaing..." Katanya mantap. Dan aku tersenyum senang membimbingnya kembali duduk tegak 
" Dengar aku Alana..., Kenyataan mungkin tak selalu seindah yang kau harapkan, tapi kegagalan juga tidak sebegitunya mengerikan, ketakutanmu mungkin adalah cara tuhan kembali memanggilmu mendekat padaNya. Dia merindukan Air matamu Dia sedang mengujimu  Ingin kau mendatangiNya, Yakinlah pada dirimu...,berjuang. Saat surat pengumuman ditanganmu panggil aku kita akan membukanya bersama " Kataku  yakin dia diam hanya kedipan matanya saja yang mengiyakan,
" Jika kau gagal Alana kau masih punya kami..., Kami akan mengajarimu mengelola rumah belajar seperti yang kami lakukan..." Kata Vero dipintu
"Aku Miss Vero... ,Mengajar....?"
" Iyya..., Richard bilang Kamu bisa dilatih untuk jadi seorang pendidik, meskipun tanpa pendidik formal... karena kamu itu senang berbagi..., kamu tidak membiarkan orang tersesat dalam kebodohan  kamu punya tangan yang lembut membimbing..., itu pondasi awalnya yang lain bisa diajarkan sambil jalan " Jelas Vero menyakinkan
" Aku tak yakin..."Alana berusaha menyangkal, sementara aku diam mendengar
"Kadang seseorang memerlukan orang lain untuk melihat apa yang bisa dilakukannya, atau apa kekurangan dalam dirinya sebab kita tak bisa melihat sempurna punggung kita meski dengan bantuan dua kaca..." Vero semakin menancapkan motivasinya Alana menganguk Mantap.Mulai melihat cahaya kecil dalam jalannya yang gelap.

Seminggu setelah itu  surat pengumuman datang Alana lulus Ujian permohonan Beasiswanya di kabulkan, Kami yang di sergap  dawai-dawai kesepian malam terakhir sebelum pergi Kami mengadakan pesta makan malam special and only Untuk Alana. Kala pamitan Alana menyentil kami sekeluarga Bahwa yang Ada dihadapan mereka adalah Alana  Bukan Linxia. Kami harus belajar melepas Linxia dari padangan kami. Linxia membutuhkan kerelaan dari orang-orang  yang mencintainya. Agar dia tenang disana..., dan kita bisa melangkahkan kaki lebih ringan menatap masa depan sebab hati tidak terbebani dengan duka dan dendam... Kami semua terdiam Papih berdiri ku pikir akan menampar...ternyata dia memeluk Alana dan melepaskan semua duka yang selama ini membebaninya...Selesai


selesai see you dear ... simpan lingku assalamualaikum wr wb 

Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Puisi Pilu kekasih,Keajaiban

 cicih surya     7:54 AM     puisi cinta     No comments   

Dan Jika

Dalam harap yang hampa
Semua tanpa kata
Hanya mendung
Selimut bingung

Diam semakin dalam
Dan doa
Tuhan....
Aku yakin bisa
Satu keajaiban cukup 

Jadi...
Maka jadilah
Bangkit 
Maka bangkitlah

Tolong tuhan
Beri dia kesempatan kedua
Untuk satu janji
Menjaga ku lebih lama


Saat semua pintu terasa tertutup.duka lara sampai pada gerbangnya  hanya doa yang mampu tenangkan perasaan yang gulana






Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Tuesday, October 10, 2017

Cerita manis Romantis

 cicih surya     7:36 PM     cerita pendek     No comments   

 Aku punya cerita baru yang dijamin seru dan mengharu biru,,, ga percaya...ok  bismilah pembawa berkah dan salam penebar damai...tirai dibuka masuklah dan duduk tenang
 Ada Rindu Dimatamu

