Ditinggal sahabat yang merupakan cinta terpendam menikah,,,. biasa, sudah ada lagunya, sudah banyak Filmnya, diputar setiap valentine..., my friends is wedding, atau lagunya, (masih)sahabatku kekasihku. Tapi kalo rasanya di tinggal merried sama selingkuhan..., mungkin Cuma aku yang tahu betapa sakitnya,,,. mau tahu lengkapnya sok..., eta tah... cek... olangan
Dan aku merasakan perasaan paling tak nyaman saat ini. Makan tak enak tidur tak nyenyak, asli..., nyebelin ngeselin..., ngebetein, saat aku kembali merindukan dia, kangen tawanya. Kangen candaannya..., jujur sebagai lelaki dewasa. yang sudah merasakan hangatnya perempuan, aku kangen permainan bibirnya..., gila memang..., sinting iya..., padahal kata orang istriku adalah perempuan cantik. dia bukan mahmud yang terlihat bau kencur bawa anak,istriku masuk dalam katagori mamah cantik, dialah si macan cina,,,.mamah cantik antar anak..., aku memang bukan suami yang baik..., yang di rumah dimakan...lapar dijalan ya jajan..., ku fikir aku bukan satu –satunya lelaki yang kayak begitu,,, hidung belang itungannya,,,.padahal hidungku mancung. Warnanya sama sawo coklat, sebab kalo sawo mateng nanti ada yang ingin mengupas khan bahaya saat aku ga laper tapi di paksa makan malah muntah. Hahaha
Yah lelaki zaman sekarang kalo selalu makan masakan yang rasanya begitu-begitu aza..., bosan...,tapi aku adalah ayah yang baik...,aku sayang dua anakku,,aku juga menyayangi dua keponakanku... apapun yang dia minta kalo sekiranya baik dan aku sanggup beliin aku memberikannya...ga ada itung-itungan buat anak...,
Sebenarnya jika di tanya kenapa aku doyan jajan diluar aku ga bisa jawab, sebab istriku yang cantik nyaris tanpa cela, dia memanjakan lidahku dengan masakannya yang lezat, urusan ranjang juga sebenarnya aku kenyang,,, .Tapi dasar lelaki yah ...begitulah lelaki...,kalo nikah sama anak orang maunya yang masih perawan,padahal dia sendiri... bekas ayam kampus sama bebek tongki
Biarpun di rumah punya istri secantik ratu sejagat, tapi tetep aza ngiler...,ngeliat cewek genit yang lebih mirif boneka mampang,,, lelaki itu gila,,,, bener, alasan mereka kadang sederhana,,,. Ganti suasana.
Aku..., aku..., aku..... umurku 40 tahun, badanku tinggi besar. Kulitku coklat karena terbakar matahari di pasar, wajahku ganteng,,, Dina putriku..., bilang kalo aku mirip aktor bollywod kenamaan Aksay Kumar, Dina putriku sudah berumur 16 tahun. Dia sekarang sekolah di smk perawat gadis manjaku yang sangat cantik. Pulang pergi sekolag dengan skuter matic yang dia tempelin stiker hello kitty makin ketauan khan kalo dia cewek bunget,,,.
Suatu sore,,, .Saat aku pulang se usai magrib putriku sedang mengadu pada ibunya
“Ibu..., aku mau lihat surat nikah Ibu sama akte lahir aku...,” Katanya sambil terus mayun tak pernah aku melihat putriku masang muka sekesal itu...,
“Buat apa Neng ..., diminta pihak sekolah...???, selidikku sambil duduh di kursi berhadapan dengan dia, sementara istriku menyiapkan kopi...dan cemilanya,,, rutinitas yang dia lakukan kalo aku pulang.
“ga..., pak, aku mau cocokin aza..., aku dikandung ibu 9 bulan atau tidak ” Jawaban Dina mengejutkan untukku
“Neng kalo ngomong hati- hati kamu...,” Hardik Ibunya agak tersinggung
“Aku hanya mencari kebenaran Ibu..., apa benar aku itu anak jadah.... apa benar aku anak diluar nikah,,,. benarkah kalo aku itu bukan anak si Appa...” Jerit Dina histeris tangis yang dari tadi di tahannya, pecah... aku dan Ibunya saling pandang, tadi aku hampir saja menampar mulut putriku, tapi melihat tangisnya tanganku gemetar aku memeluknya membiarkan air matanya membasahi kemejaku, Ibunya terdiam tak mengerti apa yang sebenarnya di hadapi putrinya, pulang sekolah tadi sore...,masuk kamarnya tanpa makan keluar kamar.manyun mogok ngomong,,,Appa nya pulang baru bicara. Dan membicaraannya aneh sekali..
“Sekarang ceritakan pada Appa sama Ibu..., apa yang kamu alami..., seharian..., sampe kamu begini...,” Pintaku saat dina tenang.dan kembali duduk di kursinya
“Aku mau Ibu tunjukin Akte..., sama... surat nikah... dulu??? ” Pinta Dina keras hati, Akhirnya aku memberi kode pada istriku untuk memberikan apa yang diminta putri kami, setelah dua dokumen itu, ada di tangannya,dina membacanya dengan seksama jarinya kadang menghitung kemudian dia tersenyum senang, melihat senyum itu aku agak lega, tapi aku penasaran. Ada apa dengan putriku,
“Berarti aku anak si Appa...,” Katanya sambil tersenyum dan memeluk aku kemudian memeluk ibunya, meminta Maaf atas kata –kata yang terlanjur terlontar .Isteriku mencium keningnya, setelah itu putriku bicara..., Rian yang dari tadi hanya menyaksikan segalanya. sambil duduk santai di tangga ikut nimrung di arena, Rian putraku baru kelas 4 sd, kata orang dia nakal, karena apa saja yang dia inginkan harus dia dapatkan, apa saja caranya pokoknya dapet. Tapi pangeran kecilku adalah anak yang kritis. Saat kami melakukan dialog untuk memutuskan suatu masalah di keluarga, Rian seringkali punya ide-ide brilian. Yang membuatku tercengang kok bisa anak sekecil itu punya pemikiran seluas itu. Mangkanya kalo ada sesuatu yang harus ku putuskan aku mengumpulkan 2 anakku kami mengadakan rapat keluarga. Yah tentu sesuai dengan porsi mereka tapi intinya anak-anakku adalah bukan bagian yang pasif di rumahnya sendiri,
Dina menarik nafasnya perlahan dan mengembuskannya dengan tenang, kemudian dia membagi tatap pada kami semua. Sebelum akhirnya bicara tenang dan lancar
“Tadi pulang sekolah..., aku dicegat orang di deket warung Mie Aceh..., dia menyilangkan motornya di depan motor aku, aku ngerem mendadak untung ga jatoh,,,. Ucapnya mulai cerita, kami mendengarkan dengan seksama, Isteriku terlihat terhenyak, tapi dia menahan dirinya untuk tidak memotong pembicaraan, agar putriku fokus cerita. ” Dia turun membuka helmnya..., ternyata dia perempuan Ibu,,,. Dia manggil aku anak jadah..., ” Dina menghentikan kata –katanya, menghela nafas sejenak lalu lanjut bercerita ” Katanya hai kamu itu... anak jadah. Kamu itu lahir, hanya sebulan setelah bapak dan ibumu menikah, kamu itu bukan anak dari bapakmu..., anak haram...,anak ga jelas....,mangkanya kulitmu bule itu...,karena kamu anak bule...,bati dari kawin kontrak...,” Kali ini mata Dina mulai kembali mendung namun aku segera menggeser pantatku menyuruh ,barbie ku duduk di dekatku agar aku bisa merengkuhnya, Dina menurut
“Kamu..., Itu anak si Appa,,,. bukan anak haram, kamu itu lahir setelah 3 tahun kami menikah. Dan saat menikah dengan si Appa ibumu masih perawan..., jadi kamu tak perlu..., meragukan jati dirimu..., ngeti...!!!” Kataku memperjelas fakta yang tertulis di surat nikah, Dina mengangguk dan yang membigungkan ku kemudian adalah pertanyaan dari anak lelaki ku Rian..., siapa perempuan yang menelor Gadisku, Aku dan Ibunya langsung faham orangnya setelah dina memberi tahu.... ciri ciri perempuan itu, istriku sekuat tenaga menahan emosinya agar tak bertengkar denganku di depan anak-anak, yang membuatku bingung adalah mencari jawaban yang tepat untuk si kritis Rian, yang sepertinya memang punya bakat terpendam untuk jadi seorang detektif,,,. Seperti seperti tokoh Idolanya Conan
“Perempuan itu ga bakal meneror kalo ga ada sebabnya, .emangnya dia orang syaraf. pasti dia punya dendam sama kita..., mungkin dia Ibu dari anak yang kalah berkelahi dengan aku..., atau mungkin dia selingkuhan si Appa yang sakit hati..., karena ga pernah di nikahi,,,” Kali ini aku dan Ibunya saling pandang dari mana dia tahu. Soal selingkuhan segala
“Kamu tahu dari mana..., kalo si Appa selingkuh... sok tahu!!!” Cibir ibunya tersenyum masam
“Aku denger..., dari temen –temen sekolahku..., kalo Appa..., punya selingkuhan pegawai pemda..., si Ibu juga pernah kan ribut dengan perempuan itu,,,. Bahkan perempuan itu dapat sangsi kedisiplinan, dan peringatan keras karena Ibu ngadu ke atasan nya di sertai Foto-Foto yang waktu itu aku temukan di tas Ibu, Ibu pemengang copy surat perjanjian dia dengan instansinya bahwa kalo dia membuat keributan lagi maka dia akan diberentikan secara tidak hormat,...” Kami berdua saling pandang, aku dan Istriku sama –sama tercengang ,tak menyangka kalo Rian melakukan Investigasi sedetail itu,,sumpah kejutan yang bikin syok setengah mati..., “ Sekarang begini..., kita bikin surat perjanjian ,Kata si bungsu memberi keputusan, "Isinya bahwa si Appa akan menyelesaikan urusan si Appa dengan perempuan itu..., setelah selesai.Si Appa harus berhenti selingkuh...., kalo Aku tahu si Appa selingkuh maka si Appa harus keluar dari rumah ini,,,. Rumah ini akan jadi milik, aku sama teteh.,, dan aku akan ikut Ibu, Ibu aku itu pinter masak Pak, masakannya lebih Enak dari masakan katering,jadi jangan appa pikir kalo aku ikut ibu...,aku akan kelaparan tanpa uang si Appa...,Aku itu malu Pak..., setiap aku kemana –mana,Selalu saja ada yang bilang kalo aku Anak si Appa..., lelaki tukang selingkuh..., dari dulu sebenarnya aku sudah tahu, kalo si Appa sama si ibu sering berantem, tapi bibi bilang itu urusan orang tua... Anak kecil ga boleh ikut –ikutan..., tapi sekarang si teteh sudah ikutan di teror dia sudah masuk ke pusaran, ini bukan lagi urusan orang tua... Tapi juga urusanku...!!!” Kata Rian panjang lebar Aku melongo makan pil bengong, Rian kick aku dan memojokanku, ke sudut paling tidak menyenangkan. Aku tak punya kata-kata, jika Isteriku yang berkata demikian maka aku mungkin akan bisa mendebatnya, tapi saat anak –kecilku yang menegurku demikian Aku malu,sungguh –sungguh malu.,Yah benar kalo menurut emosi aku ingin sekali memarahi, putraku yang lancang sekali berkata demikian pada orang tuanya, tapi aku tak bisa melakukannya,sebab aku sepakat dengan Isteriku untuk selalu mendengarkan apapun perkataan anakku, tanpa intimidasi, kalo benar ya katakan benar, kalo salah ya salah..., mereka kami didik untuk menghargai orang tua, tapi kami sebagai orang tua... juga mendengar mereka, jadi komunikasi kami aktif tak ada yang superior, melanggar dapat hukuman. Melakukan prestasi maka berarti hadiah....
Memang benar Anak adalah peniru orang tuanya, aku dan Ibunya juga melakukan perjanjian dengan Rian untuk menghentikan kebiasaannya bekelahi... bahwa kalo dia berkelahi lagi maka selama setahun dia tidak akan dapat uang jajan..., dia kesekolah hanya membawa. Bekal buatan Ibunya, dan sekarang Rian menggunakan bola yang sama untuk menyerang ku.
“Aku setuju.... aku juga malu punya bapak tukang selingkuh..., Apak itu punya anak perempuan..., kalo nanti Dina..., Dina di selingkuhin suami Dina gimana Pak..., karma itu deket loh Pak..., apa yang dilakukan orang tua mungkin tak dipanen orang tua, tapi pembalasannya di terima anaknya..., Dina takut Pak...” Kata Dina memelas, kali ini aku benar- benar tersungkur, kaki ku rasanya lemas, dua anak yang ku sayangi malu memiliki aku. Aku sudah gagal jadi ayah, kenyataan yang memilukan dan baru ku tahu sekarang.bhawa yang wajib menjaga nama baik keluarga , bukan hanya anak-anak tapi terlebih lagi aku orang tuanya
Setelah 6 bulan berlalu bukan hal mudah meninggalkan kebiasaan jajan ku,tapi saat aku mau beraksi, dan aku ingat 2 anakku. Aku menarik diri dan segera pulang, mencari isteriku..., makan yang kenyang darinya. Aku tahu sekarang aku bukaan bapak yang baik..., tapi sayangku pada 2 anakku .membuat ku pelan pelan menjauh dari jajanan.. Memang aku tak suka bunga warung aku lebih suka, memacari perempuan kemudian kupakai sepuas hati, jadi yang ku dapat bukan piala bergilir. Yang di gilir tiap malam, tapi barang baru yang ku ikat yah minimal satu triwulan,
Tapi sekarang moodku benar benar berantakan selingkuhan yang ku masih ingin ku dekap tapi harus ku lepas gara –gara perjajian itu..., mengirim undangan akan menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya. Hari sabtu depan..., sial sial..., sang petualang kalah perang..., sekarang yang ku rasakan Ibarat pribahasa air diminum terasa duri, nasi dinakan terasa sekam, sangat menenaskan, tapi aku melakukan semuanya untuk anakku...,I love you...,selingkuhanku semoga kamu bahagia,,,.semoga suamimu bukan lelaki yang mengecewakan seperti aku... selesai
Tak selamanya selingkuh itu indah..., itu lirik sebuah lagu..., mau selingkuhan mau simpanan atau mau kekasih resmi..., Namanya patah hati tetep aza Nyakitin , apalagi kalo sudah pake hati,,,, main hati..., sakitnya tuh begini,selingkuh itu racunnya kayak Narkoba,,, kalo sudah mencoba sulit berhenti, harus masuk rehabilitasi...dan keinginan kuat dari diri sendiri..., ok semuanya aku hanya ingin berbagi,,, sering mampir kesini yah kalo lagi selancar...., dijamin banyak kejutan special buat kamu...,iya,,,kamu,,,.see you
MY SELINGKUHAN IS WEDDING
Dan aku merasakan perasaan paling tak nyaman saat ini. Makan tak enak tidur tak nyenyak, asli..., nyebelin ngeselin..., ngebetein, saat aku kembali merindukan dia, kangen tawanya. Kangen candaannya..., jujur sebagai lelaki dewasa. yang sudah merasakan hangatnya perempuan, aku kangen permainan bibirnya..., gila memang..., sinting iya..., padahal kata orang istriku adalah perempuan cantik. dia bukan mahmud yang terlihat bau kencur bawa anak,istriku masuk dalam katagori mamah cantik, dialah si macan cina,,,.mamah cantik antar anak..., aku memang bukan suami yang baik..., yang di rumah dimakan...lapar dijalan ya jajan..., ku fikir aku bukan satu –satunya lelaki yang kayak begitu,,, hidung belang itungannya,,,.padahal hidungku mancung. Warnanya sama sawo coklat, sebab kalo sawo mateng nanti ada yang ingin mengupas khan bahaya saat aku ga laper tapi di paksa makan malah muntah. Hahaha
Yah lelaki zaman sekarang kalo selalu makan masakan yang rasanya begitu-begitu aza..., bosan...,tapi aku adalah ayah yang baik...,aku sayang dua anakku,,aku juga menyayangi dua keponakanku... apapun yang dia minta kalo sekiranya baik dan aku sanggup beliin aku memberikannya...ga ada itung-itungan buat anak...,
Sebenarnya jika di tanya kenapa aku doyan jajan diluar aku ga bisa jawab, sebab istriku yang cantik nyaris tanpa cela, dia memanjakan lidahku dengan masakannya yang lezat, urusan ranjang juga sebenarnya aku kenyang,,, .Tapi dasar lelaki yah ...begitulah lelaki...,kalo nikah sama anak orang maunya yang masih perawan,padahal dia sendiri... bekas ayam kampus sama bebek tongki
Biarpun di rumah punya istri secantik ratu sejagat, tapi tetep aza ngiler...,ngeliat cewek genit yang lebih mirif boneka mampang,,, lelaki itu gila,,,, bener, alasan mereka kadang sederhana,,,. Ganti suasana.
Aku..., aku..., aku..... umurku 40 tahun, badanku tinggi besar. Kulitku coklat karena terbakar matahari di pasar, wajahku ganteng,,, Dina putriku..., bilang kalo aku mirip aktor bollywod kenamaan Aksay Kumar, Dina putriku sudah berumur 16 tahun. Dia sekarang sekolah di smk perawat gadis manjaku yang sangat cantik. Pulang pergi sekolag dengan skuter matic yang dia tempelin stiker hello kitty makin ketauan khan kalo dia cewek bunget,,,.
Suatu sore,,, .Saat aku pulang se usai magrib putriku sedang mengadu pada ibunya
“Ibu..., aku mau lihat surat nikah Ibu sama akte lahir aku...,” Katanya sambil terus mayun tak pernah aku melihat putriku masang muka sekesal itu...,
“Buat apa Neng ..., diminta pihak sekolah...???, selidikku sambil duduh di kursi berhadapan dengan dia, sementara istriku menyiapkan kopi...dan cemilanya,,, rutinitas yang dia lakukan kalo aku pulang.
“ga..., pak, aku mau cocokin aza..., aku dikandung ibu 9 bulan atau tidak ” Jawaban Dina mengejutkan untukku
“Neng kalo ngomong hati- hati kamu...,” Hardik Ibunya agak tersinggung
“Aku hanya mencari kebenaran Ibu..., apa benar aku itu anak jadah.... apa benar aku anak diluar nikah,,,. benarkah kalo aku itu bukan anak si Appa...” Jerit Dina histeris tangis yang dari tadi di tahannya, pecah... aku dan Ibunya saling pandang, tadi aku hampir saja menampar mulut putriku, tapi melihat tangisnya tanganku gemetar aku memeluknya membiarkan air matanya membasahi kemejaku, Ibunya terdiam tak mengerti apa yang sebenarnya di hadapi putrinya, pulang sekolah tadi sore...,masuk kamarnya tanpa makan keluar kamar.manyun mogok ngomong,,,Appa nya pulang baru bicara. Dan membicaraannya aneh sekali..
“Sekarang ceritakan pada Appa sama Ibu..., apa yang kamu alami..., seharian..., sampe kamu begini...,” Pintaku saat dina tenang.dan kembali duduk di kursinya
“Aku mau Ibu tunjukin Akte..., sama... surat nikah... dulu??? ” Pinta Dina keras hati, Akhirnya aku memberi kode pada istriku untuk memberikan apa yang diminta putri kami, setelah dua dokumen itu, ada di tangannya,dina membacanya dengan seksama jarinya kadang menghitung kemudian dia tersenyum senang, melihat senyum itu aku agak lega, tapi aku penasaran. Ada apa dengan putriku,
“Berarti aku anak si Appa...,” Katanya sambil tersenyum dan memeluk aku kemudian memeluk ibunya, meminta Maaf atas kata –kata yang terlanjur terlontar .Isteriku mencium keningnya, setelah itu putriku bicara..., Rian yang dari tadi hanya menyaksikan segalanya. sambil duduk santai di tangga ikut nimrung di arena, Rian putraku baru kelas 4 sd, kata orang dia nakal, karena apa saja yang dia inginkan harus dia dapatkan, apa saja caranya pokoknya dapet. Tapi pangeran kecilku adalah anak yang kritis. Saat kami melakukan dialog untuk memutuskan suatu masalah di keluarga, Rian seringkali punya ide-ide brilian. Yang membuatku tercengang kok bisa anak sekecil itu punya pemikiran seluas itu. Mangkanya kalo ada sesuatu yang harus ku putuskan aku mengumpulkan 2 anakku kami mengadakan rapat keluarga. Yah tentu sesuai dengan porsi mereka tapi intinya anak-anakku adalah bukan bagian yang pasif di rumahnya sendiri,
Dina menarik nafasnya perlahan dan mengembuskannya dengan tenang, kemudian dia membagi tatap pada kami semua. Sebelum akhirnya bicara tenang dan lancar
“Tadi pulang sekolah..., aku dicegat orang di deket warung Mie Aceh..., dia menyilangkan motornya di depan motor aku, aku ngerem mendadak untung ga jatoh,,,. Ucapnya mulai cerita, kami mendengarkan dengan seksama, Isteriku terlihat terhenyak, tapi dia menahan dirinya untuk tidak memotong pembicaraan, agar putriku fokus cerita. ” Dia turun membuka helmnya..., ternyata dia perempuan Ibu,,,. Dia manggil aku anak jadah..., ” Dina menghentikan kata –katanya, menghela nafas sejenak lalu lanjut bercerita ” Katanya hai kamu itu... anak jadah. Kamu itu lahir, hanya sebulan setelah bapak dan ibumu menikah, kamu itu bukan anak dari bapakmu..., anak haram...,anak ga jelas....,mangkanya kulitmu bule itu...,karena kamu anak bule...,bati dari kawin kontrak...,” Kali ini mata Dina mulai kembali mendung namun aku segera menggeser pantatku menyuruh ,barbie ku duduk di dekatku agar aku bisa merengkuhnya, Dina menurut
“Kamu..., Itu anak si Appa,,,. bukan anak haram, kamu itu lahir setelah 3 tahun kami menikah. Dan saat menikah dengan si Appa ibumu masih perawan..., jadi kamu tak perlu..., meragukan jati dirimu..., ngeti...!!!” Kataku memperjelas fakta yang tertulis di surat nikah, Dina mengangguk dan yang membigungkan ku kemudian adalah pertanyaan dari anak lelaki ku Rian..., siapa perempuan yang menelor Gadisku, Aku dan Ibunya langsung faham orangnya setelah dina memberi tahu.... ciri ciri perempuan itu, istriku sekuat tenaga menahan emosinya agar tak bertengkar denganku di depan anak-anak, yang membuatku bingung adalah mencari jawaban yang tepat untuk si kritis Rian, yang sepertinya memang punya bakat terpendam untuk jadi seorang detektif,,,. Seperti seperti tokoh Idolanya Conan
“Perempuan itu ga bakal meneror kalo ga ada sebabnya, .emangnya dia orang syaraf. pasti dia punya dendam sama kita..., mungkin dia Ibu dari anak yang kalah berkelahi dengan aku..., atau mungkin dia selingkuhan si Appa yang sakit hati..., karena ga pernah di nikahi,,,” Kali ini aku dan Ibunya saling pandang dari mana dia tahu. Soal selingkuhan segala
“Kamu tahu dari mana..., kalo si Appa selingkuh... sok tahu!!!” Cibir ibunya tersenyum masam
“Aku denger..., dari temen –temen sekolahku..., kalo Appa..., punya selingkuhan pegawai pemda..., si Ibu juga pernah kan ribut dengan perempuan itu,,,. Bahkan perempuan itu dapat sangsi kedisiplinan, dan peringatan keras karena Ibu ngadu ke atasan nya di sertai Foto-Foto yang waktu itu aku temukan di tas Ibu, Ibu pemengang copy surat perjanjian dia dengan instansinya bahwa kalo dia membuat keributan lagi maka dia akan diberentikan secara tidak hormat,...” Kami berdua saling pandang, aku dan Istriku sama –sama tercengang ,tak menyangka kalo Rian melakukan Investigasi sedetail itu,,sumpah kejutan yang bikin syok setengah mati..., “ Sekarang begini..., kita bikin surat perjanjian ,Kata si bungsu memberi keputusan, "Isinya bahwa si Appa akan menyelesaikan urusan si Appa dengan perempuan itu..., setelah selesai.Si Appa harus berhenti selingkuh...., kalo Aku tahu si Appa selingkuh maka si Appa harus keluar dari rumah ini,,,. Rumah ini akan jadi milik, aku sama teteh.,, dan aku akan ikut Ibu, Ibu aku itu pinter masak Pak, masakannya lebih Enak dari masakan katering,jadi jangan appa pikir kalo aku ikut ibu...,aku akan kelaparan tanpa uang si Appa...,Aku itu malu Pak..., setiap aku kemana –mana,Selalu saja ada yang bilang kalo aku Anak si Appa..., lelaki tukang selingkuh..., dari dulu sebenarnya aku sudah tahu, kalo si Appa sama si ibu sering berantem, tapi bibi bilang itu urusan orang tua... Anak kecil ga boleh ikut –ikutan..., tapi sekarang si teteh sudah ikutan di teror dia sudah masuk ke pusaran, ini bukan lagi urusan orang tua... Tapi juga urusanku...!!!” Kata Rian panjang lebar Aku melongo makan pil bengong, Rian kick aku dan memojokanku, ke sudut paling tidak menyenangkan. Aku tak punya kata-kata, jika Isteriku yang berkata demikian maka aku mungkin akan bisa mendebatnya, tapi saat anak –kecilku yang menegurku demikian Aku malu,sungguh –sungguh malu.,Yah benar kalo menurut emosi aku ingin sekali memarahi, putraku yang lancang sekali berkata demikian pada orang tuanya, tapi aku tak bisa melakukannya,sebab aku sepakat dengan Isteriku untuk selalu mendengarkan apapun perkataan anakku, tanpa intimidasi, kalo benar ya katakan benar, kalo salah ya salah..., mereka kami didik untuk menghargai orang tua, tapi kami sebagai orang tua... juga mendengar mereka, jadi komunikasi kami aktif tak ada yang superior, melanggar dapat hukuman. Melakukan prestasi maka berarti hadiah....
Memang benar Anak adalah peniru orang tuanya, aku dan Ibunya juga melakukan perjanjian dengan Rian untuk menghentikan kebiasaannya bekelahi... bahwa kalo dia berkelahi lagi maka selama setahun dia tidak akan dapat uang jajan..., dia kesekolah hanya membawa. Bekal buatan Ibunya, dan sekarang Rian menggunakan bola yang sama untuk menyerang ku.
“Aku setuju.... aku juga malu punya bapak tukang selingkuh..., Apak itu punya anak perempuan..., kalo nanti Dina..., Dina di selingkuhin suami Dina gimana Pak..., karma itu deket loh Pak..., apa yang dilakukan orang tua mungkin tak dipanen orang tua, tapi pembalasannya di terima anaknya..., Dina takut Pak...” Kata Dina memelas, kali ini aku benar- benar tersungkur, kaki ku rasanya lemas, dua anak yang ku sayangi malu memiliki aku. Aku sudah gagal jadi ayah, kenyataan yang memilukan dan baru ku tahu sekarang.bhawa yang wajib menjaga nama baik keluarga , bukan hanya anak-anak tapi terlebih lagi aku orang tuanya
Setelah 6 bulan berlalu bukan hal mudah meninggalkan kebiasaan jajan ku,tapi saat aku mau beraksi, dan aku ingat 2 anakku. Aku menarik diri dan segera pulang, mencari isteriku..., makan yang kenyang darinya. Aku tahu sekarang aku bukaan bapak yang baik..., tapi sayangku pada 2 anakku .membuat ku pelan pelan menjauh dari jajanan.. Memang aku tak suka bunga warung aku lebih suka, memacari perempuan kemudian kupakai sepuas hati, jadi yang ku dapat bukan piala bergilir. Yang di gilir tiap malam, tapi barang baru yang ku ikat yah minimal satu triwulan,
Tapi sekarang moodku benar benar berantakan selingkuhan yang ku masih ingin ku dekap tapi harus ku lepas gara –gara perjajian itu..., mengirim undangan akan menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya. Hari sabtu depan..., sial sial..., sang petualang kalah perang..., sekarang yang ku rasakan Ibarat pribahasa air diminum terasa duri, nasi dinakan terasa sekam, sangat menenaskan, tapi aku melakukan semuanya untuk anakku...,I love you...,selingkuhanku semoga kamu bahagia,,,.semoga suamimu bukan lelaki yang mengecewakan seperti aku... selesai
Tak selamanya selingkuh itu indah..., itu lirik sebuah lagu..., mau selingkuhan mau simpanan atau mau kekasih resmi..., Namanya patah hati tetep aza Nyakitin , apalagi kalo sudah pake hati,,,, main hati..., sakitnya tuh begini,selingkuh itu racunnya kayak Narkoba,,, kalo sudah mencoba sulit berhenti, harus masuk rehabilitasi...dan keinginan kuat dari diri sendiri..., ok semuanya aku hanya ingin berbagi,,, sering mampir kesini yah kalo lagi selancar...., dijamin banyak kejutan special buat kamu...,iya,,,kamu,,,.see you
0 komentar:
Post a Comment
Komentarmu adalah cermin kepribadianmu.terima kasih sudah mengunjungi blog saya