Rumah Kata

tempatnya cerita indah dan puisi romantis

  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Downloads
    • Dvd
    • Games
    • Software
      • Office
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Uncategorized

Wednesday, April 26, 2017

Jatuh cinta

 cicih surya     10:01 PM     cerita pendek     No comments   

Saat langit –langit kamarku,sudah penuh oleh sketsa wajahmu
Aku benar benar merasa sangat bodoh tak mampu mengedalikan nalarku
Otakku penuh senyummu mungkin inilah jatuh cinta

AKU JATUH CINTA

Aku tak bisa untuk tidak melirik saat ku dengar celotehan nya di ujung lorong, dan seperti biasa, dia tetap dengan posisinya terus bercerita dan tertawa, dia memang tak pernah peduli padaku, setidaknya itu menurutku, sebab setiap kali kami beradu tatap dia tidak tersenyum atau menunduk seperti gadis lain di sekolahku, mereka rata –rata sibuk jika ku tatap, mencari perhatianku itu sepertinya sudah menjadi makanan wajib buat mereka, Namaku Hendrik, wajahku ciamik meskipun ga mirip artis manapun tapi cukup untuk membuat mereka slowmotion sejenak mengagumi apa yang dianugerahkan tuhan pada diriku, Tuhan yang maha indah menitipiku setitik keindahan.

Terbiasa di kejar..., membuatku kehilangan sensasi saat melihat cewek cantik yang tersenyum semanis lolipop, mengharap aku membalas mereka dengan seulas senyum yang akan berlanjut dengan perjalanan berikutnya,

Tapi entahlah bagiku membalas senyum hanya sebuah kewajiban karena Papa selalu menasehati ku bahwa sombong adalah selendang Tuhan, yang maha kaya dan maha segalanya, hanya Dia yang layak untuk sombong. Karena memang memenuhi segala syarat yang di perlukan untuk menjadi sombong.
Namun jika Tuhan yang layak sombong pun tetap jadi penyayang, yang halus lembut, menjadi pengasih tanpa pilih kasih, apalah aku ini, apa yang bisa ku banggakan saat ini, aku makan masih dengan harta Papa, tinggal di rumah Papa, aku sekolah dengan uang P apa,meskipun secara pandangan manusia sangat layak jika aku sombong, pajak yang harus papa keluarkan dari hartanya lebih dari 500 juta, itu belum termasuk yang di rahasiakan tapi lagi –lagi dogma Papa lah yang membuat ku low profile,

Aku pelajar SMU kelas XI,yah jika aku adalah orang lain mungkin aku akan begadang tiap malam menikmati hingar bingar kota, tapi tidak denganku karna sepulang sekolah papa sudah menungguku untuk mengendalikan bisnisnya, Uang vie bagianku masuk tabungan dan yang memengang kendali atas tabungan ku adalah Mama, jagonya menejemen keuangan , bisa dibayangkan mereka mendesain masa depanku sebegitu detail, memberi ruang padaku dan tetap menjadi aku tapi tetap kendalinya ada pada mereka.

Baru sekali ini dadaku belajar bergetar oleh senyum seorang perempuan,mustahil jika dia tidak mengetahui siapa aku, tapi mengapa dia seperti batu yang tak tergiur dengan segala pesonaku,

Bukan seorang gadis cantik, dia hanya siswi yang lebih senang menghabiskan waktu istirahatnya di perpustakaan, kadang kalo dia lagi enggan membaca dia membantu petugas perpus merapikan buku-buku,

Rambutnya di kuncir kuda, wajahnya hanya di poles makeup tipis tak tampak hasil hasil perawatan di sana ,Natural

Aku selalu tertegun dengan senyum itu, suaranya tak di lembutkan. Tidak terdengar manja, padahal aku ada di dekatnya, dia benar-benar biasa saja denganku dan itu yang membuatku jadi gemes banget sama dia, Tasya Adinda,,,ya Tuhan aku gagal fokus..., aku teropsesi, gadis yang menurut teman-temanku kampungan , sebab saat gadis lain sibuk berusaha cantik dia cuma senyum saat ku dengar sahabatnya merayunya untuk luluran,




Dia tersenyum ramah pada satpam di sekolahku, dan aku iri pada satpam itu, kenapa Tasya tak pernah tersenyum padaku, aku sudah menjatuhkan harga diri, aku nengajaknya ngedate, tapi dia mengelak halus,,, heh mau halus...,  mau kasar tetep aza nyakitin karena intinya aku di tolak,itu membuat aku jadi malas makan, males beraktifitas perempuan itu sudah membuat ku patah hati...,i’am broken heart, tapi aku tak berpatah arang ,aku itu Hendrik. Rasa penasaranku malah seemakin menjadi setiap malam aku malah jadi mimpiin dia, menolakan itu menantangku. Sang pemburu.

Fikiranku ga waras ini bukan cinta, ini adalah ambisi ini obsesi. Segalnya berubah aku membuntutinya selama berminggu-minggu dan kenyataan membenturkan aku pada kenyataan yang paling mengejutka.

Minggu ke 5 aku melakukan pengintaian..., aku melihat sebuah mobil sedan mewah memasuki perataran rumahnya, aku kenal mobil itu mobil ku dan yang keluar dari sana adalah Papaku mau apa Papa kerumah Tasya. Tapi kurang dari setengah jam Papa keluar, dan kembali memasuki mobilnya, ku pastikan papa ga kemana-mana lagi papa pulang.aku berusaha mendahului papa untuk sampai di rumah, syukurlah aku berhasil, Papa datang seperti biasa manis sekali, dia menanyakan Aktifitasku seharian seperti biasa, aku menjawabnya pun biasa aku tak ingin mengambil keputusan terlalu dini soal Papa dan Tasya.

Ku beranikan diri untuk mendekat pada Tasya, Seperti biasa dia menanggapi dingin kehadiran ku

“Aku hendak kerumahmu semalam..., tapi ga jadi sebab pas aku mau masuk ada sedan hitam di halaman,... jadi dia yang membuat mu menolak ku? ” Tanyaku tepat sasaran Tasya menatapku lalu menggangguk mantap.

“ Itu mobil pacarmu...? ” Kejarku Tasya mengeleng lalu memberi jawaban yang benar-benar syoking buat aku
“itu...,mobil ayah...”
“Maksudmu...,?”
“Itu mobil Ayahku Hendrik, suami dari Ibuku..., masa begitu saja kamu tak Faham...” Ucap Tasya pelan tapi menampar keras di hatiku
“Ayah tiri mu...? ”
“Bukan, Ayah kandungku...,? ” Terang Tasya sepertinya dia tak faham kalo pernyataannya ibarat pedang yang menghunus tepat di jantungku, kakiku lemas, petir terasa menyambar kepalaku, aku terduduk lesu..., tapi Tasya memengang tanganmu
“sejak awal Ayah sudah bilang padaku..., kalo aku satu sekolah dengan adik tiri ku yaitu kamu.... Kalo saja Ibuku tidak meninggal..., sebenarnya aku enggan pindah kemari. Sejak kecil aku hanya mengenal suara Ayah, karena beliau tak pernah datang, aku sudah membiasakan diri hidup bersama Ibuku, tapi Ibuku sakit keras dan meninggal tahun lalu, jadilah aku sebatang kara, makanya Ayah memindahkan sekolahku kemari..., meskipun aku hanya memiliki waktu ayah 2 hari dalam seminggu, aku sudah senang karena Ayah tetap meluangkan waktu menjenguk ku setiap hari sebelum pulang kerumah mu ” kali ini suara Tasya terdengar mengiba.


Aku mendengar setiap perkataan Tasya diantara nyata dan mimpi..., Nalarku tak bisa terima jika Papa punya anak selain aku, punya istri selain Ibuku dan dia adalah Tasya Adinda, perempuan yang mengajariku, apa yang di katakan orang jatuh cinta. Ini hidupku bukan film India,... aku jatuh cinta pada kakakku sendiri anak dari ayahku.Tuhan Adilkah ini untukku...jika ya ajari aku menerima kenyataan terpahit dalam hidupku...        THE END




Dan diantara kebesaran kuasaNya adalah menautkan hatimu dengan cinta, maka cintailah dia, dan jika kau belum memiliki cinta itu, maka tuhanmu sedang meengajarimu,,, cara mencintai dirimu sendiri
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Saturday, April 22, 2017

Cerbung : Perjalanan cintaHijabers Nikendy bag III

 cicih surya     7:58 PM     cerbung     2 comments   

Episode kemarin...,si jendral kecil demo sama ayahnya dan kabur kerumah si Anty cantik, dia merusak buket bunga yang dikirim untuk Anty Nikendy,  Dia bahagia dia fikir itu dari penggemar rahasia Nikendy, calon Om nya,tapi ternyata Penerimaan Anty Nikendy berbeda dia hanya melihat kartu uacapan itu, kemudian membuangnya ke tempat sampa.


Perempuan paling special

Nikendy pulang kerumahnya jam 8 malam. Dan..., di sambut makan malam special..., makanan terenak untuknya adalah masakan sop buntut buatan Mbak Las.

Mbak Las..., menyiapkan semuanya untuk si cantik, nyonya muda kesayangannya, yang selalu manis untuknya,  sayang padanya,sama seperti pada keluarganya sendiri, bukan seperti pada pembantu, hanya seorang perempuan yang awalnya, di tolong Abbie saat dia kabur dari kawanan penjualan manusia untuk di jadikan perempuan pemuas nafsu di Tailand, yang memang menjadikan seks sebagai komodity wisata, jadi sebenarnya hubungan mereka, lebih dari seorang pembantu dan majikan, tapi juga hubungan manusia dengan manusia lainnya yang dilandasi kasih sayang, itu yang menyebabkan, keduanya sama-sama merasa nyaman,

Mbak Las adalah perempuan yang sudah tak bisa memiliki anak, sebab saat dalam penyekapan sang penyalur memaksanya meminum obat yang efeknya... membuat rahimnya kering permanen, hal itu bisa di pahami, sebab jika seorang penjaja seks sampe hamil khan ngerepotin, tapi doa Mbak Las saat itu bersambut. Kala dia punya kesempatan kabur, dan di kejar,  mobil Abbi melintas dan Abbiedengan mudahnya memberi tumpangan,kemudian mengarahkan mobil ke kantor polisi terdekat,itu cara abie untuk lepas dari kejaran penjahat yang berniat mengambil kembali korban potensial, bernama Endah Sulastri alias Mbak Las, seminggu kemudian Abbie menjual mobilnya alasannya untuk menjaga keselamatan keluarganya, sebab bukan tak mungkin si penjahat berhasil mencatat nomer mobilnya dan mendendam pada keluarganya, walhasil abbie berhasil menyelamatkan seorang manusia dari jurang kenistaan, keselamatan keluarganya juga terjaga..., dan sekarang Mbak Las adalah orang yang paling bisa di percaya untuk menjaga keluarga Abbie, yang telah di tinggal Ummienya sejak kecil, Mbak Las juga pernah dinikahkan Abbie dengan sopir pribadinya tapi suami Mbak Las meninggal bersama Abbie dalam kecelakaan, mobil Abie menambrak pembatas jalan, Abbie dan sopirnya sama sama mengalami pendarahan di otak dan tidak terselamatkan, kala itu Bang Akbar baru menyelesaikan pendidikannya sebagai penerbang di angkatan udara, sementara adik –adiknya masih berada di pertengahan jalan dalam menempuh pendidikan, dan di paksa harus sibuk,bekerja paruh waktu, atau kesana kemari mencari beasiswa, mengingat semuanya adalah catatan berharga bagi hidup Nikendy,,, Abbie memang meningalkan harta yang cukup kalo hanya di pake makan,tapi untuk menempuh pendidikan yang mahal,jika hanya mengandalkan itu sama saja dengan bunuh diri,