Di sebuah hutan yang tenang , hijau Gemericik air bening desau angin derit ranting beradu perlahan, Harmoni ketenangan. Singa jantan mengaung gaduh, meraung, menatap nanar matanya begitu liar aungannya penuh amarah, hingga hutan tak lagi terasa ramah semua hewan keluar dari sarangnya, Riuh mereka bertanya dengan sesamanya, sebagian mendekat bertanya sangat pelan diantara takut dan heran mengapa sang Raja hutan begitu garang
"Aku marah..., betina ku salah arah..., Dia bersama kucing liar di sana..." Kata Singa jantan penuh Amarah
" Tenangkanlah hatimu  lihat lebih dulu..." Kata sang burung Pipit dengan manis
"Aku sudah melihatnya, Aku saksikan sendiri dia bercanda riang kesana kemari melayani kucing kecil dan singa lain yang mencoba merayunya, dia tertawa mengayunkan ekornya penuh pesona seolah memberi tanda kalo dia juga suka, kucing itu semakin dekat, malah kulihat semakin banyak aku mulai kalap..." Jawab Sang singa mulai bercerita sedikit tenang, Burung pipit menganguk  mengerti dengan bijak, penghuni hutan mulai mengerubungi mendengarkan kata demi kata cerita demi cerita Singa jantan terus memamerkan kekesalanya  yang lain mulai berani bicara menyapa dan manis berusaha mencuri hati. Tapi burung pipit gemericit penuh arti mengingatkan singa jantan untuk berhati -hati.

Singa betina mendekat perlahan, tapi sang jantan mengusirnya sangat kasar..." Pergilah aku malas melihatmu penghianat, Kau latnat  keparat..." Ujarnya meraung keras membangunkan penghuni hutan
" Apa salahku...?"Tanya sang betina lembut.
" Kau masih bertanya begitu bodohkah kau sayangku yang penghianat. Kau bersama mereka saling merayu menjelajahi hutan bersama, dan kau masih tanyakan apa salahmu. Manis sekali!!!"Jawab sang Jantan Amarahnya seperti api yang menyala terus berkobar
" Sekarang dengarkan Aku..., Aku atau kau yang bodoh Aku memberitahu mu  kemana aku pergi, hutan mana yang kujelajahi selebihnya aku ada di sarang menunggumu pulang. Tapi kau diam menjawab dengan aungan yang kadang sulit ku mengerti"
" Pergilah... tak perlu bicara lagi mulut penghianat sepertimu terlalu kotor untuk membela diri..." Usir sang jantan emosi, Betina pergi dengan sedih Sang jantan melihat kekasihnya menjauh dengan hati perih

Hutan kian gelap malam semakin merangkak, Bulan bergantung anggun dibalik awan menjadikan hutan bagai siluet raksasa alam raya, Singa jantan berjalan dengan lesu ada yang hilang dihatinya yang pernah biru, aungan manja betinanya yang dia suka, menggangu harinya hingga dia tak sanggup pejamkankan mata Caranya mengerakan ekor yang begitu anggun terbayang di depan mata 

"Oh..., Betina  kenapa kau begitu tega..., mengempaskan aku kembali ke jurang luka lara tidakkah kau tahu aku mencintaimu teramat sangat lebih dari yang dulu..." Desahnya sangat pahit tenggorokannya terasa terhimpit tangis yang begitu perih.

Sementara di tempat lain di waktu yang sama
Singa betina terdiam dalam duka Larut dalam perasaan tak berharga " mengapa kau tak bisa mendengarku, mempercayai aku Tahukah kau aku menempatkanmu ditempat yang paling tinggi, karena aku menghormatimu menyayangimu dan aku tak ingin Singa lain menggapaimu... karena kau milikku."Desisnya dalam rintih yang menyayat jiwa. 
Betina berjalan pelan  merajut rindu kian membatu menelusuri hutan sendirian sampai saat malam patah di pertengahan tatapannya terpaku pada sosok membeku didepanya membisu, dia mendekat pelan sampai langkahnya nyaris tak terdengar

" Bolehkah aku menemanimu...?" Sapa sang betina sedikit takut dan segan. Singa jantan menoleh pelan tatapanya masih nanar, sang betina diam menunduk sedih tapi tak pergi dia memaku diri. perlahan tatapan sang jantan melunak dia mendekat.
" Kenapa sendirian..., kenapa tak ajak pejantan muda itu sayang...? "
" Aku tak mau, lebih baik aku sendiri jika tidak denganmu. Bisakah kita tak membicarakan dia atau siapapun aku rindu bau tubuhmu diamlah..."
"Jangan coba merayuku... hatiku tertutup untukmu..."
" Benarkah...?, tapi mengapa apa yang ku dengar dan ku dengar berbeda
" Maksudmu...? "
" Aku mendengar penolakan dari mulutmu, tapi aku melihat rindu dimatamu"
"Sok tahu..." Pergilah bukankah sudah ada pejantan muda yang merindukanmu aku bisa mengerti jika kau memilih nya aku harus tahu diri aku hanya singa tua jelek yang mengemis padamu. Pejantan itu masih muda lebih pantas dan sepadan denganmu." Ujar Singa jantan pasrah dia menatap bintang di atas sana sangat sedih, 
" Lihat aku...",Sang betina pindah berhadapan dengan jantannya, 
" Aku tahu pejantan muda pasti lebih berenergi saat berlari, lebih sepadan jika berjalan, lebih berkilau saat harus dipamerkan, tapi mereka biasa saja untukku tak ada yang membuatku Angkat topi lebih dari kamu..."
" Bukankah kau juga punya singa yang aungannya lebih merdu dari aku..."
" Benar... , banyak malah..., tapi yang bisa menudukan kepalaku hanya kamu "
Singa jantan menggerakan kaki depannya mencakar tanah dia diam sangat lama, batina pun diam  menikmati malam yang semakin dingin hari beranjak pagi semakin sepi.

" Tapi aku tak punya waktu banyak untuk menemani mu..., Kau akan tersiksa jika tidak ku lepas  aku sibuk berburu " 
" Aku tak minta banyak darimu satu helaan Nafas cukup untukku, Aku terbiasa berjalan seorang diri aku bersahabat dengan sepi, aku terlatih menyendiri di sarangku aku hanya pergi jika aku harus melangkahkan kaki, jika aku harus berburu seorang diri tentu aku akan jalani. Aku hanya minta jangan diam lagi" 
" Bagaimana aku percaya padamu..., sementara  pejantan lain mengelilingimu?
" Mudah..."
"Mendekatlah apa kau mencium air seni singa lain di tubuhku., apakah kau lupa bahwa kau memandikan aku dengan air seni yang banyak hari itu, itu cukup  untuk menjagaku agar tak diganggu saat berburu salama kau tak disampingku. jika itu tak cukup menyakinkan untukmu periksa punggungku apakah kau menemukan cakaran singa lain disana. Kau pasti ingat..., aku mudah kau sapa tapi tak mudah kau sentuh..., Aku mengaung manja pada semua penghuni hutan. tapi tak semua  semua bisa berjalan menemaniku menyusuri hutan, Hanya yang kupercayai saja  sayang 
" Beri aku waktu untuk percaya padamu..." 
" Tentu aku akan menunggu.. "
" Kau merindukanku..."
" Sangat..."
" apa yang kau mau dariku...."
" Cakaranmu..." 
"Aku akan mencakarimu... sampai tak mampu mengaung lagi...."
"Lakukan jika kau mampu..." Tantang Sang betina sambil berlari menjauh sang jantan mengejar dangan gemas  Raungan manja sapasang singa menjadi penghias malam bersama embun yang mulai turun sang jantan kembali memandikan betinanya dengan air seni,menandai tubuh betinanya dengan cakaran yang banyak sekali. Dia memenuhi janjinya membuat betianya tak mampu meraung lagi  THE  END


Setia adalah saat kau mampu diam untuk dia yang menitipi mu hati dan kau dikelilingi orang yang  yang terlihat menggiurkan. Hanya yang sejati yang siap bertahan dan menjadi pemenang karena setia itu berat sekali

 

 

 
 
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Wednesday, October 4, 2017

3 Jimat Jendral Soedirman

 cicih surya     10:52 PM     Motivasi     2 comments   

 3 Jimat Sang Jendral

Panglima besar Jendral Soedirman siapa yang tak mengenalnya? Kamu tak tahu Ach terlalu..., beliau  terkenal gigih dan pemberani. Teknik pertempuran Gerilya membingungkan terntara Belanda ,  membahas kegigihan dan Patriotisme beliau di buku sejarah juga banyak...,atau coba cari di Google pasti  puas deh bacanya...

But disini Aku ga bahas soal itu...Aku bahas sisi lain dari Pak Jendral... yang Jarang di kupas orang,Apaan...?

Pak Jendral punya 3 Jimat Rahasia yang membuatnya tak takut dengan peluru  tak gentar kilatan pedang...,Tunggu ini tidak seperti yang terbesit dalam fikiran teman-teman jimat Beliau tidak berupa keris atau buntelan-buntelan magic...Lalu apa?

Pak Jendral menjaga  wudhu, meskipun beliau keluar masuk hutan dengan ditandu tapi satu prajuritnya setia membawa air dalam kendi , jika batal maka segera berwudhu kembali

Beliau memelihara sholatnya tepat waktu

Beliau gigih berjuang bukan untuk diri atau keluarganya tidak juga untuk golongannya , Beliau berjuang untuk bangsanya 

Memelihara diri disiplin waktu dan rasa cinta  adalah 3 hal yang menjadi Motivasi beliau dalam menjaga bumi pertiwi

Tulisan ini terinpirasi Sosio Drama HUT TNI ke 72,Selamat Ulang Tahun TNI bersama Rakyat TNI kuat Panglima Besar Jendral Soedirman  mungkinkah kami punya Jendral sehebat tuan?
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Puisi Rindu

 cicih surya     9:54 PM     puisi cinta     No comments   

Rindu

Rindu ini milikmu
Rindu ini untukmu
Rindu ini mungkin 
Tak harus kau tahu

Dari semilir Angin
Hujan rintik berbisik 
Malam sepi
Kau pun lirih
Memanggil namaku

Rindu ini milikmu
Samudra pun tlah  tahu
Pohon di hutan  tahu
Sebab ku bercerita 
Tentang kamu padanya

Rinduku seperti pantai 
Setia pada ombak
Seperti malam diam 
Bersama gelap
Karena Aku tahu
Kau pun begitu
Teramat sangat
Merindukan ku
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Saturday, September 30, 2017

Cerita manis mantan kekasih

 cicih surya     11:59 PM     cerita pendek     7 comments   

Sang Princess
Tania mengerutkan dahi membaca pesan di handponnya " Selamat Ulang tahun semoga panjang umur dan jadi pribadi yang lebih baik.
Tania mengeser kursor melihat tanggal barangkali memang dia yang lupa, tapi  tidak ini bukan hari ulang tahunnya  tanggal specialnya bulan depan bukan hari ini akhirnya dia membalas pesan
"Ini bukan hari ulang tahun ku Kak  Laras..."
" Masa..., seingatku ini hari Ulang tahun mu..." Jawabnya ngotot
" Bukan Laras..., aku yang lahir aku yang suka di kasih kado  masa aku yang lupa"Jawabnya juga ga kalah keukeuh

Laras diam tapi kemudian dia  berujar "Maaf yah sejak aku koma ketika melahirkan Kiki memoriku hilang sebagian aku hanya ingat hari ini ada orang dekatku yang ultah dan yang kepikiran adalah kamu...." Jelasnya .Sementara Tania menghela nafas menghempaskan kesal yang menggunung seperti luka yang kembali tersayat

"Ini Hari ulang tahun Ayen.... Las..."
" Laras terdiam lama  ya ampun maaf yah..."Sembari menyematkan tanda sedih
" Ga  papa ga ada yang bisa dipersalahkan dari orang yang memorinya hilang separo seperti kamu, kamu beruntung karena dapat menghilangkan  pengalaman buruk kita itu karena sakit mu..., "Jawab Tania kalo komunikasi ini dilakukan face to face Laras akan melihat kalo wajah perempuan berambut pirang ini merah padam marah.

"Kamu tidak mengucapkan selamat ulang tahun padanya,,,,?"Kata Laras pertanyaan yang di mata Tania sangat bodoh
" Aku ga punya waktu untuk itu Ras..., Lagi pula mantan bisa berteman bagiku itu nol besar..., Aku tidak akan merapat pada orang yang sudah melewatkan aku , untuk orang lain  sekalipun orang lain itu adalah kamu saudara tua ku" Jawabnya." Sepertinya dia juga lupa kalo Ayen  adalah orang yang membuat  Tania seperti merasakan mabuk laut kalo menginggatnya..Entahlah  Ayen  adalah mahluk yang membuatnya merasa jijik.

Mungkin benar jika rasa sayang terlalu dalam maka rasa bencinya pun sedalam itu
Merasa di bodohi merasa tidak berharga sama sekali membuatnya menyimpan dendam yang sangat parah buat Ayendra.

Ayendra pria sebrang  yang hampir saja membuat hubungan kakak beradik berantakan , Awalnya dia mendekati Tania hangout seru, cerita lucu,  aktivitas bareng yang membuat mereka semakin dekat...,Ayen tak  bermasalah dengan cara dan gaya Tania, cewek yang lebih maskulin dari laki-laki rambutnya di cat 7 warna jadi mejikuhibiniu, dandan dia tak tahu, bersolek dia tak merasa perlu.Tanpa bersolek dan cantik hidupnya sudah penuh warna.Gunung di daki bukit terjal di taklukan sungai di telusuri semua untuk satu misi hidup harus dinikmati  belajar bersyukur dari alam yang patuh, tak murka jika tidak terluka tak benci andai masih sanggup berdiri. Ayen mengikutinya .Berkemah jadi hobi barunya, alam jadi sahabatnya  Tania tersanjung merasa begitu penting itu adalah alasan terbaik untuk tersenyum. Bait rindu pun hadir menghias dua hati, saat Ayen mengutarakan rasa tanpa coklat atau buket bunga Tania mengangguk bahagia, akhirnya dia dapatkan seorang yang memiliki pandangan hidup yang sama dengannya, jadi dia tak perlu sibuk mendengar komplen ini dan itu seperti mantan nya yang lalu -lalu.

3 bulan berselang huru-hara datang Saat sang Kakak Larasati menunjukan sebuah cincin  Katanya dia dia dilamar Antasari, Laras dan Tania memang tinggal terpisah Laras ikut Ayah, tinggal di luar kota, sementara  Tania  tinggal bersama Nenek dan Ibunya . Mereka hanya bertemu sesekali saat libur, perceraian   membuat keluarganya tak lagi utuh, Laras terus membanggakan Antasari yang baik dan lembut sekali Tania tak mau kalah dengan bangga dia menunjukan  Foto cowok barunya bernama Ayendra .
Laras menatap lekat Adiknya  dengan mata berkaca -kaca
" Jadi kamu-perempuan yang sedang jadi taruhan Antasari. yang selama Ini dibicarakanya dengan teman -temannya...,"
"Apa maksudnya...? " Kejar Tania tak faham , sebelum Laras  menjelaskan fikirannya sudah menemukan jawaban jadi princess bodoh yang dimaksud Ayendra adalah Larasati kakaknya sendiri. Akhirnya mereka saling membuka memori fikiran  tentang sebuah misteri yang tak sengaja tertangkap dari pembicaraan Ayendra. Sekarang terbukalah semuanya ternyata mereka mencintai orang yang sama Ayendra Antasari  merekapun sepakat untuk mencari cara terbaik untuk membalas Antasari. Ide manis terbaik  Kakak beradik itu tukeran handpone dan Ayendra antasari kebingungan cerita akhirnya ayen diputuskan oleh mereka di hari yang sama, Ayen jadi mahluk bodoh yang melongo bengong mendapati kenyataan kalo buruannya lepas.

Luka itu membekas di hati mereka, Laras tersungkur dalam diam menyesali kepolosannya  betapa bodoh dirinya  mudah sekali terbujuk rayuan dan kata-kata manis jika satu bulan lagi dia dan Antasari bersama dia tak tahu akan jadi apa.

Tania pun juga belajar memperbaiki penampilanya tidak terlalu awut-awutan, tidak harus merubah karakter tomboy nya  tapi dia kini tersadar dia tetap perempuan  dia harus belajar berkompromi dengan keadaan sekitar hidupnya memang miliknya, tapi hidup itu tetap bersinggungan dengan hidup orang lain yang harus tetap dia hargai.

Kini lima tahun berlalu Laras  sudah bersama bernardo  memiliki seorang putri bernama Kiki. Tania tetap jadi anak hutan, meneliti kehidupan Elang jawa  di sampingnya sudah ada Sapto  tapi semuanya tetap berawal dari Ayendra kalo saja ayen tidak menjadikan mereka bahan taruhan mungkin  tak akan ada transpormasi berarti untuk menenmukan yang sejati...

 The end


Hidup adalah tangkaian takdir berisi pelajaran bagi mereka yang berfikir See you Dear Assalamuallaikum
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Tuesday, September 12, 2017

Cerita galau teman adiku

 cicih surya     12:31 AM     cerita pendek     3 comments   

Tangisan Inessia


Dia adalah Inessia, tinggi kurus dengan mata sipit dan kulit putih merona. Berjalan menunduk dengan tenang.Rok merah diatas lutut membuatnya bagai Kuncup mawar, bukan Mawar ditepi jalan, tapi dia adalah Mawar hutan sebab wajah ayunya bersih dari polesan, tapi cantik tetaplah cantik meskipun tanpa riasan dan perhiasan.
Inessia..., tak ada senyum apalagi tawa, mata mendungnya cukup untuk bercerita tentang Gundah yang dia rasa, kenapa...?, Entahlah.
Mungkin angin mengerti tentang ketakutannya jika Bastian pergi, meninggalkannya sendirian dibumi. Mimpi buruk yang mengerikan lebih menakutkan daripada bertemu zombie.
Inessia menarik nafas yang sangat berat, dia duduk disamping pusara, bertulis nama Kamila Azizah, Ibunya. Sebait doa dia baca. sembari menyiramkan air diatas makam diapun menyematkan lily putih, sambil sekuat tenaga menahan air matanya. Ibu tak harus tahu luka yang menghimpitnya. Perutnya terasa nyeri dia ingat tak ada makanan yang masuk sejak kemarin pagi.
Ketakutan kehilangan Bastian membuatnya hilang selera. Makan tak suka minum tak mau mata pun seperti kompromi malas mengatup meski semenit. Jalan kecil berbatu memaksanya untuk konsentarasi. jika tidak dia akan terlepar kejurang dan mati. Tidak....Dia tak mau mati Dia harus hidup untuk Bastian terkasih.
Sore itu Bastian pulang... Tanpa kabar alasannya ingin memberi kejutan. Seperti biasa Bastian bercerita tentang pekerjaannya. hidupnya dan kesalnya pada Dina juga Yudistira, yang masih belum berubah hanya bisa menghabiskan uang Ayah. Ayah sudah tua Harusnya dia sudah dapatkan dana pensiun dari anaknya, bukan menanggung hidup 5 anak mantu dan cucu-cucu. bastian bilang Ayah sudah mulai sakit-sakitan, memang tidak parah hanya Flu dan masuk angin saja, tapi sering sekali. Dan itu membuatnya khawatir.
Inessia hanya mendengarkan, membenarkan,karena dia juga kesal dengan Dina yang sering sekali menghardik dan memerintahnya. Dia itu tak punya malu..., makan dari uang Ayah,,, Tapi menyia-nyiakan Inessia sebagai anaknya. benar Perempuan bermuka Badak dia itu.
Tapi mau gimana lagi..., tak ada pilihan dia harus mau tinggal sama si Badak, dia tak mau membebani fikiran ayahnya.Kata Ayah lebih baik Iness sekolah dikampung saja biar ada yang menjaga kalo ikut di kota bersama Beliau dan Bastian nanti tak ada yang mengawasi.Mengawasi dari hongkong menjaga di Italia jauh sekali panggang dari api, jangankan untuk menjaga orang lain Ngurus dirinya aza keteteran. Maunya makan enak tidur nyenyak dan leha –leha, Gayanya selangit sok seleb hedonis hiiiih nyebelin sekali.
Saat Inessia Pulang Bastian masih bersembunyi di balik selimut, Makanan yang disiapkan tak disentuh, Gadis itu membagunkan bastian dengan lembut, memeriksa suhu badanya tapi semua baik.
“Kenapa belum makan?” Selidik Iness pelan
“Ga papa...,Cuma malas makan sendirian?”Jawab sang Kakak jujur.”Aku juga belum melihatmu makan dari kemarin, kenapa...?”Kali ini Gantian Bastian yang menyapu wajah Adik nya lembut. “Kamu sakit?”
Inessia menggeleng lalu terdiam. Aku sedang takut Bastian..”Katanya mencoba untuk membuka semua gundahnya. Bastian mengerutkan dahi tapi dia diam menunggu Adiknya bicara. Jika kamu dengan Emilia  menikah kamu pasti melupakan aku”Ungkapnya terbata –bata dia takut kata-katanya menyakiti perasaan Bastian.Tapi Bastian  tersenyum mengacak-ngacak rambut adiknya.
“Semua pasti berubah Iness...,”Mungkin aku akan lebih memperhatikan Emilia dibandingkan kamu. Aku tidak menjanjikan sesuatu yang muluk bahwa aku akan selalu ada buat kamu, Hidup itu realita sayang bukan dongeng. Tapi Iness Kamu tahu kenapa aku memilih Emilia...?”Tanya Bastian retoris, Iness menarik nafas berat mendengar setiap kalimat Kakaknya.”Karena Emilia serupa denganmu.Dia moody tapi baik.dia terlihat tak ramah bukan karena dia sombong tapi itu adalah caranya berhati-hati dan menjaga diri. tapi begitu kenal dia kamu sendiri yang bilang kalo Emilia perempuan yang menyenangkan. Kamu bisa cerita.mengeluh terbuka dan tetap apa adanya...”Lanjut Bastian panjang lebar dan jelas”Aku melihat dia sebagai teman yang cocok untukmu..., Jika aku tak lagi ada seutuhnya untukmu, ada Emilia Iness lagi pula Lagi pula tahun depan kamu mulai kuliah kamu pun akan menikah, menemukan cinta yang mungkin sekarang masih disembunyikan takdir karena menunggu saat yang tepat untuk berjumpa.Jangan takut Inessia kamu kuat...,kamu bisa...,Karena kamu Inessiaku Perempuan yang terlihat manja tapi dewasa, Atau kamu adalah perempuan dewasa yang bersembunyi dalam sikap kekanak-kanakan yang menggemaskan.”Kata Egi dia menyanjung dengan cara yang berbeda Inessia tersenyum hatinya tenang lapar perutnya tak tertahankan
“Ayo kita makan aku hampir pingsan...”Rengek Inessia manja sambil menarik lengan Bastian memaksanya keluar kamar Bastian menurut dia mengikuti langkah Adiknya keruang makan.



Kehilangan adalah rangkaian takdir...pertemuan jodoh rezeki semua tersusun rapi dalam skenario Illahi sang pemilik setiap diri kita hanya tinggal menjalani... terima kasih sudah kemari see u teman// Assalammualaikum
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Newer Posts Older Posts Home

Followers

Translate

Popular Posts

  • Puisi Nasehat pernikahan dari Ayah untuk Putrinya
    Menikah adalah sesuatu yang sakral dan mengharukan bukan hanya untuk anak tapi juga untuk orang tua. Biasanya mereka menitipkan pesan yang ...
  • Pesan cinta mama
    Perintah tanpa alasan Argumen Atau sebuah penjelasan Yang dia tahu Hanya harus Tak punya frasa Tepat Agar kau percaya Cerita ind...
  • Cerbung:bismilah,Pelarian terbaik bag II
    Di cerita yang lalu kita berkenalan dengan seorang anak muda unik yang bekerja sebagai pemulung... dan sekarang kita akan simak kelanjutany...
  • Pejantan Pilihan
    Sang pejantan Sore sudah lewat senja belum datang, tapi gelap gulita mungkin akan hujan, angin dari utara bertiup amat kencang, derit ran...
  • cerbung: Perjalanan cinta Hijabers Nikendy V
    Memiliki aku itu mudah, yang sulit adalah mendapatkan hatiku,,,, masuk kedalam yukk cus ah...! Akhir sebuah pencarian Angin pagi yang me...
  • Cerita Manis sahabat
    Dear Mbak Devi Mbak Devi 10 tahun kita ga ketemu, Entah dimana keberadaanmu saat ini, di Jakarta atau pulang ke Padang. Kabar yang ku...
  • Cerita Tragis Perempuan
    Dia tak tampan Bukan hartawan Dia hanya sopan Dan itu yang istimewa Aku tertawan oleh senyuman Tersesat tak bisa pulang Rahasia Bint...
  • Puisi romantis kasih tak sampai
    Kekasihku yang indah yang diam di ruang sunyi sendiri...begumul dengan rindu,sibuk dengan dunianya tak peduli padaku Karena aku hanya lelaki...
  • Cerita sang pejantan
    Singa adalah raja hutan yang garang dan menakutkan...tapi dia setia.memberi perlindungan yang indah nyaman untuk pasangannya...,mau buktinya...
  • Untukmu Kekasih
    Palestina tanah yang disucikan rumah para hafish dan mujahid. mereka berjuang untuk milik mereka yang dirampas .mereka berjuang tak kenal l...

Recent Posts

Categories

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Unordered List

Pages

  • Beranda

Text Widget

Blog Archive

  • ►  2019 (12)
    • ►  October (2)
    • ►  January (10)
  • ►  2018 (30)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (7)
  • ▼  2017 (68)
    • ▼  December (2)
      • Dongeng sebelum tidur
      • Cerbung: Bismilah, pelarian terbaik bag III
    • ►  November (5)
      • Cerpen Romantis ,pesan cinta untuk kekasih
      • Gadis Malam
      • Cerita Romantis, Biarkan Cinta bicara
      • sebait kata sayang
      • Cerita Cinta, Restu Ibuku
    • ►  October (7)
      • Cerita sedih terbaru 2017
      • Cerita Indah , Salam Untuk Bunda
      • Cerita Manis Remaja, I Miss You
      • Puisi Pilu kekasih,Keajaiban
      • Cerita manis Romantis
      • 3 Jimat Jendral Soedirman
      • Puisi Rindu
    • ►  September (3)
      • Cerita manis mantan kekasih
      • Cerita galau teman adiku
    • ►  August (8)
    • ►  July (7)
    • ►  June (7)
    • ►  May (5)
    • ►  April (8)
    • ►  March (16)

Blog Archive

  • ►  2019 (12)
    • ►  October (2)
    • ►  January (10)
  • ►  2018 (30)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (7)
  • ▼  2017 (68)
    • ▼  December (2)
      • Dongeng sebelum tidur
      • Cerbung: Bismilah, pelarian terbaik bag III
    • ►  November (5)
      • Cerpen Romantis ,pesan cinta untuk kekasih
      • Gadis Malam
      • Cerita Romantis, Biarkan Cinta bicara
      • sebait kata sayang
      • Cerita Cinta, Restu Ibuku
    • ►  October (7)
      • Cerita sedih terbaru 2017
      • Cerita Indah , Salam Untuk Bunda
      • Cerita Manis Remaja, I Miss You
      • Puisi Pilu kekasih,Keajaiban
      • Cerita manis Romantis
      • 3 Jimat Jendral Soedirman
      • Puisi Rindu
    • ►  September (3)
      • Cerita manis mantan kekasih
      • Cerita galau teman adiku
    • ►  August (8)
    • ►  July (7)
    • ►  June (7)
    • ►  May (5)
    • ►  April (8)
    • ►  March (16)
Powered by Blogger.

Find Us On Facebook

Labels

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Flickr Images

Labels

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Download

Sample Text

Copyright © Rumah Kata | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates