Aku pun pernah bertanya di mana keadilan tuhan saat mentakdir kan aku terlahir tanpa sepasang kaki, dan dimana keadilan tuhan yang memberiku anak tanpa seorang suami di sisiku..., tapi di sanalah ilmu Alloh bicara..., di sana keadilannya.di sepasang kaki yang tak ku punya..., di kasih sayang ayah yang tak dimiliki anakku..., memang berat jika dilihat tapi bukan tak mungkin untuk di hadapi..., inilah ceritaku..cerita perempuan tanpa kaki...
Ku mulai hari dengan doa semoga tuhan selalu menjaga ku. Memeliharaku. Dan menganugerahkan ku kesanggupan melewati apapun yang ada di hadapanku dengan cara yang paling tepat.
Terima kasih ya Alloh sudah membangunkan ku dengan keadaan sehat wal afiat sebuah pesan singkat melengkapi senyum syukurku hari ini
“ Ass..., Ibu, Icha ulangan semester, senin ini..., doain ya bu..., Icha sayang Ibu..., Icha mau bobo di Peluk Ibu...!!” Senyumku kembali mengembang ,mataku berkaca-kaca, Ku kirim pesan balasan, tapi ku kerutkan dahi karena aneh, kenapa tak terkirim pikirku, padahal sinyal pull.. Hampir ku lempar handPone ku karena kesal, pantesan pesanku tak terkirim pulsaku habis ,ku hela nafas” Doa dan keridhoan Ibu selalu bersamamu. Sayang..., Semoga Alloh selalu memberimu jalan dan cara terbaik untuk mencapai mimpimu...,Putriku”Bisikku dalam hati,ada mendung menghalangi pandanganku kala nafas panjang kembali ku hela
Andrea Cahyani adalah putriku berusia 10 tahun, sekarang dia harus terpisah dariku demi cita –citanya, Dia sekolah di sebuah yayasan pendidikan pesantren.
Andrea Cahyani adalah putriku,perawakannya lebih tinggi dari anak seusianya,, kulitnya putih bersemu kuning, rambutnya hitam legam lebat dan sangat lurus, matanya sipit hidungnya tak begitu mancung. Bibirnya tipis bersemu merah kakinya panjang dengan betis yang kecil , pokoknya she is beautiful girls.
Andrea Cahyani adalah putriku tumpuan harapanku, semangatku, dia adalah helaan nafasku, setiap kedipan mata ku ucap doa pada sang kuasa berikan hamba kesehatan, kesanggupan untuk menjadi Ibu yang baik untuknya tuhan , ibu terbaik ,,,, untuk dia Andrea Cahyani,,,.
II
Setelah ku letakan boneka panda sebesar bantal di tempatnya,” Ibu kerja dulu, Cha,,,” Pamitku sambil mengusap kepala si panda, ya aku memang begitu kalo aku kangen boneka cantikku Icha, yang kini berada jauh dari pandangan ku, yang ku usap adalah panda boneka kesayangannya,boneka itu Icha dapat saat dia menjuarai lomba menghafal zuz amma, selulus tk 4 tahun yang lalu,, panda itu adalah souvenir dari panitia, dari sanalah takdir membawa icha untuk menimba ilmu di pesantren moderen, yang di mataku sangat prestisius
“ Ibu,,, Icha janji,,, Icha akan bawakan hadiah yang banyak untuk Ibu,,,” Ungkapnya di hari dimana dia ku lepas masuk asrama, 7 tahun masuk asrama, ukuran yang terlalu kecil untuk anak lain, tapi tidak untuk Icha putriku,,,. Dia pemberani, tegas, dan berkemauan keras, aku tak gamang melepasnya untuk mandiri,,, Memang awalnya aku menengoknya setiap hari minggu karena rindu, Tapi semenjak Icha naik kelas dua, dia melarang ku menjenguk nya
“ Ibu ga usah ke sini..., nanti kalo liburan Icha yang minta dianter pulang sama bu Dina...” Katanya sanbil memeluk aku...tangisku selalu pecah setiap berpisah dengan icha” Ibu hati-hati di jalan kalo ada lubang hindari aza..., jangan sampai ibu jatuh dari roda yah ,,,,. Icha akan jadi anak yang baik di sini,,, bu Dina tetep sayang sama Icha...,”
Yah Icha memang selalu detail kalo meminta ku berhati-hati,kadang aku tak percaya kalo Icha baru sepuluh tahun bulan depan , dia begitu dewasa tangguh dan satu lagi yang membuatku sangat bangga padanya, dia tak malu dengan keadaan fisikku, dengan lantang dia bilang... Inilah Ibuku,,,, perempuan diatas kursi roda,
Oh yah..., dari tadi aku hanya cerita tentang putriku..., aku lupa memperkenalkan diriku, Namaku sukma wati , umurku 30 tahun juli lalu..., cukup tua untuk ukuran perempuan yang belum menikah, tapi aku malas memakai kata tua,,,, aku lebih nyaman menyebut diriku matang...
Tadi Icha berhati-hati jika ada lubang, jangan sampai aku terjatuh .Aku memang manusia yang di ciPtakan berbeda oleh Alloh.aku memang perempuan yang terlahir tanpa kaki, apa istilah medisnya aku kurang faham,yang jelas kakiku hanya tumbuh sekitar 10-15 cm saja, aku sudah terbiasa di panggil sukma si gadis buntung, kalo mencari persamaan keadaanku aku persis menekin setengah badan yang sering terpajang di etalase toko pakaian . Aku boleh bilang wajahku cukup cantik. Kulit putih bersih, besar bulat, alis hitam dan tipis..., orang sering mengira alisku dirapikan, padahal itu anugerah bawaan orok, hidung besar dan lancip, rambut lurus agak berminyak itu yang bikin kesal, rambut berminyak sering membuat penampilanku kusam.,,,, but aku ini tetap cewek cantik, kecepatan tanganku juga jauh di atas rata-rata, aku dapat mengerjakan pekerjaan dengan kerapihan maksimal satu setengah kali lebih cepat dari kebanyakan orang.
III
Tadi aku sempat bilang kaloaku belum menikah lalu siapa Icha...???
Icha putriku anak yang ku lahirkan dari rahimku, ini adalah lembaran kelam masa laluku, setiap kali mengingatnya aku membenci diriku sendiri, aku perempuan yang menjijikan .
Yah memang semua Ustad yang kutemui bilang kalo Alloh maha pengampun, seluas apa dosa manusia ampunan Alloh lebih luas dari hamparan langit dan bumi, Fikiran ku membenarkan pernyataan itu,tapi perasaan bersalah mengejarku,hujatan kalo aku perempuan buntung yang nista terus mendengung dari dalam diriku sendiri, perasaan hina itu,terus membebani ku, memang benar hakim yang sebenarnya adalah hati kita sendiri,,, sebenarnya tak ada yang tahu tentang kebenaran jati diri Icha, Rahasia ini terjaga dengan baik. Hanya aku , Ibuku., Dan bibiku yang tahu...
Setiap kali aku berbohong tentang ayah Icha, ribuan jarum rasanya menusuk ulu hati,,, dan menyesakkan nafasku.sungguh aku tak sanggup,,, aku sering kali menangis tersedu, hujatan dan rasa hina itu benar-benar menyiksa, membuat ku tak punya semangat untuk melanjutkan hidup, Tapi pesan Ibuku ter ngiang di telinga,,, aku hanya bisa menghempaskan nafas penuh beban amat berat,,,” Ya Alloh,,,jaga aku jangan sampai aku kembali terjatuh dalam kehinaan lagi,,,. Aku mau uang yang halal untuk Icha anakku,,, Agar dia jadi sholehah,,, dialah yang nanti akan memintakan ampunan untuk Ibunya yang berlumur dosa,”
Saat aku tahu aku hamil..., aku berusaha membunuh janin ku...,namun berkali –kali ku coba, dia terlalu kuat ada di perutku..., sampai akhirnya ibu tahu kalo aku berbadan dua, Ibuku sangat marah, Ibu mana yang tak kecewa..., mendapati putrinya tak mampu menjaga virginitas nya..., sesuatu yang sakeral, bagi kami perempuan yang menganut budaya timur..., tapi setelah beliau berhasil menguasai emosinya dia memeluk aku dan menghujaniku dengan air mata. ”Jangan pernah kamu berbuat dosa lagi dengan Aborsi. Bertaubatlah,,,. Tebuslah dosamu..., jadilah Ibu yang kuat dan hebat untuk anakmu... kelak jika Yanto datang jangan kau larang dia menemui anaknya, karena hubungan darah antara anak dan bapak tak akan terganti oleh apapun,,,. jangan sekali-kali kau sebut anakmu anak haram...,karena setiap anak terlahir suci yang haram adalah perbuatan orang tuanya,,,.Ibu yakin kamu bisa lewati semua ini..., karena meskipun kamu tidak sempuna. Seperti yang lain..., Tapi kamu selalu bisa menjadi kebanggaan ibu seperti biasa...” Ucap ibuku bijak ..., Aku sadar hatinya sangat hancur aku telah membuat ibuku menunduk pada dunia yang selama ini ia tatap dengan penuh keyakinan,,, aku tersedu di pangkuan Ibuku... sakit teramat sakit ku sumpahi Yanto yang ingkar janji dan meninggalkanku,,,.” Semoga ia mati dengan cara paling mengerikan ,,,.!” Hujatku
IV
Yanto..., Andreas Haryanto nama lengkapnya cowok ku berperawakan Atletis... kulit putih mata sipit bibirnya merah Khas koko dayak,,,, jidatnya lebih lebar karena rambutnya rontok,,,. Itu sebabnya aku memanggilnya Yanto botak,,,. Dia juga cacat, amputasi tangan kiri sebatas pergelangan . Kami bertemu saat sama –sama mengikuti pon di palembang,,,. Aku adalah Atlet ketangkasan kursi roda,,, Dan Yanto adalah atlet lari maraton andalan propinsi DKI Jakarta..., kami bertemu saat karantina,
Aku memang popoler,,, si cantik dengan prestasi berkilau,,,, Aku juga tidak pernah ambil pusing dengan keadaan fisikku yang cuman sepotong..., aku terbiasa tersenyum dan tertawa tanpa beban, tidak seperti penca lain yang menunduk yang merasa berbeda menghadapi dunia , itu tak berlaku dalam kamusku..karena dari kecil aku sudah di cekoki pemahaman oleh ibuku...,Kalo tuhan tidak pernah menilai hambanya dari keadaan fisik..., tapi tuhan melihat dari kesucian hati mereka,,, tunjukanlah kemampuan maksimalmu,,, agar mereka melihatnya...!!!” Itu hal yang membuat ku hebat dan berbeda,,, mentor nya adalah Ibuku tentunya, karena ayahku sudah meninggal saat aku berumur 4 tahun.Aku hanya mengenalnya dari foto di dinding kamar,jadi ibuku adalah single mom...,Ibuku adalah bukti kongkrit,,,, keperkasaan perempuan, dari Ibu aku belajar jadi Ibu yang tangguh untuk Icha. Dengan kemampuan menjahit, aku menjemput rezki Alloh, aku berusaha semampu ku untuk tidak mengadahkan tangan pada siapapun...,Icha memang sekolah dengan beasiswa,kebutuhan lain di luar study , tentu saja harus aku yang tanggung. Sedih mungkin pernah,,, tapi menyerah tak pernah terlintas di kepalaku.
Aku pernah mendengar sebuah keterangan kalo rizki orang yang mencari ilmu itu dimudahkan,, dan itu memang benar, aku sudah membuktikannya,,, Ku rasakan kemudahan-kemudahan datang tanpa di duga, untuk memenuhi kebutuhan aku dan Icha, ada saja order partai besar kalo Icha lagi perlu suntikan biaya yang besar,
Kadang aku merasa Yanto itu kejam telah meninggalkanku dalam keadaan mengandung, tapi di sisi lain aku harus berterima kasih padanya yang menghadiahiku Andrea Cahyani sandaran hidupku kelak dimasa tua. Karena aku anak tunggal..... aku adalah anak pertama, dan setelah melahirkan aku ibu selalu keguguran setiap kali mengandung..., Saat aku berumur 4 tahun ayah meninggal , dan ibuku yang cantik tak rela aku punya ayah tiri, dan kala Icha masuk sekolah 2 bulan, Ibu menghadap sang kuasa tinggalah aku sendiri membesarkan Icha dengan segala keterbatasanku, Aku memang punya bibi dari mendiang Ayahku..., tapi dia memandang sebelah mata padaku,,,. Menganggapku anak yang terkena kutukan , pembawa sial,,,, jadilah aku sebatang kara berjuang untuk Icha
Yanto...Yanto,,,Kau tak pernah ingat padaku..., tahukah kau bahwa kau punya anak Yanto..., Kau tak tahu betapa perihnya aku saat mendengar Icha bertanya siapa ayahnya, dan dalam kepedihan ku jawab Ayahmu adalah orang yang baik..., dia meninggalkan kita karena patuh pada orang tuanya , taat pada tuhan yang di yakininya, dia tak mau mengikuti keyakinan Ibu dia memegang teguh imannya
Aku sudah bertekad, jika suatu saat Icha bertanya dan sekiranya dia sudah sanggup menerima kenyataan. Aku akan katakan apa yang sesungguhnya pada Icha bahwa dia punya seorang Ayah tapi Ibunya tidak pernah punya seorang suami... THE END
Itu sepenggal cerita kelam dalam hidupku,,, semoga dapat menjadi cermin untuk siapapun,,, perempuan akan selamat jika dia mampu menjaga mulut dan kemaluannya,,, karena di sanalah kehormatan baginya..., terima kasih sudah mau dengar ceritaku .... see you
KEJORA DI HATI BUNDA
Ku mulai hari dengan doa semoga tuhan selalu menjaga ku. Memeliharaku. Dan menganugerahkan ku kesanggupan melewati apapun yang ada di hadapanku dengan cara yang paling tepat.
Terima kasih ya Alloh sudah membangunkan ku dengan keadaan sehat wal afiat sebuah pesan singkat melengkapi senyum syukurku hari ini
“ Ass..., Ibu, Icha ulangan semester, senin ini..., doain ya bu..., Icha sayang Ibu..., Icha mau bobo di Peluk Ibu...!!” Senyumku kembali mengembang ,mataku berkaca-kaca, Ku kirim pesan balasan, tapi ku kerutkan dahi karena aneh, kenapa tak terkirim pikirku, padahal sinyal pull.. Hampir ku lempar handPone ku karena kesal, pantesan pesanku tak terkirim pulsaku habis ,ku hela nafas” Doa dan keridhoan Ibu selalu bersamamu. Sayang..., Semoga Alloh selalu memberimu jalan dan cara terbaik untuk mencapai mimpimu...,Putriku”Bisikku dalam hati,ada mendung menghalangi pandanganku kala nafas panjang kembali ku hela
Andrea Cahyani adalah putriku berusia 10 tahun, sekarang dia harus terpisah dariku demi cita –citanya, Dia sekolah di sebuah yayasan pendidikan pesantren.
Andrea Cahyani adalah putriku,perawakannya lebih tinggi dari anak seusianya,, kulitnya putih bersemu kuning, rambutnya hitam legam lebat dan sangat lurus, matanya sipit hidungnya tak begitu mancung. Bibirnya tipis bersemu merah kakinya panjang dengan betis yang kecil , pokoknya she is beautiful girls.
Andrea Cahyani adalah putriku tumpuan harapanku, semangatku, dia adalah helaan nafasku, setiap kedipan mata ku ucap doa pada sang kuasa berikan hamba kesehatan, kesanggupan untuk menjadi Ibu yang baik untuknya tuhan , ibu terbaik ,,,, untuk dia Andrea Cahyani,,,.
II
Setelah ku letakan boneka panda sebesar bantal di tempatnya,” Ibu kerja dulu, Cha,,,” Pamitku sambil mengusap kepala si panda, ya aku memang begitu kalo aku kangen boneka cantikku Icha, yang kini berada jauh dari pandangan ku, yang ku usap adalah panda boneka kesayangannya,boneka itu Icha dapat saat dia menjuarai lomba menghafal zuz amma, selulus tk 4 tahun yang lalu,, panda itu adalah souvenir dari panitia, dari sanalah takdir membawa icha untuk menimba ilmu di pesantren moderen, yang di mataku sangat prestisius
“ Ibu,,, Icha janji,,, Icha akan bawakan hadiah yang banyak untuk Ibu,,,” Ungkapnya di hari dimana dia ku lepas masuk asrama, 7 tahun masuk asrama, ukuran yang terlalu kecil untuk anak lain, tapi tidak untuk Icha putriku,,,. Dia pemberani, tegas, dan berkemauan keras, aku tak gamang melepasnya untuk mandiri,,, Memang awalnya aku menengoknya setiap hari minggu karena rindu, Tapi semenjak Icha naik kelas dua, dia melarang ku menjenguk nya
“ Ibu ga usah ke sini..., nanti kalo liburan Icha yang minta dianter pulang sama bu Dina...” Katanya sanbil memeluk aku...tangisku selalu pecah setiap berpisah dengan icha” Ibu hati-hati di jalan kalo ada lubang hindari aza..., jangan sampai ibu jatuh dari roda yah ,,,,. Icha akan jadi anak yang baik di sini,,, bu Dina tetep sayang sama Icha...,”
Yah Icha memang selalu detail kalo meminta ku berhati-hati,kadang aku tak percaya kalo Icha baru sepuluh tahun bulan depan , dia begitu dewasa tangguh dan satu lagi yang membuatku sangat bangga padanya, dia tak malu dengan keadaan fisikku, dengan lantang dia bilang... Inilah Ibuku,,,, perempuan diatas kursi roda,
Oh yah..., dari tadi aku hanya cerita tentang putriku..., aku lupa memperkenalkan diriku, Namaku sukma wati , umurku 30 tahun juli lalu..., cukup tua untuk ukuran perempuan yang belum menikah, tapi aku malas memakai kata tua,,,, aku lebih nyaman menyebut diriku matang...
Tadi Icha berhati-hati jika ada lubang, jangan sampai aku terjatuh .Aku memang manusia yang di ciPtakan berbeda oleh Alloh.aku memang perempuan yang terlahir tanpa kaki, apa istilah medisnya aku kurang faham,yang jelas kakiku hanya tumbuh sekitar 10-15 cm saja, aku sudah terbiasa di panggil sukma si gadis buntung, kalo mencari persamaan keadaanku aku persis menekin setengah badan yang sering terpajang di etalase toko pakaian . Aku boleh bilang wajahku cukup cantik. Kulit putih bersih, besar bulat, alis hitam dan tipis..., orang sering mengira alisku dirapikan, padahal itu anugerah bawaan orok, hidung besar dan lancip, rambut lurus agak berminyak itu yang bikin kesal, rambut berminyak sering membuat penampilanku kusam.,,,, but aku ini tetap cewek cantik, kecepatan tanganku juga jauh di atas rata-rata, aku dapat mengerjakan pekerjaan dengan kerapihan maksimal satu setengah kali lebih cepat dari kebanyakan orang.
III
Tadi aku sempat bilang kaloaku belum menikah lalu siapa Icha...???
Icha putriku anak yang ku lahirkan dari rahimku, ini adalah lembaran kelam masa laluku, setiap kali mengingatnya aku membenci diriku sendiri, aku perempuan yang menjijikan .
Yah memang semua Ustad yang kutemui bilang kalo Alloh maha pengampun, seluas apa dosa manusia ampunan Alloh lebih luas dari hamparan langit dan bumi, Fikiran ku membenarkan pernyataan itu,tapi perasaan bersalah mengejarku,hujatan kalo aku perempuan buntung yang nista terus mendengung dari dalam diriku sendiri, perasaan hina itu,terus membebani ku, memang benar hakim yang sebenarnya adalah hati kita sendiri,,, sebenarnya tak ada yang tahu tentang kebenaran jati diri Icha, Rahasia ini terjaga dengan baik. Hanya aku , Ibuku., Dan bibiku yang tahu...
Setiap kali aku berbohong tentang ayah Icha, ribuan jarum rasanya menusuk ulu hati,,, dan menyesakkan nafasku.sungguh aku tak sanggup,,, aku sering kali menangis tersedu, hujatan dan rasa hina itu benar-benar menyiksa, membuat ku tak punya semangat untuk melanjutkan hidup, Tapi pesan Ibuku ter ngiang di telinga,,, aku hanya bisa menghempaskan nafas penuh beban amat berat,,,” Ya Alloh,,,jaga aku jangan sampai aku kembali terjatuh dalam kehinaan lagi,,,. Aku mau uang yang halal untuk Icha anakku,,, Agar dia jadi sholehah,,, dialah yang nanti akan memintakan ampunan untuk Ibunya yang berlumur dosa,”
Saat aku tahu aku hamil..., aku berusaha membunuh janin ku...,namun berkali –kali ku coba, dia terlalu kuat ada di perutku..., sampai akhirnya ibu tahu kalo aku berbadan dua, Ibuku sangat marah, Ibu mana yang tak kecewa..., mendapati putrinya tak mampu menjaga virginitas nya..., sesuatu yang sakeral, bagi kami perempuan yang menganut budaya timur..., tapi setelah beliau berhasil menguasai emosinya dia memeluk aku dan menghujaniku dengan air mata. ”Jangan pernah kamu berbuat dosa lagi dengan Aborsi. Bertaubatlah,,,. Tebuslah dosamu..., jadilah Ibu yang kuat dan hebat untuk anakmu... kelak jika Yanto datang jangan kau larang dia menemui anaknya, karena hubungan darah antara anak dan bapak tak akan terganti oleh apapun,,,. jangan sekali-kali kau sebut anakmu anak haram...,karena setiap anak terlahir suci yang haram adalah perbuatan orang tuanya,,,.Ibu yakin kamu bisa lewati semua ini..., karena meskipun kamu tidak sempuna. Seperti yang lain..., Tapi kamu selalu bisa menjadi kebanggaan ibu seperti biasa...” Ucap ibuku bijak ..., Aku sadar hatinya sangat hancur aku telah membuat ibuku menunduk pada dunia yang selama ini ia tatap dengan penuh keyakinan,,, aku tersedu di pangkuan Ibuku... sakit teramat sakit ku sumpahi Yanto yang ingkar janji dan meninggalkanku,,,.” Semoga ia mati dengan cara paling mengerikan ,,,.!” Hujatku
IV
Yanto..., Andreas Haryanto nama lengkapnya cowok ku berperawakan Atletis... kulit putih mata sipit bibirnya merah Khas koko dayak,,,, jidatnya lebih lebar karena rambutnya rontok,,,. Itu sebabnya aku memanggilnya Yanto botak,,,. Dia juga cacat, amputasi tangan kiri sebatas pergelangan . Kami bertemu saat sama –sama mengikuti pon di palembang,,,. Aku adalah Atlet ketangkasan kursi roda,,, Dan Yanto adalah atlet lari maraton andalan propinsi DKI Jakarta..., kami bertemu saat karantina,
Aku memang popoler,,, si cantik dengan prestasi berkilau,,,, Aku juga tidak pernah ambil pusing dengan keadaan fisikku yang cuman sepotong..., aku terbiasa tersenyum dan tertawa tanpa beban, tidak seperti penca lain yang menunduk yang merasa berbeda menghadapi dunia , itu tak berlaku dalam kamusku..karena dari kecil aku sudah di cekoki pemahaman oleh ibuku...,Kalo tuhan tidak pernah menilai hambanya dari keadaan fisik..., tapi tuhan melihat dari kesucian hati mereka,,, tunjukanlah kemampuan maksimalmu,,, agar mereka melihatnya...!!!” Itu hal yang membuat ku hebat dan berbeda,,, mentor nya adalah Ibuku tentunya, karena ayahku sudah meninggal saat aku berumur 4 tahun.Aku hanya mengenalnya dari foto di dinding kamar,jadi ibuku adalah single mom...,Ibuku adalah bukti kongkrit,,,, keperkasaan perempuan, dari Ibu aku belajar jadi Ibu yang tangguh untuk Icha. Dengan kemampuan menjahit, aku menjemput rezki Alloh, aku berusaha semampu ku untuk tidak mengadahkan tangan pada siapapun...,Icha memang sekolah dengan beasiswa,kebutuhan lain di luar study , tentu saja harus aku yang tanggung. Sedih mungkin pernah,,, tapi menyerah tak pernah terlintas di kepalaku.
Aku pernah mendengar sebuah keterangan kalo rizki orang yang mencari ilmu itu dimudahkan,, dan itu memang benar, aku sudah membuktikannya,,, Ku rasakan kemudahan-kemudahan datang tanpa di duga, untuk memenuhi kebutuhan aku dan Icha, ada saja order partai besar kalo Icha lagi perlu suntikan biaya yang besar,
Kadang aku merasa Yanto itu kejam telah meninggalkanku dalam keadaan mengandung, tapi di sisi lain aku harus berterima kasih padanya yang menghadiahiku Andrea Cahyani sandaran hidupku kelak dimasa tua. Karena aku anak tunggal..... aku adalah anak pertama, dan setelah melahirkan aku ibu selalu keguguran setiap kali mengandung..., Saat aku berumur 4 tahun ayah meninggal , dan ibuku yang cantik tak rela aku punya ayah tiri, dan kala Icha masuk sekolah 2 bulan, Ibu menghadap sang kuasa tinggalah aku sendiri membesarkan Icha dengan segala keterbatasanku, Aku memang punya bibi dari mendiang Ayahku..., tapi dia memandang sebelah mata padaku,,,. Menganggapku anak yang terkena kutukan , pembawa sial,,,, jadilah aku sebatang kara berjuang untuk Icha
Yanto...Yanto,,,Kau tak pernah ingat padaku..., tahukah kau bahwa kau punya anak Yanto..., Kau tak tahu betapa perihnya aku saat mendengar Icha bertanya siapa ayahnya, dan dalam kepedihan ku jawab Ayahmu adalah orang yang baik..., dia meninggalkan kita karena patuh pada orang tuanya , taat pada tuhan yang di yakininya, dia tak mau mengikuti keyakinan Ibu dia memegang teguh imannya
Aku sudah bertekad, jika suatu saat Icha bertanya dan sekiranya dia sudah sanggup menerima kenyataan. Aku akan katakan apa yang sesungguhnya pada Icha bahwa dia punya seorang Ayah tapi Ibunya tidak pernah punya seorang suami... THE END
Itu sepenggal cerita kelam dalam hidupku,,, semoga dapat menjadi cermin untuk siapapun,,, perempuan akan selamat jika dia mampu menjaga mulut dan kemaluannya,,, karena di sanalah kehormatan baginya..., terima kasih sudah mau dengar ceritaku .... see you
0 komentar:
Post a Comment
Komentarmu adalah cermin kepribadianmu.terima kasih sudah mengunjungi blog saya