Lamunan nya buyar.... kala Mbak Las. Memintanya segera makan. Dia juga duduk berhadapan dengan majikannya dan makan dia menatap wajah perempuan muda itu, sangat telik,
“Ada masalah...,??? ”Tanyanya tanggap, sebab tak biasanya Nikendra makan sop buntut dengan muka di tekuk,” Masakannya kurang enak...? ” Kejarnya berusaha memaksa perempuan muda itu bicara,
“ Enak cuma kurang pedas..., kurang nendang gimana ...” Ungkap Nikendra

“Iya ..., maaf yah..., Mbak fikir lada belum abis, jadi Mbak ga beli, pas detik terakhir mau dimasukin ,kolep ladanya jadi hasilnya begini ,,,.” Nikendra tersenyum mbak las senang melihat senyum itu tapi kemudian dia kembali di suguhi kebisuan,

”Siapa yang menggangumu...,???, Katakan padaku biar aku yang memarahinya, seperti dulu..., seperti saat kau kecil dulu..., kalo ada yang mengganggumu maka Mbak Las yang maju,” Ungkap Mbak Las serius, tapi Nikendra malah tertawa, dia ingat saat kecil teman- temannya sudah takut duluan jika Nikendra, ke sekolah sama Mbak Las, pasti ada yang di marahi lagi fikir mereka, Nikendy kecil memang pengadu, dia punya 6 kakak cowok yang akan siap menjadi perisai berani mati untuknya, Mbak Las yang akan meradang jika dia sampe di buat tak nyaman di sekolah, tapi tawanya kembali patah di tengah, dan dia terdiam lagi, kali ini Mbak Las tidak bertanya, dia membiarkan nyonyanya , menghabiskan makanannya,

“Tadi ada anak karang taruna kemari mereka mengadakan Acara untuk memeriahkan Isra & miraj, malam minggu yang akan datang, dan mereka mengharapkan kamu bisa jadi juri untuk lomba fasion show anak dan lomba mewarnai”.
“Aku...,”
“Kenapa...??? tak apa jika kamu benar-benar sibuk. Tapi jika mungkin untuk hadir kenapa mengelak, sudah sangat lama kamu tidak bertemu para tetangga, mereka hanya tahu kabar kamu dari Mbak atau internet”
“Bukan begitu...”
“Iya..., aku mengerti, Kamu adalah Nikendy Clara,,,. dan itu hanya acara kecil.Tapi sayang ..., nama besarmu tidak akan terluka hanya karena kamu, datang ke acara karang taruna..., mungkin itu sekalian jadi ajang reuni, kamu ketemu teman-temanmu “ Jelas Mbak Las
“Aku malu bertemu dengan mereka...,semua temanku sudah menikah dan menenteng buntut,sementara aku jangankan anak,suamipun tak ada,,,.boro-boro suami pacar aza ga ada, kasian sekali aku ini” Keluh Nikendra jujur diakhiri hempasan nafas yang berat

“Sabarlah..., pokoknya kamu jalankan apa yang ada di depanmu, jangan fikirkan apapun komentar orang padamu, yang kamu harus lakukan adalah terus melakukan yang terbaik,agar kamu layak mendapat lelaki terbaik, Mbak Las selalu berdoa untukmu di setiap sujud supaya kamu mendapat lelaki sholeh yang sepadan denganmu, jangan kerena sudah merasa terlambat kamu jadi asal pengang, buka matamu, berhati –hatilah menapaki setiap jalan takdir” Kata Mbak Las tenang, sembari menatap wajah gadis kecilnya yang manja

Nikendra beranjak dari tempat duduknya, memeluk Mbak Las dan menghujani wanita setengah baya itu dengan air matanya, hatinya mengucap syukur pada ilahi Robby yang telah mempertemukan dirinya dengan perempuan yang cantik dan cerdas seperti Mbak Las,

Kesalahannya di masa lalu yang membuatnya hampir celaka, telah membuat Mbak Las jadi perempuan yang kuat, dia banyak belajar, menjadikan buku sebagai teman kala sendiri, hingga dia bertranformasi, menjadi perempuan yang kepalanya penuh dengan ilmu, itu yang membuat keluarga abbie sayang padanya, Mbak Las adalah figur Ibu bagi mereka.dan nenek bagi cucu abbie,  meskipun Mbak Las sendiri menolak untuk dipanggil Ibu oleh Anak-Anak abbie, dia berkilah kalo kasih sayang tak perlu dilambangkan dengan panggilan yang penting adalah tautan hati

Selesai makan Nikendra naik ke kamarnya, dan dia menemukan pesan manis di handponnya

“Hai cantik yang bukan selebritis..., kamu tahu aku gagal fokus..., karena yang ku ingat hanya senyummu, aku harap kamu tak keberatan menghabiskan makan siangmu bersamaku, besok?”

“Ya...,tunggulah minggu depan...,” Jawab Nikendra membalas chatnya, lawan bicaranya terus mengirimi pertanyaan tapi Nikendra tak membalasnya, dia mengamit pigura ukuran 10R di meja kerjanya, menatapnya tanpa kedip

”seandainya Abbie masih ada di sini, mungkin akan lebih mudah untukku melewati semuanya...” Gumam nya membatin, gambar di Pigura itu adalah desain yang membuat Izin Abie turun, saat dia memilih untuk sekolah di SMK tata busana, Fikiranya kini melayang pada peristiwa Belasan tahun silam, Pada suatu malam di lepas Isya, Abie dan ke 7 anaknya berkumpul, Mbak Las dan suaminya juga turut serta menjadi pendengar setia,

“Candy,,,. mau jadi seorang desainer Abie...,” Kata Nikendy tenang, saat abie menanyakan Alasan kenapa Nikendy memilik masuk ke SMK dengan jurusan tata busana, bukan jurusan perkantoran,perhotelan ,atau mungkin tata boga.




“Oh begitu..., Coba Abbie mau liat Sketsa yang kamu buat, seorang desainer,,, harus pinter bikin Sketsa baju...”

Ok..., Aku punya banyak Abbie,...” Jawab Nikendy bersemangat. Lalu berlari kekamarnya dan kembali dengan setumpuk kertas Berisi Sketsa, yang kemudian dia letakan di meja didepan Abbie dan ke 6 saudaranya, Abbie, melihatnya satu persatu dengan seksama,yang sudah dia lihat di berikan pada putranya, meminta mereka turut menjadi juri..., tak ada yang bilang jelek mereka, memberi sang adik semangat dan Kritik yang membangun setelah semua gambar dinilai dengan obyektip tantangan datang dari Bang Ilham,
“Semuanya bagus..., kekurangan sedikit wajarlah namanya juga pemula. Tapi aku akan memberikan tantangan untukmu,,,. Sekarang dalam waktu 20’, kamu harus bisa menyesaikan satu desain,...” Ungkapnya sambil menatap tajam pada adiknya

“ Ok..., bisa” Jawab Nikendy menyanggupi
“Dibuat disini...”tambah Bang Akbar
“Ya...,”Jawab Nikendy tak kalah semangat
“Disertai keterangan warna...” Tambah Kanda
“Ya..., kecil itu..., Ungkap Nikendy menantang
“Desainnya..., baju muslim...” Kata abbie dengan tenang dan yakin.kali ini Nikendy tercenung...
“Baju muslim Abie...?”Tanya putrinya kurang yakin
“Iya...”
“Aku belum pernah melihat desain baju muslim Abie belum ada....” Protes putrinya
“Ya mangkanya harus ada yang memulai...,, trend itu di ciptakan...Nikendy, dan jangan takut untuk menjadi berbeda, jika kamu memang ada di jalur yang benar, karena apa yang sedang In belum tentu benar dan baik,,, maka jadilah anak Abbie pembeda...” Jelas Abbie
“Baiklah aku coba...” Kata Nikendy menjawab tantangan yang di berikan padanya, ” Tak ada tambahan Waktu...?” Nikendy mencoba mendapat keringanan
“Tak Ada..., hanya saja waktu dimulai dari saat kamu mulai menggambar,,,.” Jelas Bang Akbar
Nikendy menghela Nafas dia berfikir serius, tak kurang dari 5’ kemudian, pensilnya mulai menari, Abie melirik Arloji di tangannya, dan semuanya tersentak saat Nikendy menyerahkan gambarnya, hanya dalam 15’, Abbie tersenyum, Bang Ilham memberinya tepuk tangan,
“Abbie mengizinkan kamu masuk sekolah yang kamu pilih, jadilah yang terbaik. Semoga suatu saat Allah..., menyatukanmu dengan cita citamu..., cantiklah dengan jilbabmu, Ajaklah semua perempuan muslim berjilbab” Ungkap Abbie saat itu...,

Seminggu setelah itu Abie berangkat ke Riau untuk Urusan Pekerjaan, Tapi saat melanjutkan perjalanan, kepadang,,, Abie mengalami kecelakaan di jembatan kelok sembilan, dan meningal di tempat kejadian, bersama sopir setianya yang juga meninggal di Rumah sakit 3 jam setelahnya.

Maka jadilah itu adalah pembicaraan penting terakhir, Abbie dan keluarganya, Abbie membekali anak-anaknya dengan Karakter yang kuat, dan tetap menjadikan mereka dirinya sendiri, dan Abbie telah memberi Nikendy bodyguart ysng sempurna, di tujuh penjuru mata Angin, 6 kakak laki-laki tangguh, dan yang ke 7 adalah Mbak Las yang membuat Nikendy, tetap mendapatkan kelembutan seorang ibu.meskipun status Mbak Las hanya seorang pembantu,

Nikendy sudah menyiapkan rencana tentang ajakan makan siangnya dengan pria itu minggu depan, dia akan menagih janji pada jendral kecil untuk membantunya melakukan seleksi....  to be continue


Dan cerita selanjutnya tunggu minggu depan,,, di hari dan jam yang sama...., See You guys,,,Assalamuallaikum...
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Thursday, April 20, 2017

Cerita selingkuh

 cicih surya     5:28 PM     cerita pendek     No comments   

Ditinggal sahabat yang merupakan cinta terpendam menikah,,,. biasa, sudah ada lagunya, sudah banyak Filmnya, diputar setiap valentine..., my friends is wedding, atau lagunya, (masih)sahabatku kekasihku. Tapi kalo rasanya di tinggal merried sama selingkuhan..., mungkin Cuma aku yang tahu betapa sakitnya,,,. mau tahu lengkapnya sok..., eta tah... cek... olangan

MY SELINGKUHAN IS WEDDING


Dan aku merasakan perasaan paling tak nyaman saat ini. Makan tak enak tidur tak nyenyak, asli..., nyebelin ngeselin..., ngebetein, saat aku kembali merindukan dia, kangen tawanya. Kangen candaannya..., jujur sebagai lelaki dewasa. yang sudah merasakan hangatnya perempuan, aku kangen permainan bibirnya..., gila memang..., sinting iya..., padahal kata orang istriku adalah perempuan cantik.  dia bukan mahmud yang terlihat bau kencur bawa anak,istriku masuk dalam katagori mamah cantik, dialah si macan cina,,,.mamah cantik antar anak..., aku memang bukan suami yang baik..., yang di rumah dimakan...lapar dijalan ya jajan..., ku fikir aku bukan satu –satunya lelaki yang kayak begitu,,, hidung belang itungannya,,,.padahal hidungku mancung. Warnanya sama sawo coklat, sebab kalo sawo mateng nanti ada yang ingin mengupas khan bahaya saat aku ga laper tapi di paksa makan malah muntah. Hahaha

Yah lelaki zaman sekarang kalo selalu makan masakan yang rasanya begitu-begitu aza...,      bosan...,tapi aku adalah ayah yang baik...,aku sayang dua anakku,,aku juga menyayangi dua keponakanku...   apapun yang dia minta kalo sekiranya baik dan aku sanggup beliin aku memberikannya...ga ada itung-itungan buat anak...,

Sebenarnya jika di tanya kenapa aku doyan jajan diluar aku ga bisa jawab, sebab istriku yang cantik nyaris tanpa cela, dia memanjakan lidahku dengan masakannya yang lezat,  urusan ranjang juga sebenarnya aku kenyang,,, .Tapi dasar lelaki yah ...begitulah lelaki...,kalo nikah sama anak orang maunya yang masih perawan,padahal dia sendiri... bekas ayam kampus sama bebek tongki

Biarpun di rumah punya istri secantik ratu sejagat, tapi tetep aza ngiler...,ngeliat cewek genit yang lebih mirif boneka mampang,,, lelaki itu gila,,,, bener, alasan mereka kadang sederhana,,,. Ganti suasana.

Aku..., aku..., aku..... umurku 40 tahun, badanku tinggi besar. Kulitku coklat karena terbakar matahari di pasar, wajahku ganteng,,, Dina putriku..., bilang kalo aku mirip aktor bollywod kenamaan Aksay Kumar, Dina putriku sudah berumur 16 tahun. Dia sekarang sekolah di smk perawat gadis manjaku yang sangat cantik. Pulang pergi sekolag dengan skuter matic yang dia tempelin stiker hello kitty makin ketauan khan kalo dia cewek bunget,,,.

Suatu sore,,, .Saat aku pulang se usai magrib putriku sedang mengadu pada ibunya
“Ibu..., aku mau lihat surat nikah Ibu sama akte lahir aku...,” Katanya sambil terus mayun tak pernah aku melihat putriku masang muka sekesal itu...,

“Buat apa Neng ..., diminta pihak sekolah...???, selidikku sambil duduh di kursi berhadapan dengan dia,  sementara istriku menyiapkan kopi...dan cemilanya,,, rutinitas yang dia lakukan kalo aku pulang.
“ga..., pak, aku mau cocokin aza..., aku dikandung ibu 9 bulan atau tidak ” Jawaban Dina mengejutkan untukku

“Neng kalo ngomong hati- hati kamu...,” Hardik Ibunya agak tersinggung
“Aku hanya mencari kebenaran Ibu..., apa benar aku itu anak jadah.... apa benar aku anak diluar nikah,,,. benarkah kalo aku itu bukan anak si Appa...” Jerit Dina histeris tangis yang dari tadi di tahannya, pecah... aku dan Ibunya saling pandang, tadi aku hampir saja menampar mulut putriku, tapi melihat tangisnya tanganku gemetar aku memeluknya membiarkan air matanya membasahi kemejaku, Ibunya terdiam tak mengerti apa yang sebenarnya di hadapi putrinya, pulang sekolah tadi sore...,masuk kamarnya tanpa makan keluar kamar.manyun mogok ngomong,,,Appa nya pulang baru bicara. Dan membicaraannya aneh sekali..
“Sekarang ceritakan pada Appa sama Ibu..., apa yang kamu alami..., seharian..., sampe kamu begini...,” Pintaku saat dina tenang.dan kembali duduk di kursinya

“Aku mau Ibu tunjukin Akte..., sama... surat nikah...  dulu??? ” Pinta Dina keras hati, Akhirnya aku memberi kode pada istriku untuk memberikan apa yang diminta putri kami, setelah dua dokumen itu, ada di tangannya,dina membacanya dengan seksama jarinya kadang menghitung kemudian dia tersenyum senang,  melihat senyum itu aku agak lega, tapi aku penasaran. Ada apa dengan putriku,

“Berarti aku anak si Appa...,” Katanya sambil tersenyum dan memeluk aku kemudian memeluk ibunya, meminta Maaf atas kata –kata yang terlanjur terlontar .Isteriku mencium keningnya, setelah itu putriku bicara..., Rian yang dari tadi hanya menyaksikan segalanya. sambil duduk santai di tangga ikut nimrung di arena, Rian putraku baru kelas 4 sd, kata orang dia nakal, karena apa saja yang dia inginkan harus dia dapatkan, apa saja caranya pokoknya dapet. Tapi pangeran kecilku adalah anak yang kritis. Saat kami melakukan dialog untuk memutuskan suatu masalah di keluarga, Rian seringkali punya ide-ide brilian. Yang membuatku tercengang kok bisa anak sekecil itu punya pemikiran seluas itu. Mangkanya kalo ada sesuatu yang harus ku putuskan aku mengumpulkan 2 anakku kami mengadakan rapat keluarga. Yah tentu sesuai dengan porsi mereka tapi intinya anak-anakku adalah bukan bagian yang pasif di rumahnya sendiri,

Dina menarik nafasnya perlahan dan mengembuskannya dengan tenang, kemudian dia membagi tatap pada kami semua. Sebelum akhirnya bicara tenang dan lancar




“Tadi pulang sekolah..., aku dicegat orang di deket warung Mie Aceh..., dia menyilangkan motornya di depan motor aku, aku ngerem mendadak untung ga jatoh,,,. Ucapnya mulai cerita, kami mendengarkan dengan seksama, Isteriku terlihat terhenyak, tapi dia menahan dirinya untuk tidak memotong pembicaraan, agar putriku fokus cerita. ” Dia turun membuka helmnya..., ternyata dia perempuan Ibu,,,. Dia manggil aku anak jadah..., ” Dina menghentikan kata –katanya, menghela nafas sejenak lalu lanjut bercerita ” Katanya hai kamu itu... anak jadah. Kamu itu lahir, hanya sebulan setelah bapak dan ibumu menikah, kamu itu bukan anak dari bapakmu..., anak haram...,anak ga jelas....,mangkanya kulitmu bule itu...,karena kamu anak bule...,bati dari kawin kontrak...,” Kali ini mata Dina mulai kembali mendung namun aku segera menggeser pantatku menyuruh ,barbie ku duduk di dekatku agar aku bisa merengkuhnya, Dina menurut

“Kamu..., Itu anak si Appa,,,. bukan anak haram, kamu itu lahir setelah 3 tahun kami menikah. Dan saat menikah dengan si Appa ibumu masih perawan..., jadi kamu tak perlu..., meragukan jati dirimu..., ngeti...!!!” Kataku memperjelas fakta yang tertulis di surat nikah, Dina mengangguk dan yang membigungkan ku kemudian adalah pertanyaan dari anak lelaki ku Rian..., siapa perempuan yang menelor Gadisku, Aku dan Ibunya langsung faham orangnya setelah dina memberi tahu.... ciri ciri perempuan itu, istriku sekuat tenaga menahan emosinya agar tak bertengkar denganku di depan anak-anak, yang membuatku bingung adalah mencari jawaban yang tepat untuk si kritis Rian, yang sepertinya memang punya bakat terpendam untuk jadi seorang detektif,,,. Seperti seperti tokoh Idolanya Conan

“Perempuan itu ga bakal meneror kalo ga ada sebabnya, .emangnya dia orang syaraf. pasti dia punya dendam sama kita..., mungkin dia Ibu dari anak yang kalah berkelahi dengan aku..., atau mungkin dia selingkuhan si Appa yang sakit hati..., karena ga pernah di nikahi,,,” Kali ini aku dan Ibunya saling pandang dari mana dia tahu. Soal selingkuhan segala

“Kamu tahu dari mana..., kalo si Appa selingkuh... sok tahu!!!” Cibir ibunya tersenyum masam

“Aku denger..., dari temen –temen sekolahku..., kalo Appa..., punya selingkuhan pegawai pemda..., si Ibu juga pernah kan ribut dengan perempuan itu,,,. Bahkan perempuan itu dapat sangsi kedisiplinan, dan peringatan keras karena Ibu ngadu ke atasan nya di sertai Foto-Foto yang waktu itu aku temukan di tas Ibu, Ibu pemengang copy surat perjanjian dia dengan instansinya bahwa kalo dia membuat keributan lagi maka dia akan diberentikan secara tidak hormat,...” Kami berdua saling pandang, aku dan Istriku sama –sama tercengang ,tak menyangka kalo Rian melakukan Investigasi sedetail itu,,sumpah kejutan yang bikin syok setengah mati..., “ Sekarang begini..., kita bikin surat perjanjian ,Kata si bungsu memberi keputusan, "Isinya bahwa si Appa akan menyelesaikan urusan si Appa dengan perempuan itu..., setelah selesai.Si Appa harus berhenti selingkuh...., kalo Aku tahu si Appa selingkuh maka si Appa harus keluar dari rumah ini,,,. Rumah ini akan jadi milik, aku sama teteh.,, dan aku akan ikut Ibu, Ibu aku itu pinter masak Pak, masakannya lebih Enak dari masakan katering,jadi jangan appa pikir kalo aku ikut ibu...,aku akan kelaparan tanpa uang si Appa...,Aku itu malu Pak..., setiap aku kemana –mana,Selalu saja ada yang bilang kalo aku Anak si Appa..., lelaki tukang selingkuh..., dari dulu sebenarnya aku sudah tahu, kalo si Appa sama si ibu sering berantem, tapi bibi bilang itu urusan orang tua... Anak kecil ga boleh ikut –ikutan..., tapi sekarang si teteh sudah ikutan di teror dia sudah masuk ke pusaran, ini bukan lagi urusan orang tua... Tapi juga urusanku...!!!” Kata Rian panjang lebar Aku melongo makan pil bengong, Rian kick aku dan memojokanku, ke sudut paling tidak menyenangkan. Aku tak punya kata-kata, jika Isteriku yang berkata demikian maka aku mungkin akan bisa mendebatnya, tapi saat anak –kecilku yang menegurku demikian Aku malu,sungguh –sungguh malu.,Yah benar kalo menurut emosi aku ingin sekali memarahi, putraku yang lancang sekali berkata demikian pada orang tuanya, tapi aku tak bisa melakukannya,sebab aku sepakat dengan Isteriku untuk selalu mendengarkan apapun perkataan anakku, tanpa intimidasi, kalo benar ya katakan benar, kalo salah ya salah..., mereka kami didik untuk menghargai orang tua, tapi kami sebagai orang tua... juga mendengar mereka, jadi komunikasi kami aktif tak ada yang superior, melanggar dapat hukuman. Melakukan prestasi maka berarti hadiah....

Memang benar Anak adalah peniru orang tuanya, aku dan Ibunya juga melakukan perjanjian dengan Rian untuk menghentikan kebiasaannya bekelahi... bahwa kalo dia berkelahi lagi maka selama setahun dia tidak akan dapat uang jajan..., dia kesekolah hanya membawa. Bekal buatan Ibunya, dan sekarang Rian menggunakan bola yang sama untuk menyerang ku.

“Aku setuju.... aku juga malu punya bapak tukang selingkuh..., Apak itu punya anak perempuan..., kalo nanti Dina..., Dina di selingkuhin suami Dina gimana Pak..., karma itu deket loh Pak..., apa yang dilakukan orang tua mungkin tak dipanen orang tua, tapi pembalasannya di terima anaknya..., Dina takut Pak...” Kata Dina memelas, kali ini aku benar- benar tersungkur, kaki ku rasanya lemas, dua anak yang ku sayangi malu memiliki aku. Aku sudah gagal jadi ayah, kenyataan yang memilukan dan baru ku tahu sekarang.bhawa yang wajib menjaga nama baik keluarga , bukan hanya anak-anak tapi terlebih lagi aku orang tuanya

Setelah 6 bulan berlalu bukan hal mudah meninggalkan kebiasaan jajan ku,tapi saat aku mau beraksi, dan aku ingat 2 anakku. Aku menarik diri dan segera pulang, mencari isteriku..., makan yang kenyang darinya. Aku tahu sekarang aku bukaan bapak yang baik..., tapi sayangku pada 2 anakku .membuat ku pelan pelan menjauh dari jajanan.. Memang aku tak suka bunga warung aku lebih suka, memacari perempuan kemudian kupakai sepuas hati, jadi yang ku dapat bukan piala bergilir. Yang di gilir tiap malam, tapi barang baru yang ku ikat yah minimal satu triwulan,

Tapi sekarang moodku benar benar berantakan selingkuhan yang ku masih ingin ku dekap tapi harus ku lepas gara –gara perjajian itu..., mengirim undangan akan menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya. Hari sabtu depan..., sial sial..., sang petualang kalah perang..., sekarang yang ku rasakan Ibarat pribahasa air diminum terasa duri, nasi dinakan terasa sekam, sangat menenaskan, tapi aku melakukan semuanya untuk anakku...,I love you...,selingkuhanku semoga kamu bahagia,,,.semoga suamimu bukan lelaki yang mengecewakan seperti aku... selesai



Tak selamanya selingkuh itu indah..., itu lirik sebuah lagu..., mau selingkuhan mau simpanan atau mau kekasih resmi..., Namanya patah hati tetep aza Nyakitin , apalagi kalo sudah pake hati,,,, main hati..., sakitnya tuh begini,selingkuh itu racunnya kayak Narkoba,,, kalo sudah mencoba sulit berhenti, harus masuk rehabilitasi...dan keinginan kuat dari diri sendiri..., ok semuanya aku hanya ingin berbagi,,, sering mampir kesini yah kalo lagi selancar...., dijamin banyak kejutan special buat kamu...,iya,,,kamu,,,.see you
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Saturday, April 15, 2017

Cerbung:Perjalanan Cinta Hijabers Nikendy bagian II

 cicih surya     7:04 PM     cerbung     No comments   

Masih ingat kisah seorang gadis bernama Nikendra yang satu satunya anak perempuan abie..., dari 7 bersaudara di ceritaku yang lalu berjudul Seindah Sayang Lecybell Alena, kalo belum baca..., baca dulu yang itu biar nyambung kesini..., Dan ini dia kelanjutan cerita, dari si bungsu Nikendra alias Nikendy Clara...


SKETSA MERAH MUDA


Nikendra sedang sibuk dengan coretan-coretan sketsa, ide nya lagi cemerlang..., pencilnya menari begitu dinamis, indah bagai gerakan sang balerina, kepalanya menganguk-anguk mengikuti irama, menyenangkan kalau sudah begini,,, dia memang lebih senang mendesain di kertas, baru di scan.dan menemukan warna yang tepat dengan komputernya. Tarian nya hanya terhenti saat dia mengamati, lalu bergerak lagi..., selesai satu.... dua ..., tiga..., kertas baru dan baru lagi..., seorang patner nya... berkelakar menggoda

”Sang desainer sedang jatuh cinta... inspirasi nya banyak sekali sampe... kepalanya begitu besar..., kepenuhan mau meledak....!!!” Ledek perempuan bertubuh agak mungil, kulitnya putih..., sambil menggerakan matanya nakal, Tawa nya terdengar begitu renyah apalagi saat dia tahu. Nikendra kesal dan melempar karet penghapus kearahnya. Dia yang bergegas menghindar dan keluar.malas mengganggu singa kecil yang sedang tenang

Keasikan Nikendra terusik dengan dering telpon... si cantik berkerudung babyblue hanya melirik lalu asyik lagi menggambar... dia meletakkan pensil nya pada panggilan ke 3..., Tapi sebelum dia pasang headset dengan benar di telinganya, dia mendengar Notifikasi lain memberinya tanda pesan masuk. Mulutnya menyapa penelpon tapi matanya tertuju pada pesan di handpon yang dia pengang dahinya mengerut
“Anty..., kakak di rumah anty..., tapi jangan bilang Ayah kalo... kakak di sini...” Begitu isi pesannya dari ibra..keponakan nya putra bang Akbar yang paling bontot
“siap komandan..., laksanakan...!!!!” Balasnya menyanggupi
Lalu dia fokus pada penelpon nya..., Bang Akbar.

“Kami berdebat..., kemudian Ibra masuk kamar..., Aku fikir ya dia ada di sana..., tapi tadi pas Ibunya meminta dia turun makan,,, Ibra ga ada di kamarnya, satpam komplek bilang melihat Ibra naik taksi” Celoteh Bang Akbar sekarang Nikendra tahu, pangkal masalahnya” Aku sudah berusaha menghubungi teman –temannya. Tapi Ibra tak ada di sana. Mangkanya nanya ke kamu..., kalo di kamu ga ada aku akan tanya neneknya di Lampung, barangkali dia ngabarin mau kesana lagi...” Suara Bang Akbar terdengar putus asa.
“Ibra.., ada di rumahku... tapi dia meminta ku merahasiakan keberadaannya dari Abang...” Kata Nikendra menenangkan ,
“ Ya..., Alloh tuhanku dia begitu bahagia jika orang tuanya panik...” Keluh Akbar
“Abang tenang dia aman di rumahku..., sementara ini biarkan dia menginap di rumah. Nanti Abang jemput dia hari minggu, aku akan coba bicara dengannya...” Ucap Nikendy memberi solusi. Bang Akbar menyetujui, pembicaraan terputus,Nikendy menghela Napas mood nya sudah rusak buyar,,,, dia merapikan kertas di mejanya, mengemasi barang-barang pribadinya lalu meninggalkan ruangan,
“Aku pulang ada urusan..., kalo ada yang mau ketemu kamu atur jadwalnya,,,. Aku tak punya janji khan hari ini...?” Katanya pas dia di meja recepcionis, Aina sahabatnya hanya mengeleng cepat, tak berani banyak bertanya melihat raut wajah Nikendy yang badmood, meskipun Nikendy berusaha bersikap wajar, tapi dia kenal sahabatnya ada hal serius yang lagi ganggu. Tanpa banyak bicara lagi nikendy, berlalu dengan Moge nya pemandangan yang tak biasa seorang hijabers, modis polesan wajah manis membelah panasnya siang mengedarai motor gede.

Tapi itulah Nikendy..., yang cantik dengan hijab modisnya, mandiri. Dengan pemikiran yang kadang aneh..., dia bukan pencinta keteraturan baginya berbeda itu tak masalah. Melanggar kebiasan orang kebanyakan .juga ok...ok aza, asal ga melanggar hukum.ga melanggar Aturan tuhan.

Bisa dibilang Nikendy adalah generasi pendobrak... yang dinamis..., dan punya jiwa pembaharu. Tak jarang dia dianggap aneh di lingkungannya... di omongin tapi di ikutin terus kalo begitu yang aneh itu siapa yah Nikendy atau orang yang mencibir dia tapi kemudian ngikutin..., yang ga aneh ya yang waras yang ga telat minum obat,,, hehehe

Sampai di rumah pas jam satu siang..., hidungnya mencium bau yang sangat menggoda... Celoteh senang datang dari Ibra keponakannya
“Anty..., pulang..., Asyik kakak makan ada temennya...” Celoteh anak berumur delapan tahun, bertubuh gempal itu antusias. Antinya tersenyum manis sambil mengacak-acak rambut Ibra
“Ok...sabar sebentar Anty belum dzuhuran...,”
“Kakak sudah..., Mbak Las yang belum....”Celoteh si kecil sambil melirik, perempuan paruh baya yang sibuk menata meja makan,
“Selesai ini Mbak Las langsung sholat..., Mbaknya khan nyiapin makan untuk jendral kecil dulu tadi katanya udah lapar...” Kata si Mbak membela diri. Sejurus kemudian dia berlalu ,memasuki kamarnya untuk sembahyang dan rehat sejenak
“Anty tidak boleh bicara sekarang, nanti... kakak yang akan bicara kalo marah kakak sama ayah sudah hilang...” Ucap sang jendral kecil menutup mulut Antinya yang mulai membuka obrolan,

“Ok..., tapi sore nanti Kamu harus temanin Anty belanja...,” Balas Nikendra...
“Anty perlu bodyguart ..., yah???” Ledek ponakannya menggemaskan membuat Nikendra tak bisa menahan tawa.
“Iya..., bodyguart yang kuat dan pemberani seperti kamu...!” Ujar Anty cantik serius

Sore yang cerah selepas magrib Nikendra pergi bersama si jendral kecil jalan- jalan. Dia sudah tahu jurus jitu untuk membuat sang pemberontak bicara, jalan-jalan menikmati malam dengan Moge, menikmati jajanan yang berjajar sepanjang jalan , ga usah bicara soal higienis atau tidak yang jelas dia memang lebih menyukai jajanan di kaki lima, lidahnya lebih familiar dengan makanan yang demikian,  Apalagi dia jalan sama Ibra yang sama-senang berpetualang,
Menikmati makanan dan berbagai permainan membuat mood Ibra... kembali baik
“Aku benci Ayah... Anty, Ayah selalu memintaku..., untuk pandai di sekolah, ikut bimbel... ini dan itu..., padahal aku sudah bilang aku benci sekolahku, aku harus ikut semua pelajaran yang aku tak suka...,” Ibra mulai bercerita. Nikendy mendengarkan dengan serius. Setiap kata yang keluar dari bocah 8 tahun itu selalu ajaib untuknya,” Ayah marah gara –gara nilai PPKN dan IPS ku jelek...” Aku sudah bilang berkali-kali sama Ayah kalo aku tak suka jika aku harus menghapal.kepalaku pusing sekali Anty..., tapi jika aku harus berhitung aku bisa menyelesaikan dengan cepat...” Aku suka musik Anty tapi ayah bilang belajar musik itu ga ada gunanya..., Ayah itu pemaksa...” Ibra menyelesaikan ceritanya..., lalu menghampiri pedangang hamster dan merengek pada Antynya untuk membeli.

“ Iya..., Anty beliin tapi harus di rawat di kasih makan jangan sampe lupa, saat kita memelihara sesuatu..., maka kita harus memberikan hak nya dengan baik,,”
Ok..., jendral janji princess...” Kata Ibra menyanggupi,” Jendral akan menjaga pemberian princess,,, sebaik jendral menjadi penjaga Anty ...” Lanjutnya mantap
“dengan rodanya...,???” Tanya Nikendra
“ga usah Anty..., kakak masih punya rodanya...,” Jawab pangeran kecil, dan Nikendra tersenyum senang saat sang jendral bertanya pada sang penjual cara memelihara hamster, karena itu adalah bukti awal kalo sang jendral akan memenuhi janjinya menjadi pemelihara yang baik untuk tikus putih kecil yang di belinya, belajar bertanggung jawab itu intinya

Hari minggu yang telah di sepakati, Bang Akbar datang bersama Sis Aisyah istrinya, menjemput sang putra yang sedang menjalankan misi protes padanya. Ibra di temui Ibunya terlebih dahulu sementara Ayahnya bicara dengan Nikendy

“Aku bingung menghadapi Anak ini..., aku punya lima anak tapi yang ini benar-benar membuat kepalaku kleyengan..” Keluh Bang Akbar yang tinggi besar,
“Tapi jika Ibra di beri kesempatan untuk melakukan apa yang dia suka..., gelombang protesnya tidak akan sebesar ini,yang dia mau Cuma satu sebenarnya Bang dia ingin di dengarkan...”

“Kamu tahu apa yang dia mau..., dia mau belajar musik dan yang ia pilih adalah Celo..., mau jadi apa..., laki-laki kok belajar Celo” Protes Abang nya kurang setuju
“Abang pernah mendengar Celo dimainkan ...?”
“ya..., tentu saja..., Celo adalah alat musik lembut yang lebih pantas di dimainkan seorang perempuan...”




“Abang harus belajar dari abik..., Abang ingat saat aku ingin jadi seorang desainer... Abik tidak melarang, padahal kala itu, pekerjaan sebagai desainer sangat menakutkan, karena desainer berarti membuat baju-baju terbuka yang memamerkan keindahan lekuk tubuh, tapi abik Cuma pesan jaga jilbab mu dan ajaklah semua perempuan untuk berjilbab.Abang tentu Paham bagaimana trens saat itu dimana, hijab adalah pakaian yang di kultuskan , seseorang yang berjilbab adalah orang tua yang kampungan, tapi abang lihat sekarang..., pakaian untuk wanita berhijab lebih beragam , di bandingkan pakaian untuk perempuan tanpa hijab, ”Ucap Nikendra panjang lebar, ia berusaha membuka mata Abang nya, dan Abang nya, manggut-manggut membenarkan.

“Baiklah aku akan memberi dia kesempatan..., satu tahun untuk menjadi seperti apa yang dia mau... , Anggaplah ini percobaan, kalo pun gagal..., dia masih kecil masih bisa ku kembalikan pada aturan awal...,”  Ucap abang akhirya, sebelum dia melakukan negosiasi dengan jendralnya,

Jam 9 malam...,Ibra pulang...,
“Anty..., pikirkan 4 laki laki yang kakak ceritakan pada Anty...” Pesan Sang jendral serius
Kedua orang tuanya saling pandang,hampir berbarengan menatap Nikendra, tapi yang di tatap Cuma tersenyum ,,,.
“ Baiklah..., Anty akan lakukan apa yang Kakak Ibra sarankan...” Kata Perempuan tinggi besar itu amat tenang
Sepergi nya Ibra..., Nikendy duduk di teras menikmati semilir angin malam pikirannya melayang pada pembicaraan malam kemarin bersama Ibra keponakanya saat mereka berangkat tidur.

“Anty..., tadi siang ada yang datang kesini, membawa buket bunga mawar putih untuk Anty tapi maaf..., Kakak membuangnya ke tempat sampah,karena Kakak main –main, terus rusak tersenggol, pecah..., Kakak takut Anty marah jadi kakak minta sama mbak Las untuk tutup mulut...,” Aku anak kecil itu..., mukanya pucat takut di marahi Antinya,” Tapi kakak menyimpan kartu Ucapannya, tadinya pas sudah di rumah kakak akan menggantinya.Tapi kakak ingat pesan Ibu, Ibu bilang kakak ga boleh ngorekin celengan lagi...,Terangnya, tatapan matanya memelas minta di ampuni
“Mana kartunya...,?”

Ibra menyerahkan, kartu yang ditemukan di buket mawar tadi siang, Nikendra menerimanya membacanya lalu membuangnya ke tempat sampah yang ada dekat meja kerjanya, apa yang di lakukannya tak lepas dari tatapan jeli si jendral kecil,
“Kenapa..., di buang...,? ” Tanya Anak kecil itu heran
“Memang kenapa...? ”Balas Anty nya balik bertanya
“Mbak Kemala..., selalu menyimpan apa yang di kasih pacarnya” Jawab Anak itu santai tapi tak bisa menutupi rasa herannya,” Apa anty selalu begitu membuang pemberian lelaki yang sayang sama Anty...???”Selidik anak itu lagi-lagi ajaib untuk Nikendy” Kenapa..., Anty tak suka dengan orangnya,.... Tadi Mbak Las juga bilang kalo banyak lelaki yang mendekati Anty ingin jadi pacar Anty,...,Ada 4 apa 5,Itu yang sekarang,yang sudah mundur entah ada berapa...” Anty mau yang seperti apa sih ...”Tanya si kecil kritis,

“Anti mau yang seperti kamu..., Jendral Ibrahim Hasan...Yang sayang sama Anty yang jadi bodyguart kuat dan hebat buat Anty...” Kata Sang desainer sambil memeluk keponakannya, kemudian mereka sepakat untuk tidur..., Nikendra mendengarkan keponakannya melapalkan ayat –ayat yang biasa di bacanya sebelum tidur,,,. Dan di tutup dengan bismika Allohuma Ahya wa ammutu...
“Abik..., Apakah mereka akan tetap datang..., mendekat, seandainya aku bukan anak abik,Apakah mereka akan tetap datang seandainya Aku bukan adik Bang Akbar seorang perwira tinggi angkatan udara, Atau aku bukan ipar Lecybell Alena...Abik..., Apakah mereka akan tetap merapat jika aku hanya perempuan biasa, bukan seorang Nikendy Clara...Abik..., abik...,”Tangis tak kuasa di bendungnya. Dia segera mengunci pintu dan naik ke kamar nya...,




bersambung... Bagaimana kelanjutan cerita Nikendra..., siapa 4 pria yang medekat Padanya... Pasti makin seru jadi minggu depan di hari minggu jam 09 pagi..., datang lagi ya,,,.




























Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Thursday, April 13, 2017

Cerita sang pejantan

 cicih surya     7:55 PM     puisi cinta     No comments   

Singa adalah raja hutan yang garang dan menakutkan...tapi dia setia.memberi perlindungan yang indah nyaman untuk pasangannya...,mau buktinya baca sendiri deh...,

SINGA BELANTARA

Singa belantara...
Garang...
Liar...
Singa belantara

Singa belantara...
Sijantan berputar membentuk lingkaran
Tak luas...
Tapi cukup nyaman untuk betinanya bergerak...,
Ekornya bergerak anggun
Tapi matanya tetap siaga berjaga...

Singa belantara...
berputar membentuk lingkaran....
Putaran yang dia lukis dengan air seni...
Tanda pasti kalo betina ini miliknya....

Tak ada yang lain Tak ingin yang lain....
meski saat berburu
Betina tanpa pejantan mendekat minta dijaga...
Mengemis ingin di pipisi tanpa syarat...
Karena dia bisa berburu sendiri

Singa belantara...
Berputar membentuk lingkaran...
Menjaga betinanya dari gangguan
Siaga dengan segala kemungkinan
Meraung menunjukan Taring yang tajam

petarung tangguh...Penjaga hebat
Ikhlas terluka asal betinanya terjaga
Menemani kemana ingin pergi..
mengajari memanjat anak mereka yang belum mampu berburu...
Menikmati setiap sudut penjuru angin...
Membiarkan betina dan anaknya berjalan di depan...
Situasinya aman,
dan sigap berada di barisan depan jika betina terancam

Singa belantara..
Betinaku...Milikku...
Menggangunya...
Maka siap mati di cakarku
Ku koyak isi dada dan perutmu

KUNINGAN,14 APRIL 2017
Semoga ada pelajaran...,dari singa jantan sang penjaga...,selamat menikmati hari,menjaga rindu... meski mungkin waktu tak berpihak pada rasa rindumu,,,see you later ...lihat sudut rumahku yang lain juga ...
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Tuesday, April 11, 2017

cerita kelabu perceraian

 cicih surya     7:47 PM     cerita pendek     No comments   

Malam ini hujan turun lagi... mendung di hati Tatiana kembali gelap,,,

“ Maafkan mama..., Aa,,,!” desisnya sembari mengolesi memar itu dengan minyak kelapa hangat, sesekali kaki Aa mengelepar mungkin terasa sakit, Tatiana kembali menghela nafas dan menarik tangannya, setelah tenang dia mengolesi kembali memar di betis putranya lebih lembut. Intronya segitu aza ya... kalo mau tahu cerita lengkapnya masuk deh cari Mbak Tatiana nya sendiri.... silahkan

SEBILAH CERMIN YANG RETAK


Tatiana mengemasi air matanya, tapi meskipun tangannya terus menghapus, sungai kecil itu terus,,,  mengalir dan mengalir lagi, malah semakin deras sampai akhirnya dia beranjak dari tempat duduknya menjauh dari dua anaknya yang tertidur lelap,

Malam kian larut,,, hening menghias kesendirian bersama tangis, lampu kecil di langit-langit kamar, menjadi saksi betapa pedih bathinnya hari ini, malam ini,,,” Ya Alloh Ampuni Aku,,,.!!!” Bisik bathin nya di sela tangisnya yang terhenti, Badannya yang terasa remuk karena bekerja seharian , tak seberapa sakit, mungkin hanya seujung kuku..., tapi kepedihan hati yang nenghujamnya, jauh lebih nyelekit,

Dia kembali mendekati anaknya, menyingkap selimut yang menutup kaki putranya, memar di betis mungkin sejengkal panjangnya, masih merah, Air mata kembali ingin menerobos di sela matanya, tapi dia menghela nafas berusaha menahanya, Tangisnya sudah selesai,,, tangis itu tak banyak membantunya,,  dia memang berusaha mengeraskan hatinya,tak boleh ada tangis yang terlihat atau terdengar anaknya, mereka hanya boleh tahu kalo Ibunya berusaha mencukupi kebutuhan mereka,dengan sekuat tenaga,

“ Maafkan mama...,Aa,,,! ”Desisnya sembari mengolesi memar itu dengan minyak kelapa hangat, sesekali kaki Aa mengelepar mungkin terasa sakit, Tatiana kembali menghela nafas dan menarik tangannya, setelah tenang dia mengolesi kembali memar di betis putranya lebih lembut.
Sebenarnya Ibu mana yang ingin menyakiti anaknya, tapi peristiwa tadi sore benar-benar membuat dia naik pitam , pulang kerja dia memeriksa tas sekolah anaknya semua buku tak luput dari pandangan telitinya , di sana hanya ada tanggal, dan beberapa baris tulisan tidak ada yang selesai. Dia menarik nafasnya dengan kesal. Tangannya menengepal, gigi gemeretak, emosi sudah ada di ubun-ubun, tapi dia berusaha menetralkannya kembali dia mengeja nama tuhan dalam diam,,”,Ya Alloh..., apa yang harus ku lakukan lagi pada anak ini ..., rasanya..., aku sangat lelah...” Rintihnya putus asa, selera makannya kembali musnah, padahal dia tadi juga tak sempat makan siang, jam menunjukan pukul 5,tapi Alfian anaknya belum pulang,,” Kemana dia...???” Rungut nya sangat kesal. Langit mendung kilat sesekali menggelegar.sekuat tenaga dia melawan kelelahannya,penat di kepalanya,kalo mengikuti keinginan maunya pulang kerja itu selonjoran, santai sejenak setelah seharian dia harus bekerja, mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga di rumah bu Dokter. Desakan ekonomi membuatnya harus ikhlas dengan predikat Asisten rumah tangga, alias pembokat bin jongos, si Mbak untuk Abang Aji dan Jeni,..

Kebutuhan hidup benar-benar membuatnya harus menyingsingkan lengan baju, Alfian semakin besar kebutuhanya makin banyak, mengadalkan tranferan ayahnya itu jauh dari kata cukup jangankan untuk makan, uang jajannya saja kurang. Kadang terbesit dalam Fikirannya penyesalan kenapa dia harus bercerai dari Irawan. Kenapa dia tak pernah mau memberikan kesempatan kedua.

Oh..., tidak..., penyesalan hanya akan membuatnya lemah sekarang semuanya sudah terlambat telat banget. Rasa itu datang, di samping Irawan sudah ada perempuan lain, Irawan sudah menikahi perempuan itu, si Rambut jagung yang dulu dia pergoki. Tertidur di bawah selimut dengan suaminya,,, di kamarnya saat dia mengantar Alfian kesekolah. Rasanya langit runtuh menimpa kepalanya,

Diakuinya Irawan bukanlah lelaki yang baik, itu dia sadari dari awal, bahwa lelaki yang dia nikahi jauh dari kata sholeh, Dia anak tongrongan tukang ngeberisikin orang kalo malam, minum dengan alasan menghormati ajakan teman Itu semua Irawan lakukan, tapi kala itu yang jadi dasar keputusan Tatiana adalah alasan picisan berlabel cinta. Lagi pula Irawan punya pekerjaan yang mampu menjamin kehidupannya secara materi.

Meskipun kesal Tatiana tak dapat berbuat apa-apa, dia terima saja, saat Irawan harus pulang dengan mulut bau Alkohol. Atau dia berceracau tak karuan sebelum akhirnya muntah di tempat tidur, dia berharap pelan- pelan Irawan akan berubah, setelah dia menjadi seorang Ayah

Doanya terkabulkan setelah Alfian lahir Irawan menghabiskan waktunya dirumah, dia malu dengan jagoannya itu alasan yang di ungkapkan sebagai tameng pada ku dan teman temannya atas perubahan drastis dalan hidupnya, Tatiana tentu saja sangat bahagia,  rasa syukur terus dia panjatkan, untaian doa terus mengalir untuk Irawan dan keluarga kecilnya, Tapi saat Anak keduanya lahir perangai Irawan berubah Dia kembali senang keluar malam Mungkin puber kedua Atau apalah sebutannya, dia kepincut seorang janda, bukan janda tapi perempuan kesepian suaminya berlayar yang pulang 6 bulan sekali,  Takdir... haruskan Tatiana mempersalahkannya Tidak tentunya karena sesungguhnya orang tuanya sudah meperingatkannya soal kelakuan Irawan,Dialah yang keras kepala membela keberadaan Irawan sebagai calon suaminya. Padahal kala itu orang tuanya menjodohkan dirinya dengan Johan, lelaki yang secara langsung menghadap keluarganya meminta Tatiana untuk dipinang sebagai calon Isteri

Namun Tatiana mengelak dengan alasan klasik Tak ada rasa cinta, dihatinya untuk Johan. Johan hanya teman kecil untuknya. Sahabat baik tak ada persaan lain, Dan sekarang dia harus merasakan Pahitnya makan cinta, Tapi ya sudahlah..., hidup harus terus berjalan, ternggelam dalam sesal tanpa akhir yang tak berkesudahan tak ada gunanya, yang penting sekarang dia harus kuat berhadapan dengan dunia, yang tidak terlalu Ramah untuknya,

Predikat janda yang di sandangnya bukan posisi yang asyik untuk duduk manis di masyarakat, ada saja pandangan- pandangan curiga, kalo dia terpaksa keluar malam untuk situasi mendesak, padahal kalo mereka mau berfikir pakai otak yang rada ngotak, jelas aza dia harus keluar malam untuk melakukan banyak hal, mungkin belanja atau apalah tetek bengek lainnya, karena waktu siangnya dia pakai untuk bekerja mencari uang, untuk menghidupi Alfian dan Rheina, memang banyak janda yang mungkin berprilaku seperti yang mereka tuduhkan, Tapi Tatiana tidak begitu dia justu selalu meminta perlindungan yang kuasa, dari kesepian yang kemudian menjerumuskannya, atau dari tuntutan perut yang kemudian menistakannya,

Tatiana urung mengayunkan kaki melewati pintu,,, Alfian putranya datang... dengan pakaian basah kuyup baju penuh lumpur, entah anak itu bermain di kubangan mana, hingga dia sudah seperti bocah angon, yang baru selesai membajak sawah,,,  di sekolah ga nulis. Rheina bilang Kakaknya itu ga ngaji,  sekarang pulang Begitu tampilannya... Astagfiruloh...Al adzim.

Darahnya langsung naik ke ubun –ubun, refplek dia mengabil sapu yang ada di dekatnya dan memukul Kaki Alfian sekenanya. Keputusan spontan yang emosional, Alfian yang tak sempat mengelak menjerit dalam tangis, memengangi kakinya. dia tersungkur di lantai karena tak sanggup menahan sakit di betisnya,

“Ampun,,,. Mamah Ampun...!!! sakit... Jerit nya saat ibunya mengamangkan kembali sapu siap memberinya hukuman lagi... Tanga nya mengadah ke atas melindungi wajahnya...
“Ampun –ampun setiap kali salah kamu minta ampun..., tapi tetep aza ga berubah..., Mamah harus ngomong pake bahasa apa..., supaya kamu ngerti,,,, Kamu itu dah gede..., harusnya bisa jagain adeknya...,. "Teriak Tatiana kalap melihat anaknya yang malah menangis semakin keras. Dia mengayunkan kembali sapu untuk menakuti putranya. Namun pada saat yang sama Rheina yang tadi tertidur memeluk tubuh sang Kakak menjadi pelindung untuknya

“Jangan ..., Mamah..., nanti Aa ga bisa jalan..., nanti Kaki Aa patah Mama...,”Ucap Rheina terbata karena takut, Matanya mengerjap –ngerjap menahan tangis, sepertinya gadis kecil itu faham kalo Ibunya akan semakin marah, melihat tangisannya,Tangan Tatiana bergetar bukan marah tapi dia terharu dengan kelembutan hati putrinya Rheina,yang kini berusaha membangunkan abangnya memapahnya ke kursi, Hati kecil Tatiana, ingin sekali memangku putranya, menidurkannya di ranjang lalu mengobati luka itu dengan kelembutan kasih sayangnya, tapi dia memalingkan wajahnya, menjauh dari dua anaknya.dia mendengar celotehan Rheina menasehati kakaknya, sementara Alfian masih terus mengaduh merasakan ngilu di betisnya,,,.

Setelah tangis putranya reda... dan Rheina tertidur di samping sang kakak baru Tatiana mendekati putranya,menganti baju Bujangan kecilnya,. lalu menyuapi nya makan , setelah makan kemudian dia bertanya apa yang terjadi seharian ini hingga putranya itu mengingkari janjinya, Alfian memang sudah terlalu besar, untuk duduk di pangku oleh Ibunya, tapi kenyataan memang begitu ,Alfian jauh lebih manja dari adiknya, Alfian memang pernah bertanya kenapa Ibu dan ayahnya harus terpisah. Tatiana tak punya jawaban yang tepat, mau bicara soal jodoh mungkinkah dia mengerti, Tatiana Cuma menjawab ,” Kasih sayang Ayah dan mama padamu tak akan berubah meskipun , Ayah tak lagi tinggal bersama kita...” ada sakit yang menusuk saat dia harus berkata demikian,paradok yang menyedihkan, Tapi dusta itulah yang harus di katakan dia tak ingin meracuni hari anak-anaknya, dengan kebencian terhadap ayahnya sendiri, yang pada kenyataannya pergi bersama perempuan itu,meninggalkan dirinya dengan dua anak yang masih balita, jika dia mengingat penghianatan itu, dia menyesali keputusannya mencintai Irawan,Laki-laki yang dia titipi hati, tapi telah menghempaskannya pada rasa sakit yang paling sadis.

Cukuplah dia yang merasakan sakitnya seperti apa, Tapi anak-anaknya harus tetap merasakan punya figur seorang Ayah, iya mungkin Figur itu tidak terlukis secara sempurna, Hanya lewat obrolan di telpon, tak ada jalinan kasih sayang secara fisik, itulah caranya untuk meminta Maaf pada mereka Anak-anaknya, karena dia sudah menjadi Ibu yang gagal memberi kedua anaknya naungan keluarga yang harmonis, Tapi setidaknya dua anaknya tahu mereka masih punya Ayah mereka punya jawaban yang pasti saat teman temannya bertanya ,di mana Ayah mereka...

Waktu akan jadi pengadilan yang sesungguhnya, bersama perjalanan waktu, Anak-anaknya itu yang akan menyematkan nilai siapa kiranya yang lebih sayang padanya, mamah atau ayah,,, mereka tak harus tahu luka masa lalu yang akan di sembuhkan perlahan oleh sang waktu,

Tatiana membulatkan tekadnya untuk mengantar anaknya, pada kebaikan ,dan keberhasilan,,, sekali pun itu bukan perkara mudah, kadang dia merasa, tak sanggup harus melaksanakan dua beban berat di pundaknya, dia harus jadi ibu yang mendidik, juga harus jadi ayah yang berjuang mencari uang,

Terbesit dalam setiap doanya. Semoga tuhan membimbingnya, menjadi Ibu yang baik. Untuk kedua anaknya, dan semoga tuhan mengajarinya menjadi perempuan yang baik yang layak untuk di cintai orang baik... amien.

Cinta memang tak layak jadi terdakwa,,, takdir juga harus di jalani,,, tapi kita punya pilihan untuk bersikap pada sebuah situasi,,,, jika kita merasakan ujian yang besar bersiaplah untuk hadiah yang juga besar,,,,I love u N Assalamuallaikum













Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Monday, April 3, 2017

Aku kau dan ayahmu

 cicih surya     11:23 PM     cerita pendek     No comments   

Aku pun pernah bertanya di mana keadilan tuhan saat mentakdir kan aku terlahir tanpa sepasang kaki, dan dimana keadilan tuhan yang memberiku anak tanpa seorang suami di sisiku..., tapi di sanalah ilmu Alloh bicara..., di sana keadilannya.di sepasang kaki yang tak ku punya..., di kasih sayang ayah yang tak dimiliki anakku..., memang berat jika dilihat tapi bukan tak mungkin untuk di hadapi..., inilah ceritaku..cerita perempuan tanpa kaki...

KEJORA DI HATI BUNDA

Ku mulai hari dengan doa semoga tuhan selalu menjaga ku. Memeliharaku. Dan menganugerahkan ku kesanggupan melewati apapun yang ada di hadapanku dengan cara yang paling tepat.

Terima kasih ya Alloh sudah membangunkan ku dengan keadaan sehat wal afiat sebuah pesan singkat melengkapi senyum syukurku hari ini

“ Ass..., Ibu, Icha ulangan semester, senin ini..., doain ya bu..., Icha sayang Ibu..., Icha mau bobo di Peluk Ibu...!!” Senyumku kembali mengembang ,mataku berkaca-kaca, Ku kirim pesan balasan, tapi ku kerutkan dahi karena aneh, kenapa tak terkirim pikirku, padahal sinyal pull.. Hampir ku lempar handPone ku karena kesal, pantesan pesanku tak terkirim pulsaku habis ,ku hela nafas” Doa dan keridhoan Ibu selalu bersamamu. Sayang..., Semoga Alloh selalu memberimu jalan dan cara terbaik untuk mencapai mimpimu...,Putriku”Bisikku dalam hati,ada mendung menghalangi pandanganku kala nafas panjang kembali ku hela

Andrea Cahyani adalah putriku berusia 10 tahun, sekarang dia harus terpisah dariku demi cita –citanya, Dia sekolah di sebuah yayasan pendidikan pesantren.

Andrea Cahyani adalah putriku,perawakannya lebih tinggi dari anak seusianya,, kulitnya putih bersemu kuning, rambutnya hitam legam lebat dan sangat lurus, matanya sipit hidungnya tak begitu mancung. Bibirnya tipis bersemu merah kakinya panjang dengan betis yang kecil , pokoknya she is beautiful girls.

Andrea Cahyani adalah putriku tumpuan harapanku, semangatku, dia adalah helaan nafasku, setiap kedipan mata ku ucap doa pada sang kuasa berikan hamba kesehatan, kesanggupan untuk menjadi Ibu yang baik untuknya tuhan , ibu terbaik ,,,, untuk dia Andrea Cahyani,,,.

II
Setelah ku letakan boneka panda sebesar bantal di tempatnya,” Ibu kerja dulu, Cha,,,” Pamitku sambil mengusap kepala si panda, ya aku memang begitu kalo aku kangen boneka cantikku Icha,  yang kini berada jauh dari pandangan ku, yang ku usap adalah panda boneka kesayangannya,boneka itu Icha dapat saat dia menjuarai lomba menghafal zuz amma, selulus tk 4 tahun yang lalu,, panda itu adalah souvenir dari panitia, dari sanalah takdir membawa icha untuk menimba ilmu di pesantren moderen, yang di mataku sangat prestisius

“ Ibu,,, Icha janji,,, Icha akan bawakan hadiah yang banyak untuk Ibu,,,” Ungkapnya di hari dimana dia ku lepas masuk asrama, 7 tahun masuk asrama, ukuran yang terlalu kecil untuk anak lain, tapi tidak untuk Icha putriku,,,. Dia pemberani, tegas, dan berkemauan keras, aku tak gamang melepasnya untuk mandiri,,, Memang awalnya aku menengoknya setiap hari minggu karena rindu, Tapi semenjak Icha naik kelas dua, dia melarang ku menjenguk nya

“ Ibu ga usah ke sini..., nanti kalo liburan Icha yang minta dianter pulang sama bu Dina...” Katanya sanbil memeluk aku...tangisku selalu pecah setiap berpisah dengan icha” Ibu hati-hati di jalan kalo ada lubang hindari aza...,  jangan sampai ibu jatuh dari roda yah ,,,,. Icha akan jadi anak yang baik di sini,,, bu Dina tetep sayang sama Icha...,”

Yah Icha memang selalu detail kalo meminta ku berhati-hati,kadang aku tak percaya kalo Icha baru sepuluh tahun bulan depan , dia begitu dewasa tangguh dan satu lagi yang membuatku sangat bangga padanya, dia tak malu dengan keadaan fisikku, dengan lantang dia bilang... Inilah Ibuku,,,, perempuan diatas kursi roda,

Oh yah..., dari tadi aku hanya cerita tentang putriku..., aku lupa memperkenalkan diriku, Namaku sukma wati , umurku 30 tahun juli lalu..., cukup tua untuk ukuran perempuan yang belum menikah,  tapi aku malas memakai kata tua,,,, aku lebih nyaman menyebut diriku matang...

Tadi Icha berhati-hati jika ada lubang, jangan sampai aku terjatuh .Aku memang manusia yang di ciPtakan berbeda oleh Alloh.aku memang perempuan yang terlahir tanpa kaki, apa istilah medisnya aku kurang faham,yang jelas kakiku hanya tumbuh sekitar 10-15 cm saja, aku sudah terbiasa di panggil sukma si gadis buntung, kalo mencari persamaan keadaanku aku persis menekin setengah badan yang sering terpajang di etalase toko pakaian . Aku boleh bilang wajahku cukup cantik. Kulit putih bersih, besar bulat, alis hitam dan tipis..., orang sering mengira alisku dirapikan, padahal itu anugerah bawaan orok, hidung besar dan lancip, rambut lurus agak berminyak itu yang bikin kesal,  rambut berminyak sering membuat penampilanku kusam.,,,, but aku ini tetap cewek cantik, kecepatan tanganku juga jauh di atas rata-rata, aku dapat mengerjakan pekerjaan dengan kerapihan maksimal satu setengah kali lebih cepat dari kebanyakan orang.


III
Tadi aku sempat bilang kaloaku belum menikah lalu siapa Icha...???
Icha putriku anak yang ku lahirkan dari rahimku, ini adalah lembaran kelam masa laluku, setiap kali mengingatnya aku membenci diriku sendiri, aku perempuan yang menjijikan .




Yah memang semua Ustad yang kutemui bilang kalo Alloh maha pengampun, seluas apa dosa manusia ampunan Alloh lebih luas dari hamparan langit dan bumi, Fikiran ku membenarkan pernyataan itu,tapi perasaan bersalah mengejarku,hujatan kalo aku perempuan buntung yang nista terus mendengung dari dalam diriku sendiri, perasaan hina itu,terus membebani ku, memang benar hakim yang sebenarnya adalah hati kita sendiri,,, sebenarnya tak ada yang tahu tentang kebenaran jati diri Icha, Rahasia ini terjaga dengan baik. Hanya aku , Ibuku., Dan bibiku yang tahu...

Setiap kali aku berbohong tentang ayah Icha, ribuan jarum rasanya menusuk ulu hati,,, dan menyesakkan nafasku.sungguh aku tak sanggup,,, aku sering kali menangis tersedu,  hujatan dan rasa hina itu benar-benar menyiksa, membuat ku tak punya semangat untuk melanjutkan hidup, Tapi pesan Ibuku ter ngiang di telinga,,, aku hanya bisa menghempaskan nafas penuh beban amat berat,,,” Ya Alloh,,,jaga aku jangan sampai aku kembali terjatuh dalam kehinaan lagi,,,. Aku mau uang yang halal untuk Icha anakku,,, Agar dia jadi sholehah,,, dialah yang nanti akan memintakan ampunan untuk Ibunya yang berlumur dosa,”

Saat aku tahu aku hamil..., aku berusaha membunuh janin ku...,namun berkali –kali ku coba, dia terlalu kuat ada di perutku..., sampai akhirnya ibu tahu kalo aku berbadan dua, Ibuku sangat marah, Ibu mana yang tak kecewa..., mendapati putrinya tak mampu menjaga virginitas nya..., sesuatu yang sakeral, bagi kami perempuan yang menganut budaya timur..., tapi setelah beliau berhasil menguasai emosinya dia memeluk aku dan menghujaniku dengan air mata. ”Jangan pernah kamu berbuat dosa lagi dengan Aborsi. Bertaubatlah,,,. Tebuslah dosamu..., jadilah Ibu yang kuat dan hebat untuk anakmu... kelak jika Yanto datang jangan kau larang dia menemui anaknya, karena hubungan darah antara anak dan bapak tak akan terganti oleh apapun,,,. jangan sekali-kali kau sebut anakmu anak haram...,karena setiap anak terlahir suci yang haram adalah perbuatan orang tuanya,,,.Ibu yakin kamu bisa lewati semua ini..., karena meskipun kamu tidak sempuna. Seperti yang lain..., Tapi kamu selalu bisa menjadi kebanggaan ibu seperti biasa...” Ucap ibuku bijak ..., Aku sadar hatinya sangat hancur aku telah membuat ibuku menunduk pada dunia yang selama ini ia tatap dengan penuh keyakinan,,, aku tersedu di pangkuan Ibuku... sakit teramat sakit ku sumpahi Yanto yang ingkar janji dan meninggalkanku,,,.” Semoga ia mati dengan cara paling mengerikan ,,,.!” Hujatku

IV

Yanto..., Andreas Haryanto nama lengkapnya cowok ku berperawakan Atletis... kulit putih mata sipit bibirnya merah Khas koko dayak,,,, jidatnya lebih lebar karena rambutnya rontok,,,. Itu sebabnya aku memanggilnya Yanto botak,,,. Dia juga cacat, amputasi tangan kiri sebatas pergelangan . Kami bertemu saat sama –sama mengikuti pon di palembang,,,. Aku adalah Atlet ketangkasan kursi roda,,, Dan Yanto adalah atlet lari maraton andalan propinsi DKI Jakarta..., kami bertemu saat karantina,

Aku memang popoler,,, si cantik dengan prestasi berkilau,,,, Aku juga tidak pernah ambil pusing dengan keadaan fisikku yang cuman sepotong..., aku terbiasa tersenyum dan tertawa tanpa beban, tidak seperti penca lain yang menunduk yang merasa berbeda menghadapi dunia , itu tak berlaku dalam kamusku..karena dari kecil aku sudah di cekoki pemahaman oleh ibuku...,Kalo tuhan tidak pernah menilai hambanya dari keadaan fisik..., tapi tuhan melihat dari kesucian hati mereka,,, tunjukanlah kemampuan maksimalmu,,, agar mereka melihatnya...!!!” Itu hal yang membuat ku hebat dan berbeda,,, mentor nya adalah Ibuku tentunya, karena ayahku sudah meninggal saat aku berumur 4 tahun.Aku hanya mengenalnya dari foto di dinding kamar,jadi ibuku adalah single mom...,Ibuku adalah bukti kongkrit,,,, keperkasaan perempuan, dari Ibu aku belajar jadi Ibu yang tangguh untuk Icha. Dengan kemampuan menjahit, aku menjemput rezki Alloh, aku berusaha semampu ku untuk tidak mengadahkan tangan pada siapapun...,Icha memang sekolah dengan beasiswa,kebutuhan lain di luar study , tentu saja harus aku yang tanggung. Sedih mungkin pernah,,, tapi menyerah tak pernah terlintas di kepalaku.

Aku pernah mendengar sebuah keterangan kalo rizki orang yang mencari ilmu itu dimudahkan,, dan itu memang benar, aku sudah membuktikannya,,, Ku rasakan kemudahan-kemudahan datang tanpa di duga, untuk memenuhi kebutuhan aku dan Icha, ada saja order partai besar kalo Icha lagi perlu suntikan biaya yang besar,

Kadang aku merasa Yanto itu kejam telah meninggalkanku dalam keadaan mengandung, tapi di sisi lain aku harus berterima kasih padanya yang menghadiahiku Andrea Cahyani sandaran hidupku kelak dimasa tua. Karena aku anak tunggal..... aku adalah anak pertama, dan setelah melahirkan aku ibu selalu keguguran setiap kali mengandung..., Saat aku berumur 4 tahun ayah meninggal , dan ibuku yang cantik tak rela aku punya ayah tiri, dan kala Icha masuk sekolah 2 bulan, Ibu menghadap sang kuasa tinggalah aku sendiri membesarkan Icha dengan segala keterbatasanku, Aku memang punya bibi dari mendiang Ayahku..., tapi dia memandang sebelah mata padaku,,,. Menganggapku anak yang terkena kutukan , pembawa sial,,,, jadilah aku sebatang kara berjuang untuk Icha

Yanto...Yanto,,,Kau tak pernah ingat padaku..., tahukah kau bahwa kau punya anak Yanto..., Kau tak tahu betapa perihnya aku saat mendengar Icha bertanya siapa ayahnya, dan dalam kepedihan ku jawab Ayahmu adalah orang yang baik..., dia meninggalkan kita karena patuh pada orang tuanya , taat pada tuhan yang di yakininya, dia tak mau mengikuti keyakinan Ibu dia memegang teguh imannya

Aku sudah bertekad, jika suatu saat Icha bertanya dan sekiranya dia sudah sanggup menerima kenyataan. Aku akan katakan apa yang sesungguhnya pada Icha bahwa dia punya seorang Ayah tapi Ibunya tidak pernah punya seorang suami...   THE END



Itu sepenggal cerita kelam dalam hidupku,,, semoga dapat menjadi cermin untuk siapapun,,, perempuan akan selamat jika dia mampu menjaga mulut dan kemaluannya,,, karena di sanalah kehormatan baginya..., terima kasih sudah mau dengar ceritaku .... see you
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Saturday, April 1, 2017

Sepenggal cerita duka dari bali

 cicih surya     10:29 PM     cerita pendek     No comments   

Ini cerita dari seorang korban tragedi bom bali, seorang hindu yang merubah pola Fikirnya bahwa Islam dan teroris itu berbeda. Tak bisa dianggap sama sebab teroris adalah orang –orang yang mengatasnamakan agama untuk melakukan perbuatan Kriminal,,,seperti apa lengkapnya... dengerin sendiri deh....silahkan masuk...

MENGANYAM RINDU DI PULAU BALI

Dan aku tersenyum lucu melihat Komang. Bersama Kadek Ngurah datang. Sudah lebih dari setengah jam menunggu sudah membuatku merasa mati kutu, Babe sang pemilik Warung senyam-senyum ngeselin dari tadi dengan gayanya yang memang sering asal dia bertanya Giliran siapa hari ini...??? Kesan nya aku itu apa gitu..., Bete sumpah kalo di ingat,
“Lama nunggunya...,???” Tanya beli Ngurah Aku mengangguk cepat, Maaf..., Ada insiden tak terduga,,,” Katanya sambil melirik temannya yang dari tadi Cuma diam

“Apa bukan aku...!!!” Kilah beli Komang tanpa melirik pada Kadek Ngurah teman kentalnya,
“Kalo kamu tak sibuk mengacak-ngacak lemari kita tak akan terlambat...” Ngurah berusaha mencari pembenaran, Komang hanya tertawa terkekeh –kekeh

“Tak usah dengarkan dia Arista..., pokonya aku minta Maaf untuk keterlambatannya...,” Kata Komang lagi,

“OK..., Tak ada tambahan waktu...., kita harus sudah pulang pas makan siang,,,” Kataku sambil jalan dan menaiki angkutan
“Siap....,Pokoknya jatah boci tetep ada...” Ucap Komang menyanggupi
“Kamu tahu..., Aku harus tidur siang...,? "Tanyaku heran, sebab Komang sepertinya sangat faham

“Dia tahu apapun tentang kamu...,Arista..” Kata Ngurah terkesan asal, Aku kaget sendiri dengan pernyataan itu Aku menatap Komang dan Kadek Ngurah bergantian ,,, Komang membisu,kadek pun sama.
“ Kalian merahasiakan sesuatu...,???” Selidik ku karena mereka sangat aneh
“Tidak ada....” Kilah Komang cepat
“Ada,,, Arista,,,. "Balas kadek berlawanan arah, dengan sahabatnya.” Dia adalah orang di balik semua coklat. Mimejamu setiap hari sabtu. Dia mendekati semua teman dekat mu,untuk tahu seperti apa dirimu.. apa yang kau suka..., yang kau benci,,, dia tahu banyak soal islam karenamu,,, Aku makin takjub dengan pernyataan ini,

“beli...,” Aku kembali menatap Komang yang diam, sampai saat kami sampai ketempat tujuan dan harus turun Komang membisu mood ku untuk jalan –jalan sudah hilang , kami pun berubah haluan awalnya komang dan kadek memintaku untuk mambantunya mencari oleh- oleh untuk di bawa ke Bali, tapi pas sampai ke pasar pemda.kami masuk ke kedai ice cream. Membeli beberapa cone lalu mencari ruang terbuka yang enak untuk bicara.

Ku tatap dua teman ku, tanpa bertanya apapun kesel karena mereka terkesan menggantung cerita, mungkin tidak ada kesepakatan diantara mereka, Ngurah ingin membuka semuanya, Sementara Komang menghendaki semuanya tetap menjadi rahasia,

“Maaf Arista..., jika perjalanan ini jadi tak nyaman untukmu..., mungkin benar Aku harus jujur padamu tentang segala hal yang berkecamuk dan ku pendam sendiri selama hampir setahun ini.” Ungkap Komang Akhirnya. Kadek berniat berdiri pergi kala sahabatnya mulai bicara.

“Beli Kadek ga boleh pergi..., Aku tak mau bicara berdua...” Tahan Arista, membuat kadek mengurungkan niatnya, sementara Komang diam dia seolah faham kalo teman perempuannya akan bereaksi demikian,
“ Bicaralah Aku akan dengar beli...” Pinta Arista setelah semua seperti harapannya,

“Aku pernah bilang padamu,,, kalo perbedaan yang menghalangi kita bukan agama..., Mungkin aku bisa lebih dari temanmu,,,” Lanjut Komang tanpa melepaskankan pandangan matanya dari perempuan berkemeja kotak –kotak panjang itu, Arista menerawang sejenak lalu kembali menatap Komang yang terlihat kikuk. Dan kembali menutup mulutnya. Kadek yang melihat sahabatnya demikian mengambil inisiatif untuk bicara

“Arista..., Komang mengenalmu lebih baik dari orang lain, Dia tahu alasan kenapa kamu tak mau jalan berdua dengan siapapun..., Karena kamu hanya akan jalan berdua dengan teman perempuan mu, dia tahu bahwa kamu jarang sekali bersalaman dengan lelaki meskipun statusnya gurumu, atau lebih tua darimu, saat kamu bersama kami teman teman bali berkunjung ke rumah Pak Wayan kamu tidak akan makan masakan rumah Pak Wayan , kamu hanya akan makan makanan yang ada label Halalnya. Yang di beli di toko. bahkan saat kami hari raya kamu menghindari kami... Komang faham Alasannya agama,,,

“Dari mana kamu tahu sebanyak itu beli...???”Tanya Arista tanpa melepas pandangan dari dua temannya yang beragama hindu,”

“Kenapa...?”Kamu heran karena aku mengetahui alasan dasar kenapa... kamu menjadi berbeda seperti itu,,,” Tembak Komang kemudian
“Iya...” Jawab perempuan itu jujur.

Aku bertanya pada Abdul ..., Ajaran islam tuh seperti apa. Dan dia menjelaskan tanpa banyak pertanyaan kenapa aku melakukan hal seperti ini dan itu, dari sana aku tahu kamu islam yang baik..., Awalnya saat aku melihatmu merapat pada kami anak bali. Ku fikir Kamu seperti perempuan lainnya yang menganggap agama hanya formalitas untuk mengisi form ktp.. kamu merangkul semuanya sebagai teman hingga kami tak merasa menjadi bagian minoritas di sini.” Kata Komang lagi “Natalia juga bilang kalo bahumu adalah tempat paling nyaman untuk menangis...”

“Tahu alesanya...??” Tanyaku ingin tahu mereka berdua menggeleng “ Karena kalian manusia yang mempunyai hak sosial yang sama untuk di terima, tak peduli agama apa..., Kalo soal agama aku punya benang merah yang sudah jelas. Dan tak bisa di ganggu gugat,” Ucap Arista sambil menjilat ice cream yang mulai meleleh.
“Ada satu lagi Arista...”"Apa itu...???”

“ Kamu adalah alasan kenapa aku masuk klub drama..., kenapa aku selalu ada saat kamu sendirian, Aku munggemar rahasia untukmu. kau yang telah merubah pemikiranku bahwa islam dan teroris itu berbeda... bahwa teroris bukanlah islam,, teroris adalah pekerjaan orang yang menggunakan Agama untuk melakukan perbuatan kriminal...,” Jelas komang kemudian , Kali ini Arista benar-benar mengerjap kan mata dia tak menyangka kalo dia telah melakukan hal sejauh itu

“Kenapa,,,.begitu...?”

“Orang tuaku meninggal saat peristiwa bom bali,,, Teroris itu membuat aku merasakan pahit nya kehilangan orang tua di waktu yang bersamaan. Sejak itu aku antipati terhadap islam..., tapi setelah mengenal mu semuanya berubah.Arista jika suatu saat kamu kebali datanglah ke Jebrana aku akan senang menjadi guide untukmu...”

“Ini undangan...???”
“Undangan yang berlaku seumur hidup untukmu, Juga untuk suami dan anak- anakmu kelak..., ceritakan pada mereka kalo kau punya aku di bali.. Keluarga baru yang menunggu mu datang kesana...”Ucap Komang sambil tersenyum

“Jika sampai ke bali,,,. hubungi aku,, atau datanglah ke Singaraja..., sebut namaku 3x,,, maka layanan siap antar telah diaktifkan...” Timpal Ngurah serius dan sekarang gelak tawa membahana, seperti biasa jika ada Komang maka ada senyum di bibir ku.”

Rasanya amat sayang jika sudah ke pasar pemda tanpa kulineran, komang kalap melihat barang- barang yang berjejer di jajakan para penjual Asal pinter nawar itu kuncinya,,barang bagus dengan harga murah ada di tangan..

Seminggu kemudian rombongan Anak bali pulang...Komang meninggalkan bingkisan berupa pasmina berwarna jingga dan meminta Arista untuk berjibab karena Komang bilang” ketaatan Arista kurang sempurna tanpa menutup kepalanya dengan jilbab...”

Berawal dari rasa malu bahwa seorang Hindu memintanya menaati Islam dengam dengan utuh Arista berjanji dalam hati bahwa jilbab tak akan tertanggal dari kepalanya...the end



Ternyata jalan hidayah tak datang melalui seorang ulama saja, hadiah dari kebaikan adalah kebaikan .dan kebaikan yang berasal dari hati akan di terima oleh hati,,, cie... cie maen hati donk judulnya... see U later Dan terima kasih sudah datang kemari...





































Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Newer Posts Older Posts Home

Followers

Translate

Popular Posts

  • Puisi Nasehat pernikahan dari Ayah untuk Putrinya
    Menikah adalah sesuatu yang sakral dan mengharukan bukan hanya untuk anak tapi juga untuk orang tua. Biasanya mereka menitipkan pesan yang ...
  • Pesan cinta mama
    Perintah tanpa alasan Argumen Atau sebuah penjelasan Yang dia tahu Hanya harus Tak punya frasa Tepat Agar kau percaya Cerita ind...
  • Cerbung:bismilah,Pelarian terbaik bag II
    Di cerita yang lalu kita berkenalan dengan seorang anak muda unik yang bekerja sebagai pemulung... dan sekarang kita akan simak kelanjutany...
  • Pejantan Pilihan
    Sang pejantan Sore sudah lewat senja belum datang, tapi gelap gulita mungkin akan hujan, angin dari utara bertiup amat kencang, derit ran...
  • cerbung: Perjalanan cinta Hijabers Nikendy V
    Memiliki aku itu mudah, yang sulit adalah mendapatkan hatiku,,,, masuk kedalam yukk cus ah...! Akhir sebuah pencarian Angin pagi yang me...
  • Cerita Manis sahabat
    Dear Mbak Devi Mbak Devi 10 tahun kita ga ketemu, Entah dimana keberadaanmu saat ini, di Jakarta atau pulang ke Padang. Kabar yang ku...
  • Cerita Tragis Perempuan
    Dia tak tampan Bukan hartawan Dia hanya sopan Dan itu yang istimewa Aku tertawan oleh senyuman Tersesat tak bisa pulang Rahasia Bint...
  • Puisi romantis kasih tak sampai
    Kekasihku yang indah yang diam di ruang sunyi sendiri...begumul dengan rindu,sibuk dengan dunianya tak peduli padaku Karena aku hanya lelaki...
  • Cerita sang pejantan
    Singa adalah raja hutan yang garang dan menakutkan...tapi dia setia.memberi perlindungan yang indah nyaman untuk pasangannya...,mau buktinya...
  • Untukmu Kekasih
    Palestina tanah yang disucikan rumah para hafish dan mujahid. mereka berjuang untuk milik mereka yang dirampas .mereka berjuang tak kenal l...

Recent Posts

Categories

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Unordered List

Pages

  • Beranda

Text Widget

Blog Archive

  • ►  2019 (12)
    • ►  October (2)
    • ►  January (10)
  • ►  2018 (30)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (7)
  • ▼  2017 (68)
    • ►  December (2)
    • ►  November (5)
    • ►  October (7)
    • ►  September (3)
    • ►  August (8)
    • ►  July (7)
    • ►  June (7)
    • ►  May (5)
    • ▼  April (8)
      • Jatuh cinta
      • Cerbung : Perjalanan cintaHijabers Nikendy bag III
      • Cerita selingkuh
      • Cerbung:Perjalanan Cinta Hijabers Nikendy bagian II
      • Cerita sang pejantan
      • cerita kelabu perceraian
      • Aku kau dan ayahmu
      • Sepenggal cerita duka dari bali
    • ►  March (16)

Blog Archive

  • ►  2019 (12)
    • ►  October (2)
    • ►  January (10)
  • ►  2018 (30)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (7)
  • ▼  2017 (68)
    • ►  December (2)
    • ►  November (5)
    • ►  October (7)
    • ►  September (3)
    • ►  August (8)
    • ►  July (7)
    • ►  June (7)
    • ►  May (5)
    • ▼  April (8)
      • Jatuh cinta
      • Cerbung : Perjalanan cintaHijabers Nikendy bag III
      • Cerita selingkuh
      • Cerbung:Perjalanan Cinta Hijabers Nikendy bagian II
      • Cerita sang pejantan
      • cerita kelabu perceraian
      • Aku kau dan ayahmu
      • Sepenggal cerita duka dari bali
    • ►  March (16)
Powered by Blogger.

Find Us On Facebook

Labels

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Flickr Images

Labels

  • cerbung
  • cerita pendek
  • Kisah Inspiratif
  • Motivasi
  • Novelet
  • puisi cinta
  • ucapan di hari special

Download

Sample Text

Copyright © Rumah Kata | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates